Anda di halaman 1dari 14

SOSIO ANTROPOLOGI

PENDIDIKAN DAN PRANATA SOSIAL

DISUSUN OLEH:

1. Faradiba Aprilia ( 220405501011 )


2. Nurfadillah ( 220405500001 )
3. Aulia Mansur ( 220405502016 )

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Sosiologi ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini
“PENDIDIKAN DAN PRANATA SOSIAL” dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana .
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang oleh krna itu kami harapkan kepada parah pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini .Sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini yang kedepannya akan lebih baik .
Harapan kami semoga makalah ini membantu dan menambah pengetahuan,pengalaman bagi
para pembaca dan dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam studi sosiologi Pendidikan

Makassar, 30 September 2022


DAFTAR ISI
Bab 1 pendahuluan ............................................................................................................
A.Latar belakang .............................................................................................................
B.Rumusan masalah ........................................................................................................
C.Tujuan .........................................................................................................................
Bab 2 kajian Pustaka ..........................................................................................................
A.Pengertian masyarakat ................................................................................................
B.Masyarakat sebagai sumber belajar ............................................................................
C.Peran masyarakat dalam sekolah ................................................................................
Bab 3 penutup ....................................................................................................................
A.Kesimpulan .................................................................................................................
B.Saran ...........................................................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan adalah memanusiakan manusia yang bertujuan menganalisis


perkembangan dan kemajuan sosial. Pendidikan juga merupakan sebuah proses sehingga
pendidikan dapat dijadikan instrumen oleh individu untuk berinteraksi secara tepat
dikomunitas dan masyarakatnya. Pendidikan diselenggarakan untuk manusia indonesia,
sehingga manusia indonesia memiliki kemampuan mengembangkan diri, meningkatkan
mutu kehidupan, meningkatkan martabat dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut dibutuhkan adanya peran dari pranata
sosial untuk mendukung terselenggarakannya proses pendidikan yang diharapkan
masyarakat. Misalnya: demi tercapainya sasaran lembaga, tiap lembaga mempunya
fungsi ganda yang harus dilaksanakan.
Dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, harus ada
hubungan yang harmonis antara sekolah, keluarga, masyarakat, serta lembaga-lembaga
lain yang ada dalam masyarakat. Setiap unsur mempunya peran dan fungsi masing-
masing yang saling mendukung satu dengan yang lain, sehingga membentuk suatu
kesatuan dalam sebuah sistem.

B. Rumusan Masalah

1. Pranata Sosial
2. Pendidikan dan Fungsi: keluarga, masyarakat dan pemerintah
3. Pranata sosial disekolah
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu pranata sosial


2. Untuk mengetahui pendidkan dan fungsi: keluarga, masyarakat dan pemerintah
3. Untuk mengetahui pranata social disekolah
BAB II
PEMBAHASAN

1. PRANATA SOSIAL
Kata prana dapat diartikan sebagai seperangkat aturan berkisar kegiatan atau kebutuhan social
tertentu. Pranata dapat diartikan sebagai suatu system pola sosial yang tersusun rapih dan relatif
bersifat permanen serta mengandung perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan
dan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Koentjaraningrat mengatakan bahwa pranata sosial adalah suatu system tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan dalam
kehidupan masyarakat yang menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Ary H Gunawan menuturkan pranata sosial merupakan struktur sosial beserta perlengkapannya,
yang dengan struktur sosial tersebut masyarakat (manusia) mengatur, mengarahkan, dan
melaksanakan berbagai kegiatan yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhannya.
Pada setiap masyarakat, setidaknya terdapat lima lembaga/pranata sosial, yakni keluarga,
pendidikan, agama, ekonomi, dan pemerintah. Tiap pranata sosial memiliki fungsi dan tanggung
jawab masing-masing.
Menurut Bruce J Cohen ada sejumlah ciri suatu pranata sosial:
1. Tiap pranata sosial memiliki tujuan utama berupa kebutuhan khusus masyarakat.
2. Keluarga mengandung nilai-nilai utama yang bersumber dari anggotanya.
3. Pranata relative bersifat permanen, dalam hal pola-pola perilaku yang ditetapkan dalam
lembaga menjadi bagian dari tradisi kebudayaan yang ada.
4. Dasar-dasar pranata begitu luas sehingga kegiatan-kegiatan mereka menempati
kedudukan sentral dalam masyarakat, perubahan pada satu lembaga kemungkinan besar
dapat mengakibatkan perubahan pada lembaga lainnya.
5. Meskipun semua pranata memiliki semua sifat saling ketergantungan dalam masyarakat,
masing-masing lembaga disusun dan diorganisasikan secara sempurna di sekitar
rangkaian pola-pola normal, nilai dan perilaku diharapkan.
6. Ide-ide pranata umumnya diterima mayoritas anggota masyarakat, tidak peduli apakah
mereka turut berpartisipasi atau tidak dalam lembaga.
tampak bahwa peran suatu lembaga dalam kehidupan, tidak hanya melahirkan suatu pola
aktivitas dari segi sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi juga pola organisasi untuk
melaksanakannya.
Suatu pranata sosial memiliki sejumlah fungsi, antara lain:
1. Memberian bagi peranan pendidikan;
2. Bertindak sebagai pranata transfer warisan kebudayaan;
3.  Memperkenalkan kepada individu tentang berbagai peran dalam masyarakat;
4. Mempersiapkan individu dengan berbagai peranan sosial yang dikehendaki;
5.  Memberikan landasan bagi penilaian dan pemahaman status relatif;
6. Meningkatkan kemajuan melalui pengikutsertaan dalam riset ilmiah; dan
7. Memperkuat penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan sosial.

B.PENDIDIKAN DAN FUNGSI : KELUARGA,MASYARAKAT DAN


PEMERINTAH
Dalam visi dan misi Pendidikan Nasioanal yang diamanatkan dalam konstitusi Pancasila dan
UUD 1945, bahwa Pendidikan harus berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
indonesia dan tanggap terhadap berbagai tantangan dan tantangan perubahan zaman. Untuk
mewujudkan cita-cita ini diperlukan tanggung jawab bersama semua elemen bangsa secara
menyeluruh : keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Keluarga merupakan elemen dasar bagi sosialisasi nilai – nilai dalam pendidikan. Keluarga
menjadi pilar utama dalam meaksanakan sosialisasi kehidupan, di dalamnya ada anggota-
anggota yang saling bekerja sama: ayah, ibu, dan anak-anak. Dan saudara-audara yang lain ,
merupakan tempat kontak pertama bagaimana cara bekerja sama dan hidup bersama orang
lain.Proses pendidikan akan berjalan seimbang dan berkeseimbangan apabila masyarakat ikut
bertanggung jawab atas berlangsungnya proses pendidikan.
Masyarakat adalah juga bagian pilar penting setelah keluarga sebagai penyangga yang wajib
bertanggung jawab atas keberhasilan produk pendidikan. Masyarakatlah yang ikut menentukan
hitam putihnya dunia pendidikan. Masyarakat memiliki sistem nilai, norma, aturan dan lain-lain.
Yang kesemuanya terjalin dalam satu wadah besar kebudayaan nasional. masyarakat memiliki
harapan besar terhadap dunia pendidikan yang memadai, ststus sosial yang di hargai, peranan
sosial yang sempurna, masa depan yang lebih baik.
Sejalan dengan tantangan dan maslah-masalah tersebut di atas, pilar lain yang tak kalah
pentingnya adalah peran pemerintah dalam proses pendidikan. Dalam pembukaan UUD 1945,
dinyatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia harus menyatakan bangsa Indonesia dan
seluruh darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamain abadi dan
keadilan sosial. Dengan demikian, pemerintah menyediakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional bagi warga negara Indonesia. Artinya prinsip pendidikan nasional harus
menjamin proses pendidikan secara merata dan berkeadilan.
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah. Sekolah hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga. Peralihan
bentuk pendidikan keluarga ke sekolah memerlukan kerja sama antara orang tua (keluarga)
dan pendidik (sekolah). Hubungan kerja sama antara keluarga dan sekolah dapat dilakukan
dengan :

- Melakukan kunjungan ke rumah anak didik


Tujuannya adalah :
 Menunjukkan kepada anak didik dan keluarga, bahwa sekolah memperhatikan dan
memberi pengawasan kepada anak didik
 Memberi kesempatan kepada si pendidik untuk melihat dan mengobservasi secara
langsung anak didik dalam hal cara belajar, latar belakangnya dan masalah yang
dihadapi anak dalam keluarga
 Membina hubungan antara sekolah dengan keluarga anak didik
 Memberi motivasi kepada orang tua agar mau bekerja sama untuk memajukan
pendidikan anak
 Terjadi komunikasi dan tukar informasi mengenai anak didik
- Mengundang orang tua ke sekolah (untuk memperlihatkan perkembangan anak, biasanya
ada demonstrasi kemampuan yang dilakukan oleh anak didik dalam berbagai bidang
misalnya ilmu pengetahuan, olah raga, seni, keterampilan serta hasil kerajinan tangan)
- Case conference (rapat mengenai hal/ topik penting berkaitan dengan masalah yang
dihadapi anak didik sehingga dapat dicari jalan keluarnya dengan musyawarah mufakat)
- Badan Pembantu Sekolah / komite sekolah (organisasi sebagai bentuk kerjasama antara
pihak sekolah dengan keluarga anak didik)
- Mengadakan surat menyurat antara sekolah dan keluarga (diperlukan untuk perbaikan
pendidikan anak didik, misalnya berkaitan dengan peringatan guru/
pendidik kepada orang tua dikarenakan anak didik, misalnya kenakalan atau anak didik
sering membolos)
- Daftar nilai atau raport (merupakan bentuk pelaporan hasil belajar/ prestasi anak didik
selama belajar di sekolah. Ini juga dapat memberikan masukan dan informasi baik untuk
pendidik, anak didik maupun keluarga anak didik mengenai anak didik itu sendiri)

I. Peran Keluarga

Dari segi pendidikan keluarga merupakan suatu kesatuan hidup (sistem hidup) yang
menyediakan situasi belajar anak. Sumbangan keluarga bagi pendidikan anak adalah :

- Melatih anak menguasai cara-cara mengurus diri, seperti cara makan, berbicara, berjalan,
berdoa dan yang lainnya. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan diri anak sebagai
seorang pribadi.
- Sikap orang tua kepada anak sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima
atau menolak, sayang atau acuh tak acuh, sabar atau terburu-buru, melindungi atau
membiarkan anak, secara langsung memberikan pengaruh kepada anak dalam hal reaksi
emosional anak.

Hal ini berarti keluarga memiliki tanggung jawab kepada anak dalam hal pendidikan.
Oleh karena itu keluarga (dalam hal ini orang tua kandung) harus bertanggung jawab
dengan :
- Memelihara dan membesarkan anak : memberikan makan, minum, dan perawatan
- Melindungi dan menjamin kesehatan anak : kesehatan jasmani, dan rohani serta
perlindungan dari bahaya yang ada di lingkungan sekitar anak
- Mendidik anak dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupan anak sehingga anak bisa bertanggung jawab dengan diri sendiri
- Membekali anak dengan pengetahuan keagamaan
Tugas utama keluarga bagi pendidikan anak ialah peletak dasar bagi pendidikan,
namun perlu didasari oleh teori pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Artinya keluarga juga harus memahami masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan
bagaimana mendidik anak sesuai dengan perkembangan anak. Di samping itu keluarga dalam
mendidik tidak boleh memaksakan kehendak kepada anak, namun harus memberikan
kebebasan kepada anak untuk memilih, dengan tetap mendampingi agar anak tidak salah
dalam memilih.

II. Peran Masyarakat

Istilah masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup
bersama di suatu wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang relatif sama dan hidup
sebagai kesatuan/ kelompok. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan,
profesi, keahlian, suku, bangsa, agama, dan lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang
majemuk.

Peran serta masyarakat dalam pendidikan. Mengapa perlu?

1. Pendidikan adalah tanggungjawab bersama keluarga, masyarakat, dan negara;


2. Keluarga bertanggungjawab untuk mendidik moralitas/agama, menyekolahkan anaknya,
serta membiayai keperluan pendidikan anaknya;
3. Anak berada di sekolah antara 6-9 jam, selebihnya berada di luar sekolah (rumah dan
lingkungannya). Dengan demikian, tugas keluarga amat penting untuk menjaga dan
mendidik anaknya;
4. Pendidikan adalah investasi masa depan anak. Oleh karena itu, memerlukan biaya, tenaga
dan perhatian. Keberatankah orang tua membayar SPP yang sifatnya bulanan, sedang
mereka saja tidak berat untuk membeli rokok setiap hari? Mungkinkah anak menjadi
pandai tanpa biaya? Harusnya kita sadar, kita sedang memasuki era globalisasi, dan
jika anak kita tidak terdidik, kita akan kalah bersaing dengan bangsa lain.
5. Anak perempuan perlu mendapat pendidikan setinggi anak laki-laki mengingat mereka
akan menjadi ibu dari bayi-bayinya. Ibu lebih dekat kepada anak dan
mendidik anak perlu pengetahuan yang memadai agar anak tidak salah asuhan/didik;

III. Peran Pemerintah

Beberapa peran yang diharapkan dapat dimainkan oleh aparat pemerintah dalam
menata dan memantapkan pelaksanaan pendidikan berbasis masyarakat menurut Sihombing
(2001) adalah: peran sebagai pelayan masyarakat, peran sebagai fasilitator, peran sebagai
pendamping, peran sebagai mitra dan peran sebagai penyandang dana.
Sebagai Pelayan Masyarakat, dalam mengembangkan pendidikan berbasis masyarakat
seharusnya pemerintah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Melayani masyarakat,
merupakan pilar utama dalam memberdayakan dan membantu masyarakat dalam menemukan
kekuatan dirinya untuk bisa berkembang secara optimal.
Sebagai Fasilitator, pemerintah seharusnya merupakan fasilitator yang ramah, menyatu
dengan masyarakat, bersahabat, menghargai masyarakat, mampu menangkap aspirasi
masyarakat, mampu membuka jalan, mampu membantu menemukan peluang, mampu
memberikan dukungan, mampu meringankan beban pekerjaan masyarakat, mampu
menghidupkan komunikasi dan partisipasi masyarakat tanpa masyarakat merasa terbebani.
Sebagai Pendamping, pemerintah harus melepaskan perannya dari penentu segalanya
dalam pengembangan program belajar menjadi pendamping masyarakat yang setiap saat harus
melayani dan memfasilitasi berbagai kebutuhan dan aktivitas masyarakat.
Sebagai Penyandang Dana, pemerintah harus memahami bahwa masyarakat yang
dilayani pada umumnya adalah masyarakat yang kurang mampu, baik dalam ilmu maupun
ekonomi.
Peran Pemerintah Dalam Otonomi Pendidikan
Dalam otonomi pendidikan keterlibatan pemerintah dalam pendidikan adalah mencakup
aspek mutu dan pemerataan. Pemerintah menetapkan standar mutu pendidikan dan akan
berupaya agar keragaman prestasi siswa tidak berbeda jauh pada setiap lembaga pendidikan.
Pemerintah menjamin pemerataan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk
mendapatkan pendidikan. Peran ini dilakukan melalui perumusan kebijakan umum, pelayanan
teknis, dan monitoring program secara regular. Perubahan peran ini mengubah hirarki
pengambilan keputusan yang selama ini selalu berawal dari pemerintah pusat dan bermuara ke
sekolah-sekolah. Adanya otonomi pendidikan hirarki pengambilan keputusan berubah menjadi
piramida terbalik, yaitu kedudukan sekolah berada di atas, sedangkan lembaga pemerintah
berada di bawah.
C. PRANATA SOSIAL DISEKOLAH
Pendidikan sebagai pranata sosial memiliki komponen yang saling berkaitan. Sekolah
inklusi sebagai salah satu bentuk pendidikan terpadu perlu untuk dianalisis komponennya agar
diketahui optimalisasi penyelenggaraannya. Maka dalam penelitian ini dianalisis pranata
pendidikan inklusi dengan mengidentifikasi pelaksanaan lima komponennya berupa tata
kelakuan, fungsi sosial, aktor, perilaku berpola, dan sarana prasarana. Penelitian ini
menggunakan metode fenomenologi dengan teknik wawancara yang diengkapi observasi dan
studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen pranata pendidikan
terlaksana pada sekolah ini. Berdasarkan hasil analisis, komponen tata kelakuan terlaksana
berlandaskan pada sumber norma tertulis dan tidak tertulis tetapi belum terbentuk peraturan
khusus yang mengatur perilaku di sekolah inklusi.
Fungsi sosial tercermin dalam visi, misi, dan program sekolah. Pemegang peran di
sekolah ini adalah pimpinan yayasan, struktural sekolah, guru pembimbing khusus, guru mata
pelajaran, siswa, dan orangtua. Namun untuk tim ahli inklusi belum dimiliki sehingga
pelaksanaan perannya berbasis pada pengalaman dan analisis internal. Perilaku berpola dari aktor
di sekolah ini masih belum optimal dilaksanakan, maka dibutuhkan pembinaan khusus agar
masingmasing aktor dapat berperan sesuai fungsinya. Sedangkan dari sarana dan prasarana
masih belum optimal tersedia dan pemenuhannya dilakukan secara bertahap. Secara umum
komponen tersebut terlaksana, meskipun masih dibutuhkan optimalisasi salah satunya dengan
proses pendampingan terutama dari pihak dinas Pendidikan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan sebagai pranata sosial sesungguhnya sebagai salah satu upaya dan strategi
dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang mengharapkan terciptanya generasi masa
depan yang berilmu-pengetahuan, berteknologi, dan beriman bertakwa.Yang bertujuan untuk
menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berilmu pengetahuan yang relevan dengan
zamannya, dan mampu hidup pada era globalisasi dengan menjaga identitas tertentu yang
melekat pada diri sebagai pribadi, agama, dan bangsa.
untuk mewujudkan cita cita diperlukan tanggung jawab bersama semus elemen bangsa
secara menyeluruh, contohnya keluarga yang merupakan elemen dasar bagi sosialisasi nilai-nilai
dalam pendidikan. Keluarga menjadi pilar utama dalam melaksanakan sosialisasi kehidupan.
Masyarakat adalah juga bagian pilar penting, masyarakatlah yang ikut menentukan hitam
putihnya dunia pendidikan karena masyarakat memiliki sistem nilai, norma, aturan, dll. Pilar
yang tak kalah penting penting adalah peran pemerintah, Pemerintah yang menyediakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional bagi warga negara indonesia yang
menjamin proses pendidikan secara merata dan berkeadilan.

B.SARAN
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan atas saran dan kritik yang dapat membantu
kami kedepannya yang bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa
lebih baik terima kasih atas perhatiannya kami penulis mengucapkan Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Cohen,  J. Bruce, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rhineka Cipta, 1992.


Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1991.
Drago, Eleanor, dan Severson, Leading Adult Learning, Supporting Adult Development in Our
Schools, USA: Corwin A Sage Company, 2010.
Gunawan, H. Ary, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rhineka Cipta, 2000.
Koentjroningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: Rajawali Press, 2006
https://www.dosenpendidikan.co.id/
https://pengantarpendidikan.files.wordpress.com/2010/11/peran-keluargapemerintah-dan-
masyarakat-dalam-pendidikan.pdf
http://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/416

1.Faradiba Aprilia mengerjakan materi pranata social


2.Aulia Mansur mengerjakan materi Pendidikan dan fungsi: keluarga,masyarakat dan
pemerintah
3.Nurfadillah mengerjakan materi pranata social disekolah

Anda mungkin juga menyukai