1.NurmalaSari (2020201097)
3. YesikaRinjani (2020201114)
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikumWr.Wb
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya kepada kami .Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu sebagai tugas mata kuilah MATERI IPS MI ini, dengan sebuah
pembahasan tentang Konsep DasarIPS
Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin, namun terlepas dari semua itu,
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.Akhir kata, kami berharahap semoga makalah ini dapa tmemberikan manfaat
serta referensi pembelajaran maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’ alaikumWr.Wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB l PENDAHULUAN...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 4
C. Tujuan penulisan................................................................................................. 5
BAB ll PEMBAHASAN....................................................................................................5
3
BAB l
PENDAHULUAN
Ilmu sosial merupakan ilmu yang penting bagi manusia, karena dengan ilmu-
ilmu sosialmanusia dapat berinteraksi dengan baik dan benar, sejak kita lahir di dunia
ini.Secara tidak langsung kita sudah mempelajari ilmu-ilmu sosial secara tidakdisengaja dan
tidak disadari. Sejak kita lahir, kita sudah berada di tengah-tengahkeluarga, maka kita
diajarkan untuk berinteraksi terhadap sesama manusia dansaling menghargai antara yang
satu dengan yang lain.Dengan ilmu sosial yang dimiliki maka seseorang maka dapat
meraihkesuksesan karena memiliki keterampilan yang baik. Meskipun seseorangmenguasai
dengan baik ilmu eksata akan tetapi jika tidak memiliki keterampilansosial yang baik maka
ilmunya tidak berarti apa- apa.Dalam makalah ini akan dibahas tentang konsep dasar ilmu
sosial pada IPS.Ilmu sosial berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial, karena IPS
merupakan paduan dari ilmu-ilmu sosial yangdisederhanakan.
B. Rumusan Masalah
4
4. Bagaimana Pengertian Pendidikan IPS Dalam Konteks Indonesia?
5
C. Tujuan penulisan
BAB ll
PEMBAHASAN
IPS sebagai program pendidikan pelestarian kebudayaan suatu bangsa sudah ada
sejak adanya manusia itu sendiri, model ini berkembang hing tahun 1960 an. Dalam
berbagai literatur program pendidikan citizenship transmission dilakukan dengan
memberikan contoh-contoh dan pemakaian cerita yang disusun untuk mengajarkan
kebijakan, cita-cita luhur suatu bangsa, dan nilai-nilai kebudayaan. Program pendidikan yang
seperti ini banyak dilakukan dalam pembelajaran IPS yang membahas kompetensi sejarah,
dan pendidikan kewarganegaraan. Misalnya ceritera tentang perjuangan pahlawan
(heroisme) dan contoh-contoh moral untuk membangkitkan inspirasi pemuda untuk menilai
dan mencapai cita-cita tinggi yang diwariskan.
Agar program pendidikan transmisi dari yang tua ke yang muda berhasil (tidak
menyimpang dari aslinya), maka pemindahan kebudayaan dilembagakan, misalnya melalui
program pendidikan formal. Inilah yang akhir-akhir ini di Indonesia menjadi dasar perlunya
PKn dan sejarah sebagai mata pelajaran terpisah dari IPS, karena untuk memudahkan dalam
program citizenship transmission. Program pendidikan citizenship transmission sering juga
di asosiasikan sebagai pendidikan nilai-nilai idealistik dan manusia, sehingga cara ini sering
dianggap sebagai indoktrinasi dan propaganda. Misalnya, George washington tidak pernah
berdusta, Lincoln sifatnya sangat jujur, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta Proklamator
Indonesia, Soeharto bapak pembangunan masa orde baru dan sebagainya.
6
Tujuan yang hendak dicapai dari citizenship transmission adalah sbb:
1. pengembangan pengertianpatriotisme
Tema-tema yang dapat digunakan sebagai tujuan instruksional atau kompetensi yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran IPS sebagai citizenship transmission adalah sbb:
5. Memberikan arti penting terhadap paham demokrasi melalui pemakaian yang tepat
terhadap fasilitas pendidikanumum.
9. Pemanfaatan yang tepat pada sumber-sumber yang langka untuk mencapai hasil
yang sangat banyak (the widest general of wellbeing)
7
10. Pencapaian garis batas kesetiaan yangmemadai
8
11. Kerjasama dalam kepentingan perdamaian dankesejahteraan.
Tujuan instrucstonal citizenship transmission tentang warga negara yang baik telah
diasumsikan bahwa bahan penting dalam menyiapkan warga negara yang baik adalah
pengetahuan dan apresiasi terhadap nenek moyangnya. Seperti tentang sejarah yang paling
penting, disusun secara kronologis dan yang sudah disyahkan oleh pemerintah. Inilah yang
kadang menjadi perlunya pemikiran baru, kenapa justru cerita sejarah masa lalu dianggap
lebih penting, padahal mereka hidup di masa sekarang dan yang akan datang.Ada beberapa
metode pembelajaran IPS sebagai program citizenship transmission yaitu:
Akan tetapi dalam IPS sebagai program pendidikan ilmu-ilmu sosial telah terjadi
kesepakatan secara aklamasi, yaitu bahwa murid-murid sekolah umum harus mempelajari
struktur dan proses-proses inquiry dari disiplin ilmiah itu (Barr and Barth, 2003). Para ahli
ilmu sosial juga menghendaki agar para pemuda melihat dunia ini melalui kacamata seorang
ahli
1 Dr.H.Abdul Karim,M.Pd,PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL , (Yogyakarta:CV Surya Grafika Pati), 2013,hlm 15
9
ilmu sosial, agar mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan oleh para ahli ilmu
sosial.
Para ahli ilmu sosial percaya bahwa kalau seorang murid memperoleh kebiasaan
berfikir dan pola pikir yang berkaitan dengan disiplin ilmu sosial tertentu, dia akan menjadi
peka, membuat keputusan yang lebih baik dan akhirnya memahami susunan dan proses-
proses yang terjadi di masyarakat. Profesor Laurent Senesh, mengemukakan bahwa fungsi
utama dari perkembangan cara berfikir analitis ialah dengan membantu pemuda memahami
struktur dari akhir tujuan ilmu sosial education adalah mengembangkan kemampuan untuk
bisa memecahkan problema secarasendiri
Dewan melihat bahan pengajaran bukan sebagai tujuan akhir semata, melainkan sebagai
sarana untuk mencapai tujuan sebagai warga negara. Kewarganegaraan efektif tidak di
batasi sebagai kepatuhan atau teguh pada norma-norma tertentu saja, tetapi dilihat sebagai
perkembangan dari judgement kecakapan untuk membuat keputusan rasional. Pendidikan
tidak hanya mempersiapkankehidupan dewasa, pengalaman-pengalaman edukatif sekarang
ini sangatlah penting. Cara terbaik untuk melatih dan mempersiapkan sikap
10
mendatang adalah dengan membekali kesempatan-kesempatan untuk mempraktekkan
citizenship pada waktu kini. Oleh karena itu, pembelajaran IPS harus mengajarkan kejadian-
kejadian mutakhir dan decission making serta pengalaman masa lalu. Dengan demikian
pembelajaran IPS diharapkan dapat mengembangkan konsep revolusioner tentang studi-
studi sosial, Sebagai contoh:
2. Isi studi sosial (IPS) harus diatur mengenai topik dan permasalahan yang disajikan,
sebaiknya juga subjek yang disajikan ling berhubungan dan dikombinasikan (terpadu)
untuk penyelidikan kontemporer, sehingga dapat tercapai citizenship yangefektif
4. Masalah yang dipelajari harus merupakan seleksi dari beberapa sumber dan
pengetahuan, serta sesuai kebutuhan murid dan masyarakatumunya. 3
3 Ibid., hlm.19
4
Ibid., hlm.20
11
B. Istilah IPS Dan PendidikanIPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial, atau yang lebih familiar disingkat IPS merupakan
nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di
perguruan tinggi yang identik dengan istilah Social Studies dalam kurikulum persekolahan di
negara lain, khususnya di negara barat seperti Australia dan Amerika Serikat. 5
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS seringkali saling bertukar makna
dengan istilah Pendidikan IPS atau PIPS. Kedua istilah tersebut seringkali diucapkan atau
dituliskan dalam berbagai karya akademik secara tumpang tindih (overlapping). Kekeliruan
ucapan ataupun tulisan tidak dapat sepenuhnya kesalahan pengucap atau penulis,
melainkan disebabkan oleh kurangnya sosialisasi sehingga menimbulkan perbedaan
persepsi. Faktor lain dimungkinkan karena kurangnya forum akademik yang membahas dan
memasyarakatkan istilah atau nomenklatur hasil kesepakatan komunitasakademik.
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan
komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dan diberlakukan dalam sistem
pendidikan nasional yang diterapkan dalam Kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum
tersebut, IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata
pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran
ilmu sosial lainnya. Nama IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam yang disingkat IPA sebagai integrasi dari mata pelajaran Biologi, Kimia, dan Fisika. 6
Menurut Prof. Nu’ man Somantri, istilah Pendidikan IPS ini adalah penegasan dan
akibat dari istilah IPS saja agar bisa dibedakan dengan pendidikan pada tingkat universitas.
Dalam lingkup filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, dan ilmu pendidikan, istilah Pendidikan
IPS belum dikenal baik sebagai sub-disiplin ilmu atau cabang dari disiplin ilmu. Dalam
kepustakaan
5 http://www.referensimakalah.com/2013/04/pengertian-mata-pelajaran-ips.html. Diakses pada (21 Maret 2021 pukul
09.30 WIB)
7
http://bahanbelajar-pgsd.blogspot.com/2013/06/ pengertian-pendidikan-ips.html. Diakses pada (21 Maret 2021 pukul 10.05
WIB)
12
asing, istilah yang lazim digunakan antara lain Social Studies, Social Education, Social Studies
Education, Social Science Education, Citizenship Education, Studies of Society and
Envirounment.
Selain itu istilah IPS belum dikenal baik sebagai sub disipin ilmu. Maka, dalam
pustaka lain yang digunakan yaitu social studies, social education, studies education, dll.
Istilah- istilah tersebut digunakan menunjuk pada sistem lingkungan yang baik alam maupun
manusia dan bagaimana sistem itu berinteraksi dalam keidupan yang beragam. Sedangkan
dalam pengertian ilmu IPS sendiri yaitu sesuai dengan sebutannya sebagai ilmu, tekanannya
pada keilmuan yang berkenaan dengan masyarakat atau kehidupan sosial. Berbicara
tentang ilmu sosial berkenaan dengan norma, yang mana ilmu sosial adalah semua bidang
yang berkenaan dengan kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Seperti halnya yang
kita jumpai pada sekitar kita seperti alam, bahwasannya manusia dalam kehidupannya
meliputi aspek-aspek yang cukup luas.Diantaranya:
b) Aspekkejiwaan
c) Aspek kebutuhanmateri
f) Aspekkebudayaan
g) Aspekkesejahteraan
h) Aspekkomunikasi
Disiplin ilmu yang dikembangkan secara umum memiliki persamaan dengan social
studies pada umumnya ialah mengacu pada disiplin ilmu-ilmu sosial. Tujuannya ialah
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai yang memungkinkan mereka dapat menjadi warga negara yang
berpartisipasi aktif dalam masyarakat yang demokratis.8
13
Adanya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar diharapkan para siswa dapat
memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan
humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya,
serta memiliki ketrampilan mengkaji dan memecahkan masalah- masalah sosial tersebut.
Pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan dari pada transfer konsep.
Karena dalam pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap
sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan ketrampilannya
berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.
C. Perkembangan PengertianIPS
Perkembangan IPS merupakan terjemahan dari studi sosial (social studies) yang mulai
diterapkandalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat sejak tahun 1915
setelahperang dunia pertama. Para ahli pendidikan di Amerika Serikat pada waktu itu
berkesimpulanbahwa pengajaran Ilmu-ilmu sosial yang diajarkan secara sendiri-sendiri dalam
bentukdisiplin ilmu, seperti: Sejarah, geografi, ekonomi, dan lain-lain tidak akan mampu
membekalipara subyek didik untuk dapatmengenal dan mengerti masalah sosial yang ada di
sekitarnya.Dengan demikian di introduksikannya social studies yang diharapkan dapat
mengatasikekurangan. Adupun perkembangan pendidikan ips secara umum dan
perkembangan pendidikan ips di Indonesia yaitu :
IPS adalah terjemahan dari Social Studies. Social studies adalah ilmu-ilmu social yang
disederhanakan untuk tujuan pendidikan, meliputi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu
ekonomi, ilmu politik, sosiologi antropologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat yang
dalam prakteknya dipilih untuk tujuan pembelajaran disekolah dan diperguruan
tinggi.
Bila dianalisis dengan cermat, pengertian social studies mengandung hal – hal
sebagai berikut.
3. Aspek-aspekdarimasing-masingdisiplinilmusocialituperludiseleksi
sesuai dengan tujuan tersebut.
14
4 hal yang tersurat dan tersirat mengenai definisi social studies,yaitu;
Secara esensial terkandung visi,misi dan strategi pendidikan social studies yang
mengokohkan kristalisasi pemikiran yang lebih solid dan kohesif. Dalam dua dasawarsa
terakhir, 1980 dan 1990-an, pemikiran mengenai studies yang sebelumnya di landa penyakit
ketidakmenentuan, ketidakberkeputusan, ketidakbersatuan,ketidakbersatuan dan
ketidakmajuan, paling tidak secara konseptual telah dapat diatasi.
Rambu-rambu yang digariskan NCSS(1994) dalam rangka mewujudkan visi, misi dan
strategi baru social studies ;
1. Program social studies mempunyai tujuan pokok bahwasanya esensi tujuan tersebut
lebih diutamakan dalam social studies dari pada dalam bidanglain.
2. Program social studies dalam dunia pendidikan persekolahan mulai dari pendidikan
taman kanak-kanak sampai dengan pendidikan menengah di tandai
olehketerpaduan.
3. Program social studies di titik beratkan pada upaya membantu siswa, bahwasanya
siswa bukan sebagai penerima pengetahuan yang pasif, tetapi sebagai
pembangunpengetahuan dan sikap yang aktif melalui cara pandang secara akademik
terhadaprealita.
15
bersifat individulistis atau kelompok. Lembagayang dimiliki Indonesia saat ini
yaitu : HISPISI (Himpunan Sarjana Pendidikan Ips Indonesia) .Istilah ips
pertama kali muncul dalam seminar nasional tentang Civic Education tahun
1972 diTawangmangu Solo, menurut laporan seminar tersebut menghasilkan 3
istilah yang munculdan digunakan secara bertukar pakai yakni :
1. Pengetahuan Sosial
3. Ilmu PengetahuanSosial
Ketiga istilah ini diartikan sebagai suatu study masalah-masalah social dan
dikembangkanmelalui pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-masalah
social itu dapatdipahami oleh siswa. Dalam seminar tersebut konsep dasar ips belum
masuk dalamkurikulum sekolah tetapi baru dalam wacana akademis yang muncul
dalam seminar tersebut.Pada tahun 1972-1973 konsep ips untuk pertama kalinya
masuk kedalam duniapersekolahan yakni dalam kurikulum proyek perintis sekolah
pembangunan (PPSP) IKIPbandung. Hal ini terjadi karena pemikir dalam seminar
seperti achmad sanusi, NumanSomantri berperan sebagai anggota pengembang
kurikulum. Dalam kurikulum tersebutdigunakan istilah pendidikan kewarganegaraanya
didalamnya terdapat sejarah indonesia,ilmu bumi indonesia yang diartikan sebagai
pengetahuan kewarganegaraan. Ada 3 istilah dalam PPSPyaitu:
1. StudySosial
2. PendidikanKewarganegaraan
3. CivicdanHukum
Pada tahun 1986, dimana antropologi dan sosiologi mulai berlaku di SLTA. Pada
tahun 1994, ilmu sosiologi dan antropologi.Padatahun 1994 pelajaran sosiologi ini
hanya dipelajari oleh siswa SMA kelas 3 saja, dankemudian pada tahun 2004 pelajaran
sosiologi ini sudah bisa dipelajari oleh siswa SMA kelas 2 juga.Dalam kurikulum tahun
1994 mata pelajaran PPKN merupakan mata pelajaran social khusus yangwajib di ikuti
oleh semua siswa dalam jenjang pendidikan (SD, SLTP, SMU).Sedang mata pelajaran
ipsdiwujudkan dalam :Pendidikan ips terpadu di SD kelas III sampai dengan kelas
IVPendidikan ips pengembangannya di SLTP yang mencangkup materi geografi,
sejarah, danekooikoprasi Pendidikan ips terpisah.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan terjemahan dari social studies. Bahwa social
studies merupakan ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan
meliputi aspek-aspek ilumu sejarah, ilmu okonomi, ilmu politik, sosiologi,
antropologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat yang dalam perakteknya dipilih
untuk tujuan pembelajaran disekolah dan perguruan tinggi. Bila dianalisis dengan
cermat bahwa pengertian social studies mengandung hal-hal sebagai berikut:
17
3. Aspek-aspek dari masing-masing disiplin ilmu sosial itu perlu diseleksi sesuai
dengan tujuantersebut.1
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS
atau Social Studies. Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli
pendidikan dan IPS di Indonesia.
Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan
baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada
aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah,
mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya
disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat
dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar
sekolah atau siswa atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain,
baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa
yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan
tentang masa lampau umat manusia.
B. PengertianParadigma
18
Ilmu Sosial (SocialScience)
Berbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang
keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang.
pengkajian tentang gejala dan masalah social. Tentang Studi Sosial ini, Achmad Sanusi
memberi penjelasan sebagai berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf akademis-
universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar
dan dapat berfungsi sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu sosial.
19
1
Toni Nasution & Maulana Arafat Lubis. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. (Yogyakarta:
Samudra Biru, 2018), hlm 3.
2
Ibid., hlm 69.
20