Disusun Oleh :
1. Tafrosikha (0101201077)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah dan
nikmat-Nya sehingga makalah tentang “Landasan Konstitusional dan Oprasional Pelaksanaaan
dan Pengembangan Pendidika di Luar Sekolah.” terselesaikan tepat waktu sesuai dengan yang
diharapkan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Dasar
PAI Luar Sekolah, dengan tujuan agar mahasiswa dan mahasiswi memahami dan mengetahui
materi dari makalah tersebut.
Kami ucapakan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Filsafat Dasar PAI
Luar Sekolah yang senantiasa membimbing kami dalam penyusunanan makalah ini. Tak lupa
kami mengucapkan segenap rasa terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan dan semangatnya kepada kami.
Tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bisa menjadi bahan bacaan dan
menjadi referensi dalam pembelajaran Filsafat Dasar PAI Luar Sekolah di dalam kelas.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan masalah............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Landasan Konstitusional Pendidikan di Luar Sekolah………...…………. 2
B. Landasan Oprasional Pelaksanaaan dan Pengembangan Pendidika
di Luar Sekolah…………………………………………………………….5
C. Peran Konstitusional Pendidikan di Luar Sekolah..……………………… 6
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses untuk mengintegrasikan individu yang sedang mengalami
pertumbuhan ke dalam kolektivitas masyarakat. Dalam kegiatan pendidikan terjadi pembinaan
terhadap perkembangan potensi peserta didik untuk memenuhi kelangsungan hidupnya secara
pribadi dan kesejahteraan kolektif di masyarakat. Sebagai usaha sadar, pendidikan diarahkan
untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka
mengisi peranan tertentu di masyarakat pada masa yang akan datang. Dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, tercantum butir kalimat
mencerdaskan kehidupan bangsa, makna dari kalimat tersebut sangat erat kaitannya dengan
pendidikan. Pendidikan menjadi instrumen untuk mewujudkan masyarakat dan bangsa yang
cerdas, pendidikanlah yang harus dirancang dan diimplementasikan secara baik. Salah satu
faktor untuk mewujudkan kecerdasan bangsa dan pendidikan yang maju adalah terciptanya
budaya baca di dalam masyarakat. Dengan adanya pendidikan yang maju dan budaya baca
yang telah mengakar pada masyarakat maka akan muncul masyarakat dan bangsa yang cerdas
dalam kehidupannya.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis membuat makalah tentang Pendidikan Luar
Sekolah (PLS) yang merupakan bagian dari pendidikan non formal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja landasan Konstitusional dan Oprasional Pelaksanaaan dan Pengembangan Pendidika
di Luar Sekolah.?
2. Peran Apa saja landasan Konstitusional dan Oprasional Pelaksanaaan dan Pengembangan
Pendidika di Luar Sekolah.?
C. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari makalah ini, kita diharapkan dapat;
1. Memahami Apa saja landasan Konstitusional dan Oprasional Pelaksanaaan dan
Pengembangan Pendidika di Luar Sekolah.
2. Mengetahui peran Apa saja landasan Konstitusional dan Oprasional Pelaksanaaan dan
Pengembangan Pendidika di Luar Sekolah.?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Tiap tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27
ayat 2)
Pasal ini berbicara tentang perlindungan dan hak warga negara Indonesia dalam hal
pekerjaan dan keseluruhan penunjang kehidupan, dengan ukuran kriterianya adalah
layak bagi kemanusiaan
2. Hak warga Negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul (Pasal 28)
Pasal 28 menjelaskan bahwa warga negara dan penduduk yang tinggal di
negara Indonesia berhak merdeka dalam berserikat dan berkumpul dengan warga
negara dan penduduk lainnya seperti bermusyawarah, berkawan, bermasyarakat
maupun berorganisasi, serta bebas dalam mengeluarkan pendapat atau pikirannya
dari bentuk lisan maupun tetapi setiap warga negara dan penduduk wajib mengikuti
kaidah aturan dalam berserikat, berkumpul dan berpendapat yang mana hal itu
sudah diatur melalui undang undang yang berlaku.
3. Negara menjamin kemerdekaan tiap - tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing- masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu (pasal 29 ayat
2.
pasal 29 ayat 2 dijelaskan bahwa setiap warga negara memiliki agama dan
kepercayaanya sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun. Dan tidak ada
yang bisa melarang orang untuk memilih agama yang diyakininya. Setiap agama
memiliki cara dan proses ibadah yang bermacam- macam, oleh karena itu setiap
warga negara tidak boleh untuk melarang orang beribadah. Supaya tidak banyak
konflik- konflik yang muncul di Indonesia.
4. Hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan Negara
(Pasal 30 ayat 1)
Pasal 30 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap orang yang berstatus warga negara
indonesia berhak serta diwajibkan (harus) membela negara. untuk membela negara
tidak perlu mengangkat senjata atau ikut berperang karena hal itu sudah ada
pembagiannya semisal polisi atau TNI, jika kita seseorang yang hidup ditengah
masyarakat, kita bisa membela negara indonesia dengan hidup rukun dan toleransi
terhadap perbedaan karena kita adalah bhineka tunggal ika. jika kita seorang pelajar,
kita bisa membela negara dengan mengharumkan pendidikan di indonesia dengan
belajar penuh semangat dan meningkatkan sikap perilaku terpuji serta meningkatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, mempelajari pendidikan kewarganegaraan (PPKN)
juga adalah salah satu usaha bela negara. Jika kita seorang guru, kita bisa mengabdi
2
pada masyarakat dengan mengajari ilmu pengetahuan dan sikap serta mencerdaskan
anak bangsa melalui Pendidikan.
pemikiran bahwa persatuan dan kebangsaan Indonesia itu akan lebih kukuh jika
diperkuat oleh pendekatan kebudayaan selain pendekatan politik dan hukum.
7. Pasal 33 Ayat 1
Dalam Pasal 33 UUD 1945 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi
dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-
anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lah yang diutamakan, bukan
kemakmuran Seseorang saja.
2
Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang undang sebagai
mana mestinya.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui
proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan pendidikan tertentu.
Hendaknya setiap pelaksana pendidikan, orang tua, dosen, guru-guru, dan pegawai serta
petugas-petugas pendidikan lainnya mengetahui isi dan jiwa GBHN, mengetahui
ketentuan/peraturan-peraturan yang harus diikuti, agar pendidikan benar-benar dapat
dilaksanakan dengan baik sebagai unsur penting pembangunan negara.
Berikut ini dikemukakan Ketetapan MPR Sejak tahun 1966-2003 sebagai landasan operasional
pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional :
TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3
Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pancasila, tujuan pendidikan adalah membentuk
manusia Pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh
Pembukaan dan isi UUD 1945.
2
TAP MPR No. II/MPR/1983
Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa,
kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan
mempertebal semangat kebangsaan, dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-
manusia pembangunan yang dapat membangundirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.
Pendidikan nasional untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
berdisiplin, bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat
jasmani dan rohani.
a. Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu. Dalam asas ini berarti pendidikan terbuka
bagi setiap rakyat negara Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan.
b. Asas pendidikan seumur hidup. Dalam asas ini, setiap individu harus memperoleh
hak dan kesempatan untuk mendapatkan pengajaran dan belajar kapanpun selama
hidupnya.
c. Asas tanggung jawab antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
2
d. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan
masyarakat.
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas penulis dapat menarik kesimpulan, Landasan kebijakan
pendidikan meliputi :
1.Landasan Ideal yaitu Pancasila,
2. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, dan
3. Landasan Operasional yaitu meliputi ketetapan MPR
B. Saran
1. Setiap lapisan kepentingan harus benar-benar menjalankan kebijakan pendidikan yang
sudah berdasar pada landasan ideal, landasan konstitusional, dan landasan operasional.
2. Pelaksanaan kebijakan pendidikan seyogyanya sejalan dengan arah tujuan kebijakan
Pendidikan
yang sudah dibuat dan tersusun rapi.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Pansila
2. Undang-undang Dasar 1945
3. Peraturan Pemerintah
4. Faisal Sanapiah, 1981, Pendidikan Luar Sekolah . Surabaya: CV. Usaha Nasional.
5. Joesoef Soelaiman, 2004, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
6. Kurdie Syuaeb, 2002, Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon: CV. Alawiyah.
7. Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
8. Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rieneka Cipta.
9. ———2006. UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003. Jakarta : Asa Mandiri