Anda di halaman 1dari 14

ETIKA PENDIDIKAN

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dwita Yuni Munthe (2101010066)
Elisabeth Betsaida Sihombing (2101010067)
Nita Dila ( 2101010068)
Putri Ramasari Damanik (2101010070)
Gressy Agusnika Damanik (2101010071)
Florentia Cathelya Giawa (2101010072)
Maria Sirait (2101010073)
Bella R. Haloho (2101010075)
Roy Christopher Simanjuntak (2101010076)
Rosa Manisha Siahaan (2101010077)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR
T.A 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada-Mu Tuhan karena atas berkat dan rahmat-Mu
penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun makalah ini berjudul “Etika
Pendidikan”.

Makalah ini penulis susun dengan tujuan sebagai tugas mata kuliah Etika Kristen. Melalui
penyusunan makalah inipun penulis dapat menambah wawasan dan pemahaman akan materi
tersebut.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari
bapak dosen demi penyempurnaan dimasa-masa yang akan datang.

Pematangsiantar, 8 April 2022

Penulis

Kelompok 1

Halaman 2 dari 14
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….………….2

DAFTAR ISI…………………………………………………………...…………………….3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………4


1.2 Alasan Tertarik Meneliti Masalah Pendidikan………………………………………..…..4

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN………………………………………………………5

2.1 Pengertian Etika Pendidikan………………………………………………………………5

2.2. Tujuan Pendidikan…………………………………………………….………………….5

2.3 Fungsi Penting Pendidikan………………………………………………..…………….…8

BAB III KAJIAN ANALISIS…………………………………..……………………………..9

3.1 Masalah Dalam Pendidikan Serta Solusi………………………………………..…………9

3.2 Nilai-Nilai Yang Perlu Dipertahankan Untuk Memajukan Pendidikan……………..


…….10

BAB IV
PENUTUP…………………………………………………………………………..12

4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………12

4.2 Saran…………………………………………………………………………......……….12

DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................................13

Halaman 3 dari 14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika Pendidikan dalam arti luas memiliki tujuan menciptakan generasi yang
emansipatoris, terbebas dari belenggu keterbelakangan serta berbagai problem-problem
sosial dalam masyarakat yang dapat menyebabkan terhambatnya kesejahteraan bersama.
Dikarenakan hal tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem kenegaraan atau sistem
poliltik yang mengatur pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan yang telah terjabarkan
diatas.
Tujuan pendidikan menciptakan generasi yang cerdas, namun juga memiliki etika
(moral) yang dapat membantunya dalam bersosialisasi dalam masyarakat, karena itulah
pendidikan secara idealnya bersumber atas landasan lokal (lingkungan dan situasi
sekarang) berkaitan dengan kebutuhan masyarakatnya dan memperhitungkan motif-motif
sosial ekonomi, kultur dan politis yang terdapat pada situasi tersebut. Sehingga dapat
mempersiapkan individu untuk menghadapi masa-masa yang akan terus berubah
kedepannya.
Dalam permasalahan diatas maka diangap perlu untuk membahas etika pendidikan
agar ketika kita menjadi insan berpendidikan dapat diterima oleh masyarakat.

1.2 Alasan Tertarik Meneliti Masalah Pendidikan


Kami tertarik meneliti masalah ini karena kami ingin lebih mengetahui dengan
mendalam tentang situasi atau permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan dan
dapat mencari solusi dari masalah tersebut.

Halaman 4 dari 14
BAB 2

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Pengertian Etika Pendidikan

Secara etimologi Etika berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos”
dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal
tindakan yang buruk. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan etika
yaitu ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa
atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan
atau perilaku yang dianut masyarakat. Etika pendidikan adalah sebuah proses pendidikan
yang berlangsung secara etis dan terus menerus dalam kehidupan seseorang melalui
pengajaran penekanan terhadap etika sehingga kemampuan, bakat kecakapan dan minatnya
dapat dikembangkan dengan etika yang baik dan benar dalam kehidupannya. Pengertian etika
pendidikan yang lain, yaitu ilmu atau pelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya
berperilaku atau berbuat dan tidak berbuat terhadap orang lain, khususnya dalam praktik
pendidikan.

2.2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan nasional yaitu :

1. Menurut UU No.20 tahun 2003 Pasal 3, tujuan pendidikan nasional berbunyi:


"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Halaman 5 dari 14
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab."
2. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak
usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
4. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
5. Meningkatkan keprofesionalan dn akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalamanan, sikap, dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global.
6. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan utama yang harus menjadi orientasi dalam pendidikan salah satunya adalah
mengembangkan potensi dan mencerdaskan manusia menjadi semakin lebih baik. Tujuan
pendidikan ini termuat dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 atau diubah menjadi
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1954 merupakan Undang-Undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang kali pertama disahkan dan digunakan oleh pemerintah Indonesia.
Penyelenggaraan pendidikan sebenarnya tidak langsung lahir begitu saja, pendidikan
Indonesia banyak mengalami proses yang cukup panjang untuk mencapai pendidikan khas
Indonesia sendiri.

Pendidikan sendiri bukanlah persiapan untuk hidup, namun pendidikan adalah kehidupan
bagi umat manusia sendiri. Walaupun pemerintah Indonesia di awal kemerdekaan sudah
mengesahkan UU No. 4 Tahun 1950, tetapi proses pendidikan yang terjadi di masyarakat
masih berlangsung menggunakan sistem pendidikan kolonial, dan mulai dapat diterapkan
secara perlahan-lahan.

Sebagai undang-undang yang disahkan oleh negara yang baru merdeka, UU No. 4 Tahun
1950 memiliki tujuan untuk mengubah dari sistem pendidikan kolonial menjadi sistem
pendidikan yang lebih memperhatikan rakyat yang baru saja merdeka. Semangat

Halaman 6 dari 14
memerdekaan rakyat Indonesia merupakan tujuan utama dari Undang-Undang ini. Hal itu
dapat dilihat pada pasal 3 dan pasal 4 berikut ini:

a. Pasal 3
Berdasarkan Bab III Pasal 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950, tujuan
pendidikan negara Indonesia adalah membentuk manusia susila yang cakap serta
menjadikannya warga negara yang bersikap demokratis dan bertanggung jawab
terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air Indonesia.

b. Pasal 4
Berdasarkan Bab II Pasal 4 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950, tujuan pendidikan
dan pengajaran yang ingin dicapai yaitu menciptakan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki budi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan pendidikan tersebut secara langsung disesuaikan dengan asas-asas yang
terkandung pada kelima sila Pancasila serta tersurat dalam Undang Undang Dasar
1945.

Setelah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 menjadi dasar dari tujuan pendidikan
pada masa awal kemerdekaan. Perkembangan zaman akhirnya membuat pemerintahan era
Presiden Soeharto pada waktu itu melakukan penambahan pada tujuan pendidikan Indonesia.

Berdasarkan Undang Undang No. 2 Tahun 1985, tujuan pendidikan yaitu untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga untuk mengembangkan manusia yang seutuhnya.
Maksud dari manusia seutuhnya yang disebutkan di dalam pasal 4 bisa dimaknai dengan
manusia yang cerdas secara komprehensif.

Hal itu sesuai delapan tipe kecerdasan yang telah dirumuskan dalam Renstra
Kementerian Pendidikan, yaitu: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, budi
pekerti yang luhur, keterampilan dan pengetahuan yang memadai, kesehatan jasmani dan
rohani yang baik, serta kepribadian yang mantap, mandiri, dan juga mempunyai rasa
tanggung jawab dalam urusan bermasyarakat dan berbangsa.

Halaman 7 dari 14
2.3. Fungsi Penting Pendidikan

Fungsi pentingnya pendidikan yaitu :

1. Mengurangi pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya. Melalui pendidikan di


sekolah orang tua melimpahkan tugas serta wewenang kepada pihak sekolah yang
mendidik anaknya.
2. Menyediakan sarana untuk mengembangkan bakat. Sekolah mempunyai potensi
untuk menanamkan nilai pemgembangan bakat pada peserta didik.
3. Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan bisa
mensosialisasikan kepada anak-anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise,
privilise, serta status. Pihak Sekolah pun diharapkan menjadi sumber mobilitas siswa
ke status sosial yang lebih tinggi ataupun paling tidak sesuai dengan status orang
tuanya.
4. Memperpanjang masa remaja untuk melakukan yang positif. Pendidikan sekolah bisa
pula memperlambat masa dewasa seseorang sebab siswa masih tergantung secara
ekonomi kepada orang tuanya dan pertanggung jawabannya.

Halaman 8 dari 14
BAB 3

KAJIAN ANALISIS

3.1. Masalah Dalam Pendidikan Serta Solusi

1. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk


Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan
penduduk tersebut dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih
mudah memahami dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan zaman,
sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.
Solusinya adalah mendorong kesadaran masyarakat yang mampu atau
badanbadan usaha untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak kurang
mampu, menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, khususnya bagi siswa
berprestasi yang kurang mampu, membuka jalur-jalur pendidikan alternatif
atau nonformal (seperti kursus-kursus keterampilan) sehingga dapat
memperkaya kemampuan atau kualitas seseorang
2. Gedung sekolah yang kurang layak dan kurang nyaman, solusi memperbanyak
APBN dan APBD ke sektor pendidikan.
3. Materi pelajaran yang kurang terstandar, solusi dibentuk tim oleh Mendiknas
untuk mengakaji dan menyusun.
Halaman 9 dari 14
4. Kurangnya sara dan prasarana dalam pembelajaran.
Solusinya guru harus mempunyai sikap kreatif dintunjukkan dengan
kemampuan melihat masalah, mencaari ide, dan gagasan dalam pembelajaran
keterampilan sehingga dengan keterbatasansarana dan prasarana di sekolah
tidak menghambat pembelajaran dan pelajaran dapat diterima oleh siswa.
5. Mutu pendidikan yang rendah
Solusinya adalah peningkatan kualitas guru dengan mengikuti penataran,
mengikuti kursus-kursus pendidikan, memperbanyak membaca, mengadakan
kunjungan ke sekolah lain (Studi Komperatif), mengadakan hubungan dengan
wali siswa.
6. Masalah efisiensi pendidikan membahas bagaimana sistem pendidikan
memanfaatkan sumber daya pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan
pendidikan. Hal ini tergantung bagaimana penggunan dari sumber daya
tersebut. Akan dikatakan mempunyai efisiensi tinggi apabila penggunannya
hemat dan tepat sasaran. Dan bila sebaliknya, maka efisiensinya rendah.
Sumber daya yang dimaksud di sini antara lain adalah tenaga kependidikan
dan sarana. Pemecahan permasalah efisiensi pendidikan lebih mengarah pada
masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan
teknologi pendidikan.Hal tersebut dapat ditempuh melalui cara-cara
pendekatan sistem, berorientasi pada peserta, dan pemanfaatan sumber belajar.

3.2. Nilai-Nilai Yang Perlu Dipertahankan Untuk Memajukan Pendidikan

 Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
 Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
 Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
 Disiplin

Halaman 10 dari 14
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
 Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
 Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
 Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
 Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.

 Rasa Ingin Tahu


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
 Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
 Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
 Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
 Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
 Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
 Gemar Membaca

Halaman 11 dari 14
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
 Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam
di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
 Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
 Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Etika Pendidikan dalam arti luas memiliki tujuan menciptakan generasi yang


emansipatoris, terbebas dari belenggu keterbelakangan serta berbagai problem-problem
sosial dalam masyarakat yang dapat menyebabkan terhambatnya kesejahteraan bersama.
Dikarenakan hal tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem kenegaraan atau sistem
poliltik yang mengatur pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan yang telah terjabarkan
diatas.
Tujuan pendidikan menciptakan generasi yang cerdas, namun juga memiliki etika
(moral) yang dapat membantunya dalam bersosialisasi dalam masyarakat, karena itulah
pendidikan secara idealnya bersumber atas landasan lokal (lingkungan dan situasi
sekarang) berkaitan dengan kebutuhan masyarakatnya dan memperhitungkan motif-motif
sosial ekonomi, kultur dan politis yang terdapat pada situasi tersebut. Sehingga dapat
mempersiapkan individu untuk menghadapi masa-masa yang akan terus berubah
kedepannya.

Halaman 12 dari 14
4.2 Saran

Ahmad Amin berpendapat, bahwa etika merupakan ilmu yang menjelaskan arti baik dan
buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia, menyatakan tujuan yang harus
dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang harus diperbuat.

Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan kebudayaaan, dengan
demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau
berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itu sering di nyatakan pendidikan telah ada
sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha
manusia melestarikan hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA

Annur, Fajri Yusri, dkk (2021). PENDIDIKAN KARAKTER DAN ETIKA DALAM
PENDIDIKAN. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pasca Sarjana
Universitas PGRI Palembang. 15-16 Januari 2021.

“Etika”. Wikipedia. Ensiklopedia Gratis. Diakses 9 April 2022.Web 2 April 2022.

Pamungkas, Munir Sukma. Kurangnya Etika Akan Berdampak Pada Pendidikan Dan
Masyarakat.

Tanyid, Mai Diantius (2014). Etika Dalam Pendidikan : Kajian Etika Tentang Krisis Moral
Berdampak Pada Pendidikan. Jurnal JAFFRAY, Vo. 12, No. 2,Oktober 2014. 235-
250.

Halaman 13 dari 14
Halaman 14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai