PARADIGMA MODERNISASI
NAMA : MAFRIZAL
NIM : P023211019
STUDI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
BAB I
A. LATARBELAKANG
Modernisasi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena modernisasi
merupakan salah satu perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Masyarakat tidak bisa menghindarinya karena setiap masyarakat manusia
selalu mengalami perubahan dan selalu ingin berubah. Perubahan-perubahan
pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar,
oleh karena setiap manusia mempunya kepentingan yang tak terbatas.
Perubahan sosial itu adalah suatu proses yang melahirkan perubahan-
perubahan di dalam struktur dan fungsi dari suatu sistem kemasyarakatan. Ada
tiga tahap utama proses perubahan yaitu berawal dari diciptakannya atau
lahirnya sesuatu, mungkin sesuatu yang diidamkan atau sesuatu kebutuhan,
yang kemudian berkembang menjadi suatu gagasan (idea, concept) yang baru.
Bila gagasan itu sudah menggelinding seperti roda yang berputar
pada sumbunya, sudah tersebar di kalangan anggota masyarakat, proses
perubahan tersebut sudah memasuki tahapan yang kedua. Tahapan berikutnya
sebagai tahapan ketiga yang disebut sebagai hasil (result, concequences) yang
merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial yang
bersangkutan sebagai akibat dari diterimanya atau ditolaknya suatu inovasi.
Proses perubahan dunia terjadi secara terus-menerus serta mengikuti
hukum-hukum tertentu, yang dimana proses pemahaman hukum tersebut
semakin mendalam secara perlahan. Modernisasi juga merupakan jenis
perubahan, yang dimana dalam proses perubahan tersebut terdapat proses
memahami hukum modernisasi yang juga semakin mendalam dari waktu ke
waktu. Saat ini, terdapat kelompok teori modernisasi berbeda, yang memiliki
pemahaman dan penjelasan yang berbeda mengenai hukum modernisasi.
Bagian ini berkaitan dengan teori inti modernisasi.
Kata pembangunan telah menjadi bahasa dunia. Keinginan bangsa-bangsa
untuk mengejar bahkan memburu masa depan yang lebih baik menurut kondisi
dan metode masing-masing, telah melahirkan berbagai konsep pembangunan.
Konsep itu antara lain pertumbuhan (growth), rekonstruksi (reconstruction),
modernisasi (modernisation), westernisasi (westernisation), perubahan sosial
(social change), pembebasan (liberation), pembaharuan (innovation),
pembangunan bangsa (nation building), pembangunan nasional (national
development), pengembangan dan pembinaan. Pembangunan Ekonomi
menyatakan adanya pertumbuhan ekonomi hal ini berarti kenaikan pendapatan
nasional secara nyata dalam kurun waktu tertentu.
Dalam tahapan ini Rostow menjelaskan bahwa tahap pertumbuhan
masyarakat dimulai dari: (1) masyarakat tradisional, tahap ini ditandai dengan
keterikatan pada lingkungan dan sistem masyarakat feodal; (2) tahap
transisional, pada tahap ini lahir masyarakat kelas menengah yang menguasai
bisnis perdagangan. Di samping itu muncul aktivitas baru dibidang transportasi
dan modernisasi pertanian. Dalam fase ini tahap tinggal landas didisiapkan ; (3)
tahap tinggal landas, tahap ini ditandai dengan peningkatan investasi dan
pendapatan masyarakat secara nyata, dan pada tahap ini tejadi perubahan
mendasar dibiang industri, antara lain meluasnya peranan sektor industri
unggul; (4) tahap pemantapan (pendewasaan), ditahap ini telah menggunakan
teknologi tinggi, sektor industri mempengaruhi sektor lainnya dan tumbuh
manajemen profesional ; (5) tahap konsumsi masa tinggi, tahap ini ditandai
dengan kemampuan masyarakat yang berkembang secara mandiri.
Beberapa faktor pendukung pertumbuhan ekonomi di suatu negara
biasanya dikuti dengan:
1. Akumulasi modal termasuk semua investasi baru dalam bentuk tanah,
peralatan fisik dan sumberdaya manusia.
2. Perkembangan penduduk dalam arti peningkatan kualitas dan kuantitas
tenaga kerja.
3. Kemajuan teknologi, yaitu metode baru yang telah diperbaiki dalam
melakukan pekerjaan-pekerjaan tradisional.
Ketiga konsep diatas adalah pola pembangunan yang pernah, paling tidak
mempengaruhi proses dan perkembangaan pembangunan di Indonesia.
Namun demikian, persoalan pembangunan yang ada adalah didominasi
ekoonomi tanpa memperdulikan secara mendalam persoalan lain yang
berhubungan dengan ekonomi. Salah satu persoalan berat dalam konsep
pembangunan dalam arti pertumbuhan ekonomi ialah kemungkinan terjadinya
pertumbuhan saja tanpa didukung dan diiringi oleh perubahan sosial
dimasyarakat. Persoalan itu bisa berupa dehumanisasi, penganguran,
kerusuhan, kemiskinan, kesenjangan sosial, kesenjangan pendapatan dan
sebagainya. Pertumbuhan ekonomi jika tidak diikuti oleh kemampuan dan
ketahanan sosial adalah ibarat bayi, walaupun subur dan bobotnya bertambah
terus, atau meningkat cepat seoarang bayi tetaplah bayi, tidak berkemampuan.
BAB II
A. Defenisi Operasional modernisasi.
Dalam ilmu modernisasi, tidak ada definisi universal modernisasi, tapi ada
banyak variasi dari definisi operasional. Definisi operasional masing-masing
memiliki fitur khas dan mencerminkan beberapa konotasi tertentu dan
karakteristik modernisasi dan memenuhi kebutuhan penelitian modernisasi.
Modernisasi melibatkan perubahan dalam semua aspek peradaban manusia,
sementara penelitian modernisasi dilakukan secara bertahap .
Ilmu Modernisasi
Fig.2.1 Posisi dan struktur dari teori umum. Catatan: Modernisasi umum mengacu
pada modernisasi dalam arti umum dan bukan arti khusus.
Model
Dinamika
Fgr. 2.2 Teori inti modernisasi umum (diagram struktural). Sumber: RGCMS
(2009, 2010).