KETERGANTUNGAN MODERNISASI
Disusun oleh:
A0122097
PENDAHULUAN
dalam kerangka kajian keberlangsungan hidup manusia. Fenomena ini melekat sebagai salah
satu ciri kehidupan manusia yang kerap mengalami perubahan menurut berbagai dimensi
yang ada.
Teori Ketergantungan adalah merupakan salah satu kelompok dari Teori Struktural
ketergantungan Pertama adalah seorang Ekonom Liberal, yakni Raul prebish. Induk kedua
Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua paradigma besar,
modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen 1995, Larrin 1994, Kiely 1995 dalam Tikson,
dan perubahan sosial dan teori-teori mikro tentang nilai-nilai individu yang menunjang proses
theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan Tikson (2005) membaginya
ketergantungan. Dari berbagai paradigma tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi
potensi yang ada secara sistematis. Menurut Easton (dalam Miriam Budiarjo, 1985) proses
sistematik paling tidak terdiri dari 3 unsur. Pertama, Adanya input, yaitu bahan masukan
konservasi. Kedua, adanya proses konservasi, yaitu wahana untuk mengolah bahan masukan.
Ketiga, adanya output yaitu sebgai hasil dari proses konservasi yang dilaksanakan.
perubahan kelembagaan semuanya dalam keadaan yang selaras serta meningkatkan potensi
masa kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia
alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan modernisasi
membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga telah menumbuhkan sikap kritis beberapa
ilmuan sosial untuk memberikan suatu teori pembangunan yang baru, yang tentu saja
mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan teori yang telah ada. Kritikan terhadap
modernisasi yang dianggap sebagai “musang berbulu domba” dan cenderung sebagai bentuk
sejarah. Sejarah mencatat bagaimana perkembangan dunia ketiga yang tatanan ekonominya
telah dihancurkan oleh negara dunia pertama selama masa kolonial. Pemikiran Frank terus
bergulir dan disambut oleh pemikir sosial lainnya seperti Santos, Roxborough, Cardoso dan
Galtung.
I.2. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka di dapat tujuan dan manfaat penulisan
makalaah sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai teori-teori mengenai
PEMBAHASAN
II.1. Pembangunan
masyarakat dan warganya; sering kali, kemajuan yang dimaksudkan terutama adalah
kemajuan material. Maka, pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai
oleh satu masyarakat di bidang ekonomi, bahkan dalam beberapa situasi yang sangat umum
pembangunan diartikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang kurang diharpakan bagi
‘sebagian orang tersingkir’ dan sebagai ideologi politik yang memberikan keabsahan bagi
1995: 1-2). Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok; pertama, masalah materi
yang mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil
akhirnya harus ditujukan pada pembangunan manusia; manusia yang dibangun adalah
manusia yang kreatif, dan untuk bisa kreatif ini manusia harus merasa bahagia, aman, dan
bebas dari rasa takut. Pembangunan tidak hanya berurusan dengan produksi dan distribusi
Pembangunan menjadi kekuatan baru yang disosialisasikan kepada masyarakat untuk dapat
diyakini mengubah nasib jutaan masyarakat miskin yang masih terbelakang.Para sarjana
yang bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik (Warjio,2016:3). Dalam
pembangunan,salah satunya definisi yang diterima baik diluncurkan pada tahun 1975 yang
menyatakan bahwa pembangunan bukanlah konsep yang statis; pembangunan terus menerus
Todaro dalam Bryant dan White (1987:1) bahwa pembangunan adalah proses multidimensi
universal kedua dari suatu kehidupan yang baik ialah harga diri,perasaan layak dan
menghormati diri sendiri,tidak menjadi alat orang-orang lain demi tujuan orang lain itu
semata-mata.
universal ketiga yang harus merupakan bagian dari makna pembangunan ialah konsep
keyakinan dogmatik.
II.2. Keterbelakangan
Oleh karena adanya kesulitan mendefinisikan tentang keterbelakangan maka Simon Kuznets
dalam M.L Jhingan (2014:9-10) mengusulkan tiga definisi tentang keterbelakangan. Pertama,
istilah itu dapat berarti kegagalan memanfaatkan secara penuh potensi produktif dengan
menggunakan tingkat pengetahuan teknologi yang ada atau suatu kegagalan yang bersumber
untuk menyediakan biaya hidup yang memadai dan harta benda yang memuaskan sebagian
terbesar penduduk.
negara sedang berkembang saat ini telah mencerminkan unsur-unsur ketiga definisi
dipertajam lagi oleh kenyataan ketertinggalan mereka dibanding dengan negara-negara lain
yang ekonomi lebih maju,dan biasanya hal tersebut dianggap sebagai masalah sosial yang
timbul lantaran kegagalan lembaga-lembaga sosial,bukan karena kelangkaan pengetahuan
teknologi.
kemanusiaan,maka seorang etikawan bernama Denis Goulet dalam bukunya yang berjudul
kemanusiaan.Menurut Goulet dalam Bryant dan White (1987:19) bahwa perasaan yang
umum terdapat dalam keterbelakangan ialah rasa tidak berdaya secara individu maupun
alam.Kemiskinan kronis adalah neraka yang kejam dan orang tidak dapat mengetahui betapa
Untuk keluar dari keterbelakngan sebagaimana yang dijelaskan oleh Goulet maka
Harry S.Truman dalam pidato pelantikannya pada tanggal 20 Januari 1949.Ia menyatakan
bahwa Amerika Serikat mempunyai tanggung jawab baru untuk kawasan belum berkembang
yang memerlukan pembangunan, seperti Amerika Selatan, Asia, Afrika dan semua negara
bekas jajahan. Negara-negara tersebut merupakan negara terbelakang yang ketika itu baru
negara yang terbelakang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis,
penduduk desa yang mencari nafkah dikampung halamannya sendiri, jarang memiliki industri
dan seringkali persediaan tenaga dan listrik yang tidak memadai.Pemerintah belum dapat
memberikan pelayanan yang memadai dan komunikasi yang ada biasanya buruk serta
Teori Ketergantungan adalah merupakan salah satu kelompok dari Teori Struktural
ketergantungan Pertama adalah seorang Ekonom Liberal, yakni Raul prebish. Induk kedua
Masalah yang dihadapi negara-negara sedang berkembang atau negara dunia ketiga
yang diadakan oleh negara-negara berkembang dengan negara-negara maju. Kontak dengan
dilakukan oleh kaum elite dari negara-negara berkembang yang bekerja sama dengan kaum
pemodal dari luar negeri dan mengeksploitir rakyat miskin dinegeri tersebut.Untuk melihat
dianalisis dengan menggunakan dua teori pembangunan,yaitu teori modernisasi dan teori
ketergantungan (dependensi).
Untuk lebih jelasnya mengenai teori modernisasi,maka berikut ini disebutkan asumsi-
masyarakat modern ( yang dicerminkan oleh masyarakat dari negara-negara maju) dan
maju.
dalam negara-negara berkembang itu sendiri. Peran negara-negara maju pada umumnya
dianggap positif, yakni menularkan nilai-nilai modern ini di samping memberi bantuan modal
dan teknologi.
3. Teori modernisasi bersifat ahistoris, artinya teori ini tidak atau kurang melihat
pembangunan yang sudah dicoba dan berhasil di Inggeris pada abad ke 19 ketika revolusi
industri, dianggap pasti bisa juga, bahkan harus berhasil di Asia , Afrika, atau Amerika Latin
pada abad ke 20. Kalau tidak, tentunya ada sesuatu yang salah pada negara-negara yang
bersangkutan.
akibat dari mentalitas orang-orang atau sistim nilai-nilai budaya yang masih tradisional,yang
negara berkembang itu sendiri secara terpisah-pisah, melainkan sebagai suatu masalah
menguasai sistem perekonomian dunia, karena itu kepentingan negara- negara ini lebih
berkembang saja.
permasalahannya sendiri karena latar belakang perkembangan sejarah yang berbeda- beda.
Misalnya, menyelesaikan masalah dependensi Indonesia yang masih agraris tentunya berbeda
dengan menyelesaikan persoalan yang sama di Meksiko yang industrinya sudah lebih maju,
terjadinya keterbelakangan bukan karena pengaruh dari dalam negara itu sendiri,melainkan
karena adanya interaksi dari luar yaitu kontak yang dilakukan dengan negara maju.
Pada umumnya memberikan gambaran melalui analisis dialektesis yaitu suatu analisis
yang menganggap bahwa gejala-gejala sosial yang dapat diamati sehari-hari pastimempunyai
penyebab tertentu. Teori ini menjadi titik tolak penyesuaian ekonomi terbelakang pada sistem
10. ‘Primitivisme
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat.
sendirinya,tanpa suatu rencana atau suatu kehendak tertentu.Perubahan terjadij karena usaha-
b. Perubahan secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi
a. perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsur struktur sosial
yang, tidakbisa membawa pengaruh langsung atau pengaruhyang berarti bagi masyarakat.
b. Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat
agraris.
pemimpin.
b. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang terjadi tanpa
1. Ketergantungan Kolonial
adalah ekspor barang-barang yang dibutuhkan negara pusat. Hubungan penjajah – penduduk
2. Ketergantungan Finansial-Industrial:
Negara pinggiran merdeka tetapi kekuatan finansialnya masih dikuasai oleh negara-
negara pusat. Ekspor masih berupa barang – barang yang dibutuhkan negara pusat. Negara
pusat menanamkan modalnya baik langsung maupun melalui kerjasama dengan pengusaha
lokal.
3. Ketergantungan Teknologis-Industrial:
Bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa
ekspor bahan mentah untuk negara pusat. Perusahaan multinasional mulai menanamkan
Santos membahas juga struktur produksi dari sebuah proses industrialis, bahwa:
1. Upah yang dibayarkan kepada buruh rendah sehingga daya beli buruh rendah.
Menghilangkan lapangan kerja yang sudah ada. Menciptakan lapangan kerja baru yang
jumlahnya lebih sedikit. Larinya keuntungan ke luar negeri membuat ketiadaan modal untuk
membentuk industri nasional sendiri. Oleh sebab itu, kapitalisme bukan kunci pemecahan
menyatakan bahwa produksi dapat dilakukan di Negara – negara pinggiran karena adanya
perlindungan sistem paten. Selain itu kebijakan proteksi dan bea masuk mendorong
demikian, industrialisasi di negara pusat dan pinggiran tetap berbeda. Sifat – sifat
- Menekankan pada produksi barang – barang konsumsi mewah dan bukan barang –
kemiskinan.
produksi sudah diserahkan ke negara pinggiran karena adanya kemajuan teknologi dan
cabang – cabang yg ada di negara pinggiran hanya boleh mengambil keputusan operasional
di cabang tersebut.
Kerjasama antara pemerintah lokal dan modal asing bersifat kerjasama ekonomi
pemerintah dengan borjuis local bersifat politis untuk mendapatkan legitimasi politik,
tidak dimaksudkan untuk membuat negara tersebut menjadi mandiri tetapi sebagai alat untuk
kolonialisme melalui motivasi keuntungan ekonomi. Teori ini merupakan kelompok teori
Gold, yang menjelaskan, bahwa terjadinya imperialisme karena adanya dorongan untuk
mencari pasar dan investasi yang lebih menguntungkan. Ketika pasar dalam negeri telah
jenuh atau pasar dalam negeri terbatas, maka mereka mencari pasar baru di Negara – negara
Kapitalisme yang semula berkembang dari kompetisi pasar bebas, mematikan perusahaan –
perusahaan lain dan memunculkan kapitalisme yang menguasai pasar. Walaupun bentuknya
pada jaman sekarang ini tidak menggunakan armada militer, namun dampaknya tetap saja
ketergantungan adalah kekurangan modal dan kurangnya tenaga ahli. Tetapi faktor
penyebabnya adalah proses imperialisme dan neo imperialisme yang menyedot surplus modal
yang terjadi di negara pinggiran ke negara pusat. Akibat pengalihan surplus ini, negara
pinggiran kehilangan surplus utama yang dibutuhkan untuk membangun negerinya. Maka,
pembangunan dan keterbelakangan merupakan dua aspek dari sebuah proses global yang
sama. Proses global ini merupakan proses kapitalisme dunia. Di kawasan yang satu, proses
BAB III
KESIMPULAN
III 1. Kesimpulan
dalam arti pertumbuhan ekonomi nampaknya tidak memuaskan karena banyak Negara yang
oleh Negara – Negara yang sedang berkembang.Oleh Karena itu tepat apabila inti pokok
pembangunan ekonomi diaman didalam proses ini diwujudkan dalam pembagian pendapatan
III.2. Saran
Dengan adanya makalah ini yang telah kami buat mudah-mudahan pembaca dapat
mengambil hikmah dari meteri tentang Teori Pasca Ketergantungan, kami harap kritik yang