LANDASAN TEORI
Berdasarkan undang-undang republik Indonesia nomor 38 tahun 2004 tentang jalan, jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta
api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan
khusus
Pembangunan jalan umum, meliputi pembangunan jalan secara umum, pembangunan jalan
nasional, pembangunan jalan provinsi, pembangunan jalan kabupaten dan jalan desa, serta pembangunan
jalan kota. pembiayaan pembangunan jalan umum menjadi tanggung jawab Pemerintah atau pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing. Apabila dalam hal pemerintah daerah belum mampu
membiayai pembangunan jalan yang menjadi tanggung jawabnya secara keseluruhan, Pemerintah dapat
membantu sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pembangunan adalah usaha yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan
pemerintah dalam rangka mencapai tujuan nasional melalui pertumbuhan dan perubahan yang terencana
menuju masyarakat modern (S.P. Siagian: 2012). Tujuan utama pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, untuk mencapainya perusahaan-
perusahaan di berbagai bidang lebih berkembang. Namun, seringkali aspirasi dan niat baik tersebut tidak
menjangkau seluruh masyarakat, terutama masyarakat pedesaan. Selain itu, banyak kerusakan
lingkungan disebabkan oleh eksploitasi yang berlebihan untuk mencapai tujuan pembangunan tertentu
dan juga dengan melanggar standar hidup masyarakat perkotaan.Teori pembangunan terdiri menjadi 2
yaitu Teori pembangunan sebelum kemerdekaan dan teori pembangunan setelah kemerdekaan untul lebih
jelasnya dapay dilihat pada penjelasan dibawah ini:
pembiayaan pembangunan terdiri dari dua jenis sumber pembiayaan, yakni sumber pembiayaan
konvensional dan non-konvensional. Untuk lebij jelasnya dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini:
a. Pembiayaan Konvensional
Pembiayaan konvesional terdiri dari APBN dan APBD. Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis
dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu
tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). Struktur APBN yang sekarang dilaksanakan
oleh pemerintah Indonesia secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan Negara dan Hibah
2. Belanja Negara
3. Keseimbangan Primer
4. Surplus/Defisit Anggaran
5. Pembiayaan