Pendahuluan
• Kata pembangunan menjadi istilah yang begitu populer di masyarakat.
• Bagi sebagian masyarakat, istilah pembangunan kerap dimaknai sebagai bentuk
perubahan fisik, dari yang tadinya tidak ada menjadi ada, atau yang telah ada
diperbaiki menjadi lebih layak guna, semisal pelebaran dan betonisasi jalan,
pembangunan jembatan, serta sarana dan prasarana lainnya.
• Pengertian pembangunan memiliki cakupan luas, tidak hanya bersifat fisik tetapi juga
non fisik.
• Bila dikaitkan dengan konteks pertumbuhan dan kemajuan suatu bangsa,
pembangunan harus dipahami sebagai bentuk perubahan ke arah kemajuan yang
positif, yang tidak saja berimplikasi pada perubahan dan perkembangan secara fisik
melainkan berimplikasi juga pada perubahan struktur sosial di masyarakat (non-fisik)
yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Lanjutan...
• Pembangunan secara umum identik dengan;
• Pertama, proses perubahan yang direncanakan, atau perbaikan
kondisi menuju ke arah yang lebih baik.
• Kedua, upaya mencapai kemajuan bagi umat manusia. Ketiga, upaya
pencapaian dan peningkatan kesejahteraan secara ekonomis.
Keempat, perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dalam
peningkatan kualitas hidup.
• Kelima, kata kunci dari konsep pembangunan adalah perubahan,
pertumbuhan, pemenuhan kebutuhan, peningkatan martabat dan
harga diri (Susanto dalam Anwas, 2014: 41).
Lanjutan...
• Secara terminologis pembangunan juga kerap didentikkan dengan istilah-
istilah lain seperti development, modernization, westernization,
empowering, industrialization, economic growth, eurapanizations,
termasuk terma political change.
• Identifikasi tersebut lahir karena pembangunan memiliki makna yang
multiinterpretable sehingga istilah tersebut sering disamakan dengan
beberapa terma lain yang berlainan arti (Tjokorowionoti, 2004: 23).
• Di sisi yang lain, identifikasi itu juga muncul seiring dengan situasi negara-
negara yang sedang mengalami proses dan hasil yang diraih dari
serangkaian pembangunan, terutama pasca Perang Dunia ke-1 maupun
ke-2.
Teori dan Paradigma Pembangunan
• Ada berbagai teori atau paradigma yang dikembangkan oleh para ahli untuk melihat ciri
maupun corak dari pembangunan yang dilakukan di berbagai negara beserta dampak
yang ditimbulkan.
A. Teori evolusi
• Teori ini awalnya dikembangkan oleh Frederick Hegel kemudian oleh Auguste Comte,
yang menjelaskan bahwa perubahan merupakan hal yang natural, kontinyu, keharusan
dan berjalan melalui sebab yang sama.
• Teori ini sangat berpengaruh terhadap hampir semua teori perubahan sosial dan
pembangunan setelahnya.
• Teori ini menganggap masyarakat bergerak dari masyarakat miskin non-industri sebagai
primitif dan akan berevolusi ke masyarakat industri yang lebih komplek dan berbudaya.
• Teori ini melihat tradisi sebagai suatu masalah.
Lanjutan...
B. Teori structural – functionalisme,
• Teori yang dikembangkan oleh Robert Merton dan Talcott Persons ini memandang
masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri atas bagian saling berkaitan (agama,
pendidikan, struktur politik, keluarga dan sebagainya).
• Masing-masing bagian secara terus-menerus mencari keseimbangan dan harmoni antara
mereka. Interrelasi tersebut dianggap bisa terjadi karena adanya konsensus, dan suatu
pola yang non normative dianggap akan melahirkan gejolak. Jika hal ini terjadi maka
masing-masing pihak akan cepat menyesuaikan diri untuk mencapai keseimbangan lagi.
• Teori ini menganggap perubahan masyarakat tidak ditetapkan berapa lama evolusinya.
Konflik dalam suatu masyarakat dilihat sebagai tidak berfungsinya integrasi sosial dan
keseimbangan. Oleh karena itu harmoni dan integerasi dipandang sebagai fungsional,
bernilai tinggi dan harus ditegakkan, sedangkan konflik harus dihindarkan, artinya status
quo harus dipertahankan.
Lanjutan...
C. Teori Modernisasi
• Menurut Huntington (1976) proses modernisasi bersifat revolusioner (perubahan cepat dari tradisi ke
modern), kompleks (melalui banyak cara), sistematik, global (akan memengaruhi semua manusia),
bertahap (melalui langkah-langkah), homoginisasi dan progressive.
• Teori ini dipergunakan di kalangan interdisipliner seperti: sosiologi, psikologi, ilmu politik, ekonomi,
antropologi dan bahkan agama.
• Ukuran modernitas bagi teori ini adalah suatu masyarakat yang menurut mereka modern adalah
masyarakat barat.