Anda di halaman 1dari 10

TEORI KOMUNIKASI

PEMBANGUNAN
KONTEMPORER
Presentation by:
Monalisa ( 2020322012)
Devi Ulvi (2020322017)

Dosen Pengampu: Wahyu Fitri, S.Ds, M.I.Kom


Komunikasi Kontemporer

Komunikasi kontemporer sering diidentik dengan Komunikasi Virtual,


komunikasi virtual adalah proses penyampaian pesan yang dikirimkan melalui
internet atau cyberspace. Komunikasi yang dipahami sebagai virtual reality
pada ruang lingkup alam maya dengan menggunakan internet. Komunikasi
kontemporer sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital
yang bersifat diskrit. Internet merupakan media komunikasi yang sangat
efektif bagi umat manusia di dunia.
Komunikasi Pembangunan
01 02
Pemahaman luas Definisi sempit
Dijelaskan bahwa Upaya untuk menjalanakan potensi
komunikasi pembangunan berarti pembangunan untuk
mencakup fungsi komunikasi mengkomunikasikan pembangunan
seperti kegiatan untuk berbagi kepada masyarakat, di mana masyarakat
catatan antara masyarakat dan berpartisipasi untuk mendapat manfaat
pemerintah, dimulai dengan dari kegiatan pembangunan.
perencanaan pembangunan, Upayaupaya ini termasuk penelitian,
implementasi, dan proses evaluasi. analisis, promosi, dan evaluasi teknologi
komunikasi di semua aktivitas
pembangunan yang dilakukan.
“Menurut Nasution (2012:142) komunikasi pembangunan meliputi peran fungsi
komunikasi (menjadikegiatan pengubahan pesan secara timbal balik) diantaranyaikut serta
dalam usaha pembangunan; apalagi antara khalayak beserta pemerintah, sejak
awalrancangan, akhirnya pengerjaan, dan evaluasiakan pembentukan. Komunikasi
pembangunan menggambarkan semua daya dan gaya, bersama gagasan dan keterampilan
pembentukan yang bermulamengenai pihak yang mengawali pembentukan maka
dikhususkan bagi khalayak umum.

Teori komunikasi pembangunan kontemporer.

Teori difusi inovasi Teori depedensi


Everett M. Rogers dan Melvin Defluer dan
Floyd G. Shoemaker Sandra Ball Roceach 

Teori Penetrasi sosial Teori moderenisasi


Altman & Taylor Neil Smelser
(1973)
Rogers juga mendefinisikan difusi inovasi sebagai sebuah proses

01
yang mengkomunikasikan informasi tentang ide baru yang dipandang
secara subjektif. Makna inovasi demikian perlahan-lahan dikembangkan
melalui sebuah proses konstruksi sosial.

Teori Dapat disimpulkan bahwa difusi inovasi merupakan proses sosial


dalam mengkomunikasikan informasi mengenai ide-ide baru yang

difusi inovasi awalnya dipandang secara subjektif, namun perlahan-lahan mulai


dikembangkan melalui proses konstruksi sosial sehingga dapat dipandang
secara objektif.
Menjelaskan proses terjadinya pembangunan dalam konteks
hubungan interpersonal secara bertahap dalam pertukaran
sosial.

02
Tahapan itu antaranya:

Artificial level
Teori
Very intimate level
Penetrasi sosial
Very intimate level
Teori ini berpendapat bahwa kemiskinan dan keterbelakangan yang
terjadi di negara-negara Dunia Ketiga bukan disebabkan oleh faktor
internal di negara tersebut, namun lebih banyak ditentukan oleh faktor
eksternal dari luar negara Dunia Ketiga itu. Faktor luar yang paling
menentukan keterbelakangan negara Dunia Ketiga adalah adanya campur

03
tangan dan dominasi negara maju pada laju pembangunan di negara Dunia
Ketiga.
Lahirnya teori dependensi ini dipengaruhi dan merupakan jawaban
atas krisis teori Marxis ortodoks di Amerika Latin. Menurut pandangan
Marxis ortodoks, Amerika Latin harus mempunyai tahapan revolusi industri
Teori Depedensi “borjuis” sebelum melampaui revolusi sosialis proletar. Namun demikian
Revolusi Repuplik Rakyat Cina (RRC) tahun 1949 dan revolusi Kuba pada
akhir tahun 1950-an mengajarkan pada kaum cendikiawan, bahwa negara
dunia ketiga tidak harus mengikuti tahapan-tahapan perkembangan
tersebut. Tertarik pada model pembanguan RRC dan Kuba, banyak
intelektual radikal di Amerika Latin berpendapat, bahwa negaranegara
Amerika Latin dapat saja langsung menuju dan berada pada tahapan
revolusi sosialis.
Teori Modernisasi berkembang pasca perang dunia kedua, yaitu pada
saat Amerika terancam kehilangan lawan dagang sehingga terjadi kejenuhan
pasar dalam negeri. Amerika melibatkan diri membantu negara-negara

04
Eropa yang porak-poranda seusai perang. Perlahan Eropa mulai bangkit dari
keterpurukannya. Keterlibatan ini ternyata bukan saja mampu ‘menolong’
negara-negara Eropa, tetapi ternyata justru memberikan banyak keuntungan
yang lebih bagi Amerika. Keberhasilan pembangunan yang diterapkan pada
Teori negara-negara di Eropa ini memberikan pemikiran lanjut untuk melakukan
ekspansi pasar ke negara-negara Dunia Ketiga sekaligus memberikan
moderenisasi bantuan untuk pembangunannya. Kenyataannya, keberhasilan yang pernah
diterapkan di Eropa ternyata banyak mengalami kegagalan di negara-negara
Dunia Ketiga.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai