Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI GLOBAL

“TEORI-TEORI KOMUNIKASI GLOBAL”

OLEH :

KELOMPOK 8

DHEA KHARISNA (160401028)

FAJRI GEUBRINA (160401122)

DOSEN PEMBINA :

CUT AYU MAUIDHAH, M. Sos

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya berupa kekuatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul ”Teori-Teori
Komunikasi Global”. Shalawat dan Salam kepada junjungan Nabiullah
Muhammad SAW sebagai pembawa misi kebenaran dalam menapaki jalan
kemuliaan, sehingga menuju kepada kehidupan yang terang benderang di bawah
Nur Ilahi.
Tiada kesempurnaan di muka bumi ini kecuali kesempurnaan yang
dimiliki oleh Allah SWT. Demikian pula dengan penulisan makalah ini tentunya
tidak lepas dari kekurangan dan kekeliruan, saran dan kritik yang membangun,
kami harap demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi global adalah kemampuan untuk menyediakan dan


mengakses informasi lintas budaya melalui berbicara, mendengarkan, atau
membaca dan menulis. Keterampilan komunikasi global sangat penting dalam
lingkungan bisnis, politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan berbagai hal
lainnya.

Komunikasi global masa sekarang ini berkembang semakin pesat dan


semakin banyak kemudahan didalamnya, hal tersebut dikarenakan kecanggihan
teknologi yang semakin maju dari hari ke hari, sehingga membuat komunikasi
global yang melibatkan antar Negara semakin mudah.

Dalam komunikasi global, tentunya ada teori-teori yang menjadi dasar


pembelajaran. Karena itu, di dalam makalah ini kami akan membahas 8 teori yang
berkaitan dengan komunikasi global.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Global

Komunikasi Global atau komunikasi internasional  secara sederhana dapat


diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dalam hal
ini komunikator dapat mewakili suatu negara untuk menyampaikan berbagai
pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya untuk disampaikan
kepada komunikan yang mewakili suatu negara lainnya juga. 

Komunikasi Internasional terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi mampu melahirkan berbagai teori-teori yang
masing-masing merefleksikan keprihatinan juga bergunanya teori-teori ini dalam
pemahaman tentang proses-proses yang terlibat.

Komunikasi Internasional sangat diperlukan di Era seperti sekarang ini


karena globalisasi informasi dan arus informasi yang tidak seimbang sehingga
sangat memungkinkan terjadinya konflik antar negara oleh karena itu dengan
terjalinnya komunikasi internasional yang baik diharapkan terjadinya pertukaran
informasi yang kondusif sehingga meminimalisir terjadinya konflik antar negara. 

Beberapa teori yang digunakan dalam komunikasi internasional


yaitu modernization theory yang maksudnya bahwa komunikasi massa
internasional dapat dipergunakan untuk menyebarkan pesan modernitas dan
mentransfer model ekonomi dan politik barat ke negara yang baru merdeka di
selatan, teori kedua yaitu dependency theory teori ketergantungan yang muncul di
Amerika Latin yang bertujuan untuk membentuk jaringan ketergantungan antara
perusahaan transisional negara maju terhadap negara-negara berkembang yang
disetujui oleh pemerintah negara masing-masing, teori ketiga
yaitu hegemony yang berakar pada gagasan bahwa kelompok sosial yang dominan
dalam suatu masyarakat secara luas dan untuk membagun sistem baru dari aliansi
sosial untuk mendukung tujuan-tujuannya dan beberapa teori lainnya lagi.
A. Macam-Macam Teori Komunikasi

1. Teori Arus Bebas

Teori ini berkenaan dengan arus informasi yang muncul secara bebas.
Teori ini lahir ketika menjelang akhir perang dunia ke 2 dan bermula di negara
Amerika Serikat. Secara dasar teori ini sebenarnya menjelaskan tentang adanya
pasar bebas dan liberal yang diperjuangkan oleh para pemilik media untuk
mendapatkan hak-hak mereka dalam menjual atau membagikan informasi secara
bebas.

Arus bebas informasi digunakan untuk mengontrol informasi dan


memudahkan kekuasaan, karena dengan informasi yang meluas dan bebas
membuat semua orang mengetahui hal-hal yang sebelumnya mereka belum
ketahui, serta mulai bisa menimbang dan menilai Negara lain. Pengetahuan
mengenai Negara lain semakin luas. Namun, arus bebas informas ini bisa menjadi
permasalahan atau boomerang untuk Negara itu sendiri.

2. Teori Moderenisasi

Teori moderenisasi adalah teori yang menjelaskan mengenai perubahan


masyarakat dalam suatu Negara dari yang tradisional menuju ke masyarakat yang
lebih modern.

Teori modernisasi ini muncul dari gagasan bahwa komunikasi massa


internasional digunakan sebagai model menyebarkan ekonomi dan politik yang
modern ( negara maju/barat) kepada negara yang dianggap tradisional (negara-
negara berkembang).

Menurut Pearsons, teori modernisasi merupakan teori yang berhubugan


dengan pandangan mengenai pentingnya westernisasi dalam upaya mendongkrak
karakteristik negara berkembang untuk mengikuti pola pembangunan yang
dilakukan oleh negara di eropa barat.

Teori Modernisasi ini adalah teori pembangunan yang menyatakan bahwa


pembangunan dapat dicapai melalui mengikuti proses pengembangan yang
digunakan oleh negara-negara berkembang saat ini. Teori ini mendefinisikan
kualitas yang membedakan "modern" dan "tradisional" masyarakat. Pendidikan
dilihat sebagai kunci untuk menciptakan individu modern. Teknologi memainkan
peran kunci dalam teori pembangunan karena diyakini bahwa teknologi ini
dikembangkan dan diperkenalkan kepada negara-negara maju yang lebih rendah
akan memacu pertumbuhan ekonomi. Salah satu faktor kunci dalam Teori
Modernisasi adalah keyakinan bahwa pembangunan memerlukan bantuan dari
negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang untuk belajar
dari perkembangan mereka.

3. Teori Ketergantungan

Teori yang muncul di Amerika latin pada akhir 1970an ini memiliki
berbagi penjelasan, teori ini sejatinya bertujuan untuk memperkuat dominasi
negara maju dan mempertahankan negara berkembang dalam posisi
ketergantungan.

Teori ketergantungan adalah teori yang melihat permasalahan


pembangunan dari sudur Negara Dunia Ketiga. Menurut Theotonio Dos Santos,
teori ketergantungan adalah dimana kehidupan ekonomi Negara-negara tertentu
dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi Negara-
negara lain, di mana Negara-negara tertentu hanya berperan sebagai penerima
saja.

Contoh teori ketergantungan adalah, Indonesia mempunyai satelit, akan


tetapi satelit tersebut merupakan buatan Negara lain. Indonesia hanya memesan
dan membeli satelit buatan Negara lain saja.
4. Teori Imperialisme Struktural

Teori imperialisme struktural merupakan teori yang berpandangan mengecam


dominasi negara maju terhadap negara berkembang dan Johann Galtung adalah
salah satu tokoh yang mengemukakan hal atau teori tersebut. Galtung
mendefinisikan imperialisme secara sederhana yaitu corak hubungan dimana
sebuah masyarakat mendominasi masyarakat lainnya, ini bisa berlangsung secara
parsial (sebagian-sebagian) atau secara struktural (keseluruhan). teori ini menjadi
bagian dari teori dependensi yang lebih menitik beratkan pada persoalan
keterbelakangan dan pembangunan negara Dunia Ketiga, karenanya dianggap
mewakili suara negara-negara pinggiran untuk menantang hegemoni ekonomi,
politik, budaya dan intelektual dari negara maju. Teori dependensi muncul sebagai
kritik terhadap arus pemikiran utama persoalan pembangunan yang sebelumnya
didominasi oleh teori modernisasi.

5. Teori Hegemoni

Hegemoni memiliki berbagai kekuatan untuk mempengaruhi masyarakat.


Salah satu bentuk kekuatan hegemoni adalah adanya kemampuan untuk
menciptakan cara berpikir atau wacana tertentu yang dominan, dianggap benar
sehingga masyarakat meyakini wacana tersebut sebagai sesuatu yang benar.
Sementara itu hegemoni juga dapat membuat wacana lain dianggap sebagai
sesuatu yang salah.

Media merupakan salah satu media yang secara tidak sengaja dapat
menjadi alat untuk menyebarkan wacana yang dipandang dominan tersebut.
Wacana itu disebarkan dan berusaha untuk diresapkan ke dalam benak masyarakat
sehingga menjadi konsensus bersama.

Dalam Komunikasi internasional hegemoni ini digunakan untuk


mengkonseptualisasikan fungsi politik media massa sebagai konsep dasar dalam
menyebarkan dan mempertahankan ideologi yang dominan kepada negara yang
didominasi. Hegemoni dapat diartikan sebagai konsep penguasaan secara halus
suatu negara terhadap negara lain terkait dengan berbagai aspek. Media massa
internasional sangat berpengaruh didalam memperkuat konsep hegemoni ini
terlebih oleh negara-negara maju terhadap negara berkembang.

6. Teori Kritik

Teori kritis menggambarkan cabang pemikiran social, politik, filsafat barat


dengan tujuan menegakkan kerangka teoritis yang dapat mencerminkan sifat dan
tujuan teori ini. Teori ini menunjukkan ketidakadilan dan dominasi di dalam
masyarakat yang terlihat maupun tidak. Jadi, teori kritis tidak hanya menentang
dan membongkar bentuk teori tradisional, tetapi juga mempermasalahkan dan
berusaha membongkar bentuk teori tradisional, tetapi juga mempermasalakan dan
berusaha membongkar bentuk kehidupan social yang menghambat kebebasan
kehidupan manusia.

7. Teori Ruang Publik

Jurgen Habermas menjelaskan bahwa ruang publik merupakan media


untuk mengomunikasikan informasi dan juga pandangan. Sebagaimana yang
tergambarkan di Inggris dan Prancis, masyarakat bertemu, ngobrol, berdiskusi
tentang buku baru yang terbit atau karya seni yang baru diciptakan. Dalam
keadaan masyarakat bertemu dan berdebat akan sesuatu secara kritis maka akan
terbentuk apa yang disebut dengan masyarakat madani. Secara sederhana
masyarakat madani bisa dipahami sebagai masyarakat yang berbagi minat, tujuan,
dan nilai tanpa paksaan, yang dalam teori dipertentangkan dengan konsep negara
yang bersifat memaksa.

Pada perkembangan selanjutnya ruang publik juga menyangkut ruang


yang tidak saja bersifat fisik, seperti lapangan, warung-warung kopi dan salon,
tetapi juga ruang di mana proses komunikasi bisa berlangsung. Misal dari ruang
publik yang tidak bersifat fisik ini adalah media massa. Di media massa itu
masyarakat membicarakan kasus-kasus yang terjadi di lingkungannya. Penguasa
yang tidak menerima dikritik dan media massa yang menolak memuat sebuah
artikel karena takut kepada penguasa juga sebagai tanda bahwa sebuah ruang
publik belum tercipta.

8. Teori Wacana Globalisasi

Wacana globalisasi adalah sebuah proses masuk ke ruang lingkup dunia


secara sistematis dan masuk akal. Wacana globalisasi ini dapat ditandai dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu negara sehingga ia
mampu berpengaruh mengubah dunia secara mendasar. Wacana globalisasi ini
sangat berhubungan dengan komunikasi internasional dimana komunikasi
internasional ini sangat memerlukan media yang dapat menghubungkan satu
negara dengan negara lain (global).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi global adalah kemampuan untuk menyediakan dan


mengakses informasi lintas budaya melalui berbicara, mendengarkan, atau
membaca dan menulis. Keterampilan komunikasi global sangat penting dalam
lingkungan bisnis, politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan berbagai hal
lainnya.

Ada 8 teori komunikasi, di antaranya adalah: Teori Arus Bebas, Teori


Moderenisasi, Teori Ketergantungan, Teori Imperialisme Struktural, Teori
Hegemoni, Teori Kritik, Teori Ruang Publik, Teori Wacana Globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Deddy Djamaluddin Malik, Komunikasi Internasional, Remaja Rosdakarya,


Bandung; 1993

Effendi, Onong Uchjana, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, PT.Citra Aditya
bakri, Bandung; 1993

https://www.kompasiana.com/sigit93459/5bbb981f677ffb0c666f6d12/teori-
komunikasi-internasional?page=all

Anda mungkin juga menyukai