Anda di halaman 1dari 5

PRODUKSI FORMAT BERITA RADIO STRAIGHT

NEWS

oleh : Yohanes Adi Dosen MMTC Yogyakarta


1. Pendahuluan.
Penulis akan menulis dan membahas Format Berita Radio

Yohanes Adi-Dosen MMTC Yogyakarta.

Format Berita radio ini diperuntukkan untuk reporter pemula, sebagai wacana, atau
ditujukan reporter senior namun mereka dapat menulis berita karena belajar secara
otodidak.

Penulis mengajar jurnalistik radio di Sekolah Tinggi Multi Media MMTC


Yogjakarta ,sekitar 18 tahun, Menurut pengamatan selama mengajar
Mahasiswa MMTC dari mahasiswa kedinasan , meskipun sudah mempunyai
pengalaman 5-10 tahun, mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam
membuat Straigh News apalagi In-Depth News.
Format berita radio, yang akan dibahas secara bertahab ; Straight News, In-
depth News (berita mendalam), laporan langsung (live Report), Feature,
Dokumenter, Wawancara, Talk Show, Berita Analisa, Talk Show, dan
Investigasi. Masih banyak Format Berita lainya, namun akan dibahan ketika
penulis membahas bermacam-macam Format-Format berita tadi.
Tujuan penulis untuk menyajikan dan membahas produksi format berita
radio ini, agar berita-berita yang disiarkan oleh RRI , mempunyai kwalitas
yang sama atau sejajar dengan lembaga-lembaga penyiaran elektronik dan
lembaga media cetak terkemuka di Indonesia

2. Pengertian Dasar.
Straight News adalah format yang paling mendasar untuk dipahami oleh
Reporter Pemula. Karena dengan memahami dan mampu memproduksi
Format Berita Straight News, maka reporter dapat mengembangkan diri
untuk membuat Format berita selanjutnya misalnya membuat format
berita In-Depth News (Berita mendalam). Format berita In-Depth News,
mengungkap beberapa sudut pandang/beberapa aspek/beberapa sisi,
sedangkan Format berita Straight News, hanya ditinjau dari satu sisi/satu
sudut pandang/ satu aspek, yang bersifat linier.
JB Wahyudi dalam bukunya Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan televisi,
menjelaskan Straight News atau disebut Berita langsung, sedangkan pakar
lain menyebut Berita lempang. Menurut Wahyudi Straight News adalah
uraian fakta dan atau pendapat yang hanya mengandung inti-inti
5W+1H.Uraianya dimulai dari yang terpenting menuju ke yang kurang
penting. Fakta dan atau pendapat yang dilaporkan hanya dilihat dari satu
sisi/satu aspek/satu sudut pandang, sehingga bersifat linier.
Pendapat yang sama, diuangkap oleh Santi Indra Astuti, S.Sos,Msi, dalam
bukunya Jurnalisme Radio, Teori dan Praktik menjelaskan bahwa Straight
News, adalah berita langsung, hard news, mementingkan aktualitas, ditulis
dengan pendekatan 5W+1H.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Staright News, adalah berita langsung/berita
lempang, hard news, actual, menulis berita ditulis dengan pendekatan
5W+1H, ditinjau dari satu aspek/satusisi/satu sudut pandang yang sifatnya
linier.Dalam buku Jurnalisme Investigasi, yang ditulis Dandhy Dwi Laksono,
memperjelas pengertian Straight News, dengan membedakan format berita
Straight News,dengan In-Depth News dan Investigasi.

Dandhy Dwi Laksono, menjelaskan bahwa Straight News hanya berita yang
menceritakan, siapa yang terlibat, kapan terjadinya, dimana, mengapa
terjadi dan bagaimana terjadinya. Sedangkan In-Depth News , berita yang
menjelaskan, di tinjau dari beberapa sisi/beberapa aspek khususnya
bagaimana dan mengapa. Berita Investigasi, berita yang menjunjukkan
,mengungkapkan ,membeberkan serta membuktikan .

Dengan demikian, sebaiknya reporter pemula jangan langsung membuat


berita In-Depth News, namun dimulai dengan membuat berita Straight
News, yang hanya menceritakan, tidak menjelaskan. Setelah mahir
membuat berita Straight News, baru ditingkana membuat berita In-Depth
News.

3. Perencanaan.
Semua reporter sangat menginginkan produksi beritanya berkualitas. Berita
yang berkwalitas. Kuncinya hanya satu, yaitu reporter harus membiasakan
diri membuat perencanaan yang matang, dengan tahapan perencanaan
sebagai berikut :
a. Ide.
Pertama-tama harus mencari ide, berita apa yang akan diproduksi.
Ide adalah gagasan yang tersusun dalam pikiran, Gagasan tentang
berita apa yang akan diprokusi, Gagasan itu diperoleh dari informasi,
orang lain (nara sumber), media cetak atau elektronik, dari buku-buku
literature. Idenya misalnyan : masalah ekonomi, keamanan, sosial,
politik, kesehatan, otomotif, kriminal, pertanian,perkebunan , HAM dll.
Contoh : Ide : Otomotif.
b. Topik.
Berawal dari ide, kemudian dicari topik berita.
Topik adalah pokok pembicaraan tentang hal-hal yang menarik
perhatian umum. Yang menjadi pokok pembicaraan yang menarik
perhatian umum, misalnya Mobil rakitan Esemka. Topik ini actual,
kontrovesial dan fenomenal.
Topik yang yang menarik , sangat diinginkan dan dibutuhkan oleh
khalayak. Pada umumnya topic yang menarik dan dibutuhkan adalah :
yang actual, kontroversial, dramatis, fenomenal dan potensisl.
Aktual : peristiwa terbaru, terkini, atau hangat (up todate), sedang atau
baru saja terjadi (resent event) . Jadi actual, bukan saja dari sisi
waktusaja , namun actual disini karena peristiwa itu hangat artinya
masalahnya menjadi pembicaraan hangat dan panjang di kalangan
masyarakat. Contoh kasus Bank Century.

Kontoriversail ; belum ada kesepakatan secara umum, sehingga selalu


menimbulkan pro dan kontra.

Fenomenal / dramatis : Tindakan / peristiwa yang luar biasa.

Potensial : tindakan / peristiwa yang mempunyai daya sehingga bisa


menimbulkan masalah hangat.

Contoh topic : Kontrversial dan Fenomenal /dramatis :


Mobil rakitan Esemka Surakarta.

c. Angle.

Dari topik, yang menjadi perhatian umum ini, kemudian ditentukan angle
atau sudut pandang. Dari topic, bisa dicari / dimunculkan bermacam
macam angle, atau sudut pandang. Ini adalah pekerjaan yang sulit bagi
Reporter.

Kemampuan reporter dapat menemukan / memunculkan bermacam-


macam angle,dari sebuah topic ,maka reporter tidak akan kesulitan dan
kekurangan memproduksi berita. Kita lihat media cetak dan media
elektronik , sering memuat empat sampai lima angle (berita) dari satu
topic, yang dikemas dalam beberapa Format penyajian berita.

Contoh : Ide : Otomotif,


Topik : Mobil Rakitan Esemka Surakarta.

Angle : 1. Walikota dan Wawali Surakarta menggunakan mobil


dinas Esemka
2. Ketua DPR RI mengharapkan Kementerian Perindustrian
jangan menghambat izin mobil Esemka
3. Ketua DPR RI minta agar semua mendukung Mobil Kiat
Esemka produksi anak bangsa.
4. Ketua DPR RI dorong Mobil Esemka menjadi Mobil
Nasional.
5. Mobil Kiat Esemka bekerja sama dengan Kiat Motor
Klaten.
6. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung
Laksono mengajak jangan menjelek-jelekan Karya anak
bangsa mobil Esemka Solo
7. Direktur Kiat Motor telah mendapat pesanan mobil Kiat
Esemka, yang menyentuh angka 10,.000.
8. Kementererian Pemberdayaan aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, mengakui kebijakan Walikota
Surakarta, menggunakan Mobil Esemka dapat mendorong
pejabat untuk hidup sederhana

Catatan : Bila digali , bila mendapatkan puluhan


angle lagi.

c. Membuat rencana liputan.


Reporter membuat rencana peliputan sangat penting, sehingga Ruang
lingkup materi yang diliput lebih terarah, nara sumber yang yang akan
digali sesuai angle, rancangan pertanyaan lebih mengena, dan materi
primier dan skunder lebih terarah.

Nara sumber yang akan di wawancarai adalah narasumber yang relevan


dengan topik (nara sumnber utama) menguasai masalah dibidangnya,
sudah dikenal dan kritis serta analisanya mendalam.

Reporter harus memperhatikan dan dapat memastikan bahwa rekaman


suara atau bunyi atau musik yang direkam kwalitasnya bagus. Karena
berita radio, harus didukung dengan gambar imajinasi yang berkwalitas
tinggi ( suara (insert), musik(sound effect) serta atmosfir yang bagus)

d. Produksi berita.

Setelah merencanakan produksi format berita ; yang meliputi Ide, topic,


angle, dan rencana peliputan, tiba saatnya masuk ke Produksi berita,

1. Peliputan.

Peliputan dapat dilangsungkan atau ditempuh lewat tilpun atau


wawancara langsung. Namun reporter pemula sebaiknya menempuh
jalur liputan langsung (wawancara langsung dengan narasumber), dan
dapat memperoleh atmosfer yang diinginkan.

Wawancara sesuai dengn pertanyaan yang telah dipersiapkan (


pertanyaan yang dipersiapkan hanya sebagai panduan), dan
diusahakan rekaman wawancara hasilnya bersih dan jelas. Dan
persiapkan alat rekam sebaik mungkin.

2. Seleksi materi hasil peliputan

Hasil liputan diseleksi sesuai dengan lead, materi yang tidak sesuai
dengan lead, disisihkan,dikumpulkan untuk materi berita yang lain
dengan lead yang lain.

3. Struktur penulisan naskah, menggunakan struktur penulisan straight


news

4. Koreksi Naskah.

d. Paska Produksi

1. Rekaman dan Editing

2. Disiarkan.

3. Evaluasi.

http://www.infosketsa.com/index.php?option=com_content&view=article&id
=4925:produksi-format-berita-radio-straight-news-bagian-i&catid=41:berita-
headline

Anda mungkin juga menyukai