Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ayu Pujiati

Npm : 21901071104

Kelas : PBSI-2C

UAS AGAMA ISLAM II

1.Agama Islam punya ajaran 3,azaz Islam 3 juga, Jelaskan ke enam hal tersebut ?

a. Ajaran islam

Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalamullah yang berisikan firman-firman Allah,


diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu mukjizatnya melalui perantara
malaikat Jibril. Al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan tentang
aqidah, ibadah, hukum, peringatan, kisah-kisah dan isyarat pengembangan iptek yang
dijadikan sebagai acuan dan pedoman hidup bagi umat Nabi Muhamad SAW.

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya“. (QS. Yusuf: 2)
Hadits (Sunnah)

Merupakan sumber ajaran Islam yang kedua. Sunnah merupakan kebiasaan yang
dilakukan oleh Rasulullah baik dari segi perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau
persetujuan Rasulullah terhadap apa yang dilakukan oleh para sahabatnya. Menurut ulama
Salaf, As-Sunnah ialah petunjuk yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, baik
tentang ilmu, i’tiqad (keyakinan), perkataan maupun perbuatannya.

As-Sunnah berfungsi untuk memperjelas, menafsirkan isi atau kandungan dari ayat-
ayat Al-Qur’an dan memperkuat pernyataan ayat-ayat Al-Qur’an serta mengembangkan
segala sesuatu yang samar-samar atau bahkan tidak ada ketentuannya di dalam Al-Qur’an.

Macam-macam Hadits atau Sunnah


Hadits atau sunnah dilihat dari segi bentuknya, diantaranya:
a. Qauliyah yakni semua perkataan Rasulullah
b. Fi’liyah yakni semua perbuatan Rasulullah
c. Taqririyah yakni penetapan, persetujuan dan pengakuan Rasulullah
d. Hammiyah yakni sesuatu yang telah direncanakan oleh Rasulullah dan telah
disampaikan kepada para sahabatnya untuk dikerjakan namun belum sempat
dikerjakan dikarenakan telah datang ajalnya.
Hadits atau sunnah dilihat dari segi jumlah orang yang menyampaikannya, diantaranya:
a. Mutawatir yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak
b. Masyhur yaitu diriwayatkan oleh banyak orang, namun tidak sampai (jumlahnya)
kepada derajat mutawatir
c. Ahad yaitu diriwayatkan hanya oleh satu orang saja.

Hadits atau sunnah dilihat dari segi kualitasnya, diantaranya:


a. Shahih yakni hadits yang benar dan sehat tanpa ada keraguan atau kecacatan.
b. Hasan yakni hadits yang baik, memenuhi syarat seperti hadits shahih, letak
perbedaannya hanya dari segi kedhobitannya (kuat hafalan). Hadits shahih
kedhobitannya lebih sempurna daripada hadits hasan.
c. Dhaif yakni hadits yang lemah.
d. Maudhu yakni hadits yang palsu atau dibuat-buat.
Ijtihad

Ijtihad yaitu mengerahkan segala kemampuan berpikir secara maksimal untuk


mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-dalil syara’ yaitu Qur’an dan hadits. Ijtihad dapat
dilakukan jika ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam Al-Qur’an
maupun  hadits, maka dapat dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap
mengacu dan berdasarkan pada Al-Qur’an dan  hadits.

Macam-macam Ijtihad

a. Ijma’yaitu kesepakatan para ulama (mujathid) dalam menetapkan suatu hukum-


hukum berdasarkan al-qur’an dan hadits dalam suatu perkara yang terjadi. Keputusan
bersama yang dilakukan oleh para ulama dengan cara ijtihad untuk kemudian
dirundingkan dan disepakati. Adapun hasil dari ijma’ adalah fatwa, yakni keputusan
bersama para mujtahid yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.
b. Qiyas yaitu menggabungkan atau menyamakan. Artinya menetapkan suatu hukum
atau suatu perkara yang baru muncul, yang belum ada pada masa sebelumnya namun
memiliki kesamaan dalam sebab, manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara
terdahulu sehingga dihukumi sama. Dalam islam, ijma dan qiyas sifatnya darurat, bila
memang terdapat hal-hal yang ternyata belum ditetapkan pada masa-masa
sebelumnya.
c. Istihsan yaitu tindakan meninggalkan satu hukum kepada hukum lainnya disebabkan
karena adanya suatu dalil syara’ yang mengharuskan untuk meninggalkannya.
Berbeda dengan al-quran, hadits, ijma’ dan qiyas yang kedudukannya sudah
disepakati oleh para jumhur ulama sebagai sumber hukum islam. Istihsan ini adalah
salah satu cara yang digunakan hanya oleh sebagian ulama saja.
d. Maslahah mursalah yakni kemaslahatan yang tidak disyari’atkan oleh syar’i dalam
wujud hukum, dalam rangka menciptakan kemaslahatan, disamping tidak terdapat
dalil yang membenarkan atau menyalahkan.
e. Sududz dzariah yakni tindakan dalam memutuskan sesuatu yang mubah menjadi
makruh atau haram demi kepentingan dan kemaslahatan umat.
f. Istishab yakni menetapkan ssuatu keadaan yang berlaku sebelumnya hingga adanya
dalil yang menunjukkan adanya perubahan keadaan itu. Atau menetapkan berdasarkan
hukum yang ditetapkan pada masa lalu secara abadi berdasarkan keadaan, hingga
terdapat dalil yang menunjukkan adanya perubahan.
g. Urf yaitu segala sesuatu yang sudah dikenal oleh manusia karena telah menjadi
kebiasaan, adat atau tradisi baik bersifat perkataan, perbuatan atau dalam kaitannya
dengan meninggalkan perbuatan tertentu.

b. Asas Islam

Asas – Asas Umum Hukum Islam

a. Asas keadilan

Dalam Al-Qur’an, kata ini disebut 1000 kali. Keadilan pada umumnya berkonotasi
dalam penetapan hukum atau kebijakan pemerintah. Konsep keadilan meliputi berbagai
hubungan, misalanya : hubungan individu dengan dirinya sendiri, hubungan antara individu
dan yang berpekara serta hubungan-hubungan dengan berbagai pihak yang terkait. Keadilan
dalam Hukum Islam berarti keseimbangan antara kewajiban dan harus dipenuhi oleh manusia
dengan kemammpuan manusia untuk menuanaikan kewajiban itu.

Etika keadilan : berlaku adil dalam menjatuhi hukuman, menjauhi suap dan hadiah,
keburukan tyergesa-gesa dalam menjatuhi hukuman, keputusan hukum bersandar pada apa
yang nampak, kewajiban menggunakan hukum agama.

b. Asas Kepastian Hukum


Dalam syariat Islam pada dasarnya semua perbuatan dan perkara diperbolehkan. Jadi
selama belum ada nas yang melarang, maka tidak ada tuntutan ataupun hukuman atas
pelakunya. Dasar hukumnya asas ini ialah QS Al Isro’ 15 ;

“…. Dan kami tidak akan menyiksa sebelum kami mengutus seorang rasul.”

c. Asas Kemanfatan

Asas kemanfaatan adalah asas yang mengiringi keadilan dan kepastian hukum
tersebut diatas. Dalam melaksanakan asas keadilan dan kepastiann hukum hendaknya
memperhatikan manfaat bagi terpidana atau masyarakat umum.

Asas – Asas Hukum Pidana Islam

a. Asas Legalitas

Asas legalitas maksudnya tidak ada hukum bagi tindakan manusia sebelum ada aturan.

b. Tidak Berlaku Surut

Hukum Pidana Islam tidak menganut sistem berlaku surut sebelum adanya nas yang
melarang perbuatan maka tindakan seorang tidak bisa dianggap suatu jarimah, sehingga ia
tidak dapat dijatuhi hukuman.

c. Bersifat Pribadi

Dalam syariah Islam hukuman dapat dijatuhkan hanya kepada orang yang melakukan
perbuatan jinayah dan orang lain ataupun kerabatnya tidak dapat menggantikan hukuman
pelaku jinayah.

d. Hukum Bersifat Umum

Hukuman harus berlaku umum maksudnya setiap orang itu sama dihadapan hukum
(equal before the law) walaupun budak, tuan, kaya, miskin, pria, wanita, tua, muda, suku
berbeda.

e. Hukuman Tidak Sah Karena Keraguan

Keraguan di sini berarti segala yang kelihatan seperti sesuatu yang terbukti, padahal
dalam kenyataannya tidak terbukti. Atau segala hal yang menurut hukum yang mungkin
secara konkrit muncul, padahal tidak ada ketentuan untuk itu dan tidak ada dalam kenyataan
itu sendiri.

Asas – Asas Muamalat Islam

a. Asas Taba, Dulul Mana’fi’

b. Asas Pemerataan

c. Asas Suka Sama Suka

d. Asas Adamul Gurur

e. Asas Al-Birri Wa Al-Taqwa

f. Asas Musyarokah

Asas – Asas Kewarisan Islam

a. Asas Ijbari

b. Asas Individual

c. Asas Bilateral

d. Asas Keadilan Yang Berimbang

e. Asas Akibat Kematian

2. Sebut dan uraikan macam2 agama ?

a. Agama Islam

a. Merupakan sebuah agama di Indonesia dengan jumlah penganut terbesar di Negeri


ini.
b. Kitab Suci Agama Islam adalah Al-Qur’an.
c. Agama Islam disebarkan pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW.
d. Agama ini muncul sekitar 1400-an tahun yang lalu.
e. Tempat Ibadah Agama Islam adalah Masjid.
f. Hari raya atau hari besar keagamaan Umat Islam yaitu antara lain : Muharram,
Asyura, Maulud Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzurul Qur’an, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun
Baru Hijriah.

b. Agama Kristen 

a. Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah.


b. Kitab Suci Agama Kristen adala Injil.
c. Agama ini disebarkan oleh Isa Al Masih/ Yesus Kristus.
d. Awal mula munculnya agama ini sekitar 2000 tahun yang lalu.
e. Tempat ibadah Agama Kristen adalah Gereja.
f. Hari-hari besar umat Kristen yaitu Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Al
Masih, Pantekosta.

c. Agama Katolik

a. Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah.


b. Kitab Suci Agama Kristen adala Injil.
c. Agama ini disebarkan oleh Isa Al Masih/ Yesus Kristus atau Bunda Maria.
d. Awal mula munculnya agama ini sekitar 2000 tahun yang lalu.
e. Tempat ibadah Agama Kristen adalah Gereja.
f. Hari-hari besar umat Kristen yaitu Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Al
Masih, Pantekosta.

d. Agama Hindu

a. Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah dan populer di
pulau Bali.
b. Kitab Suci Agama Hindu adalah Weda.
c. Agama ini disebarkan oeh Santana Dharma.
d. Awal mula Agama ini muncul sejak jama Prasejarah.
e. Tempat ibadah Agama Hindu adalah Pura.
f. Hari-hari besar agama Hindu yaitu Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, dan
Kuningan.

e. Agama Buddha

a. Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
b. Kitab Suci Agama Buddha adalah Tripitaka.
c. Awal mula agama ini disebarkan oleh Sidharta Gautama.
d. Agama Buddha muncul sekitar 2500 tahun yang lalu.
e. Tempat Ibadah Agma Buddha adalah Vihara.
f. Hari-hari besar keagamaan umat Buddha yaitu Waisak dan Katina.

6. Agama Kong Hu Cu

a. Merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah.


b. Muncul karena banyak etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia.
c. Awal mula munculnya Agama Kong Hu Cu sekitar 5 abad sebelum masehi.
d. Kitab Suci Agama Kong Hu Cu adalah Wu Ching dan Shing Shu.
e. Hari-hari besar agama Kong Hu Cu kita kenal dengan Imlek.

3. a)Apa yg dimaksud dengan agama Wahyu ?

Agama wahyu di sebut juga agama samawi,agama langit,agama profetis,revealed


religion. Agama wahyu tidak di ciptakan oleh manusia tetapi agama yang didasarkan kepada
wahyu dari Allah, contoh agama islam , agama yahudi dan agama nasrani. seperti di jelaskan
dalam arti ayat di bawah ini. “sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya,
dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma`il, ishak, Ya`qub dan anak
cucunya, `Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
[QS. An-Nisa`: 163]” Agama wahyu memiliki kitab suci yang turun dari langit. Kitab suci itu
datang langsung dari tuhan, bukan hasil ciptaan manusia.

Dan diturunkan lewat malaikat Jibril as, kepada para nabi. Lalu para nabi
mengajarkan isi wahyu itu kepada umatnya. Jadilah kumpulan wahyu itu sebagai kitab suci.
Itu adalah prosesturunnya Al-Quran. Atau bisa jadi Allah SWT menurunkan kitab itu
sekaligus dalam satu penurunan, seperti yang terjadi para kitab-kitab suci yang turun kepada
Bani Israil. Dari sisi isi materi, umumnya kitab suci agama samawi berisi aturan dan hukum.
Kitab-kitab itu bicara tentang hukum halal dan haram. Selain itu Konsep tentang Tuhannya
adalah tauhid Agama samawi/wahyu selalu mengajarkan konsep ketauhidan, baik Islam,
yahudi atau pun nasrani. Tuhan itu hanya satu, bukan dua atau tiga, ataupun banyak.
Agama wahyu mempunyai cirri-cri antara lain :

1. Berasal dari wahyu Allah ,jadi bukan ciptaan manusia atau siapapun selainAllah.

2. Ajaran ketuhanan monetheisme (tauhid) mutlak.

3. Di sampaikan oleh manusia yang di pimpin oleh Allah sebagainabi/rosulnuya

4. Mempunyai kitab suci yang otentik(asli), bersih dari campur tanganmanusia.

5. Ajaran-ajaran bersifat tetap tidak berubah-ubah walaupun tafsirnya dapat berubah


sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan pengiku-pengikutnya.

b)Agama apa saja yg termasuk dari agama Wahyu ?

1. Yahudi
Yahudi ialah sebuah istilah yang dapat merujuk tidak hanya kepada sebuah agama melainkan juga
kepada suku bangsa. Agama Yahudi ialah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Kepercayaan
semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu,
dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi
kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk
Yahudi yang memeluk agama yang lain.

2. Kristen
Agama Kristen (atau juga Kekeristenan) adalah sebuah kepercayaan yang bedasar pada
ajaran Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama ini percaya bahwa Yesus Kristus adalah
Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari
dosa. Mereka beribadah di gereja  dan kitab suci mereka adalah Alkitab.
Kekristenan adalah monotheisme, yang percaya akan tiga pribadi Tuhan atau Tritunggal.
Orang yang memeluk agama Kristen percaya bahwa Yesus Kristus atau Isa Almasih adalah
juru selamatnya, dan memegang teguh setiap ajaran yang disampaikan Yesus Kristus.
Penganut agama Kristen juga percaya pada janji Yesus Kristus yang akan datang pada kedua
kalinya sebaga Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi, mereka
menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan.
3. Islam
Islam dalam bahasa Arab, Al-Islam: "berserah diri kepada Tuhan" adalah agama yang
mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama Islam termasuk agama samawi (agama
yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan
agama Ibrahim. Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh dunia,
menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia. Pengikut ajaran Islam dikenal
dengan sebutan Muslim. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada
manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh
bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh
Allah.

4. Apa manfaat dari mengimani qada'-kadr Allah

1. Bukti iman kepada Allah

Rasul bersabda,

ِ ‫َوتُ ْؤ ِمنَ بِ ْالقَد‬


‫َر خَ ي ِْر ِه َو َشرِّ ِه‬

“…Dan engkau beriman kepada qadar, yang baik maupun yang buruk… .”

Tidak akan disebut seseorang itu beriman jika ia tidak beriman kepada qada dan qadar. Inilah
salah satu bukti keimanan kepada Allah SWT.

Ibnu Abbas pernah berkata,

“Qadar adalah nidzam (aturan) tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan beriman
kepada qadar, maka tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan
mendustakan qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya” (Majmu’ Fataawa Syeikh Al-
Islam, 8/258).

2. Melatih kesabaran

Dengan beriman pada qada dan qadar, maka seseorang akan dilatih kesabarannya. Ia akan
jadi lebih mawas diri dalam menghadapi setiap ujian maupun musibah yang menimpanya.
Allah berfirman,

َ‫َو َع َسى أَ ْن تَ ْك َرهُوا َش ْيئًا َوهُ َو خَ ْي ٌر لَ ُك ْم َو َع َسى أَ ْن تُ ِحبُّوا َش ْيئًا َوهُ َو َش ٌّر لَ ُك ْم َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َوأَ ْنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُمون‬

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
3. Terhindar dari sifat sombong

Seseorang yang percaya pada qada dan qadar akan terhindar dari sifat sombong. Ia akan
menyadari segala kesuksesan atau segala nikmat yang ia dapatkan adalah karena Allah
Ta’ala. Tidak akan pernah ia menikmati kenikmatan dunia tanpa izin dari Allah SWT. Allah
berfirman,

‫ا‬€€‫وْ ا َعلَى َم‬€ ‫لِ َك ْياَل تَأْ َس‬ ‫ي ٌر‬€‫ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِس‬
َ ِ‫ب ِم ْن قَب ِْل أَ ْن نَ ْب َرأَهَا إِ َّن َذل‬
ٍ ‫ض َواَل فِي أَ ْنفُ ِس ُك ْم إِاَّل فِي ِكتَا‬
ِ ْ‫صيبَ ٍة فِي اأْل َر‬
ِ ‫اب ِم ْن ُم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َما أ‬
ٍ ‫فَاتَ ُك ْم َواَل تَ ْف َرحُوا بِ َما آتَا ُك ْم َوهَّللا ُ اَل ي ُِحبُّ ُك َّل ُم ْختَا ٍل فَ ُخ‬
‫ور‬

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian
itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu
jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,” (Al-Hadid, 57: 22-23)

َ‫َو َما تَ َشاءُونَ إِاَّل أَ ْن يَ َشا َء هَّللا ُ َربُّ ْال َعالَ ِمين‬

“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki
Allah, Tuhan semesta alam.” (81: 29)

4. Selalu optimis dan berusaha

Beriman kepada qada dan qadar bukan berarti hanya mengandalkan dan bersandar
pada segala ketetapan yang telah dibuat oleh Allah SWT. Hal ini karena ia mengetahui bahwa
Allah juga memberikan keringanan dan jalan bagi mereka yang selalu berusaha, bukan yang
menyerah dengan keadaan.

‫ال « َما‬َ َ‫ض فَق‬ َ ْ‫ت بِ ِه األَر‬ ُ ‫ع َْن َعلِ ٍّى – رضى هللا عنه – قَا َل َكانَ النَّبِ ُّى – صلى هللا عليه وسلم – فِى َجنَازَ ٍة فَأ َ َخ َذ َش ْيئًا فَ َج َع َل يَ ْن ُك‬
َ €َ‫ َل ق‬€‫ع ْال َع َم‬
« ‫ال‬€ ُ ‫ َد‬€َ‫ا َون‬€€َ‫ُول هَّللا ِ أَفَالَ نَتَّ ِك ُل َعلَى ِكتَابِن‬ َ ‫ قَالُوا يَا َرس‬. » ‫ار َو َم ْق َع ُدهُ ِمنَ ْال َجنَّ ِة‬ َ ِ‫ِم ْن ُك ْم ِم ْن أَ َح ٍد إِالَّ َوقَ ْد ُكت‬
ِ َّ‫ب َم ْق َع ُدهُ ِمنَ الن‬
ِ ‫ َوأَ َّما َم ْن َكانَ ِم ْن أَ ْه‬، ‫ أَ َّما َم ْن َكانَ ِم ْن أَ ْه ِل ال َّس َعا َد ِة فَيُيَ َّس ُر لِ َع َم ِل أَ ْه ِل ال َّس َعا َد ِة‬، ُ‫ق لَه‬
َّ ‫ل‬€
‫ ُر‬€‫قَا ِء فَيُيَ َّس‬€‫الش‬ َ ِ‫ا ْع َملُوا فَ ُك ٌّل ُميَ َّس ٌر لِ َما ُخل‬
َ‫ق بِ ْال ُح ْسنَى ) اآليَة‬ َ ‫ ثُ َّم قَ َرأَ ( فَأ َ َّما َم ْن أَ ْعطَى َواتَّقَى * َو‬. » ‫ لِ َع َم ِل أَ ْه ِل ال َّشقَا َو ِة‬.
َ ‫ص َّد‬

Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam mendatangi


jenazah, lalu beliau mengambil sesuatu, kemudian beliau menusuk-nusuk tanah dengan dan
bersabda:“Tidak ada seorangpun dari kalian melainkan telah ditetapkan tempatnya di neraka
dan tempatnya di surga”. Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kenapa kita tidak
bersandar saja atas ketetapan yang telah dituliskan atas kita dan meninggalkan amal?”, beliau
menajwab: “Tetaplah kalian beramal, karena setiap sesuatu akan dimudahkan terhadap
(ketetapan) yang ia diciptakan untuknya, siapa yang termasuk orang yang ditakdirkan
bahagia, maka akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni surga, adapun siapa
yang ditakdirkan termasuk dari dari orang yang ditkadirkan sengsara, maka ia akan
dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni neraka”.Kemudian beliau membaca ayat:

‫ق بِ ْال ُح ْسنَى فَ َسنُيَ ِّس ُرهُ لِ ْليُس َْرى‬ َ ‫فَأ َ َّما َم ْن أَ ْعطَى َواتَّقَى َو‬
َ ‫ص َّد‬

“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa”. “Dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga)”. “Maka Kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah”. QS. Al Lail: 5-7. (HR. Bukhari)

5. Lebih mudah bersyukur

Mereka yang beriman pada qada dan qadar adalah orang-orang yang selalu bersyukur atas
apa yang telah ditetapkan Allah SWT. Rasul bersabda,

َ َ‫هُ َوإِ ْن أ‬€َ‫رًا ل‬€‫انَ َخ ْي‬€€‫صابَ ْتهُ َسرَّا ُء َش َك َر فَ َك‬


َ ُ‫ابَ ْته‬€‫ص‬
‫رَّا ُء‬€‫ض‬ َ َ‫ك ألَ َح ٍد إِالَّ لِ ْل ُم ْؤ ِم ِن إِ ْن أ‬ َ ‫ع ََجبًا ألَ ْم ِر ْال ُم ْؤ ِم ِن ِإ َّن أَ ْم َرهُ ُكلَّهُ خَ ْي ٌر َولَي‬
َ ‫ْس َذا‬
ُ‫صبَ َر فَ َكانَ خَ ْيرًا لَه‬
َ

“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah
baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang
mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa
hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar,
karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR Muslim)

Anda mungkin juga menyukai