Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PERSIAPAN SOSIAL”

Mata Kuliah : Pengembangan & Pengorganisasi masyarakat

Dosen Pengampu : Rika Yuanita Pratama, SKM.,M.K.M

Disusun Oleh :

Nama Kelompok 3 :

1. Chiara Dwi Yohani (211108113201006)

2. Priskila Andeni (211108113201021)

3. Veronika Susanti (211108113201030)

4. Yuspita Sari (211108113201032)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KAPUAS RAYA SINTANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dengan tepat waktu.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah
Pengembangan & Pengorganisasian Masyarakat dengan judul sebagai berikut
“PERSIAPAN SOSIAL” kami berterima kasih kepada Ibu Rika Yuanita Pratama,
SKM.,M.K.M. selaku dosen mata kuliah Pengembangan & Pengorganisasian
Masyarakat yang telah membimbing dan memberikan perkuliahan demi
melancarkan tugas ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih

Sintang, 2022

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

MAKALAH.....................................................................................................................1
“PERSIAPAN SOSIAL”.................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................4
B. TUJUAN.................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................6
A. KONSEP PERSIAPAN SOSIAL............................................................................6
B. TAHAP-TAHAP PERSIAPAN SOSIAL................................................................7
1. Tahap Pengenalan Masyarakat.............................................................................7
2. Tahap Pengenalan Masalah..................................................................................8
3. Tahap Penyadaran Masyarakat.............................................................................8
C. PELAKSANAAN...................................................................................................9
D.EVALUASI...........................................................................................................10
a. Penilaian selama kegiatan berlangsung..............................................................10
b. Penilaian setelah Prgram selesai dilaksanakan...................................................10
E. PERLUASAN.......................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

3
4
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengorganisasian masyarakat adalah pekerjaan yang terjadi pada
pengaturan lokal untuk memberdayakan individu, membangun hubungan, dan
membuat tindakan untuk perubahan sosial. Sekarang ini menata diri dan
memberdayakan masyarakat nampaknya masih menjadi pilihan yang patut kita
pertimbangkan untuk terus kita lakukan.

Yang diharapkan dapat mendorong kesadaran dan pemahaman kritis


masyarakat tentang berbagai aspek yang senantiasa berkembang dalam kehidupan
masyarakat. Mendorong digunakannya kearifan-kearifan budaya sebagai alat
dalam mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat dan negara yang lebih
demokratis maupun dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di
masyarakat. Organisasi masyarakat merupakan kekuatan yang memperjuangkan
kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam melakukan perjuangan kepentingan masyarakat, organisasi


masyarakat tidak akan henti – hentinya sampai kapanpun. Sebab, musuh–musuh
masyarakat juga tidak akan henti – hentinya dalam melakukan penindasan
terhadap masyarakat. Landasan filosofis dari kebutuhan untuk melakukan
pengorganisasian masyarakat adalah pemberdayaan. Karena pada dasarnya
masyarakat sendiri yang seharusnya berdaya dan menjadi penentu dalam
melakukan perubahan sosial. Perubahan sosial yang dimaksud adalah perubahan
yang mendasar dari kondisi ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Dalam
konteks masyarakat, perubahan sosial juga menyangkut multidemensional. Dalam
demensi ekonomi seringkali ‘dimimpikan’ terbentuknya kesejahteraan dan
keadilan sosial bagi seluruh warga masyarakat.

5
Model pemberdayaan masyarakat dikembangkan untuk memfasilitasi terwujudnya
kedaulatan rakyat yang mampu mengatasi permasalahan-permasalahan
masyarakat secara partisipatif, aspiratif dan berkelanjutan untuk kepentingan
masyarakat. Meskipun demikian, dalam kenyataannya upaya tersebut belum
begitu menggembirakan.

Program pemberdayaan, belum sepenuhnya diikuti dengan menguatkan


kelompok atau institusi yang benar-benar dapat menyalurkan aspirasi dan
mengembangkan inisiatif dan keikutsertaan masyarakat dalam proses kebijakan
masih belum jelas dan masih ditempatkan sebagai sasaran program yang kadang-
kadang tersisihkan oleh desakan kepentingan kelompok tertentu yang
berorinentasi pada seuatu tujuan.

B. TUJUAN
1. Mengetahui apa saja konsep persiapan sosial.

2. Mengetahui apa saja tahap-tahap persiapan sosial.

3. Mengetahui apa itu pelaksaan dan evaluasi serta perluasannya.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP PERSIAPAN SOSIAL


Tujuan Persiapan Sosial adalah mengajak partisipasi atau peran serta
masyarakat sejak awal kegiatan , selanjutnya sampai dengan perencanaan program
, pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan masyarakat . Kegiatan
dalam persiapan sosial ini lebih ditekankan kepada persiapan- persiapan yang
harus dilakukan baik aspek teknis , administratif dan program - program
kesehatan yang akan dilakukan .

Di Indonesia , konsep kesejahteraan sosial juga telah lama dikenal . Ia


telah ada dalam sistem ketatanegaraan Indonesia . Undang - Undang RI Nomor 6
tahun 1974 tentang Ketentuan - ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial , misalnya.
merumuskan kesejahteraan sosial sebagai :

" Suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial , material maupun spiritual yang
diliputi oleh rasa keselamatan , kesusilaan , dan ketentraman lahir dan batin ,
yang mendukung setiap warga negara untuk melakukan usaha pemenuhan
kebutuhan - kebutuhan jasmaniah , rohaniah dan sosial yang sebail < -baiknya
bagi diri , keluarga , serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak - haka tau
kewajiban usia sesuai dengan Pancasila . "

Dengan demikian , kesejahteraan sosial memiliki makna yang relatif berbeda ,


meskipun beberapa substansinya tetap sama . Kesejahteraan sosial pada
mencakup tiga konsepsi , yaitu :

1. Kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera , yakni memenuhi kebutuhan


kebutuhan jasmaniah , rohaniah dan sosial .

7
2. Institusi , arena atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan
sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang menyelenggarakan usaha
kesejahteraan usaha kesejahteraan dan pelayanan sosial.

3. Aktivitas , yakni suatu kegiatan - kegiatan atau usaha yang terorganisi untuk
mencapai kondisi sejahtera ( Suharto . 2005 ) .

Persiapan sosial di sini menunjuk pada proses pragmatis untuk


menentukan keputusan dan menetapkan tindakan dalam memecahkan masalah
sosial tertentu seperti penyakit, penyakit, kenakalan remaja, kebusukan ( buta
huruf ), kesehatan masyarakat yang buruk ( rendahnya usia harapan hidup ,
tingkat kematian bayi , kekurangan gizi ) ) dll. Berbeda dengan pengembangan
masyarakat lokal , perencanaan sosial lebih berorientasi pada " tujuan tugas "
( task goa / ) . Sistem klien Persiapan sosial umumnya adalah kelompok -
kelompok yang kurang beruntung atau kelompok rawan sosial - ekonomi , seperti
para lanjut usia , orang cacat , janda , yatim piatu , wanita tuna sosial . Pekerja
sosial berperan sebagai perencana sosial yang memandang mereka sebagai "
konsumen " atau " penerima pelayanan " ( beneficiaries ) .

Keterlibatan para penerima layanan dalam proses pembuatan


kebijakan ,penentuan tujuan , dan pemecahan masalah bukan merupakan
prioritas , karena pengambilan keputusan dilakukan oleh para pekerja sosial di
lembaga - lembaga formal , semisal lembaga kesejahteraan sosial. pemerintah
("depsos) atau swasta (LSM). Para perenana sosial dipandang sebagai ahli
(expert) dalam melakukan penelitian, menganalisis masalah dan kebutuhan
masyarakat, serta dalam mengidentikasi, melaksanakan dan mengevaluasi
program-program pelayanan kemanusiaan (Suharto, 2005)

B. TAHAP-TAHAP PERSIAPAN SOSIAL

1. Tahap Pengenalan Masyarakat


Datang ke masyarakat dengan hati terbuka, tanpa perubahan dan sikap
apriori. datang ke masyarakat melalui jalur formal, yaitu melalui sistem
pemerintahan setempat, atau melalui jalur non formal, yaitu melalui tokoh

8
masyarakat atau tokoh agama. Di Indonesia, karena menganut sistem
paternalistik, maka sebaiknya dimulai dari jalur pertama yang baru datang ke
jalur informal. Melalui jalur formal dan informal tersebut diharapkan
penyebaran gagasan dapat dilakukan secara efektif.

2. Tahap Pengenalan Masalah


Pada tahap ini saksikan untuk mengetahui masalah yang benar-benar
menjadi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Untuk itu dibutuhkan interaksi yang
mendalam dengan anggota masyarakat sehingga dapat menggali kebutuhan
yang dirasakan masyarakat. Pada saat proses pengenalan masalah, petugas
mungkin akan menemukan beberapa masalah yang dianggap cukup penting.
Untuk menyelesaikannya perlu dilakukan prioritas.

Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk menyusun prioritas


penyelesaian masalah adalah :

a. Beratnya masalah

mungkin jauh masalah tersebut dapat menimbulkan gangguan bagi


masyarakat. Misalnya bila di masyarakat terdapat beberapa penyakit,
seperti flu burung dan panu, maka yang diprioritasnya tentunya flu burung

b. Kemudahan mengatasi masalah

Perlu dipertimbangakan pula masalah mana yang paling mudah di


atasi. Misalnya di daerah pengahsil pasir dan batu akan lebih mudah
melaksanakan usaha pemugaran rumah daripada peningakatan gizi

c. Pentingnya masalah bagi masyarakat.

Pada tahap ini yang berperan berperan sebagai subyektivitas &


budaya setempat. Misalnya daerah dengan fanatisme agama yang kuat,
maka usaha yang berkaitan dengan bidang keagamaan akan dianggap
penting, seperti perbaikan masjid.

9
3. Tahap Penyadaran Masyarakat
Tujuan tahap ini adalah agar masyarakat sadar akan :

– keadaaan dan kebutuhan mereka

– perlunya mereka ikut serta memenuhi kebutuhan tsb

– potensi mereka untuk memenuhi kebutuhan

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan kegiatan dalam bentuk diskusi,


penyuluhan, survei, dll

Dalam usaha penyadaran pengarahan agar kesadaran yang timbul untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
Sifat Paternalistik yang ada di masyarakat dapat dimanfaatkan dengan cara
menggunakan jalur kepemimpinan setempat untuk turut memberikan motivasi
kepada masyarakat.

Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan


pelayanan kesehatan, diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan
terorganisasi dengan baik, untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
dalam rangka menyedarkan mesyarakat

1. Lokakarya Mini Kesehatan.


2. Musyawarah Masyarakat Desa. (MMD).
3. Rembuk Desa.

C. PELAKSANAAN.
Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam lokakarya mini,
maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah :

a) Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.


b) Libatkan masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan masalah.

10
c) Kegiatan agar disesuaikan dengan kemampuan, waktu, sumber daya yang
tersediadi masyarakat
d) Tumbuhkan rasa percaya diiri masyarakat bahwa mereka mempunyai
kemampuan dalam penanggulagan masyarakat.

D.EVALUASI
Penilaian dapat dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan yang
dilakukandalam jangka waktu tertentu. Dalam penilaian dapat dilakukan
dengan :

a. Penilaian selama kegiatan berlangsung


1. Disebut juga penilaian formatif= monitoring.

2. Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang telah


dijalankan apakahtelah sesuaI denganperencanaan penanggulangan masalah
yang telah disusun.

b. Penilaian setelah Prgram selesai dilaksanakan.


1. Disebut juga penilaian sumatif= penilaian akhir program.

2. Dilakukan setelah melalaui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang


dilakukan.

3. Dapat diketahui apakah tujuan atau target dalam pelayanan kesehatan


telahtercapai atau belum.

E. PERLUASAN
Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan
pelayanan kesehatan, diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan
terorganisasi dengan baik, untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
dalam rangka Menyadarkan Masyarakat adalah :

I. Lokakarya Mini Kesehatan,


II. Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )
III. Rembuk Desa

11
12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tujuan persiapan sosial adalah mengajak berpartisipasi atau peran serta
masyarakat sejak awal kegiatan, sampai dengan perencanaan program,
pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan masyarakat. Kegiatan-
kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih ditekankan kepada persiapan-
persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis, administratif dan program-
program kesehatan yang akan dilakukan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Davis, Keith dan John W.Newstrom. 1985. Perilaku Dalam Organisasi, Erlangga.
Jakarta Depkes RI .. 1990 ,Modul Pelatihan Peningkatan PSM Pengorganisasian
dan Pengembangan Masyarakat , Jakarta 1992.

Peningkatan Peran Serta Masyarakat . Dirjen Penyuluhan Kesehatan Masyarakat,


Jakarta.

Hurairah, A., .2008.Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat;Model


dan StrategiPembangunan Berbasis Kerakyatan.Bandung: Humaniora.

Notoatmodjo, 2010.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Rineka Cipta.Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai