• Definisi Perikatan, setiap perikatan akan timbul hak dan kewajiban pada 2
(dua) sisi, yaitu pada satu pihak ada hak untuk menuntut sesuatu dan di pihak
lain berkewajiban untuk memenuhinya.
• Setiap perikatan akan timbul hak dan kewajiban.
• Unsur-Unsur Peikatan meliputi; Hubungan Hukum, Kekayaan, Pihak-Pihak,
Prestasi
• Empat sarat sahnya perikatan: adanya kesepakatan mereka yang mengikatkan
diri, kecakapan untuk membuat suatu perikatan, adanya obyek tertentu,
adanya suatu sebab causa halal.
• Objek Perikatan Obyek, yang menjadi obyek perikatan adalah prestasi, yaitu
hal pemenuhan perikatan. Subyek Perikatan yaitu para pihak pada suatu
perikatan, yaitu kreditor dan debitor.
• Istilah Hukum Waris dalam Hukum Perdata Barat disebut
dengan Erfrecht.
• Ini diatur dalam Buku II KUH Perdata, yaitu Pasal 830-1130.
• Selain dalam Buku II KUH Perdata, Hukum Waris juga
diatur dalam Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi
Hukum Islam.
• Adapun dalam masyarakat Indonesia juga berlaku ketentuan
Hukum waris hukum waris adat yang sifatnya merupakan hukum tidak
tertulis.
• Pasal 830 KUH Perdata pada intinya menyebutkan bahwa
hukum waris adalah hukum yang mengatur kedudukan
hukum harta kekayaan seseorang setelah ia meninggal
terutama berpindahnya harta kekayaan itu kepada orang lain.
• Menurut Pasal 171 huruf (a) Inpres No.1 Tahun 1991
disebutkan bahwa hukum kewarisan adalah hukum yang
mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta
peninggalan pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak
menjadi ahli waris dan beberapa bagian masing-masing.
HUKUM PEMBUKTIAN
• Asas Pacta Sunt Servanda, (perjianjian yang dibuat secara sah berlaku sebagi undang-undang bagi para pihak yang
mebuatnya).
• Itikad Baik, (perjanjian itu harus dilaksanakan dengan itikad baik)
• Asas Konsensualitas, perjanjian lahir dan mengikat saat tercapai kesepakatan di antara para pihak mengenai pokok perjanjian.
• Asas Kebebasan Berkontrak, (para pihak berhak secara bebas membuat perjanjian, serta menentukan sendiri isinya,
pelaksanaannya dan sarat-saratnya, sepanjang memenuhi ketentuan perundang-undangan.
• Asas Personalia, perjanjian berlaku bagi para pihak yang mengadakannya.
• Asas Monogami, suatu perkawinan seorang laki-laki hanya boleh memiliki seorang perempuan sebagai istrinya.
• Asas Resipkoral, seorang anak wajib menghormati orang tuanya serta tunduk kepada mereka.
• Asas hukum benda merupakan hukum yang memaksa, suatu benda hanya dapat diadakan hak kebendaan sebagimana yang
telah disebutkan dalam undang-undang.
• Asas Kematian, suatu pewarisaran hanya terjadi karena kematian.
Terimakasih