BERDAMPAK MAKRO
kesehatan saja akan tetapi masyarakat juga perlu memperhatikan kualitas dan
kuantitas makanan yang dikonsumsi tiap harinya, sebab timbulnya masalah gizi
berbagai sektor terkait (Wari, 2015: 1). Terdapat empat masalah utama gizi di
Indonesia. Endang et al (2015: 64) menyatakan bahwa masalah gizi di Indonesia dan
di negara berkembang masih didominasi oleh masalah kurang energi protein (KEP),
masalah anemia besi, masalah gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), dan
masalah kurang vitamin A (KVA). Tiga masalah yang disebut belakangan sering
disebut sebagai masalah gizi mikro atau kelaparan tersembunyi (hidden hunger).
Dinamakan gizi mikro karena memang ukurannya kecil, yakni dalam mikro gram
(ug), dan dibutuhkan dalam jurnlah sedikit, tetapi meski sedikit, sangat penting dan
dengan baik, keterlambatan mental, kesehatan yang buruk, kapasitas kerja yang
rendah, kebutaan, dan kematian yang prematur. Hal ini mengakibatkan kehilangan
potensi sosial ekonomi dari masyarakat. Menurut publikasi Bank Dunia (World Bank,
1994), Kekurangan vitamin A, yodium, dan besi dapat menghabiskan 5% dari produk
domestik bruto (PDR) suatu negara. Pertemuan para pemimpin negara pada Woeld
Summit for Children di New York menetapkan tujuan spesifik dari program
kekurangan yodium, vitamin A, dan pengurangan anemia gizi besi pada wanita
Salah satu kekurangan dari zat mikro tersebut adalah Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY). Mengutip dari jurnal Albiner Siagan (2003: 2) beliau
Tenggara berada di urutan teratas yaitu 30,9% jika dibandingkan dengan Afrika,
akibat kekurangan yodium. Yodium adalah unsur gizi mikro yang berfungsi untuk
pembentukan hormon tiroid, tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), yang berguna
dalam proses pengembangan susunan saraf pusat dan proses tumbuh kembang
Penyebab GAKY
Secara epidemiologi kebutuhan yodium per orang per hari hanya 1-2 ug per kilogram
berat badan. Apabila tidak terpenuhi secara kontinyu dan berlangsung lama maka
penduduk atau anak sekolah berusia 6-12 tahun menderita gondok (Sukati, 2009:
101). Selain karena kurang yodium, masalah GAKY juga disebabkan oleh beberapa
factor seperti: faktor geografi, faktor lingkungan: goitrogen, cemaran limbah pabrik
seperti Pb dan Hg, faktor unsur kelumit (trace element) dan faktor Gizi (KEP dan
tertinggi ditemukan di daerah dataran tinggi sebesar 30.3%, disusul daerah dataran
rendah (8.7%) dan di daerah rawa hanya sebesar 2.8%. Dengan uji proporsi
tinggi dan rendah serta perbedaan bermakna antara dataran tinggi dan rawa (Fredy,
pegunungan biasanya miskin akan yodium karena lapisan paling atas dari tanah yang
mengandung yodium terkikis dari waktu ke waktu. Sebaliknya tanah di dataran
rendah kemungkinan terkikis lebih kecil sehingga diduga kandungan yodium masih
normal.
1998). Zat penghambat penyerapan yodium atau disebut juga zat goitrogenik adalah
faktor penyebab lain dari gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) (Farida et al,
zat atau bahan yang dapat mengganggu pembentukan hormon tiroid, sehingga dapat
substansi yang bersaing dengan kelenjar tiroid dalam mengambil yodium (Gibney,
2009: 207). Matovinovic (1998) menyatakan bahwa terdapat 2 jenis goitrogen yaitu;
goitrogen alami dan sintetis. Goitrogen alami yang paling penting adalah singkong
dan kubis. Sedangkan goitrogen sintetis adalah insektisida, organoklor (DDT, ODD,
prekursor tiosianat yang bersifat goitrogenik (istilah untuk zat penghambat yodium
masuk kedalam tubuh) yang menjadi faktor risiko Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY).
menurunkan kadar hormon tiroid dan selanjutnya akan memicu terjadinya kejadian
ditemukan banyak burung mati karena minum air danau yang tercemar pestisida yang
(GAKY) di dataran rendah seperti yang ditemukan pada survey nasional pemetaan
Gaky tahun 1996-1998 diduga ada hubungan dengan cemaran Pb dan Hg yang
berasal dari limbah pabrik atau dari cemaran emisi gas buangan kendaraan bermotor.
Penelitian di Jawa Timur yang dilakukan oleh Wirjatmadi (2004), menemukan bahwa
kadar Pb dan Hg dalam darah ibu hamil yang tinggal di dataran rendah melampaui
batas ambang yang diperbolehkan. Batas ambang yang diperbolehkan oleh WHO
untuk kadar Pb sebesar 150 ug/L dan kadar Hg sebesar 100 ug/L sebanyak 66,7%
Dampak GAKY
mental dan kecerdasan. Oleh karena itu, semakin besar angka prevalensi GAKY di
2009).
Pencegahan GAKY
μg per hari, hal ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi 6-10 gram garam beryodium
setiap hari dengan asumsi kualitas garam beryodium mengandung lebih dari 40 ppm
kalium yodat (KIO3). Salah satu cara untuk mengetahui bahwa seseorang telah
mengonsumsi yodium dalam jumlah cukup dan tidak mengalami gangguan adalah
dengan mengukur kadar yodium dalam urin (Tri et al, 2011: 2).
Terdapat empat masalah gizi di Indonesia yaitu kurang energi protein (KEP),
masalah anemia besi, masalah gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), dan
masalah kurang vitamin A (KVA). Tiga masalah yang disebut belakangan sering
disebut sebagai masalah gizi mikro yang dibutuhkan dalam jurnlah sedikit, tetapi
meski sedikit, sangat penting dan diperlukan untuk kesehatan manusia. Salah satu
kekurangan dari zat mikro tersebut adalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Selain karena kurang yodium, masalah GAKY juga disebabkan oleh beberapa faktor
seperti: faktor geografi, faktor lingkungan: goitrogen, cemaran limbah pabrik seperti
Pb dan Hg, faktor unsur kelumit dan faktor Gizi (KEP dan KVA). GAKY memiliki
dampak yang sangat besar bagi penderitanya karena GAKY diketahui mempunyai
kaitan erat dengan gangguan perkembangan mental dan kecerdasan. Jadi, seseorang
terganggu. GAKY dapat dicegah dengan cara memenuhi kebutuhan yodium tiap
harinya yaitu 100-150 μg per hari, yang dapat dipenuhi dengan mengonsumsi 6-10
gram garam beryodium setiap hari dengan asumsi kualitas garam beryodium
mengandung lebih dari 40 ppm kalium yodat (KIO3). Terdapat juga cara untuk
mengetahui bahwa seseorang telah mengonsumsi yodium dalam jumlah cukup dan
tidak mengalami gangguan adalah dengan cara mengukur kadar yodium dalam urin.
DAFTAR RUJUKAN
Fredy M.K. 1999. Analisis Spacial GAKY Pada Anak-anak SD/MI di Indonesia.
Thesis. Bogor: IPB
Irawati, T. E. et al. 2011. Tingkat konsumsi Garam Beryodium dan Kaitannya dengan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium Ibu Hamil. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, 8 (1): 1—6
Julianti, HP. 2002. Faktor Risiko Kekurangan Yodium pada Wanita Hamil di Daerah
Gondok Endemik, Jurnal GAKY Indonesia (Indonesia Journal of IDD).
Multalazimah. 2009. Status Yodium dan Fungsi Kognitif Anak Sekolah Dasar di SD
N Kiyaran I Kecamatan Cangkiran Kabupaten Sleman, Jurnal Penelitian Sains
dan Teknologi, 10 (1)
Ningtyas, F.W et al. 2015. Makanan Mentah, Goitrogenik dan Gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKY) (Raw Food, Goitrogenic and IDD). Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan, 18 (1): 105—110
Tiara, Septa et al. 2016. Faktor Konsumsi Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium Pada Anak Sekolah Dasar (Studi Kasus
Di Mi Depokharjo Parakan Kabupaten Temanggung). Unnes Journal of Public
Health, 5 (2): 149-155