Anda di halaman 1dari 12

PENGENDALIAN MIKROORGANISME MELALUI METODE FILTRASI

Untuk memenuhi tugas matakuliah MikrobiologiPangan


yang dibina oleh
IbuSulistiastutik

Disusun oleh :
Kelompok 9
1. Jihan Rahadatul Aisyi (P17111173025)
2. Maghriza Refina H.D. ( P17111173026)
3. Natasya Febriana (P17111173027)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI D-IV TINGKAT 1
JURUSAN GIZI
2018
1. DEFINISI
Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah
rusak jika terkena panas atau mudah menguap (volatile). Cairan yang disterilisasi
dilewatkan ke suatu saringan (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa
vakum) yang berpori dengan diameter yang cukup kecil untuk menyaring bakteri.
Virus tidak akan tersaring dengan metode ini.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN


2.1 Filter Membran
Filter membran yang layak memiliki ukuran pori 14-0,023 µm. Filter
berukuran 0,22 µm, secara luas digunakan untuk sterilisasi karena ukuran pori
tersebut lebih kecil daripada bakteri. Filter tersebut harus selalu digunakan
untuk sterilisasi larutan yang mengandung serum, plasma, atau tripsin dimana
sering terdapat spesies Pseudomonas atau bakteri kecil lain.
Filter membran berperan penting sebagai penyaring bersifat dua-
dimensi, menahan semua partikel yang ukuran pori. Pada penyaringan cairan,
sejumlah besar partikel apapun yang lebih kecil dari ukuran pori, ditahan oleh
tekanan van der Waals, dengan terperangkap secara acak pada pori, dan
dengan menambah partikel yang tertahan sebelumnya. Sifat penting filter
membran adalah semua partikel yang lebih besar dari ukuran pori secara
positif ditahan pada permukaan filter.Mikroorganisme ditahan pada lapisan
filter bukan hanya disebabkan ukuran pori filter, tetapi juga disebabkan oleh
kombinasi ukuran pori, sifat jaringan bahan berserat atau partikel penyusun
lapisan saringan, dan muatan listrik bahan-bahan tersebut. Contoh; larutan
gula, serum, antibiotika, antitoksin, dll.
2.2 Filter Udara
Sudah dikembangkan filter yang memiliki efisiensi tinggi untuk
menyaring udara yang berisikan partikel (“high efficiency particulate air
filter” atau HEPA) ,memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam ruang
tertutup. Tipe filtrasi udara semacam ini bersama dengan sistem aliran udara
laminar (laminar air flow), sekarang banyak digunakan untuk menyediakan
udara yang bebas dari debu dan bakteri.
Filter udara digunakan di dalam ruang transfer mikrobiologi untuk
mencegah timbulnya kontaminasi pada tempat pengisolasian bakteri
khususnya patogen untuk mencegah penyebaran infeksi dan di dalam ruang-
ruang yang digunakan untuk merakit peralatan elektronik miniatur karena
kontaminasi oleh partikel-partikel bahkan sekecil bakteri dapat merusak daya
guna komponen peralatan tersebut.
2.3 PelindungMuka
Pelindung muka. Pelindung terbuat dari kain kasa yang dilengkapi
dengan pita perekat atau tali pengikat, karena digunakan untuk menutup mulut
dan hidung maka disebut pelindung muka; alat ini biasa digunakan oleh tim
ahli bedah selama berlangsungnya operasi, sebagai filter untuk menyaring
mikroorganisme pada waktu bernafas sehingga tidak mencemari ruang bedah.
Pelindung muka juga digunakan petugas rumah sakit untuk
melindungi diri dari pasien-pasien yang menderita penyakit menular, dengan
cara menyaring mikroorganisme yang masuk melalui pernafasan.

3. CARA KERJA

1. FILTASI UDARA

Filtrasi udara banyak digunakan


dalam alat elektronik seperti
kendaraan bermotor. Yang
digunakan untuk menyaring udara
kotor yang masuk. Di pasaran bisa
didapatkan berbagai macam tipe alat penyaring bukan bawaan pabrik (kendaraan
bermotor) yang menjanjikan lebih banyak debit oksigen yang bisa dipasok. Elemen
filtrasi yang digunakan tidak jauh dari:

1. Kapas (yang direkat oleh kawat-kawat halus di kedua belah sisinya).


2. Karet busa.
3. Serat berkualitas tinggi.
4. Anyaman bahan baja tahan karat (Stainless Steel).

Berikut ini adalah keterangan lebih lanjut mengenai masing-masing jenis elemen
filtrasi yang digunakan:

A. Filter udara tradisional:


– Terbuat dari lipatan serat kertas atau lembaran kertas yang sedikit diberi
minyak.
– Daya saringnya sekitar 10 hingga 15 micron (Daya filtrasinya terbaik
dibandingkan dengan bahan lainnya).
– Debit oksigen yang dipasok paling terbatas dikarenakan sifat dasar dari
bahan kertas itu.
– Filter harus diganti secara berkala kadang hanya bisa mencapai
penggunaan sejauh 20.000 km dan tergantung kondisi lapangan.
– Tenaga mesin yang dihasilkan paling kecil dikarenakan sedikitnya debit
oksigen yang bisa dipasok ke dalam ruang pembakaran (seperti pelari
jarak jauh yang menggunakan masker)
– Jumlah lipatan kertas harus banyak agar masih mampu dilewati oleh
oksigen menuju ke ruang pembakaran.

B. Filter udara dari bahan kapas:


– Terbuat dari beberapa lembar lapisan kapas yang sedikit diberi minyak
dan direkatkan oleh kawat halus di kedua belah sisinya.
– Jumlah lipatan lebih sedikit dari kertas dikarenakan pori-pori pada
permukaan kapas lebih besar dari pada kertas.
– Daya saringnya berkisar antara 15 micron hingga 150 micron, beberapa
pabrikan menyebutkan efisiensi daya filtrasinya, lainnya bahkan sama
sekali tidak menyebutkan indikasi apapun.
– Permukaan lapisan penyaring tidak merata, hal ini bisa dilihat dengan
jelas jika diterawang lewat cahaya yang cukup terang secara langsung.
– Memasok lebih banyak oksigen dibandingkan dengan bahan elemen dari
kertas dikarenakan sifat asli dari bahan itu sendiri (pori-pori lebih lebar
dari kertas).
– Tenaga mesin yang dihasilkan lebih besar dikarenakan cukup lancarnya
pasokan udara melalui media filtrasi ini.
– Filter semacam ini bisa dibersihkan berkali-kali dengan catatan, harus
menggunakan cairan pembersih khusus agar dapat dipergunakan kembali
setelah dibersihkan.
– Proses membersihkan filter ini perlu dilakukan dengan hati-hati tanpa
boleh menekan permukaan lipatan kapas karena akan mempengaruhi
bentuknya nanti.
– Setelah dibersihkan, cara pengeringan pun hanya bisa dengan cara
diangin-anginkan saja.
– Jumlah minyak yang dioleskan harus tepat kadarnya karena minyak
yang berlebihan bisa tersedot ke dalam pipa udara dan mencapai sensor
udara/plat katup mesin. Campuran minyak dengan debu halus akan
menghasilkan debu basah dan lengket yang bisa menumpuk sehingga
menyebabkan error pada sensor yang pada akhirnya bisa merusak mesin
itu sendiri. Selain itu, penumpukan pada katup mesin menyebabkan
ketidak stabilan laju kendaraan (tersendat-sendat).
– Filter udara dari bahan kapas bisa bertahan cukup lama jika dirawat
dengan baik tentunya.

C. Filter dari bahan karet busa (sarang lebah):


– Dibuat dari bahan karet busa (beberapa merek juga mengoleskan
minyak)
– Tanpa lipatan, biasanya berbentuk satu balok karet busa atau beberapa
lapis busa dengan kerapatan yang berbeda.
– Kemampuan filtrasinya beragam. Karet busa dengan kerapatan tinggi
secara langsung mampu memfiltrasi dengan lebih baik.
– Pasokan oksigen tergantung oleh ketebalan dan kerapatan dari karet
busa itu tentunya.
– Kekuatan tenaga mesin yang dihasilkan juga secara langsung
terpengaruhi dan tergantung oleh kelancaran pasokan oksigen ke ruang
pembakaran yang berhasil melalui filter jenis ini.
– Filter ini dapat dibersihkan.
– Kotoran yang tajam di beberapa ujungnya seperti serangga, jika terjebak
di dalam karet busa ini tidak dapat dikeluarkan tanpa dengan merusak
jaringan karet busa berbentuk sarang lebah itu.
– Dalam temperatur yang agak ekstrem, karet busa bisa mengeras,
berubah bentuk dan bahkan pecah sehingga terlepas sebagian. Pecahan
karet busa yang terlepas kemungkinan dapat terbawa ke tempat di mana
sensor udara berada sehingga menyebabkan kesalahan baca pada sensor.
Jika busa ini diberi minyak, debu yang terhisap ke dalam juga bisa
melekat.
– Usia pakai busa berlangsung hingga batas tertentu. Usia pakai berkurang
seandainya tidak dirawat dengan baik.

D. Filter udara dari bahan baja tahan karat (Stainless Steel):


– Elemen filter dibuat dari anyaman kawat baja tahan karat buatan Jepang
dan dibingkai dengan bahan dari karet alam.
– Kemampuan filtrasi mencapai kehalusan 45 micron (teknologi terbaru
dan termahal) namun ada pula yang hanya bisa mencapai 150 micron
(bahan termurah) meskipun dilapis dua dalam prakteknya.
– Usia pemakaian yang hampir tidak terbatas hanya dengan perawatan
yang sederhana.
– Lipatan yang tipis dikarenakan pori-pori dari baja tahan karat ini lebih
besar dan pasokan oksigen paling maksimal.
– Daya filtrasi tersebar secara merata di seluruh permukaan baja tahan
karat.
– Pasokan oksigen terbanyak dibandingkan dengan elemen filter dari
bahan lainnya.
– Kinerja dan tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran jauh lebih besar.
– Cara membersihkannya selain menggunakan air bersih, dapat pula
dengan menggunakan kompresor tekanan rendah.
– Untuk mempercepat proses pengeringan, penggunaan kompresor
tekanan rendah diperbolehkan.
– Tidak perlu diolesi minyak. Partikel kering tidak melekat di semua
bagian sehingga sensor udara dan plat katup mesin akan tetap bersih.
– Filter jenis ini bisa dibersihkan berulang-ulang.

2. FILTRASI MEMBRAN
Perakitan unit membran didasarkan pada tahapan proses penggunaan membran,
yang meliputi proses filtrasi dan pencucian. Pencucian bertujuan membersihkan
modul membran setelah proses filtrasi selesai. Pada proses filtrasi (Gambar 1a),
umpan (bahan cairan yang akan difiltrasi) dialirkan dari wadah penampungan ke
membran dengan menggunakan pompa. Cairan akan bergerak dan difiltrasi dalam
membrane dan keluar pada ujung modul membran sampai semua bahan yang
difiltrasi habis. Pada sisi modul terdapat dua saluran pengeluaran hasil filtrasi.
Pada proses pencucian, arah aliran dimulai dari tangki hasil yang diisi air bersih.
Pencucian dilakukan berulang sampai hasil cucian jernih (Gambar 1b).
Perakitan proses filtrasi dimulai dengan memasang nipel dan slang pada
sokdrat. Pipa dari pompa disambungkan ke katup dan T-nipel pada salah satu
ujung modul membran. Pada bagian ujung modul membran yang menjadi
tempat pengeluaran bahan dipasang pengukur tekanan dan katup. Pada tahap
berikutnya, pipa pada pompa disambungkan ke katup dan nipel pada salah
satu ujung modul membran. Pada bagian ujung modul membran yang menjadi
tempat pengeluaran bahan dipasang pengukur tekanan dan katup. Selanjutnya,
pipa dikembalikan ke tempat penampungan bahan. Komponen rangkaian
membran yang digunakan pada pengujian filtrasi jus jeruk siam dapat dilihat
pada Gambar 2.
Alur proses pencucian dimulai dari sisi modul membran, dipasang pipa yang
bertemu pada T-drat. Dengan demikian, pipa pengeluaran hanya satu dan
dipasang katup. Dari Tnipel dipasang pipa yang berhubungan dengan pipa
umpan dari wadah penampungan bahan (Gambar 3 dan 4).

CARA KERJA MEMBRAN


Pada perakitan unit filtrasi membran, modul yang digunakanadalah tipe
hollow fiber yang mempunyai sistem cross flow dimana aliran bahan berjalan
searah dalam serat membrane dengan memberi tekanan pada katup
pengeluaran. Aliran bahan akan menekan dinding pori kapiler yang
mempunyai diameter pori 10.000-30.000 Dalton (Walas 1988).
Modul membran yang dirakit mempunyai molecular weight cut-off (MWCO)
20.000 Dalton sehingga bahan yang mempunyai berat molekul di bawah
20.000 Dalton akan menembus dinding kapiler, sedangkan bahan yang tidak
tersaring akan bergerak searah serat kapiler dan keluar dari ujung modul
membran. Hasil pemisahan akan terkumpul dan keluar pada saluran
pengeluaran pada sisi modul membran. Kapasitas pemisahan ditentukan oleh
besar kecilnya tekanan, yang dapat dipantau dengan pengukur tekanan dengan
cara mengatur katup. Tekanan yang digunakan 1 bar. Karena menggunakan
membran buatan GDP Filter Co, tekanan yang dianjurkan maksimum 2 bar.
Semakin tertutup katupnya, kapasitas pemisahan atau hasil semakin banyak.
Proses pencucian membran dilakukan dengan mengalirkan air sebagai umpan
melalui pipa pengeluaran bahan (Gambar 1b). Katup pengeluaran hasil (V4)
dan pemasukan bahan (V1) ditutup. Katup pengeluaran bahan pada ujung
modul sebelah kanan (V3) dan kiri (V2) dibuka. Dengan demikian, air akan
mengalir masuk melalui sisi modul ke dalam ruang membran dan menembus
dinding kapiler, bergerak ke arah kiri dan kanan dalam pipa kapiler. Aliran air
akan membawa partikel yang menempel pada permukaan dinding dalam
kapiler keluar dari modul membran sehingga modul bersih kembali.
KESIMPULAN

Pengendalian mikroorganisme melalui metode filtrasi adalah sterilisasi


dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah rusak jika
terkena panas atau mudah menguap (volatile). Memiliki dua filter, yakni filter
membran dan filter udara. Filter membran berperan penting sebagai penyaring
bersifat dua-dimensi, menahan semua partikel yang ukuran pori. Sifat penting filter
membran adalah semua partikel yang lebih besar dari ukuran pori secara positif
ditahan pada permukaan filter.Mikroorganisme ditahan pada lapisan filter bukan
hanya disebabkan ukuran pori filter, tetapi juga disebabkan oleh kombinasi ukuran
pori, sifat jaringan bahan berserat atau partikel penyusun lapisan saringan, dan
muatan listrik bahan-bahan tersebut. Contoh; larutan gula, serum, antibiotika,
antitoksin, dan lain-lain.
Sedangkan filter udara, filter yang memiliki efisiensi tinggi untuk menyaring
udara yang berisikan partikel (“high efficiency particulate air filter” atau HEPA)
,memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam ruang tertutup. Tipe filtrasi
udara semacam ini bersama dengan sistem aliran udara laminar (laminar air flow),
sekarang banyak digunakan untuk menyediakan udara yang bebas dari debu dan
bakteri.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Pengendalian Mikroba dan Cara. Online


(http://www.punyawawasan.com/2017/04/pengendalian-mikroba-dan-cara.html?
m=1), diakses pada 24 Februari 2018

Fika, Fiyu. nd. Metode Sterilisasi. Online. (https://viyufika.wordpress.com/metode-


sterilisasi/), diakses pada 24 Februari 2018

G.S, Herlina. Teknik Perakitan Unit Filtrasi Membran dan Pengujian Kinerjanya
Pada Produk. Online (http://filtrasi013.blogspot.co.id/2013/02/teknik-perakitan-
unit-filtrasi-membran_12.html diakses tanggal 24 Februari 2018)

Hartanto, Adi. Mengetahui Cara Kerja Penyaring Udara Kendaraan. Online


(https://www.blibli.com/friends/articles/mengetahui-cara-kerja-penyaring-udara-
kendaraan/amp/ diakses tanggal 24 Februari 2018)

Anda mungkin juga menyukai