DISUSUN OLEH:
Intan Grace Sihombing (210207060)
Dosen Pengampu :
Ayu Pramita. S.T., M.M.M.Eng,C.EIA
PROGRAM STUDI
D4 TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
2023
KATA PENGANTAR
Saya Panjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melihpahkan segala Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.Penyusunan makalah ini tidak bisa diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan banyak pihak.
Rasa syukur dan terimakasih kami ucapkan kepada ibu Ayu Pramitha
selaku Dosen mata kuliah kimia fisika yang telah membimbing dalam penyusunan
makalah sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Kami berharap agar makalah yang berjudul “alat pengendali partikulat debu:
fabric filter” dapat bermanfaat dan meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
terkait definisi dan perbedaan mengenai larutan,koloid dan suspensi.
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
(Poltekesjogja, 2021)
• Inlet
• Outlet
• Filter bag
• Hopper
Mekanisme pengumpulan debu pada fabric filter:
1. Impaction, partikel memiliki gaya inersia yang terlalu besar untuk
mengikuti aliran garis pada filter fiber sehingga tertumbuk pada
permukaan filter
2. Interception, partikel mempunyai inersia yang sangat kecil (partikel yg
lebih kecil). Partikel akan berada pada aliran viscous, bergerak
melambat dan menyentuh barrier dan berhenti
3. Diffusion, partikel lebih kecil dari 1 mikron berada pada kisaran gerak
Brown, sehingga terjadi gerakan random yang akhirnya terintersepsi
dengan dust cake
Terdapat dua jenis desain yang dapat digunakan dalam proses filtrasi fabric filter:
1. Interior Filtration, partikulat dikumpulkan pada bagian dalam dari bag
filter. Gas yang mengandung partikulat memasuki fabric filter melalui
bagian bawah dari kolektor dan diarahkan ke dalam bag dengan
menggunakan diffuser vanes atau baffle dan juga cell plate.
2. Exterior Filtration, partikulat dikumpulkan pada bagian luar dari bag fliter.
Proses penyaringan berlangsung dari luar bag filter ke dalam bag filter.
Mechanical Pneumatic
Shaker Shaker
Bahan bag house terbuat dari woven (terbuat dari benang, dipakai untuk
pembersihan energi rendah).felted air terdiri dari fiber yang dikompres ke dalam
mar dan dilekatkan pada woven. Fiber ada yg terbuat dari bahan alami seperti katun
atau wol, dapat bertahan pada temperature yang lebih kecil dari 212 ℉ atau 100 ℃,
dan juga fiber sintetis yang berbahan nilon, orlon dan polyster yang mampu
bertahan pada temperatur yang lebih tinggi dan tahan terhadap bahan kimia.
Polypropylene paling murah dan banyak digunakan. Nilon memiliki abrasive
resistant yang paling tinggi. Polyester atau dacron baik untuk menahan asam, alkali
dan abrasi dan relative murah. Nomex buatan dupont.
Membran material terbuat dari berbagai jenis fiber yang disusun membentuk
membrane diantaranya adalah Gore- Tex membrane, jenis ini dapat mereduksi
emisi dengan baik, pressure drop yang relatif rendah, umur bag yang meningkat
dan ratio air-cloth yang lebih tinggi. Parameter yang penting dan perlu
dipertimbangkan dalam merancang Fabric Filter diantaranya adalah :
i. Pressure Drop
Pressure drop dinyatakan sebagai pressure drop per unit area
sebagai fungsi dari karakteristik medium filter dengan ukuran
berkisar 2-4 inch.
Pressure drop dihitung dengan cara:
𝛥p = 𝛥pf + Dpc
𝛥pf= k1V f
𝛥pc= k2C1Vf t
Dimana:
• 𝛥𝑝𝑓 = pressure drop sepanjang FF
• K1 = resistensi FF (inch air /menit atau cm/menit), merupakan fungsi
dari karakteristik viscositas gas dan filter seperti ketebalan dan porositas
(permeabilitas)
• Vf = kecepatan filtrasi (ft/menit atau m/menit)
• 𝛥𝑝𝑓 = pressure drop sepanjang cake dalam inch (cm)
• K2 = resistensi dari cake (inch air /menit atau cm/menit
• C1 = dust loading (lb/ft3 atau kg/m3) ditentukan secara experimen.
Koefisien ini tergantung dari viscositas gas, densitas partikel dan
porositas.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
1. Partikulat debu
DAFTAR PUSTAKA