Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENYEHATAN UDARA

“TEKNIK PENGENDALIAN UDARA EMISI DENGAN METODE SIKLON KOLEKTOR


DAN PENYARINGAN (FILTER)”

Dosen Pengampu : Kuat Prabowo, SKM, M.Kes

2D3B

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Muhammad Siddiq Aribowo (P21345119052)


2. Raniyah Putri Hafni (P21345119067)
3. Revita Sabilla (P21345119069)
4. Rohmah Saniyah (P21345119072)
5. Sabrina Christianingrum (P21345119073)
6. Safira Septiyanti (P21345119075)
7. Sania Maulida (P21345119078)
8. Syifa Kamila (P21345119085)

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

JURUSAN D3 KESEHATAN LINGKUNGAN

2020
MATERI PEMBAHASAN

A. Metode Cyclone Collectors


Prinsip kerja dari siklon adalah terdapatnya kumpulan partikel dan gas yang
masuk dalam arah tangensial kedalam siklon pada bagian puncaknya. Kumpulan gas dan
partikel ditekan ke bawah secara spiral karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal dan
gaya inersia menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan
kemudian bergerak turun ke dasar siklon. Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak
membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil.
Gaya gravitasi menyebabkan partikel- partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut
menuju tempat pengeluaran. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil
keluar melalui bagian atas dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah. Gas yang
bersih keluar dari bagian puncak siklon sedangkan partikel keluar dari dasar siklon.
Siklon sering digambarkan sebagai peralatan dengan efisiensi rendah. Namun
dalam perkembangannya, tercatat, siklon mampu menghasilkan efisiensi 98% bahkan
lebih untuk partikel yang lebih besar dari 5 microns (Cooper, et al., 1986). Efisiensi lebih
dari 98% juga tercatat pada siklon untuk partikel yang diameternya lebih dari 346
microns (Funk, P.A., et al., 2000). Pada cyclone dengan diameter kecil nilai kenaikannya
lebih dari 2.500 kali gaya grafitasi. Salah satu rumus untuk menghitung ukuran partikel
yang terkumpul seperti tertera di bawah ini.
Dpc. = 9µb
2 Л Ne Vi (∂p - ∂g)
Keterangan :
Dpc. = Diamter partikel yang terkumpul pada 50% efisiensi alat
µ = Visikositas gas/ lbs/sec.ft
b = Cyclone inlet, ft
Ne = Jumlah putaran dalam cyclone (kira-kira kali)
Vi = Kecepatan aliran gas yang masuk, Ft/sec
∂p = Density dari partikel, lb/ft3
∂g = Density dari gas, lb/ft3
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan rumus ini adalah dalam
menggambarkan suatu masalah sejak ada kemungkinan siklon ini kurang mampu
mengklasifikasi partikel sizi dikarenakan adanya berbagai faktor seperti radius dari rotasi,
jarak dari dinding dan tangential velocity. Faktor yang paling penting untuk
dipertimbangkan dalam design adalah radius dari sikon. Efisiensi pengumpulan
meningkat jika radius berkurang, hal ini dikarenakan meningkatnya gaya sentrifugal pada
partikel. Tekanan untuk jatuh meningkat sejalan dengan efisiensi.
Siklon kolektor dengan diameter kecil terlihat meningkat penggunaannya dalam
beberapa tahaun terakhir ini, hal ini dikarenakan beberapa keuntungan dari siklon, yaitu :
1) Biaya permulaan rendah;
2) Tekanan jatuh secara moderate,
3) Biaya pemeliharaan dan pengoperasian rendah.
4) Peralatan relatif sederhana
5) Dapat dioperasikan pada temperatur tinggi
6) Pemeliharaan mudah
7) Merupakan sistem pengumpul kering
8) Kebutuhan lahan relatif tidak luas
Kekurangan :
1) Efisiensi rendah untuk partikel yang sangat kecil dibawah micron
2) Adanya erosi alat
 Bentuk-bentuk Cyclone
Dua bentuk utama dari cyclone adalah axial dan tangensial cyclone. Pada
dasarnya, keduanya beroperasi dengan prinsip kerja yang sama. Namun, pada axial flow
cyclones materi masuk melalui bagian atas cyclone dan dipaksa untuk bergerak
membentuk sudut pada bagian atas. Pada tangential cyclones, materi masuk dari celah
pada sisi yang berada pada posisi menyudut dengan badan cyclone.
Axial flow cyclones lebih banyak digunakan. Parameter terpenting dari sebuah
cyclone dalam pemisahan berbagai jenis materi adalah efisiensi pengumpulannya dan
penurunan tekanan melalui unitnya. Efisiensi pengumpulan cyclone dapat ditentukan
melalui kemampuannya untuk menangkap dan menahan partikel debu dimana penurunan
tekanan adalah kekuatan yang diperlukan unit tersebut agar fungsi ini dapat berjalan.
Faktor- faktor yang dapat mengurangi performa dari suatu cyclone antara lain:
1. Kerusakan mekanik dari cyclone
2. Penyumbatan unit disebabkan endapan debu.

 Cara kerja penyemprot Cyclone:

Silinder tegak, di bagian bawah terdapat gas yang masuk melalui saluran yang berbentuk
tangensial, aliran gas berjalan mengelilingi cairan akan menabrak butiran cairan sehingga
terjadi penyerapan. Aliran gas yang berjalan mengelilingi cairan menabrak butiran
sehingga terjadi penyerapan.

B. Metode Penyaringan (Filter)


Filtration Devices Filtration devices merupakan alat yang efektif sekali dalam
pengendalian emisi yang berbentuk debu dan fume. Efisiensi dari filtration devices dalam
pengumpulan debu dan fume lebih dari 99%. Ada tiga tingkatan dari alat filtrasi ini,
yaitu: Mat filter, Ultra filter dan fabric filter.
Dari ketiga macam ini maka fabric filters adalah filter yang paling baik digunakan
dalam pengendalian pencemaran udara pada industri.
1. Mat filter pada dasarnya sangat berpori-pori (porous) berisi sekitar 97-99% ruang
kosong. Alat ini mempunyai masa pakai yang terbatas dan biasanya digunakan
sebagai proses pembersih udara.
2. Ultra filters, filter ini terdiri dari suatu lapisan filter yang tebal dan digunakan untuk
meningkatkan efisiensi dalam penyaringan terutama untuk polutan seperti buangan
radioaktif
3. Fabric filters. Filter ini banyak digunakan di berbagai industri. Fabric filter terdiri dari
dua macam yaitu Panel filter dan Baghouse filter.
 Panel filter, Panel filter terdiri dari susunan filter-filter dengan ketebalan satu
sampai dengan dua inchi (2,5 s/d 5 Cm). Prinsip kerja filter ini adalah
menyaring partikel yang dihembuskan oleh gas ke dalam medium tersebut.
 Baghause filter, Alat ini dihubungkan memanjang dengan filter fabric, lebih
dari 45 ft (135 cm). Prinsip kerjanya adalah udara akan masuk ke dalam
kantong-kantong penyaring (bag filter) yang terbuat dari kain.

Keuntungan dari fabric filter meliputi :

1. Efisiensi pengumpulan 99%, untuk semua ukuran diamter partikel.


2. Buangan partikel kering.
3. Efisiensi penyisihan partikulat yang sangat tinggi baik partikel kasar maupun
halus, bahkan sangat halus
4. Relatif tidak sensitif terhadap perubahan aliran gas
5. Bahan yang terkumpul dapat direcovery untuk digunakan kembali pada proses
atau dibuang
6. Tidak dihasilkan air buangan

Kerugian dari fabric filter meliputi :

1. Memerlukan biaya yang tinggi


2. Membutuhkan ruangan yang besar
3. Biaya pemeliharaan dan penggantiannya tinggi
4. Memerlukan pengontrolan moisture pada debu
5. Memerlukan pendingin untuk aliran gas dengan suhu tinggi.
Cara kerja fabric filter:

Proses yang terjadi dalam fabric bag filter diawali dengan pengaliran produk reaksi
berupa campuran antara carbon black dengan gas hidrogen, metan, CO2, dll. Pengaliran
campuran gas ini (fluffy black) dibantu dengan menggunakan fan. Fan tersebut ada yang
dipasang pada saluran gas kotor (positive pressure baghouse) ada juga yang dipasang
pada saluran gas bersih (negative pressure baghouse). Fluffy black selanjutnya
melewati bag filterdan partikel carbon black tertahan pada permukaan kain atau serat.
Setelah disaring pada selang waktu tertentu, aliran gas masuk compartment pertama
dihentikan dan flaffy black dilewatkan melalui compartment lain.

Bag filter yang telah jenuh selanjutnya dibersihkan dengan mekanisme tertentu sesuai
dengan tipenya yaitu reverse-air, shaking dan pulse-jet. Di samping itu pula terdapat
metode sonic fibration yakni dengan menggunakan gelombang frekuensi rendah untuk
menggetarkan bag filter. Periode pembersihan ini sangat singkat berkisar 0,3 -120 sekon
untuk tiap compartment. Gas keluaran bag tersebut selanjutnya memasuki unit operasi
lainnya, sedangkan karbon yang terkumpul di bagian collection hopper dipindahkan
dengan menggunakan screw conveyor.

Keistimewaan pada pengoperasian fabric filter ini yang membedakan dengan yang lain


adalah kemampuan untuk melakukan penyaringan ulang secara periodik dengan adanya
mekanisme gas cleaning. Filter lain pada umumnya seperti High Efficiency Particulate
Air(HEPA) filter, High Efficiency Air Filter (HEAFs) dan automotif induction air
filter adalah contoh dari beberapa alat penyaring udara yang bag penyaringnya harus
dibuang setelah lapisan cake terakumulasi di permukaan bag secara signifikan.
Pembersihan secara periodik sangat diperlukan pada kedua alat tersebut, agar
tidak mempengaruhi tekanan jatuh (pressure drop). Beberapa usaha yang dilaksanakan
untuk mengurangi penyumbatan filter adalah dengan cara digoyang-goyang secara
mekanis, aliran udara yang terbalik dan pemberian suara dengan frekuensi rendah. Type
Baghause filter dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Kain tenunan dengan lubang 100 mikron mempunyai efisiensi dalam


pengumpulan partikel diameter 1 mikron sebesar 90%. Secara empiris pembukaan kain
akan cepat terisi oleh partikel dengan diameter besar yang mengadakan bridge ober. Gaya
elektrostatis terlihat mempunyai pengaruh yang besar tetapi gaya yang lain seperti
brownian diffusion, impingement dan pengendapan grafitasi mungkin membantu
terhadap keseluruhan proses.

Gumpalan-gumpalan yang terbentuk dan menempel pada filter akan berfungsi


sebagai media penyaring. Apabila gumpalan-gumpalan tersebut semakin tebal akan
menaikkan jumlah partikel kecil yang terkumpul dan tekanan jatuh akan semakin
meningkat. Pembersihan secara periodik akan membatasi tekanan jatuh pada suatu
tingkatan tertentu. Tekanan jatuh pada dalam fabric filter dan harga peralatan merupakan
dua hal yang terpenting dalam perencanaan pembuatan filter devices. Secara umum
peningkatan dalam cloth area akan memperpanjang bekerjanya pabrik melalui
pengurangan waktu pembersihan, walaupun demikian cloth are juga dapat meningkatkan
harga peralatan. Tiga variabel design yang digunakan untuk menentukan tekanan jatuh
yang maksimal dari sistem ini adalah:

1. Filter ratio (ialah ratio dari rata-rata aliran volume gas pembawa terhadap filter area),
2. Tipe dari kain dan seleksi tenunannya,
3. Periode waktu pembersihan dan metode yang digunakan.

Tekanan jatuh adalah jumlah ketahan kain dan gumpalan-gumpalan filter yang dapat
dihitung dengan formula sebagai berikut :

Δ Pt = Δ Pf - Δ Pi = K2 Lt V2
Δ Pt = Tekanan jatuh pada t karena gumpalan debu (lb.f /ft2 )

Δ Pf = Total ketahanan filter pada waktu t (lb.f /ft2 )

Δ Pi = Ketahanan filter pada permulaan dari filter yang bersih

K2 = Ketetapan proporsional (lb.f sec2 / lb.m ft)

Lt = Konsentrasi dari debu pada gas pembawa (lb.m /ft3 )

t = Waktu sejak pembersihan

v = kecepatan penyaringan supervical (ft/sec)

Filter ratio mempengaruhi tekanan jatuh ditentukan oleh rata-rata muatan pada
filter. Suatu ratio sebesar 3 ft3 /ft2 m, adalah nilai rata-rata untuk debu pada umumnya.
Muatan timah yang efektif mempercepat penyumbatan filter. Untuk ini diperlukan
interval waktu permbersihan yang pendek dan lebih memperpendek masa pemakaian
kain, Ketahanan dari kain ditentukan oleh material dan jenis tenunan. Seleksi pada kain
tergantung dari temperatur aliran gas dan karakteristik partikel dalam memberikan
kerusakan.

C. Kelebihan dan kekurangan cyclone separator dan filter udara


Kelebihan dan kekurangan metode Cyclone Collectors dan penyaringan (filter):

 Kelebihan metode Cyclone Collectors :


1) Biaya permulaan rendah.
2) Tekanan jatuh secara moderate.
3) biaya pemeliharaan dan pengoperasian rendah.
4) Capital cost yang rendah
5) Peralatan relatif sederhana
6) Dapat dioperasikan pada temperatur tinggi
7) Pemeliharaan mudah
8) Merupakan sistem pengumpul kering
9) Kebutuhan lahan relatif tidak luas
 Kerugian metode Cyclone Collectors :
1. efisiensi pengumpulannya rendah untuk partikel dibawah mikron dan adanya erosi
2. dari alat.

Kelebihan dan kekurangan metode penyaringan (filter):

 Kelebihan metode penyaringan (filter):


(1) Efisiensi pengumpulan 99%, untuk semua ukuran diamter partikel.
(2) Relatif tidak sensitif terhadap perubahan aliran gas.
(3) Bahan yang terkumpul dapat direcovery untuk digunakan kembali pada proses atau
dibuang
(4) Tidak dihasilkan air buangan
 Kekurangan metode penyaringan (filter)
a) memerlukan biaya yang tinggi.
b) Membutuhkan ruangan yang besar.
c) Biaya pemeliharaan dan penggantiannya tinggi
d) memerlukan pengontrolan moisture pada debu
e) memerlukan pendingin untuk aliran gas dengan suhu tinggi.
f) dapat terbakar jika digunakan untuk mengkoleksi debu yang mudah teroksidasi
g) Umur kain saring dapat menjadi pendek akibat temperatur tinggi dan adanya
partikulat atau gas yang bersifat alkali
DAFTAR PUSTAKA

https://zulashary.wordpress.com/2014/05/28/sistem-pengelolaan-limbah-gas-pada-industri-
dengan-menggunakan-cyclone-separator/

Prabowo, Kuat. 2018. Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan Penyehatan Udara. Jakarta : BPPSDM

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, 2018. Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Modul Pengendalian Emisi Partikulat dan Gas dari
Fasilitas WtE Termal. Bandung.

http://teknologipengendalianudaradiana.blogspot.com/2014/11/1.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai