Problem degradasi tanah dan lingkungan umumnya lebih parah di daerah-daerah tropis
daripada daerah temperate, di daerah kering daripada daerah basah, di daerah iklim panas
daripada daerah dingin. Diperkirakan diseluruh dunia tanah terdegradasi sekitar 2 milyar hektar
dan 75% berada di daerah tropis. Degradasi tanah dapat disebabkan oleh banyak proses,
termasuk erosi tanah yang dipercepat, salinasi, kerusakan karena pertambangan dan aktivitas
perkotan, serta pengembalaan berlebih dan komtaminasi dari polutn industri (Widjaja, 2002).
Lima proses utama yang terjadi akibat timbulnya tanah yang terdegradasi, yaitu: menurunnya
bahan kandungan bahan organik tanah, perpindahan liat, memburuknya struktur dan
pemadatan tanah, erosi tanah, deplesi dan pencucian unsur hara (Firmansyah, 2003).
Khusus untuk tanah-tanah tropika basa terdapat tiga proses penting yang menyebabkan
terjadinya degradasi tanah, yaitu:
1) degradasi fisik yang berhubungan dengan memburuknya struktur tanah sehingga memicu
pergerakan, pemadatan, aliran banjir berlebihan, dan erosi dipercepat,
3) degradasi biologi yang berhubungan dengan menurunya kualitas dan kuantitas bahan
organik tanah, aktivitas biotik dan keragaman spesies fauna tanah yang juga menurun ikut
menurun (Lal, 2000).
Jenis degradasi lahan yang terjadi diantaranya disebabkan oleh erosi air, angin, dan mekanis;
degradasi secara kimiawi dan biologi. Empat jenis degradasi lainnya telah muncul pada abad ini,
yaitu :