Biopolimer adalah material polimer yang berasal dari alam/organik yang bisa didapatkan dari
wood/non wood. Polimer sendiri merupakan material yang dibentuk oleh satuan struktur
berupa monomer yang berulang. Saat ini ada banyak produk yang dibuat dengan
memanfaatkan biopolimer yang keberadaannya sangat melimpah di alam.
Berdasarkan jenis produk dan proses pembuatannya biopolimer terbagi menjadi dua yakni
biopolimer natural dan biopolimer man made. Biopolimer natural merupakan biopolimer
yang berasal langsung dari alam baik itu dari hewan tanaman dan lain sebagainya Contohnya
seperti kapas, linen. dan yang selanjutnya adalah biopolimer Man made yang merupakan
biopolimer yang sudah dimodifikasi oleh manusia. Contoh produknya seperti viscose rayon,
kertas, produk woven dan non-woven.
Woven itu suatu produk yg terbuat dari serat yang dirajut / ditenun. Sedangkan nonwoven
itu sebaliknya.
Proses nya dikenal dgn nama spinning proses merupakan suatu proses umtuk mengubah
polimer , terlarut mejadi serat polimer dengan menggunakan spineret. Ada 4 yaitu wet
spinning, dry spinning, dark spining dan elektro spinning
Cara produksi ny
carding
Adalah proses mekanis yang dimulai dengan pembukaan bal dari serat yang dicampur dan
dibawa ke tahap berikutnya menggunakan angin. Serat kemudian disisir dalam web oleh
mesin carding, yang merupakan drum berputar atau serangkaian drum dengan kawat atau gigi
halus. Konfigurasi carding yang tepat akan bergantung pada berat kain dan orientasi serat
yang diperlukan.
Operasi carding biasanya menggunakan panjang serat ~ 1.5 “(3.8 cm). Web dapat diletakkan
paralel, di mana sebagian besar serat diletakkan ke arah perjalanan web, atau mereka dapat
diletakkan acak. Web carded parallel-laid yang khas menghasilkan kekuatan tarik yang baik,
elongasi rendah dan kekuatan sobekan rendah pada arah mesin dan sebaliknya pada arah
silang. Kecepatan relatif dan komposisi web dapat bervariasi untuk menghasilkan berbagai
macam kain dengan sifat yang berbeda.
Airlaying
Serat, yang bisa sangat pendek, dimasukkan ke aliran udara dan dari sana ke sabuk yang
bergerak atau drum berlubang, di mana mereka membentuk web yang berorientasi secara
acak. Air-laid umumnya menggunakan panjang serat 0,5 hingga 4,0 in (1,3 hingga 10,2 cm)
Dibandingkan dengan web carded, web airlaid memiliki kepadatan yang lebih rendah,
kelembutan yang lebih besar dan tidak adanya struktur laminar.
Airlaid web menawarkan fleksibilitas yang luar biasa dalam hal serat dan campuran serat
yang dapat digunakan.
spunmelt (spun-laid, melt-blown),
Spunmelt adalah istilah umum yang menjelaskan pembuatan web nonwoven langsung dari
polimer termoplastik. Ini mencakup 2 proses,
Spunlaid
Dalam proses ini butiran polimer dilelehkan dan polimer cair diekstrusi melalui spinneret.
Filamen kontinyu didinginkan dan didepositkan ke konveyor untuk membentuk web yang
seragam. Suhu panas yang masih ada dapat menyebabkan filamen saling melekat satu sama
lain, tetapi ini tidak dapat dianggap sebagai metode pengikatan utama. Proses spunlaid (juga
dikenal sebagai spunbonded) memiliki keuntungan memberikan nonwoven kekuatan yang
lebih besar, tetapi fleksibilitas bahan baku lebih terbatas. Co-ekstrusi komponen kedua
digunakan dalam beberapa proses spunlaid, biasanya untuk memberikan sifat tambahan atau
kemampuan ikatan.
Meltblown.
Melt Blown nonwovens dihasilkan dengan mengekstrusi serat polimer leleh melalui
cetakan atau spineret yang mempuyai lubang hingga 40 per inci untuk membentuk serat
sangat halus dan panjang yang direntangkan dan didinginkan dengan melewatkan udara
panas di atas serat saat jatuh dari cetakan.
Serat yang dihasilkan secara acak membentuk produk lembaran web nonwoven. Web yang
dihasilkan dikumpulkan ke dalam gulungan dan kemudian dikonversi menjadi produk
jadi. Manfaat besar dari melt blowing adalah kesederhanaan, produktivitas yang tinggi dan
operasi bebas pelarut.
Serat yang sangat halus (biasanya polypropylene) berbeda dari ekstrusi lain, terutama
spunbond, karena memiliki kekuatan intrinsik yang rendah tetapi ukuran yang jauh lebih
kecil menawarkan sifat-sifat kunci.
Spunbond dan meltbond dibuat dengan sistem yang mirip, melt blown cenderung
seratnya lebih halus dan daripada spundbond. Biasanya kain nonwoven meltbond tersusun
dari filamen diskontinyu (terputus) tidak seperti pada spunbond.
Sering melt-blown ditambahkan ke spunbond untuk membentuk web SM (spunbond-
meltblown) atau SMS (spunbond-melbown-spunbond), yang kuat dan menawarkan manfaat
intrinsik dari serat halus seperti filtrasi halus, seperti yang digunakan dalam masker wajah
atau filter dan manfaat fisik seperti insulasi akustik seperti yang digunakan di mesin pencuci
piring. Salah satu pengguna terbesar materi SM dan SMS adalah popok sekali pakai dan
industri perawatan kewanitaan.
wet-laid
Prinsip wetlaying mirip dengan pembuatan kertas. Perbedaannya terletak pada jumlah
serat sintetis yang ada dalam nonwoven wetlaid. Bubur encer air dan serat diendapkan
pada sabuk berjalan dan ditiriskan untuk membentuk web. Web dikeringkan lebih lanjut ,
dirapatkan dengan menekan di antara rol, dan dikeringkan. Impregnasi dengan pengikat
sering dimasukkan dalam tahap proses selanjutnya. Metode ini memungkinkan untuk
memproses serat pendek dan halus (misalnya microfiber kaca). Ciri khas wetlaid adalah:
Orientasi acak serat pada permukaan kain, Jangkauan area yang lebih luas dibandingkan
dengan teknologi dry laid.
Keuntungan biopolimer
Non woven
Non woven didefinisikan sebagai lembaran/struktur jaringan yang dirangkai bersama dengan
melibatkan serat atau filamen secara mekanis termal atau kimia. Non woven tidak dibuat
dengan ditenun atau dirajut dan tidak perlu mengubah serat menjadi benang.
Non woven dapat digolongkan menurut jenis susunannya. Pertama non woven yang dibuat
dari lapisan web kain. Jenis ini dibagi menjadi dua golongan:
pertama kain lapisan web yang diikat atau direkatkan secara mekanis dan kain lapisan web
yang diikat atau direkatkan secara kimia menggunakan bahan perekat