Anda di halaman 1dari 6

Resume : Serat Tekstil 2

Nama : Yuti Osef Pasaribu


NPM : 19020001
Dosen : Dr. Noerati, S.Teks.,M.T.

Serat Spandex/Elastomer
Spandex (atau sering disebut juga dengan elastane atau Lycra), adalah fiber sintetis yang
dikenal dengan sifat elastisnya yang luar biasa. Material dasar dari spandek sendiri yaitu
polymer yang mengandung polyurethane atau material sintetis yang memiliki karakter kain yang
sangat lentur.
Meskipun memiliki sifat yang mirip dengan karet dalam hal kelenturannya, spandek ini ternyata
lebih kuat dan daya tahannya lebih tinggi dibandingkan dengan karet. Karet telah digantikan
oleh spandex pada banyak aplikasi dalam bidang industri pakaian karena dinilai lebih kuat, lebih
ringan dan lebih fleksibel daripada karet. Bahan ini juga memungkinkan orang untuk memakai
pakaian yang dapat menyesuaikan bentuk tubuh tanpa mengurangi kesulitan bernafas.

Du Pont adalah perusahaan yang pertama kali berhasil menemukan Spandex ditahun 1947.
Spandex pada awalnya memiliki nama “Fiber K”.
Pada tahun 1959 kimiawan Joseph Shivers berhasil mengembangkan Fiber K dengan
menggabungkan dalam Laboratorium Dupont’s Benger di Waynesboro, Virginia.
Di Amerika dan Eropa, nama Spandex lebih dikenal dengan nama Elastane. Merk-merk lainnya
yaitu Lycra (Invista, sebelumnya bagian dari DuPont), Elaspan (Invista), Creora (Hyosung),
ROICA dan Dorlastan (Asahi Kasei), Linel (Fillattice), dan ESPA (Toyobo).
Khusus di negara Inggris, spandek lebih dikenal dengan nama Lycra. Nama ini diambil dari
salah satu merek dagang yang terkenal untuk jenis kain spandeks. Selain Lycra, merek dagang
spandek lainnya yang terkenal yaitu Elaspan, ESPA, dan Linel.

Bahan berbasis polimer ini mempunyai kemampuan untuk memanjang (expand) hingga sekitar
600% dan kembali ke bentuk semulanya tanpa kehilangan integritasnya – walaupun fiber ini
akan kehilangan integritasnya dari waktu ke waktu jika sering ditarik. Spandex dinilai kuat,
namun kurang tahan lama jika dibandingkan dengan pesaing utamanya yang non-sintetis, yaitu
karet lateks alami.

Serat spandex memiliki elastisitas yang tinggi karena rantai polimernya terdiri dari segmen
"lunak" yang sangat fleksibel, elastis seperti karet, dan amorf rendah, biasanya terdiri dari
polialkoho dan segmen "keras" kristal tinggi yang meleleh yang tertanam di dalamnya, bersifat
lebih rigid/ kaku; kristalin, polar dan mempunyai kecenderungan untuk saling melekat dengan
yang lainnya (mempunyai daya ikatan antar molekul yang kuat yaitu ikatan hidrogen) sehingga
membentuk jaringan ikatan silang.
Berat molekul bagian yang lunak ini mempengaruhi sifat serat poliuretan. Dengan naiknya berat
molekul bagian yang lunak (pada komposisi bagian yang keras=konstan) menyebabkan gaya
elongasi menurun pada elongasi yang sama. Sementara bagian yang keras terdiri dari gugus
isosianat dan tidak berubah selama terjadi deformasi. Bagian yang keras menyebabkan benang
berbalik kembali ke panjang semula ketika tekanan dilepaskan setelah deformasi. Karena
ikatan silang tertentu antara rantai molekul segmen lunak, struktur jaringan tertentu
terbentuk. Karena kekuatan interaksi antara rantai molekul kecil, ia dapat melentur dengan
bebas, menghasilkan kinerja perpanjangan yang besar. Kekuatan ikatan rantai molekul rantai
kaku relatif besar, dan rantai molekul tidak meluas tanpa batasan, menghasilkan daya tahan
tinggi. Sebagian besar penampang filamen yamlon berbentuk tulang anjing dan beberapa
filamen memiliki permukaan yang halus atau bergerigi.

Serat spandex dapat diproduksi dengan 3 cara yang berbeda yaitu cara pemintalan leleh, cara
pemintalan kering dan cara pemintalan basah. Cara pemintalan kering digunakan hampir 94,5%
dari produksi spandex dunia.
Cara Pemintalan Kering:
 Tahap pertama
adalah memproduksi prapolimer. Ini dilakukan dengan cara mencampur makroglikol
dengan monomer diisosianat dengan perbandingan 1:2.
 Tahap kedua
kemudian prapolimer direaksikan dengan diamine dalam jumlah yang sama. Reaksi ini
dikenal dengan nama reaksi berantai yang berkelanjutan (chain extension reaction).
Larutan yang dihasilkan dilarutkan dengan suatu pelarut untuk memproduksi larutan.
Pelarut ini membantu membuat larutan menjadi lebih encer dan lebih mudah untuk
ditangani dan kemudian dapat disemprotkan kedalam lubang-lubang kecil (piringan besi)
yang disebut spinneret.
 Tahap ketiga
Larutan disemprotkan kedalam lubang pemintalan yang berbentuk silinder dimana polimer
disemprotkan melalui piringan besi yang berlubang-lubang kecil yang dinamakan
spinneret. Hal ini membuat larutan polimer terbentuk menjadi helaian serat yang panjang
dan lurus atau yang disebut filament. Ketika helaian ini melalui lubang spinneret
dipanaskan dengan nitrogen dengan presentasi tertentu dan larutan gas. Proses ini
menyebabkan cairan polimer bereaksi secara kimiawi dan membentuk helaian yang solid
atau filament.
 Tahap keempat
Setelah serat keluar dari lubang, untaian serat yang solid digabungkan bersama-sama
untuk membuat ketebalan yang diinginkan. Setiap serat spandex dibuat dari banyak serat-
serat kecil yang melekat satu sama lain secara alami.
 Tahap kelima
Serat yang dihasilkan kemudian ditambahkan finishing agent yang bisa berupa
magnesium stearat atau polimer lainnya. Perlakuan ini mencegah serat saling menempel
satu sama lain dan mempermudah proses selanjutnya
 Tahap keenam
Packing dan siap untuk dikirim ke pabrik tekstil
Ciri atau kelebihan spandek :
 Memiliki sifat kain yang cukup tipis tetapi lebih awet dibandingkan bahan katun biasa.
 Beberapa jenis kain spandek akan tampak seperti berkilau.
 Memiliki sifat elastisitas yang tinggi atau sifat bahannya melar.
 Sangat nyaman saat dikenakan.
 Bahannya cenderung menempel pada tubuh dan membentuk tubuh penggunanya.
 Apabila kain spandek direnggangkan, kain akan mudah kembali ke bentuk semula.
 Kainnya cenderung terasa lebih ketat dan cukup panas (bergantung dari
kadar polyurethane).
 Nyaman saat dikenakan dan tidak membatasi gerak pemakainya.

Sifat ini dihasilkan karena adanya campuran polyurethane yang memiliki daya tahan lebih baik
dibandingkan dengan kain katun. Semakin tinggi persentase bahan polyurethane, maka
semakin ketat kain yang dihasilkan. Selain itu, kain akan memiliki sifat yang cenderung panas
saat dikenakan. Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, kain spandek mulai
diproduksi untuk berbagai macam jenis busana.

Serat spandex sangat mirip dengan serat karet alam hanya berbeda dari warna dimana serat
spandex berwarna putih dan dapat dengan mudah di celup serta tahan terhadap minyak begitu
sebaliknya dengan serat karet alam. Jika dibandingkan dengan sifat elastisitas antara serat
spandex dengan serat karet alam, serta karet alam lebih unggul dibandingkan dengan serat
spandex dimana serat karet bisa kembali ke panjang awal hingga 100% setelah di tarik 50%
bahkan 100% sedangkan untuk serat spandex tidak bisa sesempurna seperti serat karet alam,
dia akan kembali ke panjangnya semula sekitar 93% setelah di tarik 50%.

Berikut ini karakteristik dari serat spandex :


 Kekuatan 1.2 – 2 g/denier, dalam keadaan basah tidak terlalu jauh berbeda ekiuvalen
dengan ± 4 g/ denier putus. Mulur sebelum putus 520–610 %. Mulur dapat dikurangi oleh
penggunaan sedikit agen ikatan silang seperti triol atau triaminin, selama pemanasan
dan juga oleh penarikan dan proses pemantapan panas serat.
 Berat jenis serat spandex adalah 1,05.
 Serat spandex bersifat hidrofob dengan moisture regain sebesar 0.5 - 1.5 %
 Stabilitas dimensi sangat baik dapat di cuci berulang kali tanpa mengkerut di bawah titik
didih.
 Serat spandex bukan penghantar panas yang baik.
 Serat spandex dapat ditarik 6-7 kali perelaksasi sebelum putus. Serat spandex bisa
ditarik 500-700% dari bentuk asalnya. Penarikan 50% pulih 93,5-96%.
 Daya lenting dan fleksibilitas serat spandex sangat tinggi. Sifat pemulihan bentuk yang
sangat cepat ini memberikan kenampakan yang rata dan rapi pada kain.
 Serat spandex mampu tahan terhadap panas hingga 180 derajat celcius dan akan
meleleh pada suhu 230 derajat celcius
 Bersifat tidak mudah terbakar dan tidak meneruskan pembakaran
 Serat spandex mempunyai ketahanan terhadap cahaya yang baik tap dalam waktu yang
lama akan kehilangan sedikit kekuatannya dan sedikit kuning.
Sifat kimia serat spandex:
 Warna serat spandex sudah putih walaupun derajat putih bervariasi. Pada beberapa
kondisi akan menyebabkan spandex menguning dan kekuatannya berkurang, misal
dengan adanya zat pengelantang seperti kalsium hipoklorit, natrium hipoklorit, hidrogen
peroksida.
 Serat spandex tidak terpengaruh oleh air laut.
 Semua jenis serat poliuretan tidak terpengaruh oleh pelarut pencucian kering. Dapat
dicuci dengan mesin cuci suhu 600C dan pencucian kering pada suhu 800C.
 Serat spandex larut dalam dimetil formamida mendidih
 Serat spandex memiliki ketahanan yang baik terhadap beberapa alkali.
 Serat spandex mempunyai ketahanan yang baik terhadap beberapa asam.
 Serat spandex mempunyai ketahanan yang baik terhadap degradasi oleh keringat.
 Serat spandex mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap minyak tubuh, kosmetik dan
lotion pelindung sinar matahari.

Untuk penggunaan pakaian, persentase spandex lebih sedikit dari total material yang
digunakan. Di Amerika jarang sekali digunakan untuk pakaian pria. Lebih sering digunakan
untuk pakaian wanita agar lebih membentuk dan pas di badan. Biasanya di campur dengan
persentase yang cukup besar dari produk tekstil lain seperti katun atau polyester, untuk
mengurangi efek kilap.

Aplikasi serat spandex pada kenyatannya tidak terlalu banyak, tetapi memiliki peranan yang
penting, contoh pengaplikasian dalam dunia tektil adalah pembuatan pakaian dalam, kaos kaki,
ikat pinggang atau digunakan “ corn yard” yaitu pencampuran serta lain, dimana serta spandex
ada di bagian dalam dan bagian luar adalah serat lain yang tentunya memiliki perbedaan sifat.

Berikut beberapa penggunaan kain spandek yang sering kita temui :


 Berbagai jenis pakaian atlet olahraga.
 Sarung tangan.
 Celana Legging.
 Celana stretch denim (jeans).
 Bra straps.
 Tank Tops.
 Gamis.
 Jilbab.

Berikut jenis-jenis spandek yang sering ditemui di pasaran:


 Spandek Nylon
Spandek nylon banyak digunakan untuk kebutuhan seragam serta pakaian olahraga
seperti jersey atlet sepeda, baju khusus renang, dan olahraga jenis lainnya.
Spandek nylon sendiri memiliki karakteristik kain yang lembut, melar, sangat ringan, dan
tentu nyaman saat dikenakan. Biasanya kain ini digunakan untuk bahan dasar
pembuatan pakaian wanita yang ketat seperti baju, bra, tank top, celana, dan sejenisnya.
Bahan ini kurang cocok untuk membuat pakaian gamis yang syar’i.
 Spandek Rayon
Spandek rayon adalah kombinasi antara serat spandek (elastane) dan juga rayon. Jenis
spandek rayon memiliki karakter yang cukup mirip dengan katun, akan tetapi lebih
lembut. Keunggulan dari hasil kombinasi bahan ini yaitu lembut, melar, tidak mengkilat,
bahannya adem, halus, dan menyerap keringat.
Selain spandek rayon, ada juga spandek semi rayon dan spandek rayon super. Spandek
semi rayon memiliki karakter yang sama persis dengan spandek rayon, akan tetapi
memiliki kadar campuran spandek yang lebih banyak sehingga membuatnya lebih melar
dibandingkan spandek rayon biasa. Sedangkan pada jenis spandek rayon super,
memiliki tekstur permukaan yang lebih halus dibandingkan jenis lainnya.
 Spandek Katun
Spandek katun adalah perpaduan antara serat sintetis elastane dengan katun (cotton)
yang menghasilkan keunggulan kain seperti bahannya adem, lembut, elastis dan
memiliki daya tahan kain yang baik. Biasanya spandek jenis katun ini digunakan sebagai
material dasar pembuatan pakaian wanita seperti tank top, legging, atau sejenisnya.
 Strech Denim
Streach Denim adalah kombinasi dari spandek yang sering digunakan para desainer
sebagai material dasar busana, khususnya celana. Orang-orang lebih mengenalnya
dengan sebutan jeans stretch karena memiliki tampilan visual dan karakter yang sangat
mirip dengan celana jeans.
Persentase serat spandek yang digunakan pada stretch denim sekitar 3% dengan
perenggangan sekitar 15% dari panjang atau ukuran aslinya. Biasanya para desainer
menggunakan jenis spandek stretch untuk busana wanita seperti celana ketat maupun
legging.
 Spandek Polyester (PE)
Spandek polyester adalah kombinasi antara serat elastane dengan serat polyester.
Kombinasi yang dihasilkan dari kedua jenis kain ini sekilas mirip dengan jenis katun, tapi
kainnya lebih tipis. Kombinasi ini sering digunakan untuk membuat pakaian model ketat
seperti tank top, legging, dan sejenisnya. Beberapa desainer juga sering memanfaatkan
spandek polyester untuk membuat busana seperti dress.
 Spandek Korea atau ITY
Jenis spandek yang satu ini memiliki kemiripan dengan karakter dari kain jersey, yaitu
memiliki sifat yang lembut, melar, sifat bahannya jatuh, serta halus. Spandek korea lebih
dikenal dengan sebutan ITY (Interlocked Twisted Yarn). Kain ini memiliki bobot yang
lebih berat dibandingkan dengan spandek rayon maupun spandek jersey. Ada juga jenis
varian lain yakni spandek wood korea.
 Spandek Jersey
Spandek jersey merupakan kombinasi antara serat elastane, serat rayon serta serat dari
bambu. Kelebihan yang didapatkan dari kombinasi benang ini yaitu kain memiliki daya
elastisitas yang tinggi, menyerap keringat, adem, tebal, bahannya halus, dan karakter
kainnya jatuh.
 Spandek Balon
Bahan ini merupakan hasil percampuran dari serat sintetis elastane dan serat polyester.
Karakter yang dihasilkan dari kombinasi kedua serat kain ini yaitu sifat kain yang ringan,
sangat lentur dan tampak mengkilat. Selain itu jenis spandek balon memiliki daya tahan
yang cukup kuat dan tidak mudah rusak.
 Spandek Sutra (Silk)
Beberapa sumber menyebutkan bahwasanya spandek sutra merupakan jenis tertinggi
diantara spandek lainnya. Kain ini merupakan hasil dari kombinasi antara serat sintetis
elastane dan sutra (sutera), sehingga menghasilkan sifat kain yang unggul seperti daya
elastisitasnya tinggi, sejuk, agak mengkilap, tebal, halus, bahannya ringan, serta daya
tahannya tergolong tinggi.

Anda mungkin juga menyukai