I. Serat Aramid
Serat aramid adalah salah satu jenis serat sintetis tahan panas dan kuat. Aramid digunakan dalam
kedirgantaraan dan aplikasi militer, sebagai bahan rompi anti peluru dan komposit balistik, digunakan
juga pada ban sepeda, dan sebagai pengganti asbes. Nama aramid berasal dari kata “aromatic
polyamide“. Serat aramid memiliki rantai molekul berorientasi tinggi, teratur sepanjang sumbu serat,
sehingga sifat kekuatan ikatan kimianya dapat dimanfaatkan. Aramid sendiri memiliki struktur
pembentuk berupa poliamida sintetis berantai panjang di mana setidaknya 85% dari ikatan amida (-CO-
NH-) terikat langsung ke dua cincin aromatik.
Aramid umumnya dihasilkan oleh reaksi antara gugus amina dan sekelompok halida asam karboksilat.
Homopolimer AB secara sederhana terlihat seperti berikut:
Setelah produksi polimer, serat aramid diproduksi oleh polimer yang dipecahkan berputar ke serat
padat dari campuran bahan kimia cair. Polimer pelarut untuk PPTA spinning umumnya 100% (bebas air)
asam sulfat (H2SO4).
Berdasarkan bentuk ikatan kimianya, aramid dibedakan menjadi dua jenis, yaitu meta-aramid dan para-
aramid.
Meta-aramid
Meta-aramid memiliki struktur ikatan kimia dimana kelompok amida melekat pada cincin fenil di posisi 1
dan 3. Aramid pertama kali diperkenalkan pada aplikasi komersial pada awal tahun 1960 berupa serat
meta-aramid yang diproduksi oleh DuPont sebagai HT-1 yang kemudian dikenal dengan nama dagang
Nomex. Serat aramid ini mirip dengan serat tekstil pakaian biasa, memiliki karakter resistensi yang
sangat baik terhadap panas, karena tidak meleleh ataupun terbakar bersama oksigen sehingga
digunakan secara luas dalam produksi pakaian pelindung tahan api, filter udara, isolator termal dan
listrik, serta pengganti asbes.
Para-aramid
Para-aramid memiliki struktur ikatan kimia dimana kelompok amida dipisahkan oleh kelompok para-
fenilena. Kelompok amida melekat pada cincin fenil berlawanan satu sama lain, pada karbon 1 dan 4.
Bahan yang memiliki struktur para-aramid yaitu Kevlar.
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Monsanto Company dan Bayer, serat para-aramid dengan
kelenturan dan modulus elastisitas yang jauh lebih tinggi juga dikembangkan pada tahun 1960-1970-an
oleh DuPont dan Akzo Nobel, dengan didasari pengalaman mereka dalam memproduksi rayon, polyester
dan nilon. Para-aramid digunakan dalam banyak aplikasi teknologi tinggi, seperti aerospace, aplikasi
militer, untuk bahan pakaian anti peluru.