Anda di halaman 1dari 12

1. Jelaskan beserta contoh dan aplikasinya ke enam kelompok material tersebut!

A. Keramik adalah material organik dan material non metal dengan ikatan ion dan
kovalen (dengan kata lain keramik adalah paduan antara senyawa logam dan bukan
logam). Kata keramik berasal dari kata keramikos yang dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai burn stuff (benda-benda yang dibakar) yang menunjukkan bahwa sifat-sifat
material keramik yang ingin diperoleh, dapat dicapai melalui proses pembakaran
pada temperatur yang tinggi.

Pada dasarnya keramik bersifat :


a) Sangat keras dan mudah pecah
b) Isolator, baik electrical maupun thermal
c) Pada temperatur yang sangat tinggi temperatur lelehnya dan resistance
terhadap korosi. ( Dengan kata lain, stabilitas kimia keramik sangat tinggi )

Keramik yang biasa digunakan dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu :

1) Kelompok keramik tradisional


Biasanya dibuat dari bahan-bahan tanah seperti tanah putih, tanah merah
(Feldspar), tanah liat (clay), silika, dan lainnya.
2) Kelompok Engineering Ceramics (keramik rekayasa).
Biasanya dibuat dari senyawa seperti Al3O2 , SiC , Si3N4 dan sebagainya
Sebagai contoh : lempung seperti Al2Si2O5(OH)4 struktur kristalnya
mempunyai empat satuan yang berbeda yaitu gugus Al, Si, O dan OH.
Senyawa MgO (1:1) banyak digunakan refractory (1500 s/d 2500oC)
sehingga ; Meskipun bahan keramik lebih kompleks dibandingkan bahan
logam, tetapi lebih mudah membahas keramik dari segi struktur internalnya
dimana dalam hal ini struktur logam dapat diaplikasi ke dalamnya suatu titik
tolak.
Contoh penerapan kramik :
1) Kelompok keramik tradisional
keramik tradisional adalah porselen keramik, batu bata, guci, dan lain
sebagainya (yang mana lebih menekankan ke arah yang bersifat artistik dalam
proses pembuatannya).
2) Kelompok Engineering Ceramics (keramik rekayasa).
mesin turbin gas, komponen elektronik, mesin bor, isolator dielektrik dan
lain-lain
B. polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang
berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan
organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh
terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA. Polimer didefinisikan sebagai
substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau
lebih dari satu unit monomer.

Polimer sangat penting karena dapat menunjang tersedianya pangan, sandang,


transportasi dan komunikasi (serat optik). Saat ini polimer telah berkembang pesat.
Berdasarkan kegunaannya polimer digolongkan atas :
a. Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai
dalam kehidupan sehari hari. Kegunaan sehari-hari dari polimer ini ditunjukkan
dalam tabel 1.1
Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida
(PVC), melamin formaldehid

Tabel 1.1 Contoh dan kegunaan polimer komersial


NO
1.

Polimer komersial
Polietilena
massa
rendah(LDPE)

Kegunaan atau manfaat


jenis Lapisan pengemas, isolasi kawat,
dan kabel, barang mainan, botol
yang lentur, bahan pelapis

2.

Polietilena
massa
rendah(HDPE)

jenis Botol,
drum,
pipa,
saluran,
lembaran, film, isolasi kawat dan
kabel

3.

Polipropilena (PP)

Tali, anyaman, karpet, film

4.

Poli(vinil klorida) (PVC)

Bahan bangunan, pipa tegar, bahan


untuk lantaui, isolasi kawat dan
kabel

5.

Polistirena (PS)

Bahan pengemas (busa), perabotan


rumah, barang mainan

b. Polimer teknik (engineering polymers)


Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara
maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul
dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang
transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barangbarang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan
barang-barang konsumsi
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester
c. Polimer fungsional (functional polymers)
Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan
khusus dengan produksinya dalam skala kecil
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka
cahaya, membran, biopolimer
d. jenis polimer di bagi 2 bagian yaitu:
Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
Polimer sintetis : *Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen,
polistiren,, kebanyakan dapat dikelompokan dalam paling tidak tiga kategori
utama: thermoplastik,thermoset,dan elastomer *Terdapat di alam tetapi dibuat
oleh proses buatan: karet sintetis. *Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid,
cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi
secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).

contohnya film,fiber,pipa moisture retention(seperti dalam gel dan


conditioner rambut).
e. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
5 ~ 11 Cair (bensin)
9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
f. sedikit mengenai polimer struktur,tipe maupun sifat-sifat fisik polimer
Polimer seperti kapas, wol, karet, dan semua plastik digunakan di hampir semua
industri. Polimer alami dan sintetik bisa diproduksi dengan beragam kekakuan,
kekuatan, ketebalan, dan ketahanan terhadap panas. Elastomer (polimer bersifat
elastis) memiliki struktur yang saling bersilangan dan longgar. Struktur rantai
bertipe inilah yang menyebabkan elastomer memiliki ikatan. Rata-rata 1 dari 100
molekul saling bersilangan. Saat jumlah rata-rata ikatan saling bersilangan itu
meningkat (sekitar 1 dalam 30), material menjadi lebih kaku dan rapuh. Baik karet
alami dan sintetis adalah contoh dari elastomer. Di bawah kondisi temperatur dan
tekanan tertentu, plastik yang juga termasuk polimer dapat dibentuk atau dicetak.
Berbeda dengan elastomer, plastik lebih kaku dan tidak memiliki elastisitas yang
dapat dibalik. Selulosa merupakan salah satu contoh material berpolimer yang
harus dimodifikasi secara bertahap sebelum diproses dengan metode yang
biasanya digunakan untuk plastik. Beberapa plastik (seperti nilon dan selulosa
asetat) dibentuk menjadi fiber. Padatan amorf terbentuk saat rantai memiliki
orientasi yang kecil di sepanjang polimer yang besar. Temperatur transisi kaca
merupakan titik dimana polimer mengeras menjadi padatan amorf. Istilah ini
digunakan sebab padatan amorf punya sifat-sifat yang mirip dengan kaca. Dalam
proses kristalisasi, ditemukan bahwa rantai-rantai yang relatif pendek
mengorganisir diri mereka sendiri menjadi struktur kristalin lebih cepat daripada
molekul yang lebih panjang. Dengan begitu, derajat polimerisasi (DP) merupakan
sebuah faktor yang penting dalam menentukan kekristalinan sebuah polimer.
Polimer dengan DP yang tinggi sulit diatur menjadi lapisan-lapisan sebab
cenderung menjadi kusut. Dalam mempelajari polimer dan aplikasinya, penting
untuk memahami konsep temperatur transisi kaca, T g. Polimer yang
temperaturnya jatuh di bawah T g akan semakin kusut. Sedang polimer yang
temperaturnya naik di atas T g akan menjadi lebih mirip dengan karet. Dengan
begitu, pengetahuan akan T g merupakan hal yang penting dalam memilih bahanbahan untuk berbagai aplikasi. Pada umumnya, nilai T g di bawah temperatur
ruangan menentukan bidang elastomer sedang nilai T g di atas temperatur ruangan
menyebabkan polimer berstruktur kaku. Perilaku ini bisa dipahami dalam hal
struktur bahan berkaca yang biasanya dibentuk oleh substansi yang mengandung

rantai-rantai yang panjang, jaringan atom-atom yang berhubungan, atau apapun


yang memiliki struktur molekul yang komples. Normalnya adalah keadaan cair,
bahan-bahan seperti itu memiliki sifat rekat/kekentalan yang tinggi. Saat
temperatur berubah menjadi dingin dengan cepat, kristalin berada dalam keadaan
lebih stabil sedang pergerakan molekul menjadi terlalu pelan atau geometri terlalu
kaku untuk membentuk kristalin. Istilah kaca bersinonim dengan keadaan tak
seimbang yang terus-menerus. Sifat polimer lainnya, yang juga sangat tergantung
pada temperaturnya, adalah responsnya terhadap gayasebagaimana
diindikasikan oleh dua tipe perilaku yang utama: elastis dan plastik. Bahan-bahan
bersifat elastis akan kembali ke bentuk asalnya begitu gaya tidak ada lagi. Bahanbahan plastik takkan kembali ke bentuk asalnya. Di dalam bahan plastik
berlangsung aliran yang mirip dengan cairan yang sifat rekat/kekentalannya
tinggi. Kebanyakan material mendemonstrasikan kombinasi dari perilaku elastis
dan plastik, memperlihatkan perilaku plastik setelah melebihi batasan elastis.
C. Komposit adalah perpaduan dari bahan yang dipilih berdasarkan kombinasi sifat fisik
masing-masing material penyusun untuk menghasilkan material baru dengan sifat
yang unik dibandingkan sifat material dasar sebelum dicampur dan terjadi ikatan
permukaan antara masing-masing material penyusun. Dengan adanya perbedaan dari
material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan kuat,
sehingga perlu adanya penambahan wetting agen
a. Beberapa definisi komposit sebagai berikut :
Tingkat dasar : pada molekul tunggal dan kisi kristal, bila material
yang disusun dari dua atom atau lebih disebut komposit (contoh
senyawa, paduan, polymer dan keramik)
Mikrostruktur : pada kristal, phase dan senyawa, bila material
disusun dari dua phase atau senyawa atau lebih disebut komposit
(contoh paduan Fe dan C)
Makrostruktur : material yang disusun dari campuran dua atau
lebih penyusun makro yang berbeda dalam bentuk dan/atau
komposisi dan tidak larut satu dengan yang lain disebut material
komposit (definisi secara makro ini yang biasa dipakai)
b. Penyusu Komposit
Adanya dua penyusun komposit atau lebih menimbulkan beberapa
daerah dan istilah penyebutannya; Matrik (penyusun dengan fraksi
volume terbesar), Penguat (Penahan beban utama), Interphase
(pelekat antar dua penyusun), interface (permukaan phase yang
berbatasan dengan phase lain
c. Properties Komposit
Sifat maupun Karakteristik dari komposit ditentukan oleh :
1) Material yang menjadi penyusun komposit Karakteristik komposit
ditentukan berdasarkan karakteristik material penyusun menurut
rule of mixture sehingga akan berbanding secara proporsional.

2) Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun Bentuk dan cara


penyusunan komposit akan mempengaruhi karakteristik komposit.
3) Interaksi antar penyusun Bila terjadi interaksi antar penyusun akan
meningkatkan sifat dari komposit.
d. Klasifikasi Komposit
Berdasarkan matrik, komposit dapat diklasifikasikan kedalam tiga
kelompok besar yaitu :
1) Komposit matrik logam (KML), logam sebagi matrik
2) Komposit matrik polimer (KMP), polimer sebagai matrik
3) Komposit matrik keramik (KMK), keramik sebagai matrik
Adapun pembagian komposit berdasarkan penguatnya dapat dilihat
dari Gambar .

Gambar 1 : Pembagian komposit berdasarkan penguatnya


Dari Gambar, komposit berdasakan jenis penguatnya dapat
dijelasakan sebagai berikut :
a) Particulate composite, penguatnya berbentuk partikel
b) Fibre composite, penguatnya berbentuk serat
c) Structural composite, cara penggabungan material komposit
Adapun Illustrasi dari komposit berdasarkan penguatnya dapat dilihat
pada Gambar.

Gambar 2 : llustrasi komposit berdasarkan penguatnya

Berdasarkan struktur, komposit dapat dibagi menjadi dua yaitu :


struktur laminate dan struktur sandwich, illustrasi dari kedua struktur
komposit tersebut dapat dilihat pada Gambar

e. Contoh penerapan komposit :

D. Metals adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi
dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis
diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari
nonlogam
E. Elastomers adalah Elastomer merupakan polimer yang mempunyai tingkat
elastisitas yang tinggi dan rantai karbon berbentuk jala.
F. Glasses dapat didefinisikan sebagai cairan yang lewat dingin (supercolled liquid),
tidak mempunyai titik lebur tertentu dan mempunyai viskositas yang tinggi (> 103
Poise) untuk mencegah kristalisasi. Secara kimia gelas didefenisikan sebagai hasil
peleburan berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap yang berasal dari
peruraian senyawa-senyawa kimia dimana struktur atomnya tidak menentu.
1) Komposisi Kimia
Gelas terdiri dari oksida-oksida logam dan non logam. Berdasarkan jumlahnya,
maka bahan dasar pembentuk gelas dapat dibedakan menjadi :
a. Major material (berjumlah besar), yaitu pasir silika, soda abu, batu kapur,
feldspar dan pecahan gelas (cullet).
b. Minor material (berjumlah kecil), yaitu natrium sulfat, natrium bikroma,
selenium dan arang.
c. Pasir silika tanpa bahan lain dapat dibuat menjadi wadah gelas tapi tidak
praktis karena untuk peleburannya diperlukan suhu 1760-1870oC.
Penambahan soda abu akan menurunkan suhu peleburan pada keadaan yang
mudah dipraktekkan yaitu 1426- 1538oC, sehingga soda abu disebut juga
FLUXING AGENT. Untuk membuat agar kemasan gelas bersifat inert dan
netral maka gelas dicelupkan dalam larutan asam. Untuk melindungi
permukaan kemasan gelas maka diberi laminasi silikon polietilen glikol atau
polietilen stearat.
2) Warna gelas dapat diatur dengan menambahkan sejumlah kecil oksida-oksida
logam seperti Cr, Co dan Fe. Sifat semi opaq diberikan dengan penambahan
florin. Penambahan senyawa-senyawa tersebut dilakukan pada proses pembuatan
wadah gelas.

Berbagai Bahan Kimia Yang Ditambahkan Untuk Memberi Warna Gelas


Warna
: Bahan Tambahan
Merah
: Tembaga, Tembaga Oksida, Kadmium Sulfida
Kuning
: Besi Oksida, Antimon Oksida
Kuning
: Kehijauan Krom Oksida
Hijau
: Besi Sulfat, Krom Oksida
Biru
: Kobalt Oksida
Ungu
: Mangan
Hitam
: Besi Oksida dalam jumlah banyak
Opaq
: Kalsium Florida
Abu-abu
: Karbon dan Senyawa Belerang
3) Contoh penerapan gasses
a. Sifat Kedap Gas dan Pelapisan Gelas
Wadah gelas kedap terhadap semua gas sehingga menguntungkan bagi
minuman berkarbonasi karena kecepatan difusinya sama dengan 0.
Wadah gelas barrier terhadap benda padat, cair dan gas sehingga baik
sebagai pelindung terhadap kontaminasi bau dan cita rasa. Sifat-sifat
ketahanan gelas dapat diawetkan dengan cara memberi lapisan yang
tidak bereaksi dengan gelas, misalnya minyak silikon, oksida logam,
lilin. Resin, belerang, polietilen.
b. Gelas untuk Obat
USP dan NF menguraikan berbagai tipe gelas dan memberikan pengujian
gelas yang diserbukkan dan pengaruh air terhadap gelas untuk
mengevaluasi ketahanan kimiawi gelas. Hasil hasil pengujian adalah
ukuran dari jumlah alkali yang dilepaskan dari gelas oleh air murni
dalam keadaan dimana temperaturnya dinaikkan sec ra teratur. Pengujian
gelas yang diserbukkan dilakukan terhadap butir-butir yang hancur
dengan ukuran tertentu, dan pengujian pengaruh air terhadap gelas
dilaksanakan terhadap seluruh wadah (Lachman, L. 1994 ).
4) Jenis-Jenis Gelas
Berdasarkan komponen-komponen penyusunnya yang terdiri dari oksidaoksida,
baik logam maupun non logam, maka dikenal berbagai jenis gelas yaitu :
a. Fused Silica
Gelas fused silica dibuat dengan meleburkan pasir. Ciri-ciri gelas ini adalah
koefisien ekspansinya rendah dan titik lunaknya cukup tinggi sehingga
memberikan tahanan terhadap panas yang baik. Gelas ini juga memberikan
transmisi terhadap cahaya ultra violet yang baik.
b. Alkali Silika
Gelas alkali silikat mudah larut dalam air dan banyak digunakan sebagai
perekat karton atau melapisi kulit telur supaya tahan terhadap serangan
bakteri. Konstituen penyusunnya terutama adalah pasir dan soda abu.
c. Gelas Soda-Kapur Silikat

d.

e.

f.

g.

Gelas ini merupakan gelas yan paling banyak diproduksi. Komposisinya


membuat gelas ini mempunyai titik lebur yang tidak terlalu tinggi dan cukup
kental sehingga tidak mengkristal dan mempunyai daerah kekentalan yang
baik untuk proses pembuatannya. Bahan utama gelas soda kapur silikat
adalah SiO2, CaO, Na2O, Al2O3, MgO dan K2O. Gelas ini mempunyai
tingkat ketahanan kimia yang rendah atau tingkat alkalinitasnya tinggi.
Gelas Barium
Gelas barium banyak digunakan untuk pembuatan gelas optik karena
mempunyai indeks reflaksi yang tinggi, sehingga banyak digunakan untuk
pembuatan lensa kacamata bifokus dan panel layar monitor televisi atau
komputer.
Gelas Borosilikat
Gelas borosilikat mempunyai koefisien ekspansi terhadap goncangan rendah,
tahan terhadap serangan kimia, dan mempunyai tahanan listrik yang tinggi.
Kandungan gelas borosilikat adalah 13-28% B2O3 dan 80-87% silika. B2O3
bertindak sebagai fluks terhadap silika. Gelas borosilikat banyak digunakan
untuk keperluan industri dan laboratorium. Contohnya gelas email yang
merupakan gelas pelapis, mempunyai titik lebur yang rendah, sehingga
aplikasi pelapisan dapat dilakukan pada suhu yang rendah dan tidak melebihi
titik lunak gelas.
Gelas Aluminosilikat
Gelas aluminosilikat mengandung 20% alumina, sejumlah kecil CaO atau
MgO dan kadang-kadang menggunakan sedikit B2O3 sebagai fluks. Proses
peleburan dan pembuatan gelas tipe ini lebih sukar daripada gelas
borosilikat. Gelas tipe ini mempunyai titik lunak yang tinggi dan koefisien
ekspansi yang rendah sehingga sering digunakan untuk pembuatan
termometer suhu tinggi, pipa-pipa pembakaran dan lainlain.
Gelas Spesial
Yang termasuk gelas spesial adalah gelas spesial adalah gelas yang berwarna,
gelas oval, gelas foto sensitif, gelas pengaman (safety glass), gelas optik,
fiber glass dan gelas keramik.

h. Gelas Kristal
Gelas kristal disebut juga lead glass, memiliki tingkat kecemerlangan yang
tinggi sehingga banyak digunakan sebagai gelas seni (art glass). Gelas kristal
mengandung timbal (PbO) antara 20-74%, sehingga tidak bisa digunakan
untuk makanan dan minuman, melainkan hanya untuk barang hiasan dan
barang teknis. Tingkat kecemerlangan gelas kristal sesuai dengan tingginya
kadar timbal. Gelas ini juga mempunyai densitas yang lebih besar dari gelas
soda kapur silikat, sehingga dengan kadar PbO yang lebih tinggi, maka gelas
kristal dapat digunakan sebagai perisai nuklir, pada alat-alat yang

menggunakan teknologi nuklir. Contoh produk gelas kristal adalah gelas seni
dan berbagai jenis lensa, gelas elekronika, dan gelas solder yaitu bahan
penyambung dua jenis gelas.
2. Dari ke enam kelompok meterial tersebut pilih salah satu material yang anda pahami dan
kuasai, jelaskan perkembangan teknologi material tersebut hingga penerapannya!
Jawab :
Komposit Sebagai Trend Teknologi Masa Depan
Dengan perkembangan teknologi saat ini diperlukan suatu pengembangan metoda
baru yang bisa menawarkan solusi teknik yang mengedepankan kemampuan
sistem. Saat ini telah dikembangkan suatu metode komposit yang dikenal sebagai
metode substitusi Material. Teknik dari Proses pembuatan Komposit sangat
menarik, dikendalikan oleh kondisi-kondisi proses, penyusupan logam yang
terjadi secara spontan, tanpa bantuan ruang hampa bertekanan. Dan ini merupakan
metode yang paling hemat untuk memproduksi komposit. Teknologi pembuatan
Komposit memiliki kemudahan dalam fabrikasi sehingga biayanya menjadi lebih
murah. Terutama bila kita bandingkan dengan metode lainnya. Produk material
yang ulet dan Material yang kuat dan tangguh adalah logis ada suatu pemikiran
dan usaha menggabungkan kedua material tersebut untuk dijadikan suatu material
yang baru yaitu komposit melalui proses Pembuatan Komposit. Hasil Komposit
yang diperoleh dengan proses pembuatannya mempunyai ketangguhan yang
tinggi dan daya tahan goncangan yang berhubungan dengan panas yang baik
seperti kekakuan, tahan aus dan stabil pada temperatur tinggi. Proses fabrikasi
komposit ini dapat diaplikasikan pada berbagai komponen mesin seperti ; gas
turbin, mesin roket, mesin piston, penukar panas, dapur temperatur tinggi, struktur
pasawat terbang dan kemasan elektronik.
3. Kasus 1 untuk produk minuman berkarbonasi?
Bahan yang baik untuk digunakan iyalah HDPE, karena HDPE memiliki
percabangan yang sangat sedikit, hal ini dikarenakan pemilihan jenis katalis
dalam produksinya (katalis Ziegler-Natta) dan kondisi reaksi. Karena
percabangan yang sedikit, pipa HDPE memiliki kekuatan tensil dan gaya antar
molekul yang tinggi. HDPE juga lebih keras dan bisa bertahan pada temperatur
tinggi (120 oC). HDPE juga sangat tahan terhadap bahan kimia. dicirikan
dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki
derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul
yang sangat tinggi dan kekuatan tensil.
Kasus 2 untuk produk susu cair?
LDPE (low density polyethylene) karena dapat di daur ulang dan baik untuk
barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Bisa dibilang tidak
dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi
secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
Kasus 3 untuk produk yang bisa dipanaskan dalam microwave?
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk
yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan

makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya
adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen
lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Kasus 4 untuk produk air mineral?
Bahan yang digunakan ialah PETE, karena bahan ini dipakai untuk botol
plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air
mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.

4. Mengapa material keramik dipilih sebagai alat potong? (Tinjau dari sifat-sifat yang
dimiliki). Jenis material keramik apa yang dapat digunakan sebagai alat pisau bedah dan
pahat pemesinan?
Jawab :
A. Pisau bedah terbuat dari jenis bahan keramik keras bernama zirconium dioxide.
Zirkonium dioksida (ZrO 2), kadang-kadang dikenal sebagai zirkonia (jangan
dikelirukan dengan zirkon), adalah kristal putih oksida dari zirkonium5. Zirkonium
adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas. Ia memiliki
lambang kimia Zr dan nomor atom 40.

Gambar 1. Bubuk Zirconia Dioxide


Zirconia atau Zirconium dioksida (ZrO2) merupakan bahan semikonduktor keramik
yang mempunyai sifat tahan korosi, memiliki titik lebur yang sangat tinggi (>2000
C), dan sensitif terhadap gas oksigen. Sifat-sifat ini membuat ZrO2 banyak dipakai
sebagai sensor gas oksigen di industri otomotif. Zirconium dioksida atau Zirconium
Oxide (ZrO2) adalah bubuk halus yang digunakan sebagai bahan pemoles dalam
pasta gigi.
Zirconia sebagai oksida murni tidak ditemukan di alam, akan tetapi zirconia biasa
ditemukan dalam baddeleyite and zircon (ZrSiO4) yang merupakan sumber utama
dari material ini. Dari kedua sumber zirconia tersebut, zircon yang didapat memiliki
kemurnian yang rendah, dan harus melaliu proses-proses tertentu untk menghasilkan
zirconia. Dalam memproses zirconia dilakukan pemisahan dan penghilangan
material-material yang tidak diinginkan serta impurities yang ada, yaitu zircon
silica.
a. Adapun syarat dari penggunaan zirconium oksida yaitu sebagai berikut:

Digunakan pada suhu sampai 2400oC


Kepadatan tinggi
Konduktifitas termalnya rendah
Kimia inertness
Perlawanan terhadap logam cair
Ionic konduksi listrik
Ketahanan aus
Ketangguhan perpatahan tinggi
Kekerasan tinggi
b. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan dari zirconia yaitu : 14, 20
1) Zirconia memiliki sifat mekanis yang baik
2) Zirconia memiliki estetis yang baik
3) Zirconia memiliki sifat biokompabilitas yang baik
4) Zirconia memiliki sifat yang baik yaitu daya tahan kimia yang kuat, tahan
abrasi, tahan korosi, tidak menghantarkan listrik, konduktifitas termal
rendah dan kekuatan termal lebih baik dari pada alumnia
Kerugian dari zirconia yaitu :
1) Jika ingin dilakukan pemotongan pada pembuatan keramik zirconia maka
harus menggunakan pemotong berlian dan dilakukan bawah air dan
tanpa tekanan.
B. Keramik adalah material paduan metalik dan non metalik. Proses pembuatannya
melalui powder processing. Keramik secara luas mencakup karbida, nitrida,
borida, oksida, silikon, dan karbon. Keramik mempunyai sifat yang relatif
rapuh.Beberapa contoh jenis keramik sebagai perkakas potong adalah :1.
Keramik oksida atau oksida aluminium (Al2O3) murni atau ditambah 30%
titanium (TiC) untuk menaikkan kekuatannonadhesif. Disertai dengan
penambahan serat halus (whisker) dari SiC dimaksudkan untuk mengurangi
kegetasan disertai dengan penambahan zirkonia (ZrO2) untuk menaikan jumlah
retak mikro yang tidak terorientasi guna menghamabat pertumbuhan retak yang
cukup besar dan memiliki sifat yang sangat keras dan tahan panas.
D.

Anda mungkin juga menyukai