Anda di halaman 1dari 6

KERAMIK &

POLIMER
NAMA : MUHAMMAD WIFAQURROKHMAN ABDISSALAM
NIM : 5201421052
PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
1. A. Keramik adalah bahan yang terbuat dari tanah liat atau sebangsanya. Keramik sebagai bahan teknik terdiri dari berbagai fase yang
masing- masing merupakan senyawa dari logam dan non logam. Kebanyakan keramik adalah kristalin sebagai mana halnya logam, hanya saja
ikatan antar atom pada keramik adalah ikatan ionik atau kovalen sehingga dapat stabil. Biasanya keramik terdiri dari berbagai oksida, karbida
silica dll. (Suarsana, 2017, halaman 52)
Beberapa keramik yang mempunyai arti penting dalam bahan teknik :
• Refractory ( batu tanah api )
• Glass ( kaca )
• Abrasives
• Cemen ( semen )
 
B. Pengertian Polimer
a. Polimer merupakan senyawa organik, terdiri dari karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. (Suarsana, 2017, halaman 56).
b. Polimer ialah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari campuran ribuan sampai jutaan unit
pembangun yang berulang. Plastik pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon tergolong material yang
dinamakan polimer. (Kurniawan, 2020, halaman 30).
2. A. Jenis-jenis Polimer :
1. Berdasarkan Asalnya :
a. Polimer Alam, yaitu polimer yang secara alami tersedia di alam. Contoh : karet, selulosa, protein dan amilum. Biasanya polimer ini
terbentuk dari proses kondensasi.
b. Polimer Semisintetis, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contoh : selulosa asetat, yang
merupakan turunan dari selulosa yang terbentuk dari asetilasi selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.
c. Polimer Sintetis, yaitu polimer yang dibuat oleh manusia dan sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari. Contoh : serat, plastik dan
karet buatan. Polimer jenis ini biasanya terbentuk dari proses polimerisasi adisi.
2. Berdasarkan Jenis monomernya :
a. Homopolimer atau disebut juga polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun atas monomer yang sama atau sejenis. Misalnya polivinil
klorida adalah polimer adisi yang mengandung monomer yang sama yaitu vinil klorida.
b. Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun atas polimerisasi monomer yang berbeda jenis membentuk suatu polimer. Contohnya, nilon 66
yang terbentuk dari polimerisasi adipat dan heksametilendiamin.
3. Berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau sifat kekenyalannya ( Gaya Intermokuler ) :
a. Termoplastik, yaitu Polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk ulang. Termoplastik mempunyai gaya intermolekuler
yang sedang. Polimer termoplastik jika mempunyai struktur linier bertekstur keras, sedangkan jika bercabang akan lunak. Pada saat dipanaskan, termoplasik akan
menjadi lembut, dan kembali mengeras saat didinginkan.
b. Proses melembur saat pemanasan dan pendinginan dapat diulangi beberapa kali sesuai keinginan tanpa mengubah komposisi kimia
polimer. Contoh : PE, PP, polivinil klorida (PVC), teflon, dan polistirena.
c. Termosetting, yaitu Polimer yang tidak melunak bila dipanaskan, sehingga tidak dapat dibentuk ulang. Tidak seperti termoplastik,
termoset dapat mengalami perubahan komposisi kimia saat mengalami pemanasan. Jika dipanaskan, termoset akan mengeras dan tidak bisa lembut
seperti sedia kala.
d. Pengerasan saat pemanasan adalah karena ikatan silang yang membentuk jaringan polimer tiga dimensi dan maka dari itu hanya bisa
dipanaskan sekali. Sebagai contoh termoset adalah kantung plastik kemasan, Bakelit, resin urea-formaldehida, dll.
e. Elastomer, yaitu polimer yang dapat mulur jika ditarik, tapi akan kembali seperti semula jika gaya tarik ditiadakan, mempunyai gaya tarik
menarik paling lemah. Bentuk elastomer adalah amorf, dengan derajat elastisitas sangat tinggi. Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat
panjang semula dan kembali lagi ke bentuk asal.
4. Berdasarkan Aplikasinya :
a. Polimer komersial, yaitu polimer yang disintetis dengan biaya murah dan diproduksi dalam jumlah banyak
b. Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul dan harganya mahal
c. Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat keunggulan dan sengaja dibuat untuk kepentingan khusus.
5. Berdasarkan bentuk susunan rantainya :
d. Polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun dengan berulang, berkaitan satu sama lain dan membentuk rantai polimer panjang. Sebagai
contoh adalah polietena, polivinil klorida, dsb. Polimer linier mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang tinggi.
e. Polimer bercabang, yaitu polimer linier yang mempunyai cabang berbeda panjang pada rantai utama. Karena adanya percabangan pada rantai
utama, polimer jenis ini mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang rendah. Contoh polimer bercabang adalah glikogen.
f. Polimer jaringan tiga dimensiatau polimer rantai silang, yaitu Polimer jenis ini merupakan polimer linier yang bergabung bersama membentuk
jaringan tiga dimensi. Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer rantai silang adalah Bekelite, resin urea formaldehida.
6. Berdasarkan Pembentukannya :
g. Polimer Adisi, yaitu polimer yang terbentuk karena molekul monomer yang berikatan rangkap bergabung dengan yang lain (tidak
menghasilkan suffing ).
h. Polimer kondensasi, yaitu apabila monomernya bergabung dan membebaskan molekul sederhana ( misalnya, air ).
7. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
i. 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
j. 5 ~ 11 Cair (bensin)
k. 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
l. 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
m. 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
n. 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
3. 1. Karakteristik Polimer:
A. Ringan : berat jenis ( 1,1 – 1,6 gr/cm3 )
B. Penyekat panas arus listrik yang baik
C. Surface finish yang baik dapat langsung dari cetakan
D. Dapat diperoleh berbagai warna / transparan
E. Kekuatan ( lebih rendah dari logam )
F. Tidak cocok temperatur tinggi
G. Stabilitas kurang baik, pada kondisi basah.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh plastic maka cocok digunakan untuk:
- Untuk menerima beban yang rendah / menengah
- Untuk konduktivitas panas yang rendah
- Untuk kotak / wadah yang cukup ringan
- Berwarna menarik dan mudah diproduksi (Suarsana, 2017, halaman 56)
2. Karakteristik Keramik:
A. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
B. Tahan korosi
C. Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor
D. Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
E. Keras dan kuat, namun rapuh.
4. Penggunaan Keramik dan Polimer dalam Teknik
1. Penggunaan Keramik dalam Teknik (Putra, ST,.M.Eng & Muhammad, ST,.M.Eng, 2014, halaman 84-85):
A. Sialon, Keramik ini telah digunakan sebagai material perkakas pemotong.
B. Nitrides terdiri dari cubic boron nitride (CBN), titanium nitride (TiN) dan silicon nitride (Si3N4), digunakan komponen-komponen turbin gas dan mesin automotif.
C. Zirconia, PSZ secara khusus telah digunakan untuk die pada ektrusi panas logam, pelapisan pada pesawat luar angkasa, lapisan dasar dan terluar dari automotif, dan untuk
cetakan kilat pada pembungkus bahan makanan.
D. Alumina oksida sintetik, Sifat mekanik dan fisik alumina secara khusus sesuai untuk aplikasi-aplikasi seperti insulasi elektrikal dan termal dan sebagai perkakas pemotong dan
abrasif.
E. Carbides, digunakan sebagai perkakas pemotong dan material die. Silicon carbide (SiC) telah digunakan sebagai abrasif seperti roda gerinda.
F. Cermet, telah dikembangkan dari berbagai oksida dan telah diaplikasikan pada nosel mesin jet dan pengerem pesawat.
2. Penggunaan Polimer dalam Teknik (Kurniawan, 2020, halaman 32-35):
A. Nilon 66 digunakan guna bahan menciptakan tali, jala, parasit, dan tenda.
B. Karet Sintesis digunakan guna bahan menciptakan selang karet, sarung tangan.
C. Teflon (PTFE) digunakan dipakai untuk pelapis alatalat memasak. Teflon mempunyai sifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak gampang terbakar, isolator listrik dan panas yang
baik, tak gampang lengket dan menempel.
D. Polivinil klorida (PVC) digunakan menciptakan pipa, pelapis lantai, dan tongkat.
E. Polietilena digunakan guna botol, film, pembungkus, dan isolator alat-alat listrik.
F. Polivinil Asetat (PVC) sebagai bahan pengemulsi cat.
G. Polimetil Metakrilat (PMMA) dimanfaatkan sebagai pengganti gelas dan kaca pesawat terbang.
5. Proses Pengolahan Polimer dan Keramik:
1. Pengolahan Keramik (Kurniawan, 2020, halaman 28-29):
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani “keramikos”, yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Keramik adalah campuran yang
terdiri dari unsur logam dan bukan logam.
1. Glass bersumber dari batu kuarsa yang mengalami proses pemanasan untuk membentuknya menjadi glass / kaca. Contoh keramik jenis glass adalah soda lime glass, dan
borosilicate glass.
2. Keramik tradisional sendiri bersumber dari tanah lempung yang mengalami proses pemanasan sehingga menjadi lebih keras.
3. Keramik baru bersumber dari aluminium, mangan, dan silikon yang dipadukan bersama unsur lainnya.
4. Semen sendiri mengandung silika dan aluminium.
2. Pengolahan Polimer (Kurniawan, 2020, halaman 30):
Polimer ialah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari campuran ribuan sampai jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus,
botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon tergolong material yang dinamakan polimer.

Anda mungkin juga menyukai