Disusun Oleh :
A. Bahan alam
Bahan alam merupakan bahan baku prorduk yang diperoleh dan digunakan
secara langsung dari bahan alam, oleh karena itu produk akhir yang
menggunakan bahan baku ini akan memiliki sifat yang sama dengan bahan
asalnya, yang termasuk dalam kelompok ini antara lain kayu, batu, karet, kulit,
keramik, Celulosa dan lain-lain.
1. Thermoplastics
Thermoplastics dapat mencair melalui proses pemanasan dan dapat diubah
bentuknya melalui pencetakan sebagaimana yang dilakukan pada bahan seperti Polythene,
Polystyrene, Poly Vinyl Cloride (PVC), Nylon, Perspex, Propylene dan lain-lain
2. Thermosetting
Thermosetting memiliki perbedaan dengan thermoplastics dimana pemanasan akan
hanya dapat melakukan perubahan formasi rantai molekul secara kimiawi dalam bentuk
ikatan melintang tiga dimensi. Gaya tarik antara rantai Molekul dapat terbentuk oleh
pergeseran tempat molekul dalam pemisahan diri akibat larutan dari bahan
tersebut. Tempat plastisizer memberikan pengaruh terhadap sifat polymer. Contohnya
penambahan kapur barus pada Cellulose nitrate yang menghasilkan suatu zat yang
perdagangan diketahui sebagai celluloid dan dapat dicetak melalui pemanasan. Sifat-sifat
mekanik dari bahan-bahan plastic dapat diperbaiki dengan penguatan oleh bahan tambah
(filler material), serat fibre, serbuk gergaji, sampah kertas, majun dan lain-lain dapat
meningkatkan tegangannya, serat asbes dapat meningkatkan ketahanan panasnya dan
untuk resistensi arus listrik dapat digunakan mica. Bahan pelapis digunakan lembaran
platic (Plastic-impregnated paper) dengan lapisan Cotton untuk pemakaian pada
penguatan panel. Atau lapisan kayu untuk memperbaiki performanya. Serat penguat plastic
(Fibre-reinforced) dicoba untuk meningkatkan tegangan dari keadaan rapuh dan lembek.
Fibre-glass telah digunakan sejak beberapa tahun yang lalu sebagai bahan pembuat body
perahu, body kendaraan dan lain-lain. Penambahan unsur Carbon menjadikannya sebagai
bahan composite yang ringan namun memiliki tegangan yang tinggi.
1. Besi (Iron)
Besi kasar yang diperoleh melalui pencairan didalam dapur tinggi dituangkan
kedalam cetakan yang berbentuk setengah bulan dan diperdagangkan secara luas
untuk dicor ulang pada cetakan pasir yang disebut sebagai “Cast Iron” (besi
tuang) sebagai bahan baku produk, dimana besi tuang akan diproses menjadi baja
pada dapur-dapur baja yang akan menghasilkan berbagai jenis baja.
2. Tembaga (Copper)
Tembaga murni digunakan secara luas pada industri perlistrikan, dimana salah
satu sifat yang baik dari Tembaga (Copper) ialah merupakan logam conductor yang
baik (Conductor Electricity) kendati tegangannya rendah. Pada jenis tertentu tembaga
dipadukan dengan seng sehingga tegangannya menjadi kuat, paduan Tembaga Seng
ini yang dikenal dengan nama Kuningan (Brass), atau dicampur Timah (Tin) untuk
menjadi Bronze. Brass diextrusi kedalam berbagai bentuk komponen peralatan listrik
atau peralatan lain yang memerlukan ketahanan korosi. Produk Brass yang berbentuk
lembaran (sheet) sangat liat, dibentuk melalui pressing dan deep-drawing. Bronze
yang diproduksi dalam bentuk lembaran memiliki tegangan yang cukup baik dan
sering ditambahkan unsur Phosporus yang dikenal dengan Phosphor-Bronze. Bahan
ini sering digunakan sebagai bantalan dan dibuat dalam bentuk tuangan dimana
bahan ini memiliki tegangan dan ketahanan korosi yang baik.
4. Seng (Zinc)
Seng (Zinc) dipadukan dengan tembaga akan menghasilkan kuningan (Brass).
Dengan menambah berbagai unsur bahan ini sering digunakan sebagai cetakan dalam
pengecoran komponen Automotive. Seng (Zinc) digunakan pula untuk tuangan
sell battery serta bahan galvanis untuk lapisan anti karat pada baja.
5. Aluminium (Aluminium)
Paduan Alumunium (Aluminium Alloy) digunakan sebagai peralatan aircraft,
automobiles serta peralatan teknik secara luas karena sifatnya yang kuat dan ringan.
Aluminium juga digunakan secara luas sebagai bahan struktur peralatan dapur
saerta berbagai pembungkus yang tahan panas.
Pada uraian berikut akan kita lihat logam dari jenis non Ferro ini secara lebih
luas lagi, karena semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama
dalam pengolahan bahan logam, menjadikan semua jenis logam digunakan secara
luas dengan berbagai alasan, mutu produk yang semakin ditingkatkan,
kebutuhan berbagai peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan
dari ketersediaan bahan-bahan yang secara umum digunakan dan lainlain. Logam
non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masingmasing memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam
yang lainnya, demikian pula F. Sifat dan berbagai karakteristik dari beberapa logam
non Ferro.
2. Titanium (Ti)
Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu, sifatnya yang kuat seperti baja dan
stabil hingga temperature 4000C, tahan korosi dan memiliki berat jenis (ρ) = 4,5
kg/dm3.
Titanium (Ti) digunakan sebagai unsur pemurni pada baja serta sebagai bahan
paduan dengan Aluminium dan logam lainnya.
Titanium (Ti) memiliki titik cair 16600C dan kekuatan tarik 470 N/mm2 serta
densitas 56 %.Titanium (Ti) tidak termasuk logam baru walaupun pengembangannya
baru dilakukan pada tahun 1949, karena sebenarnya Titanium (Ti) telah terdeteksi
sejak tahun 1789 dalam
bentuk Oxide Silicon, karena pengaruh oxygen maka pada saat itu tidak
memungkinkan untuk dilakukan extraction, dimana Titanium (Ti) merupakan bagian
penting dari Oxygen, namun pada akhirnya ditemukan metoda pemurnian Titanium
(Ti) ini melalui pemanasan dengan Carbon dan Clorine, kemudian dengan
Magnesium dan denganSodium pada suhu pemanasan antara 8000C hingga
9000C yang menghasilkan Titanium Tetraclorite sebagai produk awal dari Titanium
(Ti) yang selanjutnya menggunakan Magnesiumcloride atauSodiumcloride.
6. Manganese (Mn)
Manganese (Mn) logam yang memiliki titik cair 12600C Unsur Manganese (Mn)
ini diperoleh melalui proses reduksi pada bijih Manganese sebagaimana proses yang
dilakukan dalam pembuatan baja. Manganese digunakan pada hampir semua jenis
baja dan besi tuang sebagai unsur paduan kendati tidak menghasilkan pengaruh yang
signifikan dalam memperbaiki sifat baja tetapi tidak berpengaruh buruk karena
didalam baja memiliki kandungan unsur Sulphur. Disamping itu Manganese (Mn)
merupakan unsur paduan pada Aluminium, Magnesium ,Titanium dan Kuningan.
7. Chromium (Cr)
Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras dengan titik cair yang
tinggi yakni 18900C , Chromium diperoleh dari unsur Chromite, yaitu senyawa
FeO.Cr2. Unsur Chromite (Fe2 Cr2 06 ) serta Crocoisite (PbCrO4). Chromium
memiliki sifat yang keras serta tahan terhadap korosi jika digunakan sebagai unsur
paduan pada baja dan besi tuang dan dengan penambahan unsur Nickel maka
akan diperoleh sifat baja yang keras dan tahan panas (Heat resistance-Alloy).
8. Aluminium (Al)
Aluminium ialah logam yang berwarna putih terang dan sangat mengkilap
dengan titik cair 6600C sangat tahan terhadap pengaruh Atmosphere juga bersifat
electrical dan Thermal Conductor dengan koefisien yang sangat tinggi. Chromium
bersifat non magnetic. Secara komersial Aluminium memiliki tingkat
kemurnianhingga 99,9 % , dan Aluminium non paduan kekuatan tariknya ialah
60 N/mm2 dan dikembangkan melelui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan
sesuai dengan kebutuhannya hingga 140 N/mm2.