Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vincentius Septian Dwi Saputra

Kelas : S1TM 2020A

Fakultas : Teknik

QUIZ MATERIAL TEKNIK 2

Kamis, 15 Maret 2021

Soal Quiz :

1. Jelaskan pengertian keramik ditinjau dari sudut ilmu material


2. Ada 4 macam keramik apabila ditinjau dari bahan teknik (refractory,glass,abrasive and cement) dari
keempat macam tersebut mana yang digunakan untuk temperatur tinggi ? Sebutkan dan jelaskan
alasannya dengan peninjauan berdasarkan sifat2nya
3. Sebutkan dan jelaskan sifat2 polimer
4. Sebutkan dan jelaskan penggolongan polimer dengan tinjauan sampai dengan kegunaan pada bidang
industri
5. Berikan contoh aplikasi komposit pada bidang industri otomotif dengan peninjauan : nama
komponen, jenis komposit yang digunakan pada komponen tersebut,perbandingan sifat komponen
(material yang dibuat contoh diatasnya) sebelum dan setelah menggunakan komposit

Jawaban :

1. Pengertian keramik ditinjau dari sudut ilmu material yaitu keramik merupakan material dengan
komposisi logam (semi logam) dan non logam. Keramik berasal dari bahasa Yunani
yaitu keramikos yang berarti "benda yang dibakar". Sifat yang diinginkan dari bahan-bahan ini
biasanya dicapai melalui proses perlakuan panas bersuhu tinggi yang disebut firing. Keramik
penting sebagai material teknik karena mudah dijumpai di alam dan sifat fisiknya sangat berbeda
dibanding dengan logam.

2. Macam-macam keramik ditinjau dari bahan tekniknya meliputi :

a. Refractory ( batu tanah api )


Batu tahan api ini sangat diperlukan pada industri-industri yang bekerja pada temperatur tinggi.
Sifat batu tahan api antara lain : - tahan terhadap temperatur tinggi - kuat
- tetap stabil - keras tapi getas
- mempunyai konduktifitas panas rendah

Dari sifat kimianya batu tahan api dapat dibagi :


1. Batu tahan api asam ( acid refractories )
 Terbuat dari quartz, quartize, mangand. Banyak silica ( SiO2).
 Titik cair antara ( 1690 – 1730 ºC )
 Mulai melunak pada suhu 1550 ºC
 Digunakan pada : Dapur pencair logam dan converter bassemer.
2. Batu tahan api biasa ( basic refractories )
 Banyak mengandung Magnesia ( MgO).
 Dibuat dari : Solomit atau Magnesit
 Dolomit dapat tahan ( 1800 – 1950 ºC)

 Magnesit dapat tahan ( sampai 2000 ºC )


3. Batu tahan api Netral ( netral refract )
 Banyak mengandung alumina ( Al2O3) dan silica (SiO2) terbuat dari koolinit dapat
tahan ( 1600 – 1670 ºC). Nama batu tahan api ini biasanya menurut kandungan senyawa
yang paling dominan.
b. Glass ( Kaca )
 Sifat-sifat kaca yang cukup baik antara lain :
- Transparan - Inert ( tidak bereaksi dengan berbagai bahan kimia)

- Non toxic - Tidak mengakibatkan kontaminasi

- Cukup kuat / keras


 Umumnya kaca adalah dibuat dari berbagai campuran oksida, dan non kristalin/amorph,
atom/molekulnya tidak tersusun menurut suatu pola tertentu seperti halnya logam, tetapi
berupa suatu network tiga dimensi yang acak.
c. Abrasives
Definisi dari bahan yang digunakan untuk menghaluskan permukaan bahan lain ( cara
menggosokan). Dapat digunakan : - membuat grinda
- kertas gosok
- serbuk / pasta pakshing

Bahan-bahan abrasive berasal dari berbagai oksida dan karbida yang sangat keras seperti :
- Alumina

- Silica carbide

- Tingsten corbede, dll


Bahan-bahan ini juga dapat dibentuk dengan cara sintering : pahat potong ( pahat pat corbida )
d. Cement ( Semen )
 Semen adalah semacam bahan perekat, berupa sebuk, yang bila dicampur dengan air
menjadi pasta, dan dibiarkan menjadi keras.

Berupa serbuk + dengan air → disebut : Porthand Cement


- Tanpa air → kapur bubuk ( Ca (OH)2 ) → gips ( Ca SO4 )
 Dari keempat macam jenis keramik di atas yang dapat digunakan pada temperatur tinggi
adalah keramik jenis refractory . Hal itu disebabkan karena sifat keramik refractory (batu
tanah api) yaitu tahan tahap temperatur tinggi, tetap stabil, mempunyai konduktifitas
panas rendah, kuat, dan keras tetapi getas. Titik leleh dari bahan keramik refractory
sendiri mencapai kisaran 1500-2000oC.

3. Sifat-sifat polimer antara lain :

a. Sifat Kimia
Gaya tarik menarik antara rantai polimer memainkan peranan yang besar terhadap sifat polimer.
Karena rantai polimer sangat panjang, gaya antar rantai menjadi berlipat ganda dibandingkan
tarik menarik antara molekul biasa. Gugus samping yang berbeda dapat mengakibatkan polimer
berikatan ion atau ikatan hidrogen pada rantai yang sama. Semakin kuat gaya akan berakibat
naiknya kuat tarik, titik leleh, dan tingkat kristalinitas. Gaya intermolekuler pada polimer dapat
dipengaruhi oleh dipol pada unit monomer. Polimer yang mengandung gugus amida atau
karbonil dapat membentuk ikatan hydrogen antara rantai yang berdekatan. Atom hidrogen yang
bermuatan positif pada gugus N-H akan tertarik kuat pada oksigen yang bermuatan negative
pada gugus C=O. ikatan hidrogen yang kuat ini akan berimbas pada naiknya kuat tarik dan titik
leleh, misalnya pada polimer yang mengandung uretan atau urea. Polyester mempunyai ikatan
dipol-dipol antara atom oksigen pada C=O dengan atom hydrogen pada gugus C-H. ikatan dipol
tidak sekuat pada ikatan hydrogen, jadi titik leleh polyester lebih rendah, tetapi mempunyai
fleksibilitas yang tinggi.
b. Sifat Fisik
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer sebagai berikut.
1. Panjang rata-rata rantai polimer
Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.
2. Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi kuat dan sukar
meleleh.
3. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.
4. Ikatan silang antar rantai polimer
Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk
bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah
patah.
5. Sifat kristalinitas rantai polimer
Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras).
Sedangkan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat
dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.

c. Sifat Mekanik
Menurut Arifianto 2008, sifat mekanik polimer antara lain sebagai berikut :
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan merupakan salah satu sifat mekanik dari polimer. Ada beberapa macam kekuatan
dalam polimer, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1) Kekuatan Tarik (Tensile Strength) Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan
untuk mematahkan suatu sampel. Kekuatan tarik penting untuk polymer yang akan ditarik,
contohnya fiber, harus mempunyai kekuatan tarik yang baik.

2) Compressive strength, Compressive strength adalah ketahanan terhadap tekanan. Beton


merupakan contoh material yang memiliki kekuatan tekan yang bagus. Segala sesuatu yang
harus menahan berat dari bawah harus mempunyai kekuatan tekan yang bagus.
3) Flexural strength, Flexural strength adalah ketahanan pada bending (flexing). Polimer
mempunyai flexural strength jika dia kuat saat dibengkokkan.
4) Impact strength, adalah ketahanan terhadap tegangan yang datang secara tiba-tiba.
Polimer mempunyai kekuatan impak jika dia kuat saat dipukul dengan keras secara tiba-
tiba seperti dengan palu.
2. Elongation
Elongasi merupakan salah satu jenis deformasi. Deformasi merupakan perubahan ukuran
yang terjadi saat material di beri gaya.% Elongasi adalah panjang polimer setelah di beri
gaya (L) dibagi dengan panjang sampel sebelum diberi gaya (Lo) kemudian dikalikan 100.
3. Modulus
Modulus diukur dengan menghitung tegangan dibagi dengan elongasi. Satuan modulus sama
dengan satuan kekuatan (N/cm2).
4. Ketangguhan (Toughness)
Ketangguhan adalah pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat diserap olehsuatu
material sebelum material tersebut patah.
d. Sifat Termal Polimer
Sifat khas bahan polimer sangat berubah oleh perubahan temperature. Hal ini disebabkan
apabila temperatur berubah, pergerakan molekul karena temperature akan mengubah struktur
(terutama struktur yang berdimensi besar). Selanjutnya, Karena panas, oksigen, dan air
bersama-sama memancing reaksi kimia pada molekul, terjadilah depolimerisasi, oksidasi,
hidrolisa, dan seterusnya pada temperature tinggi.
4. Penggolongan polimer ditinjau dari penggunaannya pada bidang industri antara lain :
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E

5. Contoh aplikasi komposit pada bidang industri otomotif adalah


nama komponen :
jenis komposit :
perbandingan sifat komponen sebelum dan setelah menggunakan komposit

Anda mungkin juga menyukai