Anda di halaman 1dari 7

Nama : Vincentius Septian D.S.

NIM : 20050754028

Desain Produk dan Pengembangan

1. Pendahuluan
Rangkuman ini bersumber dari buku Product Design and Development yang ditulis
oleh Karl T. Urich, Steven D. Eppinger, dan Maria C. Yang dengan terdiri atas beberapa bab.
Setiap bab menyajikan metode pengembangan untuk bagian tertentu dari proses
pengembangan produk. Rangkuman ini berisi materi yang dikembangkan untuk digunakan
dalam kursus interdisipliner tentang pengembangan produk. Desain Produk dan
Pengembangan juga ditujukan untuk praktisi profesional. Rangkuman ini berisi paduan dari
beberapa perspektif pemasaran, desain, dan manufaktur menjadi satu pendekatan
pengembangan produk. Oleh sebab itu, semua jenis dengan apresiasi atas realitas praktik
industri dan untuk peran yang kompleks dan esensial dimainkan oleh berbagai anggota tim
pengembangan produk. Dalam hal ini, proses pengembangan desain produk tidak terlepas
dari bagaimana sistem perancangan produk, sistem manajemen produk, dan sistem
pemasaran produk. Beberapa hal tersebut memiliki keterkaitan erat satu sama lain yang
tentunya akan saling melengkapi antar sub bab.
Bagi praktisi industri, buku ini menyediakan serangkaian metode pengembangan
produk yang dapat langsung diterapkan praktek pada proyek-proyek pembangunan.
Pengembangan produk dalam hal ini seperti : kemahiran yang diperoleh melalui latihan,
beberapa teori tentang cara kerja layar dan beberapa instruksi dalam mekanik (dan bahkan
trik) mengoperasikan alat yang pastinya sangat membantu. Manfaat utama dari pendekatan
modular adalah bahwa setiap bab dapat digunakan terlepas dari sisa buku. Dengan cara
tersebut, dosen, mahasiswa, dan praktisi dapat dengan mudah mengakses materi yang
dianggap paling berguna. Diharapkan untuk ke depannya, pembaca dapat menggunakan ide-
ide inovatifnya sendiri sebagai benih untuk penciptaan metode pengembangan mereka
sendiri, secara unik, berciri khas, dan sesuai dengan ketetapan/aturan yang berlaku,
kepribadian, bakat, serta lingkungan yang mendukung.
Beberapa sub pokok isi dalam rangkuman ini akan meliputi : 1. Pengenalan, 2. Proses
Pengembangan Produk, 3. Desain Manufaktur, dan 4. Manajemen Projek. Keempat sub pokok
isi yang tercantum di atas akan dibahas satu per satu melalui poin-poin penting yang sekiranya
dapat membuat pembaca tertuju pada inti pembahasan terkait Desain Produk dan
Pengembangan. Semoga melalui rangkuman ini, baik penulis maupun pembaca dapat belajar
bersama terkait hal-hal apa saja yang dapat mendukung perkuliahan Elemen Mesin 1 melalui
banyak buku rujukan dan dari referensi sumber-sumber terkait.
2. Penjelasan
2.1. Metode
Metode yang digunakan dalam rangkuman ini adalah metode outline (Garis Besar) dan
metode perhitungan. Metode outline digunakan untuk menjabarkan beberapa bagian yang
kurang spesifik sementara metode perhitungan digunakan untuk memberikan gambaran riil
dari hasil perhitungan yang telah dibuat.
Lima dimensi yang lebih spesifik dalam proses pengembangan produk, yang semuanya pada
akhirnya berhubungan dengan keuntungan, biasanya digunakan untuk menilai kinerja
pengembangan produk upaya:
a. Kualitas produk : Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya
pengembangan? Apakah itu memenuhi kebutuhan pelanggan?
Apakah itu kuat dan dapat diandalkan? Kualitas produk pada
akhirnya tercermin dalam pangsa pasar dan harga yang
bersedia dibayar oleh pelanggan.
b. Biaya produk : Berapa biaya produksi produk? Biaya ini sudah termasuk
pengeluaran pada peralatan dan perkakas modal serta biaya
tambahan untuk memproduksi masing-masing satuan produk.
Biaya produk menentukan berapa banyak keuntungan yang
diperoleh perusahaan untuk volume penjualan tertentu dan
harga penjualan tertentu.
c. Waktu pengembangan: Seberapa cepat tim menyelesaikan upaya pengembangan
produk? Waktu pengembangan menentukan seberapa
responsif perusahaan terhadap kekuatan kompetitif dan
dengan perkembangan teknologi, serta seberapa cepat
perusahaan menerima ekonomi kembali dari upaya tim.
d. Biaya pengembangan: Berapa banyak yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
mengembangkan produk? Biaya pengembangan biasanya
merupakan bagian yang signifikan dari investasi yang
diperlukan untuk mencapai keuntungan.
e. Kemampuan pengembangan: Apakah tim dan perusahaan lebih mampu
mengembangkan produk masa depan? Sebagai hasil dari
pengalaman mereka dengan proyek pengembangan produk?
Kemampuan pengembangan adalah aset yang dapat
digunakan perusahaan untuk mengembangkan produk secara
lebih efektif dan ekonomis di masa depan.
Kinerja tinggi, di sepanjang lima dimensi ini, pada akhirnya harus mengarah pada ekonomi
kesuksesan; namun, kriteria kinerja lainnya juga penting. Kriteria ini muncul dari kepentingan
pemangku kepentingan lain dalam perusahaan, termasuk anggota pengembangan tim,
karyawan lain, dan komunitas tempat produk diproduksi. Anggota tim pengembangan
mungkin tertarik untuk menciptakan produk yang secara inheren menarik.
Untuk mengembangkan rencana produk dan pernyataan misi proyek, disarankan lima
langkah proses yaitu:
1. Identifikasi peluang.
2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek.
3. Alokasikan sumber daya dan rencanakan waktu.
4. Menyelesaikan perencanaan pra-proyek.
5. Renungkan hasil dan prosesnya.

2.2. Alat
Ada beberapa contoh alat yang digunakan dalam mengidentifikasi pengembangan produk
yaitu :
2.2.1. Roda gigi
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar untuk mentransmisikan daya. Roda
gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau
lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda
gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda
gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi
dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan transmisi
roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip, dan
daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak bisa mentransmisikan daya
sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda gigi yang
terlibat di dalamnya. Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,
keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa
dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih besar
berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi.
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari
roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan puli). Mesin yang
presisi seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat
ini. Dalam kasus di mana sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan
karena mampu didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya
pembuatannya yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi
lebih tinggi.
Berikut ini adalah rumus yang akan sering kita gunakan dalam pembuatan roda gigi lurus :

Nama Rumus

Modul Pisau (M) M=D/Z

Jumlah Gigi (Z) Z=D/M

Diameter Pitch (Dp) Dp = Z × M

Diameter Luar (Da) = D + 2.M Da =


Da = Dp + 2M
(Z + 2)M

Da = (Z + 2)M

Diameter Kaki (Df) Df = D + 2,32.M

Df = (Z + 2,32)M

Adendum (Ha) Ha = 1 × M

Defenudm (Hf) Hf = 1,16.M

Kedalaman alur gigi / Tinggi gigi (H) H = 2,16.M

Jarak Pitch (T) T=π×M

B = (6 sampai 8) M , Untuk roda gigi


Lebar Gigi (B)
kasar

B = (10 sampai 15) M , Untuk roda


gigi normal

B = (15 sampai 30) M , Untuk roda


gigi halus

Putaran Engkol Kepala Pembagi N = 40 / Z

2.2.2. Kopling
Kopling adalah komponen automotive yang berfungsi untuk memutuskan dan
menyambungkan putaran mesin ke transmisi. Tenaga mesin harus diputus agar proses
pemindahan gigi transmisi berlangsung lebih baik.
Fungsi kopling diantara lain adalah ;

• Untuk membantu pemindahan gigi transmisi lebih mudah.


• Menghentikan Mobil tanpa memposisikan tuas transmisi ke posisi netral.
• Untuk membuat Mobil bergerak bebas tanpa tahanan dari engine brake.
• Agar Mobil dapat bergerak mulus saat awal berjalan.
Untuk menemukan kenyamanan saat berkendara, tentu sistem kopling juga harus memiliki
beberapa syarat. Antara lain ;
a. Kopling harus bisa memutuskan dan menghubungkan tenaga mesin ke transmisi
secara halus.
b. Kopling juga harus mampu mendistribusikan tenaga mesin ke transmisi 100% tanpa
selip. Hal ini berhubungan dengan tingkat output mesin.
c. Selain harus lembut dan tanpa selip, kopling juga harus melakukan pekerjaanya secara
cepat. Sistem ini harus mampu menghubungkan dan menyambungkan putaran mesin
dengan tepat dan cepat agar akselerasi mobil terjaga.

A. Jenis kopling berdasarkan cara kerjanya


Berdasarkan cara kerjanya, sistem kopling memiliki tiga macam tipe yaitu,
1. Kopling Gesek
Kopling gesek adalah jenis kopling yang paling mudah ditemui pada kendaraan. Karena mobil
atau motor yang mengusung manual transmission umumnya menggunakan jenis kopling
gesek. Sesuai dengan namanya, sistem ini bekerja memanfaatkan material yang bergesekan.
Gesekan ini diperoleh dari tiga komponen, yaitu fly wheel, clutch disc (kampas kopling) dan
pressure plate. Clutch disc akan menerima gaya gesek dari dua komponen lain. Kopling gesek
juga biasa disebut kopling manual, karena dikendalikan secara manual. Jenis kopling gesek
juga memiliki beberapa tipe lagi antara lain ;
A. Kopling plat tunggal
Kopling ini hanya memiliki satu clutch disc sebagai media gesek. Banyak diaplikasikan
pada mobil.
B. Kopling multi plate
Kopling jenis multi plate memiliki susunan plate yang lebih banyak. Tipe ini banyak
digunakan pada sepeda motor.
2. Kopling Otomatis
Sesuai namaya, kopling otomatis adalah sebuah komponen yang berfungsi memutuskan dan
menghubungkan putaran mesin secara otomatis. Jenis ini biasa disebut dengan Torque
Converter, anda akan menemukan torque converter pada mobil bertransmisi otomatis.
Konstruksi pada torque converter berbeda dengan kopling gesek. Jenis ini tidak lagi
menggunakan gesekan antar material, namun menggunakan tekanan hidrolik. Prinsip kerja
torque converter mirip dua buah kipas yang saling berdekatan. Jika salah satu kipas berputar,
maka akan ada aliran udara yang bersirkulasi mengenai kipas yang diam. Sehingga kipas yang
diam ikut berputar.
Pada sistem kopling otomatis, kipas tersebut digantikan dengan dua buah turbine yang
masing-masing terhubung dengan mesin dan transmisi. Sementara media untuk sirkulasi
adalah cairan hidrolik, karena benda ini tidak memiliki sifat kompresi. Sehingga efisien bila
digunakan untuk melakukan skema ini.
3. Kopling Magnet
Untuk jenis ketiga, masuk dalam semi otomatis. Karena pengguna tidak secara langsung
terlibat dalam cara kerja jenis ini. Kopling magnet memanfaatkan gaya tarik magnet untuk
melakukan pemutusan dan penghubungan arus.
Prinsip kerja kopling magnet adalah saat ada arus listrik mengalir ke field coil, maka akan
menimbulkan kemagnetan. Kemagnetan itu akan menarik pelat untuk menempel pada pulley
utama. Sehingga saat pulley berputar, pelat itu juga ikut berputar. Jika arus listrik dihentikan
maka hubungan antara pelat dan pulley akan renggang.
Umumnya, sistem ini tidak dipakai untuk untuk transfer energi mesin ke transmisi. Tapi lebih
ke sistem yang lebih sederhana. Contohnya pada sistem AC, anda akan menemui magnetic
clutch pada kompressor AC.
Torsi maksimum
Kopling plat gesek bekerja karena adanya gaya gesek (U) dengan
permukaan, sehingga menyebabkan terjadinya momen puntir pada poros yang di
gerakkan. Momen ini bekerja dalam waktu tr sampai putaran kedua poros sama. Pada
keaadan terhubung tidak terjadi slip dan putaran kedua poros sama dengan putaran awal
poros penggerak, sehingga dapat dibuat persamaan :
Teori Gesek

Referensi
Budynas RG, Nisbeth JK. 2014. Shigley’s Mechanical Engineering Design 10th ed. McGraw-Hill
Education.
Mott RL, Vavrek EM, Wang J. 2018. Machine Elements in Mechanical Design 6 th ed. Pearson
Education, Inc.
Ulrich KT, Eppinger SD, Yang MC. 2020. Product design and Development 7th ed. McGraw-Hill
Education.

Anda mungkin juga menyukai