NIM : 20050754028
Beberapa sub pokok isi dalam rangkuman ini akan meliputi : 1. Dasar perencanaan,
2. Flow chart perencanaan, 3. Proses desain thinking, 4. Rancangan awal, 5. Diagram alir
proses desain, dan 6. Kriteria desain. Keenam sub pokok isi yang tercantum di atas akan
dibahas satu per satu melalui poin-poin penting yang sekiranya dapat membuat pembaca
tertuju pada inti pembahasan terkait Dasar Perencanaan dan Kriteria Desain. Semoga
melalui rangkuman ini, baik penulis maupun pembaca dapat belajar bersama terkait hal-
hal apa saja yang dapat mendukung perkuliahan Elemen Mesin 1 melalui banyak buku
rujukan dan dari referensi sumber-sumber terkait.
2. Penjelasan
2.1. Metode
Metode yang digunakan dalam rangkuman ini adalah metode outline (Garis
Besar) dan metode grafik chart. Metode outline digunakan untuk menjabarkan
beberapa bagian yang kurang spesifik sementara metode grafik chart digunakan untuk
memberikan gambaran mengenai kerangka alur/kerangka berpikir yang telah dibuat.
Ditampilkan penjelasan mengenai grafik atau flowchart yang sekiranya dapat
memberikan gambaran tentang alur proses perencanaan dalam mendesain suatu
produk.
2.2. Isi
Isi rangkuman dalam Pertemuan ini akan dibagi menjadi 6 sub bagian antara lain :
Desain adalah proses yang inovatif dan sangat berulang. Ini juga merupakan
pengambilan keputusan proses. Keputusan terkadang harus dibuat dengan informasi
yang terlalu sedikit, terkadang dengan jumlah informasi yang tepat, atau dengan
kelebihan sebagian kontradiktif informasi. Keputusan terkadang dibuat secara
tentatif, dengan hak untuk menyesuaikan karena lebih banyak diketahui. Intinya
adalah bahwa perancang teknik harus pribadi nyaman dengan pengambilan
keputusan, peran pemecahan masalah.
Proses desain yang lengkap, dari awal sampai akhir, sering digambarkan seperti pada
Gambar Chart di bawah ini.
Prosesnya dimulai dengan identifikasi kebutuhan dan keputusan untuk
melakukan sesuatu. Setelah banyak iterasi, proses berakhir dengan presentasi
rencana untuk memuaskan kebutuhan. Tergantung pada sifat tugas desain, beberapa
desain fase dapat diulang sepanjang umur produk, dari awal hingga penghentian.
Ada banyak spesifikasi tersirat yang dihasilkan baik dari spesifikasi desainer
lingkungan atau dari sifat masalah itu sendiri. Proses pembuatannya yang tersedia,
bersama-sama dengan fasilitas pabrik tertentu, merupakan pembatasan kebebasan
desainer, dan karenanya merupakan bagian dari spesifikasi tersirat. Mungkin sebuah
pabrik kecil, misalnya, tidak memiliki mesin pengerjaan dingin. Mengetahui hal ini,
perancang dapat memilih metode pemrosesan logam lain yang dapat dilakukan di
pabrik. Keterampilan tenaga kerja yang tersedia dan situasi persaingan juga
merupakan kendala tersirat. Apa pun yang membatasi kebebasan memilih desainer
adalah kendala. Banyak bahan dan ukuran terdaftar dalam katalog pemasok,
misalnya, tetapi ini tidak semuanya tersedia dengan mudah dan sering terjadi
kekurangan.
Telah dicatat dan ditekankan, bahwa desain adalah proses berulang di mana
kita melanjutkan melalui beberapa langkah, mengevaluasi hasilnya, dan kemudian
kembali ke langkah sebelumnya fase prosedur. Dengan demikian, kita dapat
mensintesis beberapa komponen sistem, menganalisis dan mengoptimalkannya, dan
kembali ke sintesis untuk melihat apa pengaruhnya terhadap bagian yang tersisa dari
sistem. Misalnya, desain sistem untuk mentransmisikan daya memerlukan perhatian
pada desain dan pemilihan komponen individu (misalnya, roda gigi, bantalan, poros).
Namun, seperti yang sering terjadi dalam desain, komponen ini tidak Mandiri. Untuk
merancang poros untuk tegangan dan defleksi, perlu untuk mengetahui kekuatan
yang diterapkan. Jika gaya ditransmisikan melalui roda gigi, itu perlu untuk
mengetahui spesifikasi roda gigi untuk menentukan gaya yang akan ditransmisikan ke
poros. Tapi roda gigi stok datang dengan ukuran lubang tertentu, membutuhkan
pengetahuan diameter poros yang diperlukan. Jelas, perkiraan kasar perlu dibuat
secara berurutan untuk melanjutkan melalui proses, pemurnian dan iterasi sampai
desain akhir diperoleh yang memuaskan untuk setiap komponen individu serta untuk
desain keseluruhan spesifikasi. Sepanjang teks kita akan menguraikan proses ini untuk
studi kasus dari desain transmisi daya.
Untuk dapat menggunakan sumber daya VRIO atau “sumber daya berharga”
sebuah organisasi memerlukan inovasi. Menggunakan pemikiran inovatif untuk
mengembangkan cara-cara yang berbeda dan unik dalam menggabungkan berbagai
sumber daya untuk mencapai hasil yang lebih baik dan mendapatkan keuntungan
kompetitif.
Inovasi cermat merupakan inovasi dalam tingkat sederhana. Mengubah
sesuatu yang bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Ketika komoditas
sedang langka, manusia didorong dalam diri mereka masing-masing untuk
menggunakan semua sumber daya paling melimpah — kecerdikan manusia — dan
menggunakannya untuk menyelesaikan masalah. Inovasi cermat bisa berupa
teknologi sederhana, tapi juga bisa memanfaatkan teknologi tinggi untuk membuat
layanan menjadi lebih terjangkau dan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Pola
pikir dalam proses ini harus tetap dalam keadaan lincah dan mudah beradaptasi.
Metode lincah atau "lincah" merupakan proses yang dapat membantu tim bergerak
tanggap memberikan respons yang cepat dan tidak terprediksi terhadap umpan balik
yang mereka terima pada proyek mereka. Sehingga menciptakan kesempatan untuk
menggunakan tujuan berbasis proyek pada saat siklus pengembangan.
Dalam Desain Thinking proses kreatif dan inovasi Anda tidak akan pernah
berhenti. Anda harus dapat mengubah produk dan ide-ide Anda ketika pasar
mengalami perubahan. Dan karena pasar selalu berubah-ubah, maka produk Anda
tidak akan pernah berakhir.
Dalam membuat desain, seorang desainer sebaiknya sudah memiliki ide, visi,
pesan dan rancangan terkait desain yang akan dibuatnya. Tak jarang proses awal inilah
yang sebagian besar para desainer anggap, proses yang paling sulit dan mahal. Berikut
ini adalah proses awal dalam perancangan sebuah desain grafis:
1. Mencari Informasi Kebutuhan → Jika anda ingin membuat sebuah desain maka
perlu mengumpulkan informasi terkait klien dan produk serta tujuan dalam
pembuatan desain tersebut. Jangan pula informasi tentang kebutuhan, sasaran
audiens serta goal dari sebuah proyek desain tersebut.
▪ Kebutuhan Desain
▪ Tema
▪ Data Yang Dibutuhkan
▪ Batas Waktu
3. Mencari Ide Kreatif → Mencari dan menetapkan ide kreatif merupakan salah satu
tahap penting karena tahapan ini dapat menjadi salah satu indikator nilai jual
seorang desainer. Proses pencarian dan penetapan sebuah ide dapat muncul dari
berbagai sumber dan cara. Beberapa sumber dan cara dalam penggalian atau
pencarian ide kreatif dapat ditempuh melalui penyusunan sketsa-sketsa
ide, brainstorming / tukar pikiran atau melihat dan memodifikasi karya desain
yang sudah ada.
Pengenalan
kebutuhan
Sintesis (mekanisme)
Analisis Gaya
Pemilihan Bahan
Desain Elemen
(Ukuran dan
tegangan-tegangan)
Modifikasi
Gambar detail
Produksi
Dalam perancangan komponen mesin di sisni tidak ada aturan yang baku.
Masalah perancangan mungkin bisa diselesaikan dengan banyak cara. Jadi, prosedur
umum untuk menyelesaikan masalah perancangan adalah sebagai berikut:
1) Mengenali kebutuhan/tujuan . Pertama adalah membuat pernyataan yang
lengkap dari masalah perancangan, menunjukkan kebutuhan/tujuan,
maksud/usulan dari mesin yang dirancang.
2) Mekanisme. Pilih mekanisme atau kelompok mekanisme yang mungkin.
3) Analisis gaya. Tentukan gaya aksi pada setiap bagian mesin dan energi yang
ditransmisikan pada setiap bagian mesin.
4) Pemilihan material. Pilih material yang paling sesuai untuk setiap bagian dari
mesin.
5) Rancang elemen-elemen (ukuran dan tegangan). Tentukan bentuk dan ukuran
bagian mesin dengan mempertimbangkan gaya aksi pada elemen mesin dan
tegangan yang diijinkan untuk material yang digunakan.
6) Modifikasi. Merubah/memodifikasi ukuran berdasarkan pengalaman produksi
yang lalu. Pertimbangan ini biasanya untuk menghemat biaya produksi.
7) Gambar detail. Menggambar secara detail setiap komponen dan perakitan mesin
dengan spesifikasi lengkap untuk proses produksi.
8) Produksi. Komponen bagian mesin seperti tercantum dalam gambar detail
diproduksi di workshop.
a) Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang
tinggi.
b) Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
c) Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan
biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut
Referensi
Budynas RG, Nisbeth JK. 2014. Shigley’s Mechanical Engineering Desain 10th ed. McGraw-Hill
Education.