Anda di halaman 1dari 10

BAB 6

DESAIN

PENDAHULUAN

Desain merupakan kata baru berupa peng-Indonesiaan dari kata design (bhs Inggris),
istilah ini menggeser kata ‘rancang/rancangan/merancang’ yang dinilai kurang mengekspresikan
keilmuan, keluasan dan kewibawaan profesi. Sejalan dengan itu, para kalangan insinyur
menggunakan istilah rancang bangun, sebagai pengganti istilah desain. Namun dikalangan
keilmuan senirupa, istilah ‘desain’ tetap secara konsisten dan formal dipergunakan. Hal itu
ditindaklanjuti pada pembakuan nama program studi di perguruan tinggi, nama cabang ilmu,
nama organisasi profesi, nama majalah, nama jurnal serta istilah yang dipergunakan pada
beberapa undang-undang perlindungan intelektual. Dalam kurun hampir tiga dekade, istilah
‘desain’ telah masuk dalam kosa kata bahasa Indonesia yang mantap dan dipergunakan meluas
dalam percaturan keilmuan maupun profesi, dibandingkan istilah ‘rancangan’ yang mengandung
pengertian amat umum. Perencanaan desain adalah aktivitas mengubah fungsi tertentu menjadi
desain untuk artefak, sistem, atau layanan yang dapat menjalankan fungsi tersebut melalui
keahlian teknis. proses desain Proses literal menerjemahkan fungsi yang diberikan ke dalam
desain untuk artefak, sistem, atau layanan.

PENTINGNYA PERMASALAHAN

Masalah tentang pentingnya proses desain untuk menciptakan suatu desain yang baik dan
tidak menimbulkan masalah jangka panjang. Salah satu cara untuk memahami bagaimana
menciptakan suatu desain yang baik, maka perlu diperhatikan dalam proses dalam membuat
desain tersebut.

METODE PEMECAHAN MASALAH


Pemecahan masalah dalam mengatasi kurangnya pengetahuan dan kehati-hatian dalam
melakukan proses desain yaitu dengan cara lebih memahami tentang cara seorang desainer untuk
lebih berhati-hati dalam merancang suatu desain

PEMBAHASAN

Desain adalah jantung dari teknik. Pada tahap desain inilah teknologi baru terbentuk dan
keputusan etis penting dibuat. Oleh karena itu, bab ini menyelidiki masalah etika yang diangkat
selama desain dan cara untuk menghadapinya. Desain teknik adalah proses sistematis di mana
fungsi-fungsi tertentu diterjemahkan ke dalam cetak biru untuk artefak, sistem, atau layanan
yang dapat memenuhi fungsi-fungsi ini. Proses desain dapat dibagi lagi dalam beberapa langkah,
yang masing-masing menimbulkan masalah etika khusus:

 Analisis dan perumusan masalah

Selama tahap analisis masalah, desainer atau tim desain membuat konsep masalah desain.
Tahapan ini menghasilkan rumusan masalah desain tertentu dan tertentupersyaratan desainbahwa
solusi yang baik atau dapat diterima harus dipenuhi. Temuan di tahap selanjutnya kadang-kadang
dapat menghasilkan revisi rumusan masalah atau persyaratan desain.

Perumusan masalah desain sangat penting, karena menentukan kerangka di mana masalah akan
didekati selama sisa proses desain. Dalam merumuskan masalah desain, perspektif tertentu dapat
dipilih secara implisit atau eksplisit.

Di samping masalah desain, persyaratan desain dirumuskan. Berdasarkan kode profesional dan
perusahaan, sejumlah pertimbangan etis dapat disebutkan yang harus diperhitungkan dalam
merumuskan persyaratan desain. Ini menyangkut hal-hal seperti keselamatan, kesehatan,
lingkungan, keberlanjutan, dan konsekuensi sosial dari teknologi.

Poin lain di mana pertanyaan etis dapat muncul adalah spesifikasi persyaratan desain.
Persyaratan seperti keamanan dapat ditentukan dengan berbagai cara.
 Desain konseptual

Tahap desain konseptualTahap di mana desainer atau tim desain menghasilkan desain
konsep. Fokusnya adalah pada pendekatan integral untuk masalah desain. Dalam tahap desain
konseptual tujuannya adalah untuk menghasilkan desain konsep. Fokusnya adalah pada
pendekatan integral untuk masalah desain. Perancang tidak mencoba mewujudkan setiap
persyaratan desain secara mandiri, tetapi bekerja pada kombinasi persyaratan desain dan mencari
konsep total yang dapat menghasilkan kombinasi ini. Selama tahap desain konseptual,kreativitas
desainer sangat penting. Kreativitas adalah kebajikan utama bagi para desainer.

 Simulasi

Tahap simulasi Tahap proses desain dimana desainer atau tim desain memeriksa melalui
perhitungan, pengujian, dan simulasi apakah konsep desain memenuhi persyaratan desain.
Desain konsep diperiksa ditahap simulasiuntuk melihat apakah mereka memenuhi persyaratan
desain. Ini terjadi dalam beberapa cara, misalnya melalui perhitungan, melakukan simulasi
komputer, dan melakukan pengujian dengan prototipe. Pertanyaan penting dalam tahap ini
adalah seberapa andal prediksi yang dibuat dalam proses desain tentang perilaku desain
selanjutnya produk.

 Keputusan

Tahap keputusan Tahap proses desain di mana berbagai desain konsep dibandingkan satu
sama lain dan pilihan dibuat untuk desain yang harus dirinci. Dalamtahap keputusan, berbagai
desain konsep dibandingkan satu sama lain dan pilihan dibuat untuk desain yang harus dirinci.
Hasil dari tahap simulasi digunakan untuk perbandingan ini. Evaluasi kemungkinan desain yang
berbeda biasanya terjadi dalam hal persyaratan desain itu dihasilkan dari tahap analisis. Setelah
itu berbagai desain dapat dievaluasi dalam kaitannya dengan dampak sosial positif dan negatif
yang mungkin mereka miliki. Satu pelajaran penting adalah bahwa pengorganisasian
pengambilan keputusan secara memadai selama proses desain sangat penting untuk desain yang
baik. David Collingridge telah menyarankan empat kriteria untuk pengambilan keputusan
tersebut: Penyimpangan organisasi Norma yang dianggap menyimpang atau tidak etis di luar
organisasi dianggap normal dan sah di dalam organisasi.

1. perbaikan keputusan
2. pilih sistem yang mudah dikendalikan
3. fleksibilitas keputusan
4. ketidakpekaan keputusan untuk kesalahan. (Collingridge, 1980, hlm. 32–42)

 Detail desain;

Tahap desain detail tahap di mana desain yang dipilih dielaborasi dan dirinci. Setelah
pilihan dibuat untuk desain tertentu, itu harus diuraikan dan dirinci. Juga ditahap desain
detailpertanyaan etis dapat muncul.

 Pengembangan dan Pengujian prototipe.

Uji Eksekusi teknologi dalam keadaan yang diatur dan dikendalikan oleh pelaku
eksperimen, dan di mana data dikumpulkan secara sistematis tentang bagaimana teknologi
berfungsi dalam praktiknya. Setelah desain dirinci, seringkali prototipe desain dibangun dan
diuji. SEBUAH uji adalah pelaksanaan teknologi dalam keadaan yang diatur dan dikendalikan
oleh pelaku eksperimen, dan di mana data dikumpulkan secara sistematis tentang bagaimana
teknologi berfungsi dalam praktiknya.
KESIMPULAN

Tanpa diragukan lagi, beberapa keputusan etis terpenting selama desain dibuat pada tahap
keputusan. Di sini pertukaran antara persyaratan desain dapat menjadi konflik nilai, yaitu situasi
di mana berbagai nilai (moral) yang relevan memilih opsi yang berbeda sebagai yang terbaik dan
tidak ada hierarki yang jelas di antara nilai-nilai tersebut. Kami telah membahas lima metode
untuk membuat keputusan dalam kasus konflik nilai dalam desain: - Analisis biaya-manfaat.
Kerugian utama dari metode ini adalah, dengan menyatakan segala sesuatu dalam satuan
moneter, metode ini memperlakukan semua nilai yang relevan sebagai sepadan. Namun
demikian metodenya sistematis dan berbagai masalah etika dapat dimasukkan dengan
menambahkan kriteria keputusan etis tertentu.

 Analisis beberapa kriteria. Seperti analisis biaya-manfaat, nilai diperlakukan di sini


sebagai sesuatu yang sepadan, meskipun tidak dengan menyatakan segala sesuatunya
dalam bentuk uang. Metode ini juga dapat diganggu oleh masalah metodologi yang
berkaitan dengan pilihan skala pengukuran.
 Menetapkan ambang batas. Metode ini menghindari trade-off langsung antara nilai yang
relevan dan mungkin berguna untuk menetapkan, misalnya, tingkat keamanan minimal.
 Penalaran tentang nilai-nilai, yang berguna untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
baik tentang nilai-nilai yang sedang dimainkan, maknanya, dan kemungkinan cara nilai-
nilai itu dapat digabungkan atau ditukar.
 Desain Peka Nilai yang merupakan metodologi desain yang dapat membantu
menyelesaikan konflik nilai dengan cara teknis, yaitu dengan mengembangkan desain
baru yang inovatif.
KEREKAYASAAN

PENDAHULUAN

Kerekayasaan adalah kegiatan mengkaji dan penerapan teknologi untuk menghasilkan inovasi,
alat baru dan layanan teknologi baru. Kerekayasaan dalam hal ini mencakupi ilmu pengetahuan
yang dipergunakan manusia dalam mengembangkan dan menciptakan suatu teknologi baru.
Pengembangan itu sendiri adalah kegiatan peningkatan manfaat dan daya dukung ilmu
pengetahuan serta teknologi yang terbukti nyata kebenarannya, keamanannya, dan kenyamannya
untuk meningkatkan fungsi serta manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi.

PENTINGNYA PERMASALAHAN

Sejak zaman dahulu manusia memerlukan suatu alat dan inovasi teknologi untuk mempermudah
dan mempersingkat pekerjannya maka manusia membuat dan melakukan kerekaysaan alat dan
inovasi teknolog terbarui. Setiap orang yang melakukan kerakyasaan harus mempunyai sifat
profesionalisme dan harus mengetahui tentang etika kerekayasaan
PENJELASAN KEREKAYASAAN

PROFESIONALISME

PENDAHULUAN

Tuntutan terhadap kualitas bekerja, merekayasa, serta mendesain alat maupun inovasi baru
semakin meningkat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi
saat ini. Pemahaman yang baik tentang profesionalisme merupakan landasan yang penting bagi
seorang engineers yang meerakayasa dan mendesain alat serta inovasi baru agar mampu
menerapkan dan memberikan pelayanan yang profesional. Maka dari itu pemahaman yang baik
tentang profesionalisme akan memberikan dampak positif serta memberikan kelanacaran kepada
seorang engineers dalam meerakyasa dan mendesain suatu alat dan inovasi teknologi.

PENJELASAN PROFESIONALISME

Menurut kamus Webster Amerika (1989), Profesionalisme adalah “tingkah laku, suatu tujuan
atau rangkaian kualitas yang memadai atau melukiskan corak suatu profesi” (the conduct, aimsr
qualities,that characterize a profession). Profesionalisme memiliki dua unsur, yaitu unsur
keahlian, dan unsur panggilan, unsur kecakapan teknik dan kematangan etik, unsur akal dan
moral (Faturrahman, 2007:4). Keduanya merupakan unsur kepemimpinan. Dengan demikian,
maka berbicara tentang profesionalisme tidak dapat dilepaskan dari masalah kepemimpinan.
Setiap orang yang melaukan keraykayasaan dan mendesain harus memiliki sifat profesionalisme
dalam dirinya. Apabila orang yang melakukan kerekayasaan dan mendesain tidak
profesionalisme itu adalah hal yang percuma. Karena “profesionalisme adalah suatu ide, aliran
dan pendapat bahwa suatu profesi harus dilakukan oleh profesional dengan mengacu pada
norma-norma profesionalisme (Kennet Lyin dalam Wrawan, 2002:9). Profesionalisme adalah
masalah penting tentang sikap seorang engineers. Bukan seperangkat kompetensi. Seseorang
Profesional sejati adalah teknisi yang sangat peduli. Seseorang disebut Profesionalisme sejati
mengisyaratkan suatu kebanggaan pada pekerjaa komitmen pada kualitas, dedikasi pada
kepentingan klien, dan keinginan tulus untuk membantu (Dern Hidayat, 1998:23).

PENJELASAN PROFESI

Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang yang menghasilkan suatu pengalaman dan
uang untuk hidupnya dan yang mengandalkan suatu keahlian diri sendiri. Istilah profesi adalah
suatu hal yang bersinambung dengan jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan, keahlian, dan ketekunan seseorang, sehingga banyak orang yang bekerja tapi belum
tentu bisa dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Suatu profesi biasanya memiliki kode etik,
Seseorang yang memiliki profesi tertentu disebut seseorang professional.

CIRI-CIRI PROFESIONALISME

Seseorang yang memiliki sifat profesionalisme memiliki beberapa ciri.

1. Keinginan untuk selalu menampilkan hal yang ideal.

Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya
sesuai dengan hal yang dia lakukan. Dan Ia akan memberikan sifat terbaik saat melakukan
pekerjaan yang dilakukan.
2. Meningkatkan dan memelihara sifat profesionalisme

Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan
memelihara sifat profesionalisme melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya
dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan
bahasa, hubungan dengan individu lainnya.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan mengambangkan profesional yang dapat


meningkatkan dan meperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampiannya.

4. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesional

Profesionalisme ditandai dengan kualitas rasa bangga akan profesi yang dimilikinya. Dalam hal
ini diharapkan agar seseorang memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesinya.

KODE ETIK PROFESIONALISME

Kode Etik profesi merupakan suatu susunan etika yang telah disetujui oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode
etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai aturan, tata cara, dan pedoman etis dalam melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman
perilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan hal sebaik-baiknya kepada pengguna.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :

1. Kode etik profess imemberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi
Mampu mengetahui suatu hal yang boleh dialakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

2. Kode etik profesi merupakan sarana control social bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana dilapangan keja (kalangan sosial).

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana
profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan
profesi di lain instansi atau perusahaan.

LANDASAN PROFESIONALISME

Anda mungkin juga menyukai