ENGINEERING
TIM ENGINEERING
Tim engineering diperlukan untuk membagi beban
pekerjaan. Kelompok insinyur dengan disiplin ilmu yang
sama akan menerima tugas-tugas pendesainan khusus
dari ketua tim. Dalam kasus lain, beberapa insinyur
memberikan kontribusi menurut disiplin ilmunya masing-
masing sehingga melengkapi kompetensi organisasi
untuk memecahkan masalah yang tidak dapat
diselesaikan hanya oleh seorang insinyur saja.
Urutan langkah kerja metode desain engineering:
1.Pengidentifikasian masalah
2.Pengumpulan informasi
3.Pencarian solusi kreatif
4.Penuangan ide menjadi ide awal (termasuk
pembuatan model)
5.Pengevaluasian dan pemilihan solusi terbaik
6.Penyiapan laporan, rencana kerja dan data teknis
7.Pengimplementasian desain
PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH
Pendefinisian masalah yang tidak benar dan tidak
tepat akan membuang-buang waktu dan mengarahkan
kita pada solusi yang tidak cocok atau tidak tepat.
Kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi harus
didefinisikan secara luas dan dikenali dari solusi-solusi
yang mungkin. Pada tahapan ini, dibutuhkan kecermatan
agar kita tidak terjebak dalam ritual tebak-menebak
solusi yang dipicu oleh pendefinisian masalah yang tidak
tepat.
PENGUMPULAN INFORMASI
Setelah masal tersebut teridentifikasi dan kebutuhan-
kebutuhannya telah terdefinisi dengan benar, kita
selanjutnya dapat mulai mengumpulkan informasi dan
data-data yang dibutuhkan untuk memecahkannya. Jenis
informasi tersebut tentu saja akan tergantung pada sifat
masalah yang akan dipecahkan. Tahapan dari
pemecahan masalah ini melibatkan pengumpulan dan
pengevaluasian informasi yang tel;ah tersedia.
Selanjutnya, informasi-informasi ini mungkin perlu
dilengkapi lagi dengan pengukuran-pengukuran lanjutan
atau eksperimen-eksperimen laboratorium tambahan,
jajak pendapat, dan sejenisnya. Masih dalam tahapan ini
studi literatur pun perlu dilakukan secara khusus guna
memperoleh informasi mengenai apa yang telah
dikerjakan.
PENCARIAN SOLUSI
Setelah menyelesaikan langkah-langkah persiapan
dalam proses desain, kini kita siap untuk mulai
mengidentifikasi solusi-solusi kreatif. Dalam prakteknya,
pengembangan ide-ide, produk-produk, atau alat-alat
baru, dapat dihasilkan melalui kreativitas, yaitu usaha
dibawah sadar, atau melalui inovasi, yaitu usaha yang
dilakukan secara sadar
Brainstorming
Pada dasarnya sesi Brainstorming ini dapat berupa 6
hingga 12 orang yang secara spontan mengemukakan
semua ide atau gagasannya untuk membantu
memecahkan masalah. Para peserta diminta berani
mengkombinasikan atau memperbaiki ide-ide peserta
lain. Selama sesi ini kita tidak diperkenankan melakukan
penilaian dan evaluasi ide. Para peserta untuk sesi
Brainstorming ini dipilah dari berbagai latar belakang
disiplin ilmu dengan melibatkan juga orang-orang yang
kurang berpengalaman dalam penanganan masalah yang
tengah dihadapi saat ini. Teknik Brainstorming juga dapat
digunakan secara individu. Seseorang dapat mengikuti
aturan yang sama dengan aturan-aturan yang diterapkan
pada sesi kelompok, yaitu: mengkombinasikan ide,
menunda tahap evaluasi, dan menekankan pencapaian
ide sebanyak mungkin.
Checklist
Salah satu cara paling mudah untuk membangkitkan ide-
ide baru adalah membuat checklist. Checklist tersebut
akan mampu membedayakan para peserta dalam
melakukan kajian dari berbagai sudut pandang, cakupan,
dan kemungkinan desain.
Daftar atribut
Dengan teknik ini, seluruh karakteristik atau atribut
utama dari suatu produk, objek, atau ide, dipisahkan dan
didata. Selanjutnya, untuk setiap atribut, ide-ide dipilah-
pilah menurut bagaimana setiap atribut tersebut dapat
diubah-ubah. Setiap data harus dicatat, tidak peduli
betapa tidak realistisnya atau tidak praktisnya data
tersebut. Setelah seluruh ide dicatat, masing-masing
variasi ide tersebut dievaluasi agar kemungkinan-
kemungkinan penyempurnaannya dapat lebih difokuskan
pada desain produk atau sistem.
Teknik Hubungan Paksa
Beberapa teknik akan dipergunakan untuk memaksakan
terjadinya hubungan antara dua atau lebih ide, atau
produk, yang secara normal tidak saling memiliki relasi
sehingga dapat menghasilkan proses pembangkitan ide.
Salah satu teknik tersebut terdiri dari pemilihan elemen
tertentu dalam hubungan paksa ini, yang menjadi produk
atau alat yang akan didesain atau suatu ide yang
berkaitan dengan pernyataan masalah. Selanjutnya,
perhatian difokuskan pada beberapa elemen lain yang
dipilih secara acak, kemudian dilakukan pembantukan
suatu hubungan paksa atau hubungan yang tidak alami
antara elemen tetap dengan elemen yang dipilih secara
acak tersebut. Keadaan ini membentuk landasan bagi
sebuah daftar hubungan yang mengalir bebas yang
diharapkan akan memunculkan gagasan-gagasan baru
dan orisinal. Jika teknik hubungan paksa yang digunakan
ini nampaknya tidak mampu memberikan keuntungan,
kita dapat segera mencari elemen acak baru dan
mengulangi proses tersebut
Analisis Morfologi
Suatu teknik penggalian ide yang dihubungkan dengan
Fritz Zwicky (3) melibatkan pendataan setiap
kemungkinan solusi teroritis. Teknik ini terdiri dari
pendefinisian awal masalah menurut kerangka dimensi-
dimensi atau parameter-parameter masalah dan
membuat suatu model untuk memvisualisasikan setiap
kemungkinan solusi. Untuk solusi yang hanya memiliki
dua parameter, model tersebut mengambil bentuk kubus
besar yang terbagi-bagi menjadi kelompok kubus kecil-
kecil. Sumbu horizontal menunjukkan beberapa
kemungkinan pilihan untuk sebuah parameter,
sedangkan sumbu vertikal menunjukkan kemungkinan
pilihan untuk parameter-parameter lainnya. Untuk
masalah-masalah yang memiliki lebih daripada satu
parameter, modelnya berupa matriks yang setiap
parameternya diberikan satu sumbu array tersebut.
IMPLEMENTASI DESAIN
Tahapan terakhir proses desain adalah implementasi,
yaitu proses memproduksi atau membangun secara
fisik alat, produk, atau sistem. Tahap ini merupakan
puncak dari proses desain dan bagi seorang insinyur,
ini merupakan tahap yang paling memberikan
kepuasan.
Hak Paten
Hak paten atas suatu penemuan memberikan hak atas
kekayaan dari pemerintah kepada para penemu atau
ahli warisnya. Hak ini menjaga agar orang lain tidak
membuat, memakai, atau menjual penemuan tersebut.
Syarat agar suatu penemuan dapat dipatenkan adalah
bahwa penemuan tersebut harus baru seperti
didefinisikan di dalam hukum paten. Untuk mengajukan
hak paten, seorang penemu harus menyertakan
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1.Spesifikasi teknis, berisi deskripsi yang jelas, singkat,
dan eksak mengenai penemuan tersebut dan
diperkenalkan dengan cara sedemikian rupa
sehingga dapat membedakannya dari penemuan-
penemuan terdahulu lainnya.
2.Sumpah atau pernyataan yang dibuat oleh penemu
yang menegaskan bahwa ia adalah penemu pertama
dan yang sesungguhnya atas subjek materi yang
tengah diajukan patennya.
3.Biaya admisistrasi, referensi 10 menampilkan daftar
biaya tersebut, diawali dengan biaya pokok sebesar
$630.
4.Gambar pelengkap sesuai spesifikasi dari Kantor
Paten manakala dibutuhkan untuk membantu
memahami penemuan tersebut.
Persiapan dan proses pengajuan hak paten
mambutuhkan pemahaman akan hukum paten seperti
halnya pemahaman mengenai materi-materi ilmiah
atau teknis yang terkandung didalam penemuan-
penemuan tertentu.
Desain Berbantuan Komputer (Computer-Aided Design)
Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk
memecahkan masalah-masalah engineering telah
menjadi sesuatu yang lumrah. Alat-alat bantu tersebut
dikenal sebagai Computer-Aided Engineering (CAE).
Computer-Aided Design (CAD), atau Computer-Aided
Design and Manufacturing (CAD/CAM). Sistem-sistem
ini membuat proses pemecahan masalh-masalah
engineering menjadi lebih efisien dan membebaskan
para insinyur dari tugas-tugas yang monoton dan tidak
imajinatif, sehingga memberikan lebih banyak
kesempatan kepada mereka untuk menghasilkan
inovasi. Dengan bantuan sistem-sistem CAD, tampilan-
tampilan interaktifnya memudahkan para insinyur
untuk berkomunikasi dengan komputer melalui
gambar-gambar di layar komputer. Sistem-sistem CAD
awalnya lebih banyak digunakan untuk memudahkan
proses menggambar terutama untuk menggambar
rancangan dua dimensi sederhana.
Belajar dari Kesalahan
Kegagalan-kegagalan teknis dapat ditimbulkan oleh
berbagai macam sebab, antara lain:
1.Kecerobohan dan keteledoran pendesain dalam
melakukan penghitungan.
2.Cacat pada material-material yang digunakan.
3.Ketidakhati-hatian para pekerja dalam
mengimplementasikan desain.
4.Komunikasi yang lemah antara pimpinan proyek,
para insinyur, para teknisi, dan para pekerja yang
mengimplementasikan desain.
Salah satu ironi dari sejarah engineering adalah bahwa
kesuksesan akhirnya mengakibatkan kegagalan. Ketika
terjadi kegagalan teknis, hal terpenting yang biasa
dilakukan adalah menentukan penyebab kegagalan
dan merencanakan langkah-langkah perbaikan yang
perlu diambil untuk mencegah atau memperkecil
kemungkinan kegagalan tersebut terjadi lagi. Langkah-
langkah investigasi seperti ini dapat dilakukan oleh:
1.Badan-badan dan dewan-dewan pemerintah
2.Lembaga swadaya masyarakat atau organisasi
profesi
3. Komisi-komisi yang dibentuk khusus (Tim Pencari
Fakta)