• Variasi Bahan
Pemesinan dapat diterapkan pada berbagai macam bahan kerja. Hampir semua logam padat dapat dikerjakan dengan mesin. Plastik
dan komposit plastik juga dapat dipotong dengan mesin. Keramik menimbulkan kesulitan karena kekerasan dan kerapuhannya yang
tinggi; namun, sebagian besar keramik dapat berhasil dipotong dengan proses pemesinan abrasif yang dibahas di Bab 25.
• Variasi Bentuk Dan Fitur Geometris
Pemesinan dapat digunakan untuk membuat geometri biasa, seperti bidang datar, lubang bundar, dan silinder. Dengan
memperkenalkan variasi bentuk pahat dan jalur pahat, geometri tidak beraturan dapat dibuat, seperti ulir sekrup dan slot-T. Dengan
menggabungkan beberapa operasi pemesinan secara berurutan,bentuk kompleksitas dan variasi yang hampir tak terbatas dapat
diproduksi.
• Akurasi Dimensi
Pemesinan dapat menghasilkan dimensi dengan toleransi yang sangat dekat. Beberapa proses pemesinan dapat mencapai toleransi
0,025 mm (0,001 in), jauh lebih akurat daripada kebanyakan proses lainnya.
• Finishing Permukaan Yang Bagus
Pemesinan mampu menghasilkan permukaan akhir yang sangat halus. Nilai kekasaran kurang dari 0,4 mikron (16 µ-in.) dapat dicapai
dalam operasi pemesinan konvensional. Beberapa proses abrasif dapat mencapai hasil akhir yang lebih baik.
Disadvantages of Machining
• Pemborosan bahan
Pemesinan secara inheren boros material. Chip/tatal/beram yang dihasilkan dalam operasi
pemesinan adalah bahan yang terbuang. Meskipun chip ini biasanya dapat didaur ulang.
Semakin banyak chips maka semakin menunjukkan pemborosan dalam hal pengoperasian
mesin.
• Memakan waktu
Operasi pemesinan umumnya membutuhkan lebih banyak waktu untuk membentuk bagian
tertentu daripada proses pembentukan alternatif seperti pengecoran atau
penempaan.Pemesinan umumnya dilakukan setelah proses pembuatan lainnya seperti
pengecoran atau deformasi massal (misalnya, penempaan, drawing, rolling, dsb). Proses
lainnya membuat bentuk umum dari benda kerja awal, dan pemesinan menyediakan geometri
akhir, dimensi, dan pengerjaan akhir.
Teknologi Pemesinan
Pemesinan bukan hanya sebuah
proses merupakan sekelompok
proses. Pada dasarnya merupakan
penggunaan alat pemotong untuk
membentuk chip/tatal dari benda
kerja. Untuk melakukan operasi,
diperlukan gerakan relatif antara alat
potong dan benda kerja. Gerakan
relatif ini dicapai di sebagian besar
operasi pemesinan melalui gerakan
utama, yang disebut kecepatan
potong, dan gerakan sekunder, yang
disebut umpan (feeding).
Alat Potong (The Cutting Tool)
• Alat potong memiliki satu atau lebih
ujung potong yang tajam dan
terbuat dari bahan yang lebih keras
dari bahan kerja. Cutting edge
berfungsi untuk memisahkan sebuah
chip dari bahan kerja induk. Bagian
yang bersinggungan ke cutting edge
adalah dua permukaan alat:
permukaan penggaruk dan sayap.
Operasi pemesinan biasanya dibagi menjadi dua kategori, dibedakan berdasarkan tujuan dan kondisi
pemotongan: pemotongan kasar (roughing) dan pemotongan akhir (finishing). Dalam pekerjaan pemesinan
produksi, satu atau lebih pemotongan kasar biasanya dilakukan pada pekerjaan, diikuti oleh satu atau dua
pemotongan akhir.
• Pemotongan kasar digunakan untuk menghilangkan material dalam jumlah besar dari benda kerja awal
secepat mungkin, untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk yang diinginkan, tetapi menyisakan
beberapa material pada potongan untuk operasi penyelesaian selanjutnya. Operasi pengasaran dilakukan
pada feed tinggi dan kedalaman—umpan 0,4 hingga 1,25 mm/rev (0,015–0,050 in/rev) dan kedalaman 2,5
hingga 20 mm (0,100–0,750 in) adalah tipikal.
• Pemotongan akhir digunakan untuk menyelesaikan bagian dan mencapai dimensi akhir, toleransi, dan
penyelesaian permukaan. Operasi penyelesaian dilakukan pada feed rendah dan kedalaman—umpan 0,125
hingga 0,4 mm(0,005–0,015 in/rev) dan kedalaman 0,75 hingga 2,0 mm (0,030–0,075 in) adalah tipikal.
Kecepatan potong lebih rendah pada roughing daripada finishing.
Mesin Perkakas (Machine
Tool)
Mesin perkakas digunakan untuk menahan benda
kerja, memposisikan perkakas relatif terhadap benda
kerja, dan memberikan tenaga untuk proses
pemesinan pada kecepatan, pemakanan, dan
kedalaman yang telah ditetapkan. Dengan mengontrol
kondisi pahat, pekerjaan, dan pemotongan, perkakas
mesin memungkinkan bagian-bagiannya dibuat
dengan accuracy dan repeatability yang tinggi, hingga
toleransi 0,025 mm (0,001 in) atau lebih baik. Istilah
mesin perkakas berlaku untuk setiap mesin yang
digerakkan daya yang melakukan operasi pemesinan.
Istilah ini juga diterapkan pada mesin yang melakukan
operasi pembentukan logam dan pengerjaan tekan.
EVALUATION