Anda di halaman 1dari 7

1

2.5 Pengujian Material.


2.6.1 Pengujian Kekerasan Metode Rocwell.
Proses pengujian kekerasan dapat diartikan sebagai kemampuan suatu
bahan terhadap pembebanan dalam perubahan yang tetap. Dengan kata lain ketika
gaya tertentu diberikan pada suatu benda uji yang mendapat pengaruh pembebanan,
benda uji akan mengalami deformasi. Kita dapat menganalisis seberapa besar
tingkat kekerasan dari bahan tersebut melalui besarnya beban yang diberikan
terhadap luas bidang yang menerima pembebanan tersebut.
Metode rocwell merupakan cara pengujian kekerasan dengan cara
penekanan (indentasi) menggunakan media penekan (indentor) berupa bola baja
atau kerucut intan. Metode kekerasan ini menggunakan standar ASTM E18-15
dengan dimensi (dalam ukuran milimeter) 55 x 10 x 10 milimeter.

2.6.1.1 Spesifikasi Alat Uji Kekerasan (Rockwell Hardness Tester)


Berikut ini merupakan spesifikasi alat uji kekerasan yang dimiliki oleh
Laboratorium Material Teknik & Pengecoran Logam, Jurusan Teknik Mesin,
Universitas Gunadarma, yaitu:

Nama alat : Rockwell Hardness Testing Machine


Merk : MITUTOYO HR-400
Loading : Maximum 150 KP
Minimum 60
2

Gambar ... Alat pengujian Rockwell

2.6.1.1 Standar dan Dimensi Rocwell


Pada pengujian Rockwell menurut standar ASTM E18, indenter yang
digunakan berupa bola baja yang dikeraskan dan kerucut intan (Brale). Bola
indenter memiliki diameter 1/16, 1/8, 1/4, dan 1/2 inch (1,588; 3,175; 6,350; dan
12,70 mm). Indenter kerucut intan digunakan pada bahan-bahan yang paling keras.
Angka kekerasan Rockwell diperoleh dari perbedaan kedalaman penetrasi
yang dihasilkan dari penerapan beban minor awal yang diikuti dengan beban
mayor. Manfaat dari beban minor untuk meningkatkan akurasi pengujian.
Berdasarkan beban minor dan mayor yang digunakan, ada dua jenis pengujian yaitu
pengujian Rockwell dan Rockwell dangkal. Pengujian Rockwell untuk benda uji
yang tebal, sedangkan Rockwell dangkal untuk benda uji yang tipis.
Pada Rockwell, beban minor adalah 10 kg dan beban mayor adalah 60, 100, dan
150 kg. Sedangkan pada Rockwell dangkal, beban minor adalah 3 kg dan beban
mayor adalah 15, 30, dan 45 kg. Setiap skala pada uji Rockwell direpresentasikan
dengan huruf alfabet. Sedangkan pada Rockwell dangkal; skala tersebut
diidentifikasikan dengan nilai 15, 30, atau 45 (sesuai beban) yang diikuti dengan
huruf N, T, W, X, atau Y

2.6.2 Pengujian Ketangguhan Metode Impact Charpy.


Pada pengujian ini adalah suatu bahan uji yang ditakik, dipukul oleh
pendulum (godam) yang mengayun. Dengan pengujian ini dapat diketahui sifat
kegetasan suatu bahan. Pada pengujian kegetasan bahan dengan cara impactcharpy,
pendulum diarahkan pada bagian belakang takik dari batang uji. Takikan dibuat
3

dengan mesin fris atau alat notch khusus takik. Semua dikerjakan menurut standar
yang ditetapkan yaitu ASTM E23 dengan dimensi (dalam ukuran milimeter) 55 x
10 x 10 milimeter. Dibawah ini adalah gambar alat pengujian rockwell yang
terdapat pada laboratorium teknik mesin lanjut universitas gunadarma.

2.6.2.1 Spesifikasi dan Bagian Utama Alat Uji Impact Charpy


Adapun spesifikasi alat uji impact tipe charpy adalah sebagai berikut [5] :
Tipe alat uji : charpy
Kapasitas : 85 Joule
Berat pendulum (godam) : 16 kg
Jarak titik ayun dengan titik pukul : 1,2 mm
Posisi awal pemukulan : 80º
Sudut pisau pemukul : 65º
Dimensi alat uji : 750 mm × 400 mm × 1000 mm
Standar bahan uji : alumunium.

Gambar 2.13 Bagian-Bagian Utama Alat Uji Impact Tipe Charpy

2.6.3 Pengujian Metalografi.


Metalografi adalah disiplin ilmiah untuk memeriksa dan menentukan
susunan atau hubungan spasial/ruang antara bagian yang penting dalam logam,
paduan, dan bahan. Metalografi bertujuan untuk mendapatkan struktur makro dan
mikro suatu logam sehingga dapat dianalisa sifat mekanik dari logam tersebut.
4

Pengujian metalografi menggunakan standar ASTM E3-95 dengan dimensi (dalam


ukuran milimeter) 10 x 10 x 10 milimeter.

2.6.2.1 Spesifikasi Alat Uji Metalografi


Berikut ini merupakan spesifikasi alat uji metalografi (Mettalurgical
Microscope) yang dimiliki oleh Laboratorium Material Teknik & Pengecoran
Logam, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Gunadarma, yaitu :

Tyepiece : NWF 10 X
Objective : MSFX, MF 10 X, MF 20 X, MF 40 X
Viewing head : Binocular body complete with interpupillary distance
Illuminator : Koehler-type illuminator complete with aperture and field
diaphragms, filter slots, and bulb cord. Uses EL-38 (8 V,
15 W) tungsten filamen bulb.
Mechanical stage : Graduated 150 × 160 mm in size 30 × 30 mm cross motion,
reading to 0,1 mm by vernier. Provided with low position
stage controls.
Focusing control : Stage height is adjustable by the control knob and fixed by
locking knob. Fine controls are workable in arrange of 2
mm.
Photo mechanic : Optical path selector for visual observation and
photography, built in reflecting mirror and camera port.
Polarizing filters : Built-in slideway, complete with analyzer, rotatable
through 0-9º, and polarizer filter.
Microscope stand : Inverted stand, complete with built-in plane glass
reflector, built in power supply transformer, variable light
intensity control, out put sockets.
Color filters : Green filter for visual observation and monochromatic
film photography, and blue filter for color photography [4]
Berikut ini merupakan gambar dari mikroskop untuk mengetahui struktur
dari benda uji.
5

Gambar 2.8 Mettalurgical Microscope

2.6.4 Pengujian Densitas.


Densitas merupakan salah satu sifat penting dari suatu zat adalah kerapatan
atau massa jenisnya atau disebut densitas (density)dimana perbandingan massa
terhadap volume zat. Dimana p adalah massa jenis zat (kg/m3). Setiap benda yang
tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mendapat gaya ke atas
sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut itulah hukum
Archinedes.
Dalam peangujian ini ketidakteraturan bahan di teliti dan juga komponen,
struktur mikro dan sifat-sifat mekanik. Uji piknometri dilakukan untuk mencari
aparendensity yang nantinya digunakan untuk mengetahui porositas pada hasil
coran untuk mencari porsentase yang terdapat dalam suatu coran digunakan
perbandingan 2 buah densitas, yaitu :
a. Theoritical Density.
Kepadatan dari suatu benda padat tanpa porositas yang terdapat
didalam didefinisikan sebagai perbandingan massa terhadap volume
tekanan.
b. Apparent Density.
Berat disetiap unit volume material termasuk cacat yang terdapat
dalam uji material (gr/cm3).
Standar yang digunakan pada laboratorium teknik mesin lanjut universitas
gunadarma yaitu ASTM B3H-93 dan mempunyai rumus sebagai berikut.
6

𝑊 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝜌𝑠 = × 𝜌 𝑎𝑖𝑟
𝑊 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 − 𝑊𝑎𝑖𝑟

Dimana : 𝜌𝑠 = measurement density (densitas pengukuran ) ( gram/cm3)


W udara = Berat spesimen di udara (garam)
W air = Berat spesimen di air (gram)
𝜌 𝑎𝑖𝑟 = Densitas air 1 gram/cm3)
Menghitung nilai porositas spesimen hasil percobaan dengan menggunakan rumus
berikut :
𝜌𝑠
%𝑃 = ( 1 − 𝑥 100 %
𝜌𝑡ℎ

Dimana : %P = Porositas (%)


𝜌𝑠 = measurement density (densitas pengukuran )(gram/cm3)
𝜌𝑡ℎ = densitas teoritis (gram/cm3)

Dengan 𝜌𝑡ℎ yang di dapat melalui persamaan pada standar ASTM E252-84

100
𝜌𝑡ℎ =
%𝐴𝑙 %𝑆𝑖
[( ) + ( 𝜌𝑆𝑖 ) + 𝑒𝑡𝑐]
𝜌𝐴𝑙

Dimana : 𝜌𝑡ℎ = Theoritical density/true density (gr/cm3)


𝜌𝐴𝑙, 𝜌𝑆𝑖, 𝑒𝑡𝑐. = Densitas unsur (gr/cm3)
%Al,%Si,etc = Presentase berat unsur
7

Anda mungkin juga menyukai