Anda di halaman 1dari 24

PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR LINIER

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi tugas Metrologi Industri Semeseter II Program Studi
Diploma III Teknik Mesin
Oleh:
Riki Mochamad Fadilah
171211029

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
kesabaran, ketabahan, serta kekuatan kepada penulis. Hanya karena izin dan ridha-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Pengukuran dengan Alat Ukur Linier”.

Shalawat dan salam semoga selamanya tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh umat manusia. Juga kepada keluarganya, sahabatnya,
dan kepada seluruh pengikutnya yang senantiasa patuh atas ajaran-ajarannya sampai akhir zaman.

Penulis sadar bahwa tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan
motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan do’a,
dorongan dan semangat serta dukungan kepada penulis baik secara moril maupun material.
Kemudian kepada:

1. Bapak Ir. Sutrimo, M.Eng selaku Dosen Mata Kuliah Metrologi yang telah
memberikan kepercayaan kepada Penulis untuk mengerjakan pembuatan laporan ini.
2. Teman -teman yang selalu membantu penulis dalam proses penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan,
pembendaharaan ilmu di masa mendatang, dan menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita.

Bandung, Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................ii
LEMBAR DATA PENGUKURAN ...................................................................................................1
ANALISIS DATA .............................................................................................................................4
A. Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung ..................................................................4
B. Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tak Langsung ......................................................... 14
PERTANYAAN .............................................................................................................................. 17
SIMPULAN .................................................................................................................................... 20

ii
LEMBAR DATA PENGUKURAN
PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR LINEAR

Tabel 1.1 Data Kondisi Ruang Laboratorium


Praktikan A : Rakha Fauzan, Rifqi Muhammad, Praktikan B : Shafira Puspaningrum H, Yoga
Riki M Fadilah, Rizfa Adzandhika A Aditya, Zendy Eko
Instruktur : Ir. Sutrimo, M.Eng. Asisten labortorium :
Temperatur ruang : Kelembaban :
Tanggal Praktikum : 07 Mei 2018

Tabel 1.2 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung


A.1 Pengukuran dengan Mistar Ingsut
Beda pengukuran
Praktikan A Praktikan B
Praktikan A & B
Kapasitas ukur 0 – 150 0 - 150 0 - 150 0 - 150
Kecermatan 0.02mm 0.02mm 0.02mm 0.02mm
Skala Skala Skala Skala
Skala Jam Skala Jam
Benda & Obyek Nonius Beda Nonius Beda Nonius Jam
(mm) (mm)
Ukur (mm) (mm) (mm) (mm)
a 22.20 22.32 0.12 22.24 22.32 0.08 0.04 0.00
1 16.10 16.02 0.08 16.00 16.08 0.08 0.10 0.06
b
2 16.10 16.06 0.04 16.00 16.06 0.06 0.10 0.00
Balok segiempat

c 6.10 6.52 0.42 6.08 6.52 0.44 0.02 0.00


1 12.12 12.16 0.04 12.26 12.22 0.04 0.14 0.08
d
2 12.09 12.16 0.07 12.20 12.12 0.08 0.11 0.04
e 3.54 3.68 0.14 3.50 3.52 0.02 0.04 0.04
a+b+c+d+e 60.05 60.72 0.67 60.05 60.59 0.64 0.00 0.13
f 59.96 59.95 0.01 60.00 60.00 0.00 0.04 0.05
g 47.46 47.48 0.01 47.44 47.44 0.00 0.02 0.04
h 23.70 23.68 0.02 23.74 23.70 0.04 0.04 0.02
i 1.36 1.42 0.06 1.43 1.44 0.01 0.07 0.02
j 8.06 8.04 0.02 8.06 8.06 0.00 0.00 0.02
k 10.70 10.64 0.06 10.70 10.74 0.04 0.00 0.10
l 10.76 10.82 0.06 10.86 10.88 0.02 0.10 0.06
Poros

m 9.10 9.12 0.02 9.06 9.12 0.06 0.04 0.00


n
o

1
k+l+m 30.56 30.58 0.02 30.62 30.74 0.12 0.06 0.16
p 30.70 30.72 0.02 30.70 30.76 0.06 0.00 0.04
1 11.76 11.70 0.06 11.74 11.68 0.06 0.02 0.02
Øq
2 11.74 11.76 0.02 11.78 11.72 0.06 0.04 0.04
1 18.10 18.10 0.00 18.00 18.04 0.04 0.10 0.06
Ør
2 18.10 18.10 0.00 18.04 18.10 0.06 0.06 0.00

Tabel 1.3 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung

A.2 Pengukuran dengan Mikrometer


Beda Pengukuran Praktikan
Praktikan A Praktikan B
A&B
Kapasitas Ukur 0 – 25 mm 0 - ± 20 mm 0 – 25 mm 0 - ± 20 mm
Kecermatan 0.01 mm 0.001 mm 0.001 mm 0.001 mm
Benda & Obyek Mikrometer Mikrometer Mikrometer Mikrometer Mikrometer Mikrometer
Beda Beda
Ukur Luar Landasan-V Luar landasan-V Luar Landasan-V
f 60.00 60.00
empat
Balok
segi-

g 47.15 46.78
h 23.71 23.70
1 11.64 11.584 0.056 11.63 11.507 0.123 0.01 0.077
∅q
Poros

2 11.62 11.578 0.042 11.64 11.604 0.036 0.02 0.026


1 18.15 17.888 0.262 18.11 17.884 0.226 0.04 0.004
∅r
2 18.09 17.883 0.207 18.09 17.895 0..195 0.00 0.012
Tabel 1.4 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tak Langsung
Pengukuran dengan Blok Ukur dan Jam Ukur
Ukuran dasar dan harga penyimpangan obyek ukur =
Beda
Praktikan A Praktikan B
A&B
Kapasitas Ukur 1 mm 1 mm
Kecermatan 0.001 mm 0.001 mm
Tinggi Rata- Tinggi Rata- Rata-
Benda & Obyek X1 Dimensi X1 Dimensi
Blok rata Blok rata rata
Ukur (mm) (mm) (mm) (mm)
Ukur (mm) Ukur (mm) (mm)
1 23.6 23.687 0.087 23.6 23.690 0.090
Balok segiempat

2 23.6 23.693 0.093 23.6 23.692 0.092


h 3 23.6 23.693 0.093 23.696 23.6 23.690 0.090 23.619 23.658
4 23.6 23.703 0.103 23.6 23.690 0.090
5 23.6 23.704 0.104 23.6 23.694 0.094

2
Tabel Perhitungan Data Pengukuran dengan Mistar Ingsut skala Nonius

Hasil Pengukuran xiA-xArata- (xiA-xArata- xiB-xBrata- (xiB-xBrata-


Ni
A B rata rata)² rata rata)²
1 22.2 22.24 2.184 4.768 2.217 4.916
2 16.1 16 -3.916 15.338 -4.023 16.182
3 16.1 16 -3.916 15.338 -4.023 16.182
4 6.1 6.08 -13.916 193.665 -13.943 194.400
5 12.12 12.26 -7.896 62.353 -7.763 60.260
6 12.09 12.2 -7.926 62.827 -7.823 61.195
7 3.54 3.5 -16.476 271.471 -16.523 273.001
8 60.05 60.05 40.034 1602.692 40.027 1602.183
9 59.96 60 39.944 1595.494 39.977 1598.182
10 47.46 47.44 27.444 753.153 27.417 751.707
11 23.7 23.74 3.684 13.569 3.717 13.818
12 1.36 1.43 -18.656 348.060 -18.593 345.690
13 8.06 8.06 -11.956 142.955 -11.963 143.107
14 10.7 10.7 -9.316 86.795 -9.323 86.913
15 10.76 10.86 -9.256 85.680 -9.163 83.956
16 9.1 9.06 -10.916 119.167 -10.963 120.181
17 -20.016 400.655 -20.023 400.910
18 -20.016 400.655 -20.023 400.910
19 30.56 30.62 10.544 111.168 10.597 112.302
20 30.7 30.7 10.684 114.140 10.677 114.004
21 11.76 11.74 -8.256 68.168 -8.283 68.604
22 11.74 11.78 -8.276 68.498 -8.243 67.943
23 18.1 18 -1.916 3.672 -2.023 4.091
24 18.1 18.04 -1.916 3.672 -1.983 3.931
nA = 22 20.016 20.023 21 6543.953 21 6544.567
nB = 22 xArata-rata xBrata-rata fA SSDA fB SSDB
s²A = 311.617 s²B = 311.646
sA = 17.653 sB = 17.653

Analisis Perbandingan Dua Data


1. Pemeriksaan kedua varian (s²A dan s²B)
F 1.000094 Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada
v².975 Kesalahan Rambang karena perbedaan (dianggap dalam satu
(21,21) 2.36 F < v².975 populasi), dan harga variannya dapat
s² 311.631 disatukan.

3
s 17.653
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata (xArata-rata dan xBrata-rata)
t 0.0012
Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada
t .975 (42) 2.013 Kesalahan Rambang karena
perbedaan (mempunyai keahlian yang
xrata-rata 20.0195 t < t .975
sama).
s²o 304.3842

ANALISIS DATA
A. Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung
1. Pengukuran dengan Mistar Ingsut
Berdasarkan hasil percobaan kami dalam pengukuran dengan menggunakan Mistar
Ingsut (mistar ingsut skala nonius dan mistar ingsut skala jam) untuk mengukur dua benda
yang berbeda yaitu balok segiempat dan poros terdapat beberapa perbedaan yang dilakukan
praktikan A dan praktikan B.
Pada praktikan A, perbedaan terbesar dalam mengukur balok segiempat dengan
menggunakan dua mistar ingsut adalah 0,42 mm. Sedangkan dalam mengukur Poros,
perbedaan terbesar yang terukur adalah 0,06 mm. Pada praktikan B, perbedaan terbesar
dalam mengukur balok segiempat dengan menggunakan dua mistar ingsut adalah 0,44 mm.
Sedangkan dalam mengukur Poros, perbedaan terbesar yang terukur adalah 0,06 mm.
 Banyaknya data (n) dan derajat kebebasan (f)
nA = 22 ; fA = 22 – 1 = 21
nB = 22 ; fB = 22 – 1 = 21
 Harga rata-rata sampel
1𝑛𝐴 1
𝑥̅ A = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐴 = 22 (22,20 + 16,10 + … + 18,10) = 20,016 mm
𝐴

1𝑛𝐵 1
𝑥̅ B = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐵 = 22 (22,24 + 16,00+ … + 18,04) = 20,023 mm
𝐵

 Varian Sampel

𝑛
𝐴
SSDA = ∑𝑖=1(𝑥𝑖𝐴 − 𝑥̅𝐴 )2 = (22,20 − 20,016)2 + … + (18,10 − 20,016)2 = 6543.953
𝑛
𝐵
SSDB = ∑𝑖=1(𝑥𝑖𝐵 − 𝑥̅𝐵 )2 = (22,24 − 20,023)2 + … + (18,04 − 20,023)2 = 6544.567

𝑆𝑆𝐷𝐴 6543.953
s2 A = = = 311.617
𝑛−1 22
𝑆𝑆𝐷𝐵 6544.567
s2 B = = = 311,646
𝑛−1 22

 Analisis Perbandingan dua data (ANOVA)

4
1. Pemeriksaan ke dua varian
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 311.617
- F= = 311,646 = 1.000094
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

- Fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 95% (bilateral test),
diperoleh :
v2.975 (fvar.besar , fvar kecil) = v2.975 (21,21) = 2.36
- F vs v2.975 = 1,000094 < 2.36
Terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga
rata-rata.
- Varian total (s2)
𝑓𝐴 . 𝑠2 𝐴+ 𝑓𝐵 . 𝑠2 𝐵 (21 ×311.617)+(21 ×311,646)
s2 = = = 311.631
𝑓𝐴 + 𝑓𝐵 21+21

- Deviasi Standar Sampel


s = √𝑠 2 = √311.631 = 17,653

2. Pemeriksaan ke dua harga rata-rata


|𝑥̅ 𝐴− 𝑥̅ 𝐵| |20,016− 20,023|
- t= 1 1
= 1 1
= 0,0012
𝑠√ + 17,653√ +
𝐴 𝐵 22 22

- Dari tabel fraktil distribusi-t dengan tingkat kepercayaan 95% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB – 2) = t.975 (f = 42) = 2,013
- t vs t.975(46) → 0,0047 < 2,013
Terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-
rata total 𝑥̅ dan dapat diperkirakan harga varian teoritik 𝑠 2 o.
- Harga rata-rata total ; 𝑥̅
𝑛𝐴 . 𝑥̅ 𝐴 +𝑛𝐵 . 𝑥̅ 𝐵 (22 ×20,016)+(22 ×20,023)
𝑥̅ = = = 20.0195
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 22+22

𝑠2 𝐴 𝑠2𝐵 (𝑆𝐴 + 𝑆𝐵 )2
𝑆𝑆𝐷𝐴 + 𝑆𝑆𝐷𝐵 + + −
𝑛𝐴 𝑛𝐵 𝑛𝐴 + 𝑛𝐵
- 𝑠2𝑜 = = 304.3842
𝑛𝐴 +𝑛𝐵 −1

Kesimpulan :
Kedua praktikan dapat dianggap dari satu popolasi atau tidak ada perbedaan yang
berarti dan dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan pengukuran
menggunakan mistar ingsut skala nonius.

5
Tabel Perhitungan Data Pengukuran dengan Mistar Ingsut skala Jam

Hasil Pengukuran
ni xiA-xArata-rata (xiA-xArata-rata)² xiB-xBrata-rata (xiB-xBrata-rata)²
A B
1 22.32 22.32 2.240 5.020 2.236 4.999
2 16.02 16.08 -4.060 16.480 -4.004 16.033
3 16.06 16.06 -4.020 16.157 -4.024 16.193
4 6.52 6.52 -13.560 183.861 -13.564 183.985
5 12.16 12.22 -7.920 62.719 -7.864 61.844
6 12.16 12.12 -7.920 62.719 -7.964 63.427
7 3.68 3.52 -16.400 268.945 -16.564 274.369
8 60.72 60.59 40.640 1651.647 40.506 1640.729
9 59.95 60 39.870 1589.653 39.916 1593.280
10 47.48 47.44 27.400 750.785 27.356 748.346
11 23.68 23.7 3.600 12.963 3.616 13.075
12 1.42 1.44 -18.660 348.179 -18.644 347.602
13 8.04 8.06 -12.040 144.951 -12.024 144.579
14 10.64 10.74 -9.440 89.105 -9.344 87.312
15 10.82 10.88 -9.260 85.739 -9.204 84.715
16 9.12 9.12 -10.960 120.112 -10.964 120.211
17 -20.080 403.188 -20.084 403.371
18 -20.080 403.188 -20.084 403.371
19 30.58 30.74 10.500 110.260 10.656 113.548
20 30.72 30.76 10.640 113.219 10.676 113.975
21 11.7 11.68 -8.380 70.217 -8.404 70.629
22 11.76 11.72 -8.320 69.215 -8.364 69.958
23 18.1 18.04 -1.980 3.919 -2.044 4.178
24 18.1 18.1 -1.980 3.919 -1.984 3.937
nA = 22 20.080 20.084 21 6586.158 21 6583.665
nB = 22 xArata- xBrata- fA SSDA fB SSDB
rata rata
s²A = 313.627 s²B = 313.508
sA = 17.710 sB = 17.706

Analisis Perbandingan Dua Data


1. Pemeriksaan kedua varian (s²A dan s²B)
F 1.0004

6
v².975 (21,21) 2.30 Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada
Kesalahan Rambang
s² 313.567 perbedaan (dianggap dalam satu populasi), dan
karena F < v².975
s 17.708 harga variannya dapat disatukan.
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata (xArata-rata dan xBrata-rata)
t 0.0009
t .975 (46) 2.013 Kesalahan Rambang Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada
xrata-rata 20.0818 karena t < t .975 perbedaan (mempunyai keahlian yang sama).
s²o 306.2749

 Banyaknya data (n) dan derajat kebebasan (f)


nA = 22 ; fA = 22 – 1 = 21
nB = 22 ; fB = 22 – 1 = 21
 Harga rata-rata sampel
1𝑛𝐴 1
𝑥̅ A = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐴 = 22 (22,32+ 16,02 + … + 18.10) = 20,080 mm
𝐴

1𝑛𝐵 1
𝑥̅ B = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐵 = 22 (22,32 + 16,08 + … + 18,10) = 20.084 mm
𝐵

 Varian Sampel

𝑛
𝐴
SSDA = ∑𝑖=1(𝑥𝑖𝐴 − 𝑥̅𝐴 )2 = (22,32 − 20,080)2 + … + (18,10 − 20,080)2 = 6586.158
𝑛
𝐵
SSDB = ∑𝑖=1(𝑥𝑖𝐵 − 𝑥̅𝐵 )2 = (22,32 − 20,080)2 + … + (18,10 − 20,080)2 = 6583.665

6586.158 6586.158
s2 A = = = 313.627
𝑛−1 21
𝑆𝑆𝐷𝐵 6583.665
s2 B = = = 313.508
𝑛−1 21

 Analisis Perbandingan dua data (ANOVA)


1. Pemeriksaan ke dua varian
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 313.627
- F= = 313.508 = 1,0004
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

- Fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 95% (bilateral test),
diperoleh :
v2.975 (fvar.besar , fvar kecil) = v2.975 (21,21) = 2.30
- F vs v2.975 = 1,0004 < 2.30
Terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga
rata-rata.

7
- Varian total (s2)
𝑓𝐴 . 𝑠2 𝐴+ 𝑓𝐵 . 𝑠2 𝐵 (21 ×313.627)+(21 × 313.508)
s2 = = = 313,567
𝑓𝐴 + 𝑓𝐵 21+21

- Deviasi Standar Sampel


s = √𝑠 2 = √313,567 = 17,708

2. Pemeriksaan ke dua harga rata-rata


|𝑥̅ 𝐴− 𝑥̅ 𝐵| |20,080− 20,084|
- t= 1 1
= 1 1
= 0,0009
𝑠√ + 17,708√ +
𝐴 𝐵 22 22

- Dari tabel fraktil distribusi-t dengan tingkat kepercayaan 95% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB – 2) = t.975 (f = 42) = 2,013
- t vs t.975(46) → 0,0009 < 2,013
Terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-
rata total 𝑥̅ dan dapat diperkirakan harga varian teoritik 𝑠 2 o.
- Harga rata-rata total ; 𝑥̅
𝑛𝐴 . 𝑥̅ 𝐴 +𝑛𝐵 . 𝑥̅ 𝐵 (22 ×20,080)+(22 ×20,084)
𝑥̅ = = = 20,0818
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 22+22

𝑠2 𝐴 𝑠2𝐵 (𝑆𝐴 + 𝑆𝐵 )2
𝑆𝑆𝐷𝐴 + 𝑆𝑆𝐷𝐵 + + −
𝑛𝐴 𝑛𝐵 𝑛𝐴 + 𝑛𝐵
- 𝑠2𝑜 = = 306.2749
𝑛𝐴 +𝑛𝐵 −1

Kesimpulan :
Kedua praktikan dapat dianggap dari satu popolasi atau tidak ada perbedaan yang
berarti dan dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan pengukuran
menggunakan mistar ingsut skala Jam.

2. Pengukuran dengan Mikrometer


Berdasarkan hasil percobaan kami dalam pengukuran dengan menggunakan
Mikrometer (mikrometer luar dan mikrometer landasan-V) untuk mengukur poros
sedangkan segiempat tidak dijadikan objek ukur dikarenakan kapasitas ukur micrometer
yang kurang memadai.
Pada percobaan kami terdapat beberapa perbedaan yang dilakukan praktikan A dan
praktikan B. Praktikan A, perbedaan terbesar dalam mengukur bagian Poros dengan

8
menggunakan dua mikrometer adalah 0,262 mm. Sedangkan pada praktikan B, perbedaan
terbesar dalam mengukur bagian poros dengan menggunakan dua mikrometer adalah 0,226
mm.

Tabel Perhitungan Data Pengukuran dengan Mikrometer luar

Hasil Pengukuran
ni xiA-xArata-rata (xiA-xArata-rata)² xiB-xBrata-rata (xiB-xBrata-rata)²
A B
1 12.223 12.224 -1.875 3.517 -1.875 3.517
2 12.224 12.223 -1.874 3.513 -1.876 3.520
3 15.972 15.975 1.874 3.511 1.876 3.518
4 15.974 15.975 1.876 3.518 1.876 3.518
nA = 4 14.098 14.099 3 14.059 3 14.074
nB = 4 xArata-rata xBrata-rata fA SSDA fB SSDB
s²A = 4.686 s²B = 4.691
sA = 2.165 sB = 2.166

Analisis Perbandingan Dua Data


1. Pemeriksaan kedua varian (s²A dan s²B)
F 1.0011
Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada perbedaan
v².975 (3,3) 15.40 Kesalahan Rambang
(dianggap dalam satu populasi), dan harga
s² 4.689 karena F < v².975
variannya dapat disatukan.
s 2.165
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata (xArata-rata dan xBrata-rata)
t 0.0007
t .975 (6) 2.447 Kesalahan Rambang Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada perbedaan
xrata-rata 14.0988 karena t < t .975 (mempunyai keahlian yang sama).
s²o 4.0189

Kesimpulan

Tabel Perhitungan Data Pengukuran dengan Mikrometer luar

Hasil Pengukuran
ni xiA-xArata-rata (xiA-xArata-rata)² xiB-xBrata-rata (xiB-xBrata-rata)²
A B

9
1 12.223 12.224 -1.875 3.517 -1.875 3.517
2 12.224 12.223 -1.874 3.513 -1.876 3.520
3 15.972 15.975 1.874 3.511 1.876 3.518
4 15.974 15.975 1.876 3.518 1.876 3.518
nA = 4 14.098 14.099 3 14.059 3 14.074
nB = 4 xArata-rata xBrata-rata fA SSDA fB SSDB
s²A = 4.686 s²B = 4.691
sA = 2.165 sB = 2.166

Analisis Perbandingan Dua Data


1. Pemeriksaan kedua varian (s²A dan s²B)
F 1.0011
Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada perbedaan
v².975 (3,3) 15.40 Kesalahan Rambang
(dianggap dalam satu populasi), dan harga
s² 4.689 karena F < v².975
variannya dapat disatukan.
s 2.165
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata (xArata-rata dan xBrata-rata)
t 0.0007
t .975 (6) 2.447 Kesalahan Rambang Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada perbedaan
xrata-rata 14.0988 karena t < t .975 (mempunyai keahlian yang sama).
s²o 4.0189

 Banyaknya data (n) dan derajat kebebasan (f)


nA = 4 ; fA = 4 – 1 = 3
nB = 4 ; fB = 4 – 1 = 3
 Harga rata-rata sampel
1𝑛𝐴 1
𝑥̅ A = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐴 = 4 (11,640 + … + 18,090) = 14,875 mm
𝐴

1𝑛𝐵 1
𝑥̅ B = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐵 = 4 (11,630 + … + 119,090) = 14,868 mm
𝐵

 Varian Sampel

SSDA = (11,640 − 14,875)2 + … + (18,090 − 14,875)2 = 42,122


SSDB = (11,630 − 14,868)2 + … + (18,090 − 14,868)2 = 41,796

𝑆𝑆𝐷𝐴 42,122
s2 A = = = 14,041
𝑛−1 3
𝑆𝑆𝐷𝐵 41,796
s2 B = = = 13,932
𝑛−1 3

 Analisis Perbandingan dua data (ANOVA)


1. Pemeriksaan ke dua varian
10
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 14,041
- F= = 13,932 = 1,0078
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

- Fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),
diperoleh :
v2.975 (fvar.besar , fvar kecil) = v2.975 (3,3) = 15,40
- F vs v2.975 = 1,0078 < 15,40
Terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga
rata-rata.
- Varian total (s2)
𝑓𝐴 . 𝑠2 𝐴+ 𝑓𝐵 . 𝑠2 𝐵 (3 × 14,041)+(3 ×13,932)
s2 = = = 13,986
𝑓𝐴 + 𝑓𝐵 3+3

- Deviasi Standar Sampel


s = √𝑠 2 = √13,986 = 3,740

2. Pemeriksaan ke dua harga rata-rata


|𝑥̅ 𝐴− 𝑥̅ 𝐵| |14,875− 14,868|
- t= 1 1
= 1 1
= 0,0028
𝑠√ + 23,740√ +
𝐴 𝐵 4 4

- Dari tabel fraktil distribusi-t dengan tingkat kepercayaan 95% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB – 2) = t.975 (f = 6) = 2,447
- t vs t.975(6) → 0,0028 < 2,447
Terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-
rata total 𝑥̅ dan dapat diperkirakan harga varian teoritik 𝑠 2 o.
- Harga rata-rata total ; 𝑥̅
𝑛𝐴 . 𝑥̅ 𝐴 +𝑛𝐵 . 𝑥̅ 𝐵 (4 ×14,875)+(4 ×14,868)
𝑥̅ = = = 14,8713
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 4+4

𝑠2 𝐴 𝑠2𝐵 (𝑆𝐴 + 𝑆𝐵 )2
𝑆𝑆𝐷𝐴 + 𝑆𝑆𝐷𝐵 + + −
𝑛𝐴 𝑛𝐵 𝑛𝐴 + 𝑛𝐵
- 𝑠2𝑜 = = 11.9884
𝑛𝐴 +𝑛𝐵 −1

Kesimpulan :
Kedua praktikan dapat dianggap dari satu popolasi atau tidak ada perbedaan yang
berarti dan dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan pengukuran
dengan menggunakan mikrometer luar.

11
Tabel Perhitungan Data Pengukuran dengan Mikrometer Landasan-V

Hasil Pengukuran
ni xiA-xArata-rata (xiA-xArata-rata)² xiB-xBrata-rata (xiB-xBrata-rata)²
A B
1 12.208 12.210 -1.879 3.529 -1.796 3.226
2 12.212 12.208 -1.875 3.514 -1.798 3.233
3 15.965 15.964 1.879 3.529 1.958 3.834
4 15.961 15.642 1.875 3.514 1.636 2.676
nA = 4 14.087 14.006 3 14.085 3 12.969
nB = 4 xArata-rata xBrata-rata fA SSDA fB SSDB
s²A = 4.695 s²B = 4.323
sA = 2.167 sB = 2.079

Analisis Perbandingan Dua Data


1. Pemeriksaan kedua varian (s²A dan s²B)
F 1.0861
Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada perbedaan
v².975 (3,3) 15.40 Kesalahan Rambang
(dianggap dalam satu populasi), dan harga
s² 4.509 karena F < v².975
variannya dapat disatukan.
s 2.123
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata (xArata-rata dan xBrata-rata)
t 0.0536
t .975 (6) 2.447 Kesalahan Rambang Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada perbedaan
xrata-rata 14.0463 karena t < t .975 (mempunyai keahlian yang sama).
s²o 3.8650

 Banyaknya data (n) dan derajat kebebasan (f)


nA = 4 ; fA = 4 – 1 = 3
nB = 4 ; fB = 4 – 1 = 3
 Harga rata-rata sampel
1 𝑛𝐴 1
𝑥̅ A = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐴 = 4 (11,584 + … + 17,883) = 14,733 mm
𝐴

1 𝑛𝐵 1
𝑥̅ B = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐵 = 4 (11,507 + … + 15.895) = 14,723 mm
𝐵

 Varian Sampel

SSDA = (11,584 − 14,733)2 + … + (15,895 − 14,733)2 = 39,747


SSDB = (11,507 − 14,723)2 + … + (15,895 − 14,723)2 = 40,124

12
𝑆𝑆𝐷𝐴 39,747
s2 A = = = 13,249
𝑛−1 3
𝑆𝑆𝐷𝐵 40,124
s2 B = = = 13,375
𝑛−1 3

 Analisis Perbandingan dua data (ANOVA)


1. Pemeriksaan ke dua varian
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 13,375
- F= = 13,249 = 1,0095
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

- Fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),
diperoleh :
v2.975 (fvar.besar , fvar kecil) = v2.975 (3,3) = 15,40
- F vs v2.975 = 1,0095 < 15,40
Terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga
rata-rata.
- Varian total (s2)
𝑓𝐴 . 𝑠2 𝐴+ 𝑓𝐵 . 𝑠2 𝐵 (3 × 13,249)+(3 ×13,375)
s2 = = = 13,312
𝑓𝐴 + 𝑓𝐵 3+3

- Deviasi Standar Sampel


s = √𝑠 2 = √5,844 = 3,649

2. Pemeriksaan ke dua harga rata-rata


|𝑥̅ 𝐴− 𝑥̅ 𝐵| |14,733− 14,723|
- t= 1 1
= 1 1
= 0,0042
𝑠√ + 3,649√ +
𝐴 𝐵 4 4

- Dari tabel fraktil distribusi-t dengan tingkat kepercayaan 95% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB – 2) = t.975 (f = 6) = 2,447
- t vs t.975(6) → 0,0042 < 2,447
Terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-
rata total 𝑥̅ dan dapat diperkirakan harga varian teoritik 𝑠 2 o.
- Harga rata-rata total ; 𝑥̅
𝑛𝐴 . 𝑥̅ 𝐴 +𝑛𝐵 . 𝑥̅ 𝐵 (4 ×14,733)+(4 ×14,723)
𝑥̅ = = = 14.7279
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 4+4

𝑠2 𝐴 𝑠2𝐵 (𝑆𝐴 + 𝑆𝐵 )2
𝑆𝑆𝐷𝐴 + 𝑆𝑆𝐷𝐵 + + −
2 𝑛𝐴 𝑛𝐵 𝑛𝐴 + 𝑛𝐵
- 𝑠 𝑜= = 11,4102
𝑛𝐴 +𝑛𝐵 −1

13
Kesimpulan :
Kedua praktikan dapat dianggap dari satu popolasi atau tidak ada perbedaan yang
berarti dan dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan pengukuran
dengan menggunakan mikrometer landasan-V.
B. Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tak Langsung
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, kami menggunakan Blok Ukur dan Jam
Ukur dalam melakukan proses pengukuran “h” yang merupakan salah satu dimensi segiempat
yang merupakan objek ukur yang kami gunakan. Terdapat perbedaan hasl pengukuran dari
setiap praktikan dan antar praktikan dalam mengukur “h” dari 5 kali pengukuran dengan titik
yang berbeda. Blok Ukur yang kami gunakan berukuran 23 mm, karena blok ukur tersebut
merupakan blok ukur paling mendekati nilai dari “h” tersebut. Setelah dirata-ratakan, “h”
menurut praktikan A yaitu 23.696 mm sedangkan menurut praktikan B yaitu 23.619 mm.

Tabel Perhitungan Data Pengukuran dengan Blok Ukur dan Jam Ukur

Hasil Pengukuran
ni xiA-xArata-rata (xiA-xArata-rata)² xiB-xBrata-rata (xiB-xBrata-rata)²
A B
1 23.716 23.716 0.014 0.00020164 0.0118 0.00013924
2 23.702 23.704 0.000 0.00000004 -0.0002 0.00000004
3 23.702 23.702 0.000 0.00000004 -0.0022 0.00000484
4 23.691 23.700 -0.011 0.00011664 -0.0042 0.00001764
5 23.698 23.699 -0.004 0.00001444 -0.0052 0.00002704
nA = 5 23.702 23.704 4 0.00033 4 0.000189
nB = 5 xArata-rata xBrata-rata fA SSDA fB SSDB
s²A = 0.0001 s²B = 0.00005
sA = 0.009 sB = 0.007

Analisis Perbandingan Dua Data


1. Pemeriksaan kedua varian (s²A dan s²B)
F 1.7627
Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada perbedaan
v².975 (4,4) 9.60 Kesalahan Rambang
(dianggap dalam satu populasi), dan harga
s² 0.00007 karena F < v².975
variannya dapat disatukan.
s 0.008
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata (xArata-rata dan xBrata-rata)
t 0.4700

14
t .975 (8) 2.306
Kesalahan Rambang Kedua Mahasiswa dianggap tidak ada perbedaan
xrata-rata 23.7030 karena t < t .975 (mempunyai keahlian yang sama).
s²o 0.0001
 Banyaknya data (n) dan derajat kebebasan (f)
nA = 5 ; fA = 5 – 1 = 4
nB = 5 ; fB = 5 – 1 = 4
 Harga rata-rata sampel
𝑛𝐴 1 1
𝑥̅ A = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐴 = 5 (23,687 + … + 23,704) = 23,696 mm
𝐴

1𝑛𝐵 1
𝑥̅ B = 𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖𝐵 = 5 (23,690+ … + 23,694) = 23.691 mm
𝐵

 Varian Sampel

SSDA = (23,687 − 23,691)2 + … + (23,704 − 23,691)2 = 0,00021


SSDB = (23,679 − 23,676)2 + … + (23,679 − 23,676)2 = 0,000013

𝑆𝑆𝐷𝐴 0,00021
s2 A = = = 0,0001
𝑛−1 4
𝑆𝑆𝐷𝐵 0,000013
s2 B = = = 0,00000
𝑛−1 4

 Analisis Perbandingan dua data (ANOVA)


1. Pemeriksaan ke dua varian
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 0,0001
- F= = 0,0000 = 16,5625
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

- Fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 95% (bilateral test),
diperoleh :
v2.975 (fvar.besar , fvar kecil) = v2.975 (4,4) = 9,60
- F vs v2.975 = 16,5625 < 9,60 , tidak memenuhi
Terjadi kesalahan sistematik, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan
harga rata-rata.
- Varian total (s2)
𝑓𝐴 . 𝑠2 𝐴+ 𝑓𝐵 . 𝑠2 𝐵 (4 𝑥 0,0001)+(4 𝑥 0,00000)
s2 = = = 0,00003
𝑓𝐴 + 𝑓𝐵 4+4

- Deviasi Standar Sampel


s = √𝑠 2 = √0,00003 = 0,005

15
2. Pemeriksaan ke dua harga rata-rata
|𝑥̅ 𝐴− 𝑥̅ 𝐵| |23,696− 23,691|
- t= 1 1
= 1 1
= 1,4317
𝑠√ + 0,005√ +
𝐴 𝐵 5 5

- Dari tabel fraktil distribusi-t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB – 2) = t.975 (f = 8) = 2,306
- t vs t.975(8) → 1,4316 < 2,306
Terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-
rata total 𝑥̅ dan dapat diperkirakan harga varian teoritik 𝑠 2 o.
- Harga rata-rata total ; 𝑥̅
𝑛𝐴 . 𝑥̅ 𝐴 +𝑛𝐵 . 𝑥̅ 𝐵 (5 ×23,696)+(5 ×23,691)
𝑥̅ = = = 23,6936
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 5+5

𝑠2 𝐴 𝑠2𝐵 (𝑆𝐴 + 𝑆𝐵 )2
𝑆𝑆𝐷𝐴 + 𝑆𝑆𝐷𝐵 + + −
𝑛𝐴 𝑛𝐵 𝑛𝐴 + 𝑛𝐵
- 𝑠2𝑜 = = 0,0000
𝑛𝐴 +𝑛𝐵 −1

Kesimpulan :
Kedua praktikan dapat dianggap dari satu popolasi atau tidak ada perbedaan yang
berarti dan dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan pengukuran
dimensi “h” dengan alat ukur linear tak langsung yaitu Blok Ukur dan Jam Ukur.

16
PERTANYAAN
1. Apakah hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a + b + c + d + e pada balok
segiempat sama dengan f? Jelaskan dengan singkat.
2. Berdasarkan hasil pengukuran, perkirakan jenis suaian apa yang terjadi untuk setiap
pasangan diameter lubang "b" dengan diameter poros "r" dan diameter lubang "d" dengan
diameter poros "q".
3. Untuk objek ukur yang sama, apakah hasil pengukuran dengan menggunakan ingsut skala
nonius dan skala jam dari satu praktikan ada perbedaan? Jelaskan dengan singkat.
4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran antara ke dua praktikan untuk objek ukur yang
sama menggunakan mikrometer luar dan landasan-V? Jelaskan dengan singkat.
5. Bila objek ukur "h" diberi toleransi dimensi dengan penyimpangan atas 0,015 mm dan
penyimpangan bawah 0,007 mm, apakah pengukuran dengan alat ukur linear langsung
yang anda lakukan dapat menentukan kualitas geometrik objek ukur. Jelaskan dengan
singkat.
6. Bandingkan beberapa jenis alat ukur linear langsung yang digunakan dan pilih yang paling
baik untuk mengukur objek ukur yang sama. Jelaskan dengan singkat.

Jawaban :
1. Kedua hasil pengukuran tersebut berbeda. Hal ini disebabkan karena ketika kita mengukur
secara bertahap kemudian dijumlahkan maka ada nilai kesalahan di tiap tahapan
pengukurannya. Sementara ketika kita mengukur langsung, hanya ada satu kali kesalahan
yang muncul dari nilai sebenarnya.
2. Dari hasil pengukuran, bahwa dapat diidentifikasi bahwa lubang “b” yang berpasangan
dengan poros “r” merupakan suaian longgar sedangkan lubang “d” dengan poros “q”
merupakan suaian sesak.
3. Ya terdapat perbedaan hasil pengukuran dari tiap praktikan. Perbedaan tersebut bisa terjadi
karena beberapa factor seperti kesalahan pada alat ukur (terjadi shifting, ketidakrataan dan
ketidaksejajaran sensor ukur) dan factor dari praktikan nya itu sendiri (kesalahan dalam
pembacaan, tidak dilakukannya pembersihan pada alat ukur atau objek ukur).
4. Ada perbedaan yang timbul antara kedua praktikan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa
factor diantaranya perbedaan cara menempatkan benda ukur ketika dalam proses

17
pengukuran, membaca hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur, dan tidak
bersihnya permukaan sensor ukur serta permukaan objek ukur.
5. Pada mistar ingsut skala nonius dan mistar ingsut skala jam, kualitas geometric objek ukur
“h” tidak dapat ditentukan. Hal ini disebabkan karena nilai kecermatan pada kedua mistar
ingsut tersebut adalah 0,02 mm sehingga nilai toleransi “h” tidak dapat terbaca. Namun
pada mikrometer luar skala digital maupun micrometer landasan-V, kualitas geometric
objek ukur “h” dapat ditentukan. Hal ini disebabkan karena nilai kecermatan pada kedua
mikrometer tersebut adalah 0,001 mm sehingga nilai toleransi “h” dapat terbaca.
6. Untuk mengukur balok segiempat, alat ukur yang baik digunakan menurut praktikan adalah
menggunakan mistar ingsut skala jam ukur. Hal ini disebabkan karena kapasitas ukur
mikrometer yang digunakan tidak mampu untuk mengukur balok segiempat tersebut,
sementara pada mistar ingsut skala nonius dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam
pembacaannya. Sedangkan untuk mengukur poros, alat ukur yang baik digunakan menurut
praktikan adalah menggunakan mikrometer landasan-V. Hal ini disebabkan karena sensor
tetap micrometer yang berbentuk V tersebut dapat membantu objek ukur terjaga
kesumbuannya karena adanya tiga titik sentuh yang mengenai objek ukur tersebut.

Pertanyaan :

1. Jelaskan pengertian dari harga rata-rata yang digunakan dalam menganalisis data hasil
pengukuran.
2. Apakah harga rata-rata hasil pengukuran objek ukur “h” antara kedua praktikan
mempunyai perbedaan? Jelaskan dengan singkat.
3. Apakah hasil pengukuran objek ukur “h” dengan menggunakan alat ukur linear tak
langsung (blok ukur dan jam ukur) dapat menwntukan kualitas geometriknya? Jelaskan
dengan singkat.

Jawaban :

1. Harga rata-rata pada pengukuran ini adalah jumlah data hasil pengukuran (dimensi objek
ukur) dibeberapa titik dibagi dengan banyaknya pengukuran.
2. Ada perbedaan yang kecil antara harga rata-rata praktikan A dan praktikan B. Hal ini terjadi
karena adanya perbedaan pada nilai tiap pengukuran masing-masing praktikan bisa jadi

18
karena ada kepasifan, pergeseran dan kurang sensitive sehingga menghasilkan harga rata-
rata yang berbeda pula.
3. Pengukuran dengan menggunakan alat ukur tak langsung yaitu menggunakan Blok Ukur
dan Jam Ukur dapat menentukan kualitas geometri objek ukur "h". Hal ini disebabkan
karena Jam Ukur yang kami gunakan yaitu Jam Ukur skala digital yang kecermatannya
0,001 mm sehingga nilai toleransinya dapat terbaca.

19
SIMPULAN

Berdasarkan percobaan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa pengukuran dengan
menggunakan alat ukur linear yang kami lakukan terbagi menjadi 2 yaitu langsung dan tak
langsung. Hasilnya pengukuran langsung dengan menggunakan Mistar Ingsut skala nonius
dan skala jam dari tiap praktikan dan antar praktikan memiliki perbedaan. Pada praktikan A,
perbedaan terbesar dalam mengukur balok segiempat adalah 0,42 mm. Sedangkan dalam
mengukur Poros, perbedaan terbesar yang terukur adalah 0,06 mm. Pada praktikan B,
perbedaan terbesar dalam mengukur balok segiempat adalah 0,44 mm. Sedangkan dalam
mengukur Poros, perbedaan terbesar yang terukur adalah adalah 0,06 mm. Kemudian hasil
pengukuran langsung menggunakan mikrometer luar dan mikrometer landasan-V terhadap
poros juga memiliki perbedaan tiap praktikan dan antar praktikan. Praktikan A, perbedaan
terbesar adalah 0,262 mm. Sedangkan pada praktikan B, perbedaan terbesar adalah 0,226 mm.
Selanjutnya hasil pengukuran tak langsung menggunakan Blok Ukur dan Jam Ukur terhadap
dimensi “h” dari objek ukur segiempat memiliki perbedaan tiap praktikan dan antar
praktikanya. Setelah dirata-ratakan, “h” menurut praktikan A yaitu 23,696 mm sedangkan
menurut praktikan B yaitu 23.619 mm. Namun kedua praktikan tersebut masih dapat dianggap
dari satu popolasi atau tidak ada perbedaan yang berarti dan dianggap mempunyai keahlian
yang sama dalam melakukan pengukuran linear langsung (Mistar Ingsut dan Mikrometer) dan
tak langsung (Blok Ukur dan Jam Ukur). Perbedaan yang terjadi bisa disebabkan beberapa
faktor seperti kesalahan pada alat ukur dan faktor dari praktikan nya itu sendiri. Dan dapat
dibuktikan bahwa pengukuran menggunakan alat ukur linear yang kami lakukan tersebut
dapat menentukan kualitas geometrik objek ukur karena alat ukur yang kami gunakan
memiliki kecermatan 0,001 mm, sehingga nilai toleransinya dapat terbaca.

20
Tanda Tangan

Ghina Farida Y Insan Budiman Y

Catatan Instruktur / Asisten Laboratorium

Tanda Tangan

Instruktur/ Asisten Laboratorium

21

Anda mungkin juga menyukai