Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menggambar teknik merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat dalam
Program Studi Teknik Industri yang mempelajari tentang cara-cara
menggambar dengan berbasis keteknikan. Mata kuliah ini wajib untuk diambil,
sehingga untuk melengkapi dan memahami dalam proses pembelajaran
menggambar teknik ini dilakukanlah praktikum. Perancangan alat ini dapat
dilakukan secara manual ataupun dengan sofware. Menggambar teknik
dilakukan untuk mempermudah pembuatan komponen-komponen serta
keterangannya. Menggambar teknik juga berguna dalam pengaplikasiannya di
lapangan kerja. Era globalisasi yang saat ini terjadi mengakibatkan teknologi
tersebar dengan cepat, komputer pun tidak asing lagi bagi masyarakat. Gambar
teknik yang dahulu hanya digambar secara manual sekarang dapat dipermudah
dengan adanya teknologi komputer yang dapat menciptakan sofware untuk
menggambar teknik menjadi lebih mudah. Aplikasi tersebut contohnya
Autodesk dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka praktikan merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan Autodesk Inventor Professional untuk
menggambar teknik?
2. Bagaimana mendesain produk menggunakan Autodesk Inventor
Professional?

1
1.3 Tujuan
1. Memahami ruang lingkup kerja dari Gambar Teknik.
2. Memahami proses menggambar teknik.
3. Memahami fungsi Gambar Teknik.
4. Dapat membuat Gambar Teknik.
5. Memahami perintah-perintah yang ada di Autodesk.
6. Memahami proses pembuatan model 2 dimensi di Autodesk.
7. Memahami proses pembuatan model 3 dimensi di Autodesk.
8. Dapat membuat objek 2D dan 3D
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode “praktik dan
analisis“, yaitu mahasiswa langsung melakuakan praktik dan mengerjakan
berdasarkan teori yang telah dipelajari dan menganalisa hasil dari praktikum
tersebut yang disusun sebagai laporan

2
BAB II

PERANCANGAN PRODUK

2.1 Autodesk Inventor


a. Pengertian Dan Kegunaannya
Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus
untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain
mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Autodesk Inventor
adalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua
objek dan hubungan antar geometri dapat dimodifikasi kembali meski
geometrinya sudah jadi, tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat
memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau
rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita
harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari
Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat
membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing
Autodesk Inventor juga mampu memberikan simulasi pergerakan
dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis
kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk
mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain
biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda
yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan
terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke
proses produksi.

3
Setelah program Autodesk Inventor Professional 2015 ter-install di
komputer, kita dapat memulai menggunakan Autodesk Inventor Profesional
2015, sebagai berikut :
1. Memulai Autodesk Inventor bisa dengan dua cara yaitu:
a) Melalui icon di desktop
Perhatikan Dekstop pada layar monitor, selanjutnya lakukan
double-clicking

Gambar 2.1 Icon Autodesk Inventor pada layar computer

b) Melalui tombol start


Klik Start | Program | Autodesk Inventor 2015 | Autodesk
Inventor Propesional 2015

4
2. Setelah selesai proses, maka akan muncul tampilan jedela Autodesk
Inventor Profesional 2015, selanjutnya klik toolbar New atau tekan
CTRL+N.

Gambar 2.2 Tampilan kotak dialog New File

3. Selanjutnya muncul dialog New File, pilihlah tab English (satuan inchi)
atau Metric (satuan mm). pilih salah satu template sesuai kebutuhan.

Gambar 2.3 Tampilan kotak dialog New File

5
Dalam autodesk inventor terdapat pilihan template yang ingin kita
gunakan. Masing–masing template mempunyai kegunaan dan fungsi sesuai
pekerjaan yang kita inginkan. Berikut adalah penjelasan pada masing-
masing template, yaitu:

 Sheet Metal.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis
metal seperti benda-benda yang terbuat dari plat besi yang
ditekuk-tekuk.
 Standard.dwg
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja.- Standard.iam
Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri
atas beberapa part atau komponen.
 Standard.idw
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D.-
Standard.ipn Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan
perakitan dari gambar assembly yang telah dirakit. Kita dapat
memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View.
 Standard.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum
tanpa spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet
Metal.
 Weldment.iam
Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool
untuk teknik pengelasan.

6
4. Tampilan selanjutnya akan muncul jendela kerja Autodesk Inventor

Gambar 2.4 Tampilan Jendela Kerja Autodesk Inventor Professional

Keterangan:

• Toolbar Standard berisi perintah umum seperti save, open,


New, Undo,Redo dan sebagainya.

• Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk


Inventor Professional 2015

• Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang dalam


proses yang sedang berlangsung. Misalnya, kita membuat
gambar dengan template Sheet Metal.ipt, maka pada Panel
Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk
Sheet Metal.

• Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita


membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan
tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita melakukan
edit ulang.

• Graphic Windows merupakan area bidang Kerja tempat


menggambar object.

• 3D Indicator merupakan tanda letak bidang gambar.

• Navigation Bar berfungsi untuk mengatur arah tampilan


/pandangan.

7
• Status Bar menampilkan teks berupa pesan untuk
mempermudah langkah dalam bekerja menggunakan
Autodesk Inventor Professional 2015.

b. Menu dan Toolbar Autodesk Inventor


Seperti halnya program lain, Autodesk Inventor memiliki pula
bidang kerja, yaitu Menu Bar, Inventor Standard Toolbar, Panel
Bar, dan Browser Bar.

Gambar 2.5 tampilan menu autodesk inventor

a. Bidang Kerja adalah tempat menggambar.


b. Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk
Inventor 2016
c. Inventor Standard Toolbar berisi perintah yang digunakan
selama proses menggambar.
d. Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang proses yang
sedang berangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan
template “Sheet Metal.ipt” maka pada Panel Bar secara otomatis
akan muncul perintah khusus untuk Sheet Metal.
e. Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita
membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan
tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita melakukan edit
ulang.

8
c. Sistem Navigasi Pada Autodesk Inventor
Sistem Navigasi pada Autodesk Inventor terdapat tool-tool navigasi
yang membantu mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja.
Kita dapat menemui tools tersebut seperti:
1. Zoom
Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang
kerja. Klik zoom lalu klik pada bidang kerja dan geser kursor ke
atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk mendapatkan
tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika
tools lain sedang aktif.
2. Pan
Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan
lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada
tempat yang dinginkan
3. View Face
Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face.
Face hanya berlaku untuk permukaan datar. Kliklah view face, lalu
klik pada face yang kita pilih maka akan diperbesar
4. Free Orbit
Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah free
orbit, lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai
memperoleh tampilan yang diinginkan
5. View Cube
Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah
ditentukan seperti front, top, left dan lain-lain. Kliklah view cube
untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut kanan atas. Untuk
memilih arah, cukup klik salah satu sisi view cube

9
6. Full Navigtion Wheel
Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti
zoom, orbit, pan, dan lain-lain. Kliklah full navigation wheel
sehingga akan keluar menu dan pilihlah salah satu perintah yang
akan dipakai

Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah yang
sering digunakan. Apabila kita telah terbiasa menggunakannya maka
akan sangat menghemat waktu.

Tombol Kegunaan

F1 Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah


atau dialog box yang sedang aktif.

F2 Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model)


dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga
dengan langsung klik-geser dari tengah mouse tanpa
harus menekan F2.

F3 Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model


dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga
dengan langsung meng-scroll mouse tanpa harus
menekan F3.

F4 Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan


klik-geser dari kiri mouse.

F5 Kembali ke tampilan model sebelumnya.

10
F6 F6 Kembali ke tampilan isometrik.

] Membuat Plane baru.

B Menambah balloon pada drawing.

C Menambah constraint pada assembly atau bisa juga


perintah membuat sebuah lingkaran ketika model sketch
sedang aktif.

D Menambahkan dimensi pada sketch atau pada drawing

DO Menambahkan dimensi ordinat pada drawing

E .

Melakukan extrude pada profil (hasil sketching).

FC Menambahkan feature control frame pada drawing.

H Menambahkan fitur lubang

L Membuat garis (line) atau lengkungan (arc).

P Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part


atau assembly) pada suatu assembly

R Membuat fitur revolver

S Membuat 2D sketch pada sebuah permukaan datar ata


bidang (plane).

X Melakukan trim saat mode sketch sedang aktif.

11
Esc Membatalkan / menghentikan suatu perintah.

Del Menghapus (delete) objek yang dipilih.

Backspace Pada menghilangkan segmen terakhir.


tool garis (line)
yang sedang
aktif,

Alt + drag mouse melakukan mate constraint.


Pada assembly Pada sketch, memindahkan titik pembentuk spline.

Ctrl + Enter Kembali (return) ke keadaan edit sebelumnya.

Ctrl + Y Melakukan redo (menarik kembali undo terakhir).

Ctrl + Z .

Melakukan undo (menarik kembali aksi terakhir).

Tabel 1.1 autodesk inventor

12
d. Melakukan Sketch Dengan Autodesk Inventor

Tabel 2.6 Tampilan Sketch Autodesk Inventor

Sketch memiliki peranan penting karena merupakan cikal bakal


dalam membuat gambar 3D Model atau Part. Sketch hanya terdiri dari
gambar geometri. Sketch dibuat sesederhana mungkin karena akan
mempermudah proses desain. Untuk finishing detail, gunakan seperti
Fillet, Chamfers, & Face Draft pada 3D model atau part. Untuk membuat
gambar solid, pastikan sketch dalam keadaan tertutup atau tersambung
dengan menggunakan Coincident Constraint atau Trim, Extend Curve.
Setelah Sketch selesai, terlebih dahulu lakukan Constraint sebelum
dimension.Selanjutnya pada bidang kerja kita bisa langsung membuat
Sketch seperti Line, Circle, Arc, dan lain-lain. Untuk Sketch Default, sketch
terdapat pada bidang XY Plane. Kita dapat membuat sketch di Work Plane
dan Planar Face (permukaan datar). Setelah selesai Sketch kiklah tombol
Finish Sketch. Sketch di Autodesk Inventor dibagi 2 jenis, yaitu 2D sketch
dan 3D sketch.

13
2.2 2D SKETCH
Sketch memiliki peranan penting karena merupakan proses awal/dasar
dalam membuat gambar 3D Model, Orthogonal, Presentasi dan
Assembly. Sketch hanya terdiri dari gambar geometri.

Gambar 2.7 Kelompok Toolbar Skecth


Dasar-dasar pembuatan Sketch di Autodesk Inventor 2015 sebagai
berikut:
 Toolbar Draw
a. Membuat garis
Line berfungsi membuat garis lurus berbagai arah baik secara
vertikal, horizontal maupun dengan arah yang lain. Cara
membuatnya dengan mengklik titik awal dan titik akhir
b. Membuat lingkaran
Ada 2 cara untuk membuat lingkaran, yaitu Center Point Circle
dan Tangent Circle.
 Center Point Circle
Tentukan center point dari circle kemudian secara dinamis
tentukan radius circle dengan mengarahkan kursor dan
mengkliknya
 Tangent Circle
Tentukan tiga sisi untuk menentukan diameter circle.
c. Membuat persegi panjang
Fungsinya untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur
sangkar. Di sini terdapat 2 cara dalam membuat Rectangle, yaitu:
Two Point Rectangle dan Three Point rectangle.
 Two Point Rectangle
Tentukan titik pertama sebagai titik awal dari rectangle,
kemudian tentukan titik kedua untuk menentukan panjang
serta lebarnya.

14
 Three Point Rectangle
Tentukan titik pertama sebagai titik awal dari rectangle,
kemudian tentukan titik kedua sebagai arah dan jarah untuk
sisi pertama lalu tentukan titik ketiga untuk menentukan
jarak.
d. Membuat busur
Toolbar Arc dipergunakan untuk membuat busur, ada 3 cara
pembuatan busur yaitu:
 Three Point Arc
Membuat busur dengan tiga titik yaitu dengan klik titik
awal lalu titik akhit kemudian tentukan radiusnya.
 Tangent Arc
Tangent Arc digunakan untuk membuat busur yang
tangensial terhadap suatu garis/kurva yang sebelumnya
sudah ada pada sketsa, dengan titik akhir (end point) dari
garis tersebut sebagai titik awal busur.
 Center Point Arc
Tentukan Center Point Arc kemudian klik titik 2 dan 3
sehingga akan terbentuk busur.
e. Membuat Garis kurva (Spline)
Langkahnya dengan menentukan titik awal untuk memulai
membuat Spline,kemudian tentukan titik tambahan jika
diperlukan. Untuk mengakhiri klik kanan dan pilih create.
f. Pembuatan Titik
Titik (point, hole center) digunakan sebagai titik acuan untuk
geometri yang lain atau bisa digunakan sebagai titik pusat
lingkaran dari hole feature yang akan dibuat.
g. Pembuatan fillet
Toolbar fillet digunakan untuk membuat bentuk
radius/setengah lingkaran pada sudut dari geometri.
Tahapannya pilih garis pertama dan garis kedua atau klik
pertemuan kedua garis tersebut.
h. Membuat Chamfer
Chamfer digunakan pada sudut dari sebuah profil untuk
membuat sudut tersebut patah dengan jarak tertentu. Chamfer
hanya bisa diterapkan pada sudut yang terbentuk dari garis
lurus saja.

15
i. Membuat Polygon
Toolbar polygon dapat membuat sampai 120 sisi, langkahnya
dengan menentukan jumlah sisi polygon dan creation method,
circumscribed atau inscribed. Selanjutnya gunakan dua titik
untuk menentukan center polygon dan luas polygon.
j. Membuat Text
Toolbar Text digunakan untuk menyisipkan teks pada gambar.
 Toolbar General Dimension
Toolbar ini berfungsi untuk memberikan ukuran/dimensi pada
sketch seperti linier,angular, radius, diameter, maupun aligned.
Tahapan membuat dimension :
1. Klik menu General Dimension
2. Klik garis yang ingin diberi ukuran, klik titik ke titik, atau
titik ke garis.
3. Selanjutnya masukkan besar ukuran|Klik Apply|Close..
2.3 CONSTRAINT-MODIFY-NAVIGATE
1. Toolbar constraint
a. Coincident Constraint
Coincident Constraint berfungsi untuk memindahkan
menempelkan 2 obyek dengan menggabungkan kedua titik
dari kedua obyek tersebut.
b. Parallel Constraint
Parallel Constraint berfungsi untuk mensejajarkan sebuah garis
terhadap obyek lain.
c. Tangent Constraint
Tangent Constraint fungsinya untuk menyinggungkan 2 buah
obyek lingkaran dengan lingkaran atau lingkaran dengan garis.

d. Collinier Constraint
Collinier Constraint berfungsi untuk menempelkan atau
meratakan 2 buah garis.
e. Perpendicular Constraint
Perpendicular Constraint fungsinya untuk membuat 2 garis
menjadi saling tegak lurus.

16
f. Concentric Constraint
Concentric Constraint fungsinya untuk membuat 2 lingkaran
atau Arc menjadi 1 titik pusat.
g. Horizontal Constraint
Toolbar ini fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal
atau sejajar dengan sumbu x.
h. Vertical Constraint
Vertical Constraint fungsinya untuk membuat garis menjadi
vertikal atau sejajar dengan sumbu Y.
i. Symmetric Constraint
Symmetric Constraint fungsinya untuk mensimetrikan 2 buah
lingkaran atau 2 buah garis.
j. Equal Constraint
Equal Constraint fungsinya untuk menyamakan obyek.
2. Toolbar Modify
1. Mirror Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan
referensi garis cermin. Hasil objek Mirror simetris terhadap
objek aslinya.
2. Rectangular Patern Fungsinya untuk membuat duplikat objek
dengan pola lurus. Dengan Rectangular Patern kita akan lebih
menghemat waktu tanpa membuat objek satu persatu.
3. Circular Patern Fungsinya untuk membuat duplikat objek
dengan pola melingkar. Circular Patern biasanya digunakan
untuk membuat lubang baut.
4. Offset Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil
lebih besar atau lebih kecil dari objek asli dengan jarak sama
pada semua sisi.
5. Extend Fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc,
Spline, pada sketch yang terbuka.
6. Trim Fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada
objek yang saling berpotongan.
7. Split Fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi
2 bagian dengan bantuan objek potong.

17
8. Move Fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang
diinginkan.  Copy Fungsinya untuk menduplikat objek
9. Scale Fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau
lebih kecil.  Rotate Fungsinya untuk memutar objek ke posisi
yang diinginkan.
10. Stretch Fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang
diinginkan. Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka
perlu dilakukan pengecekan menggunakan Dimension dan
Costraint.
11. Perpendicular Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi
saling tegak lurus.
12. Paralel Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi sejajar.
13. Tangent Fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc)
menjadi bersinggungan.
14. Coincident Fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan.
15. Concentric Fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc
menjadi 1 titik pusat.
16. Collinear Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling
berhimpit.
17. Equal Fungsinya untuk menyamakan ukuran objek.
18. Horizontal Fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal
atau sejajar dengan sumbu X.
19. Vertical Fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau
sejajar dengan sumbu Y.
20. Fix Fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-
constraint secara otomatis terhadap Coordinate System.
21. Show Constraint Fungsinya untuk menampilkan Constraint
pada geometri yang kita pilih.
22. General Dimension Fungsinya untuk membuat ukuran pada
Sketch. Ukuran akan mengendalikan dan mempermudah dalam
mengubah bentuk Sketch.

18
23. Auto Dimension Fungsinya untuk membuat garis ukur secara
otomatis.
2.4 3D sketch
Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan 2D
sketch hanya pada 2 sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat membat
sketch yang tidak hanya 2 sumbu, misalnya jalur pipa yang berkelok-kelok,
membuat desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk Inventor Professional
2016, 2D sketch merupakan Default Sketch. Untuk mengaktifkan 3D sketch
kita harus Finish Sketch pada 2D sketch lalu kliklah 3D Sketch.

Gambar 2.5 sketch 3D autodesk inventor

Beberapa alat pada 3D sketch yaitu:


1. Line dan Spline Line digunakan untuk membuat garis lurus. Spline
digunakan untuk membuat garis kurva dengn titik Point tertentu.
2. Bend Fungsinya untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) menjadi
cembung atau cekung.
3. 3D Intersection Curve Fngsinya untuk membuat kurva 3D dengan hasil
perpotongan 2 Face, Surface, dan 2D Sketch.
4. Project Curve to Surface Fungsinya untuk membuat kurva 3D dengan
perpaduan 2D Curve Sketch dan Surface.
5. Helical Curve Fungsinya untuk membuat kurva spiral.

19
6. Part Setelah memahami Sketch yang merupakan dasar pembuatan Part,
kita akan mengulas Part. Pada Autodesk Inventor 2016 gambar Part
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a) Solid, yaitu objek yang padat.
b) Surface, yaitu objek yang tidak padat, hanya berupa kulit.
Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid.
Beberapa kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk
Surface. Part masih merupakan kelanjutan Sketch. Oleh karena itu, setelah
selesai membuat Sketch, kita akan otomatis berpindah ke sesi Part. Semua
Toolbar seperti Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk membuat
Part.

Gamabar 2.6 Finish sketch autodesk inventor

Beberapa alat untuk membuat Part adalah sebagai berikut:


1. Extrude
Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi, tebal
atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran tertentu. Untuk
memberikan fitur Extrude kita harus menentukan Profil, Output, dan
Operation. Selain itu, yang penting juga pada fitur ini adalah Distance,

20
To Next, To, From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada
extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All.
Extrude dapat dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan
dapat pula dibuat memotong part lain pada Assembly.
2. Revolve
Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk
silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang
ditentukan. Untuk membentuk part dengan dengan fitur ini perlu
ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu
dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat
dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve
menyesuaikan dengan metode ekstensinya.
3. Hole
Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa
Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang
parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang
ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan
konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian). Pada
Hole ada 4 macam cara untuk membuat lubang, yaitu: From Sketch,
Linear, Concentric, dan On Point.
4. Shell
Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua
sisi dengan ketebalan tertentu.
5. Ribs
Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part.
6. Loft
Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa
bentuk atau potongan yang berbeda.

21
7. Sweep
Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau
Profile melalui garis edar (Path).
8. Coil
Fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas.
9. Thread
Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti
poros dan murbaut.
10. Fillet
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi
cembung atau cekung sehingga ujung tidak tajam.
11. Chamfer
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi
miring sehingga ujung tidak tajam.
12. Move Face
Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di dalam
Part.
13. Draft
Fungsinya untuk memiringkan Face (permukaan) terhadap
permukaan lain.
14. Split
Fungsinya untuk membelah atau memotong Part atau Face menjadi
beberapa bagian.
15. Bend Part
Fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi
garis tekuk pada Sketch.

16. Work Plane


Fungsinya untuk membuat bidang kerja baru. Dalam prakteknya kita
mungkin memerlukan bidang baru yang tidak sejajar dengan bidang kerja
lainnya.

22
17. Work Axis
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun
saat Assemby Part.
18. Work Point
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun
saat Assemby Part.
2.5 Assembly
Dalam mendesain sebuah mesin atau produk yang terdiri atas berbagai
macam Part kita akan membutuhkan Assembly sebagai tema untuk merakit.
Di dalam Assembly, kita dapat melakukan berbagai macam pekerjaan,
seperti melakukan modifikasi Part, simulasi fungsi alat, sampai berbagai
macam analisis lainnya. Dengan demikian, pekerjaan kita dalam mendesain
akan lebih mudah. Assembly sendiri terdiri atas Single Part dan Sub
Assembly yang semuanya ada di dalam File Assembly. Di dalam Assembly
yang besar dan memiliki banyak Part buatlah beberapa Assembly kecil atau
Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses modifikasi
Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-
kelompok kecil.

Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut:

1. Place Component Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke


dalam File Assembly. Kita dapat memasukkan beberapa komponen
sekaligus ke dalam Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam
linkungan assembly secara otomatis akan ditempatkan pada origin
point(0,0,0) dalam keaadan grounded. Kita dapat menaruh lebih dari satu
komponen yang sama dengan mengklik dilokasi yang berbeda dalam
graphic window.

23
2. Assembly Constraint Kita menggunakan assembly constraints untuk
menciptakan hubungan parametris antara tiap komponen dalam tiap
assembly. Sebagaimana anda menggunakan 2D konstrain untuk
mengontrol geometri 2D, menggunakan 3D assembly constrain dalam
sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah komponen dalam
hubungannya dengan komponen yang lain.
3. Basic assembly constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
 Mate/Flush Constraint Digunakan untuk meluruskan part feature
seperti permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.
 Angle Constraint Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah
part bisa diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau
sumbu-sumbu.
 Tangent Constraint Digunakan untuk membuat sebuah hubungan
tangensial antara permukaan dari dua buah part. Salah satu part tersebut
harus merupakan permukaan lengkung.
 Insert Constraint Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke
komponen lain seperti baut poros dan lain–lain kedalam lubang
pasangannya pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan
sebuah mate constraint antara dua sumbu dan sebuah mate constraint
antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan dengan memilih
edge circular pada tiap part.

24
2.6 Gambar Kerja (Drawing)

Setelah membuat gambar 3D, kita akan membuat gambar kerja berupa
2D. Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara
perancang dengan pelaksana. Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu
memberi gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran
benda yang akan dibuat. Autodesk Inventor menerapkan beberapa standard
gambar kerja, seperti ISO, JIS, DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar
kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur secara
otomatis setelah kita memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang
akan dipakai. Kita masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis
untuk disesuaikan dengan kebutuhan.

Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja yaitu:

1. Base View Berfungsi untuk mengambil pandangan dasar.


2. Projected View Berfungsi mengambil view dari atas, bawah, dan
samping. Syaratnya, harus memiliki Base View terlebih dahulu.
3. Auxiliary View Fungsinya untuk mengambil view dengan bantuan salah
satu garis pada view yang telah kita ambil.
4. Section View Fungsinya untuk membuat gambar potongan agar dapat
memperjelas bagianbagian yang tersembunyi.
5. Detail View Fungsinya untuk memperbesar bagian tertentu yang
kelihatan kecil dan rumit agar menjadi lebih besar.
6. Broken View Digunakan untuk menyederhanakan gambar apabila benda
terlalu panjang bila dibuat gambarnya.
7. Break Out View Menghilangkan sebagian benda untuk
memperlihatkanfitur atau komponen yang terhalang. Setelah bisa
menampilkan bentuk 2D dari berbagai pandangan maka kita
membutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar Annotate untuk
memperlengkap dan memperjelas apa yang akan kita tampilkan.

25
Beberapa Tool pada Annotate yaitu:

1. Dimension Fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran seperti


Horizontal, Vertical, Radius, Diameter, dan Angle.
2. Baseline Dimension Berfungsi untuk membuat ukuran bertingkat secara
berkelompok.
3. Ordinate Dimension Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem
koordinat secara berkelompok.
4. Hole / Thread Notes. Berfungsi untuk membuat catatan lubang dan ulir.
5. Bend Notes Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet
Metal.
6. Chamfer Notes Berfungsi membuat catatan Chamfer.
7. Center Mark Berfungsi membuat tanda titik pusat lingkaran.
8. Surface Texture Symbol Berfungsi membuat simbol untuk jenis
pengeraan dan hasil pengerjaan pada suatu permukaan.
9. Welding Symbol Berfungsi untuk membuat simbol pengelasan.
10. Text Berfungsi membuat tulisan ata catatan tambahan untuk menambah
keterangan dalam gambar kerja.
11. Leader Text Berfungsi membuat catatan dengan garis panah sebagai
penunjuk.
12. Balloon Berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa nomor urut
yang akan terhubung dengan nomor di Part List.
13. Part List Berfungsi membuat daftar Part berdasarkan Balloon yang telah
kita buat sebelumnya.

26
BAB III
TUGAS-TUGAS
3.1 Tugas 1

Dalam Tugas 1 pembentukan benda kerja yang dibuat menggunakan tool


Extrude, Chamfer dan Fillet.

1. Membuat Benda kerja melalui 2D kemudian Extrude


2. Kemudian ujung pada pillar yang tinggi sisinya di Chamfer seperti pada
3. Setelah di Chamfer sisi yang telah di Chamfer di Fillet seperti pada
4. Setelah itu kita membuat new Sketch pada kedua sisi benda kerja dan
membuat lubang menggunakan Extrude dengan format Cut.

27
3.2 Tugas 2

Pada Tugas 2 menggunakan berbagai macam tool baru berikut yaitu


Revolve, Circullar Pattern dan Sketch name.

1. Membuat benda kerja berupa garis lurus kemudian Revolve.


2. Melubangi bagian tabung menggunakan sketch 2D dan lingkarkan
pada alas tabung kemudian Extrude cut hingga membuat lubang.
3. Membuat Nama dalam alas tabung menggunakan sketch pada alas tabung sisi
yang lainnya dan ubah dengan nama yang ingin dituliskan.

28
3.3 Tugas 3

Pada Tugas 3 penggunaan Work Plane dan Coil dimasukkan dalam


pengerjaannya :
1. Membuat tabung dengan ukuran revolve yang berbeda-beda.
2. Penggunaan Work Plane untuk membuat lubang pada tabung part.
3. Setelah dilubangi akan didapat.
4. Penggunaan Circullar Pattern untuk membentuk baling-baling pada
belakang Benda kerja.

29
3.4 Tugas 4

Pada Tugas 4 penggunaan tool baru yaitu hanyalah Hole. Langkah-langkah


nya sebagai berikut :
1. Pembentukan benda kerja dari 2D menjadi 3D dengan menggunakan
Revolve.
2. Membentuk bagian silinder pada sisi depan benda kerja menggunakan
work plane dan melubangi menggunakan Hole

30
3.5 Tugas 5

Pada Tugas 5 penggunaan tool baru yaitu menghubungkan part satu


dengan part yang lainnya (Assembly) dengan menggunakan tool yaitu
Joint dan Constrain untuk menghubungkannya. Penggunaan Thread pun
sangat berguna dalam menghubungkan part sama halnya seperti Coil,
Thread dapat membentuk ulir sesuai yang kita inginkan.
1. Pembentukan part 1 dengan menggunakan Extrude, Circle dan Thread
pada bagian yang dilubangi.
2. Pembentukan part 2 dengan menggunakan Extrude dan melubangkan
bagian tengahnya untuk membentuk ulir dengan Thread.
3. Pembentukan part 2 dengan menggunakan Revolve pada garis dan
kemudian membentuk ulir dengan Thread.

31
BAB IV

PEMBUATAN PROYEK

Gambar 4.1 Hasil Assembly Project

Pembuatan Proyek saya membuat As Output/Shaft Output. Shaft Output berfungsi


untuk meneruskan tenaga putar yang keluar dari transmisi yang selanjutnya
dipindahkan ke propeller shaft.

1. Part 1 : Shaft

Gambar 4.2 Part 1

Shaft adalah bagian terpenting dalam As Output ini karena dia yang meneruskan
tenaga putar yang dipindahkan ke propeller shaft. Extrude dan Thread.

32
2. Part 2 : Clamp

Gambar 4.3 Part 2

Clamp berfungsi sebagai penahan pada part-part yang lainnya agar tidak
terjadinya gerakan atau terlepasnya part. Menggunakan Extrude.

3. Part 3 : Outer Boot

Gambar 4.4 Part


Outer Boot berfungsi untuk menyambungkan semua bagian part
dalam Bodynya agar tidak terlepas. Extrude dan Thread.
4. Part 4 : Clamp

Gambar 4.5 Part 4

Clamp berfungsi sebagai penahan pada part-part yang lainnya agar tidak
terjadinya gerakan atau terlepasnya part. Menggunakan Extrude.

33
5. Part 5 : Retainer Ring

Gambar 4.6 Part 5


Retainer ring merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock
penempatan posisi atau penahan (retainer), contohnya adalah
menempatkan dan menahan posisi shaft pada hole. Extrude dan Trim.
6. Part 6 : Ball

Gambar 4.7 Part 6


Bola merupakan pendukung gerakan dalam berputarnya shaft pada
roda penggerak bersamaan dengan Cage (ada berada dalam Cage).
Revolve.
7. Part 7 : Bearing Hub

Gambar 4.8 Part 7


Fungsi Bearing Hub adalah untuk mengurangi koefisien gesekan
antara as dan rumahnya. Menjadikan as dan rumahnya tidak aus karena
tidak bergesekan langsung tapi melalui bearing dan mempermudah
maintenance peralatan yang berputar. Revolve, Circullar dan Hole.

34
8. Part 8 : Cage

Gambar 4.9 Part 8


Cage berfungsi sebagai pembantu dalam berputarnya Shaft
bersama Bearing Hub atau bisa disebut juga bagian dari Bearing itu
sendiri. Extrude dan Work Plane.

9. Part 9 : Outer Joint Housing

Gambar 4.10 Part 9


Outer Joint Housing berfungsi sebagai yang mengakomodasi
perubahan sudut yang besar saat roda depan diputar oleh sistem kemudi.
Extrude, Thread dan Hole.
10. Part 10 : Slinger

Gambar 4.11 Part 10

Slinger berfungsi untuk mengencangkan dan menahan part lain


agar tidak terlepas dari bagian-bagiannya. Extrude dan Hole.

35
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penggunaan Autodesk Inventor mengajarkan kita lebih banyak tentang
menggambar teknik sehingga kita tau bagaimana cara membuat part-part
yang berhubungan dengan alat apapun, dan mengetahui cara proses
pembuatan bentuk partnya. Sehingga membuat praktikan menjadi dapat
mengetahui Gambar Teknik yang lebih modern dengan adanya Autodesk
Inventor tersebut.
5.2 Saran
Kepada pengurus Lab.Menggambar Teknik untuk fasilitas sudah baik dan
sangat nyaman dan memuat praktikan tidak merasa bosan dengan suasana
belajar yang seperti di kelas. Lalu untuk mas/mba asslab untuk proses
penyampaian materi mungkin jangan terlalu cepat karena praktikan akan
susah untuk mencerna apa yang di terangkan oleh asslab, mungkin agak
sedikit pelan-pelan supaya praktikan mudah mencerna nya. Lebih sedikit
lagi sabar dalam membimbing praktikan, dikarenakan praktikan baru
pertama mengenal Autodesk Inventor kebanyakan praktikan masih sedikit
kebingungan dan kurang paham.

36
DAFTAR PUSTAKA
 https://en.wikipedia.org/wiki/Rolling-element_bearing
 https://en.wikipedia.org/wiki/Constant-velocity_joint
 http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/135/MOD
UL%20PRAKTIKUM%20CAD-INVENTOR.pdf?sequence=1
 https://irwanmuhammad20.wordpress.com/pembelajaran-design-
gambar-menggunakan-program-autodesk-inventor/

37

Anda mungkin juga menyukai