PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Memahami ruang lingkup kerja dari Gambar Teknik.
2. Memahami proses menggambar teknik.
3. Memahami fungsi Gambar Teknik.
4. Dapat membuat Gambar Teknik.
5. Memahami perintah-perintah yang ada di Autodesk.
6. Memahami proses pembuatan model 2 dimensi di Autodesk.
7. Memahami proses pembuatan model 3 dimensi di Autodesk.
8. Dapat membuat objek 2D dan 3D
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode “praktik dan
analisis“, yaitu mahasiswa langsung melakuakan praktik dan mengerjakan
berdasarkan teori yang telah dipelajari dan menganalisa hasil dari praktikum
tersebut yang disusun sebagai laporan
2
BAB II
PERANCANGAN PRODUK
3
Setelah program Autodesk Inventor Professional 2015 ter-install di
komputer, kita dapat memulai menggunakan Autodesk Inventor Profesional
2015, sebagai berikut :
1. Memulai Autodesk Inventor bisa dengan dua cara yaitu:
a) Melalui icon di desktop
Perhatikan Dekstop pada layar monitor, selanjutnya lakukan
double-clicking
4
2. Setelah selesai proses, maka akan muncul tampilan jedela Autodesk
Inventor Profesional 2015, selanjutnya klik toolbar New atau tekan
CTRL+N.
3. Selanjutnya muncul dialog New File, pilihlah tab English (satuan inchi)
atau Metric (satuan mm). pilih salah satu template sesuai kebutuhan.
5
Dalam autodesk inventor terdapat pilihan template yang ingin kita
gunakan. Masing–masing template mempunyai kegunaan dan fungsi sesuai
pekerjaan yang kita inginkan. Berikut adalah penjelasan pada masing-
masing template, yaitu:
Sheet Metal.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis
metal seperti benda-benda yang terbuat dari plat besi yang
ditekuk-tekuk.
Standard.dwg
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja.- Standard.iam
Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri
atas beberapa part atau komponen.
Standard.idw
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D.-
Standard.ipn Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan
perakitan dari gambar assembly yang telah dirakit. Kita dapat
memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View.
Standard.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum
tanpa spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet
Metal.
Weldment.iam
Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool
untuk teknik pengelasan.
6
4. Tampilan selanjutnya akan muncul jendela kerja Autodesk Inventor
Keterangan:
7
• Status Bar menampilkan teks berupa pesan untuk
mempermudah langkah dalam bekerja menggunakan
Autodesk Inventor Professional 2015.
8
c. Sistem Navigasi Pada Autodesk Inventor
Sistem Navigasi pada Autodesk Inventor terdapat tool-tool navigasi
yang membantu mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja.
Kita dapat menemui tools tersebut seperti:
1. Zoom
Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang
kerja. Klik zoom lalu klik pada bidang kerja dan geser kursor ke
atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk mendapatkan
tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika
tools lain sedang aktif.
2. Pan
Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan
lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada
tempat yang dinginkan
3. View Face
Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face.
Face hanya berlaku untuk permukaan datar. Kliklah view face, lalu
klik pada face yang kita pilih maka akan diperbesar
4. Free Orbit
Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah free
orbit, lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai
memperoleh tampilan yang diinginkan
5. View Cube
Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah
ditentukan seperti front, top, left dan lain-lain. Kliklah view cube
untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut kanan atas. Untuk
memilih arah, cukup klik salah satu sisi view cube
9
6. Full Navigtion Wheel
Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti
zoom, orbit, pan, dan lain-lain. Kliklah full navigation wheel
sehingga akan keluar menu dan pilihlah salah satu perintah yang
akan dipakai
Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah yang
sering digunakan. Apabila kita telah terbiasa menggunakannya maka
akan sangat menghemat waktu.
Tombol Kegunaan
10
F6 F6 Kembali ke tampilan isometrik.
E .
11
Esc Membatalkan / menghentikan suatu perintah.
Ctrl + Z .
12
d. Melakukan Sketch Dengan Autodesk Inventor
13
2.2 2D SKETCH
Sketch memiliki peranan penting karena merupakan proses awal/dasar
dalam membuat gambar 3D Model, Orthogonal, Presentasi dan
Assembly. Sketch hanya terdiri dari gambar geometri.
14
Three Point Rectangle
Tentukan titik pertama sebagai titik awal dari rectangle,
kemudian tentukan titik kedua sebagai arah dan jarah untuk
sisi pertama lalu tentukan titik ketiga untuk menentukan
jarak.
d. Membuat busur
Toolbar Arc dipergunakan untuk membuat busur, ada 3 cara
pembuatan busur yaitu:
Three Point Arc
Membuat busur dengan tiga titik yaitu dengan klik titik
awal lalu titik akhit kemudian tentukan radiusnya.
Tangent Arc
Tangent Arc digunakan untuk membuat busur yang
tangensial terhadap suatu garis/kurva yang sebelumnya
sudah ada pada sketsa, dengan titik akhir (end point) dari
garis tersebut sebagai titik awal busur.
Center Point Arc
Tentukan Center Point Arc kemudian klik titik 2 dan 3
sehingga akan terbentuk busur.
e. Membuat Garis kurva (Spline)
Langkahnya dengan menentukan titik awal untuk memulai
membuat Spline,kemudian tentukan titik tambahan jika
diperlukan. Untuk mengakhiri klik kanan dan pilih create.
f. Pembuatan Titik
Titik (point, hole center) digunakan sebagai titik acuan untuk
geometri yang lain atau bisa digunakan sebagai titik pusat
lingkaran dari hole feature yang akan dibuat.
g. Pembuatan fillet
Toolbar fillet digunakan untuk membuat bentuk
radius/setengah lingkaran pada sudut dari geometri.
Tahapannya pilih garis pertama dan garis kedua atau klik
pertemuan kedua garis tersebut.
h. Membuat Chamfer
Chamfer digunakan pada sudut dari sebuah profil untuk
membuat sudut tersebut patah dengan jarak tertentu. Chamfer
hanya bisa diterapkan pada sudut yang terbentuk dari garis
lurus saja.
15
i. Membuat Polygon
Toolbar polygon dapat membuat sampai 120 sisi, langkahnya
dengan menentukan jumlah sisi polygon dan creation method,
circumscribed atau inscribed. Selanjutnya gunakan dua titik
untuk menentukan center polygon dan luas polygon.
j. Membuat Text
Toolbar Text digunakan untuk menyisipkan teks pada gambar.
Toolbar General Dimension
Toolbar ini berfungsi untuk memberikan ukuran/dimensi pada
sketch seperti linier,angular, radius, diameter, maupun aligned.
Tahapan membuat dimension :
1. Klik menu General Dimension
2. Klik garis yang ingin diberi ukuran, klik titik ke titik, atau
titik ke garis.
3. Selanjutnya masukkan besar ukuran|Klik Apply|Close..
2.3 CONSTRAINT-MODIFY-NAVIGATE
1. Toolbar constraint
a. Coincident Constraint
Coincident Constraint berfungsi untuk memindahkan
menempelkan 2 obyek dengan menggabungkan kedua titik
dari kedua obyek tersebut.
b. Parallel Constraint
Parallel Constraint berfungsi untuk mensejajarkan sebuah garis
terhadap obyek lain.
c. Tangent Constraint
Tangent Constraint fungsinya untuk menyinggungkan 2 buah
obyek lingkaran dengan lingkaran atau lingkaran dengan garis.
d. Collinier Constraint
Collinier Constraint berfungsi untuk menempelkan atau
meratakan 2 buah garis.
e. Perpendicular Constraint
Perpendicular Constraint fungsinya untuk membuat 2 garis
menjadi saling tegak lurus.
16
f. Concentric Constraint
Concentric Constraint fungsinya untuk membuat 2 lingkaran
atau Arc menjadi 1 titik pusat.
g. Horizontal Constraint
Toolbar ini fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal
atau sejajar dengan sumbu x.
h. Vertical Constraint
Vertical Constraint fungsinya untuk membuat garis menjadi
vertikal atau sejajar dengan sumbu Y.
i. Symmetric Constraint
Symmetric Constraint fungsinya untuk mensimetrikan 2 buah
lingkaran atau 2 buah garis.
j. Equal Constraint
Equal Constraint fungsinya untuk menyamakan obyek.
2. Toolbar Modify
1. Mirror Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan
referensi garis cermin. Hasil objek Mirror simetris terhadap
objek aslinya.
2. Rectangular Patern Fungsinya untuk membuat duplikat objek
dengan pola lurus. Dengan Rectangular Patern kita akan lebih
menghemat waktu tanpa membuat objek satu persatu.
3. Circular Patern Fungsinya untuk membuat duplikat objek
dengan pola melingkar. Circular Patern biasanya digunakan
untuk membuat lubang baut.
4. Offset Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil
lebih besar atau lebih kecil dari objek asli dengan jarak sama
pada semua sisi.
5. Extend Fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc,
Spline, pada sketch yang terbuka.
6. Trim Fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada
objek yang saling berpotongan.
7. Split Fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi
2 bagian dengan bantuan objek potong.
17
8. Move Fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang
diinginkan. Copy Fungsinya untuk menduplikat objek
9. Scale Fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau
lebih kecil. Rotate Fungsinya untuk memutar objek ke posisi
yang diinginkan.
10. Stretch Fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang
diinginkan. Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka
perlu dilakukan pengecekan menggunakan Dimension dan
Costraint.
11. Perpendicular Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi
saling tegak lurus.
12. Paralel Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi sejajar.
13. Tangent Fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc)
menjadi bersinggungan.
14. Coincident Fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan.
15. Concentric Fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc
menjadi 1 titik pusat.
16. Collinear Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling
berhimpit.
17. Equal Fungsinya untuk menyamakan ukuran objek.
18. Horizontal Fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal
atau sejajar dengan sumbu X.
19. Vertical Fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau
sejajar dengan sumbu Y.
20. Fix Fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-
constraint secara otomatis terhadap Coordinate System.
21. Show Constraint Fungsinya untuk menampilkan Constraint
pada geometri yang kita pilih.
22. General Dimension Fungsinya untuk membuat ukuran pada
Sketch. Ukuran akan mengendalikan dan mempermudah dalam
mengubah bentuk Sketch.
18
23. Auto Dimension Fungsinya untuk membuat garis ukur secara
otomatis.
2.4 3D sketch
Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan 2D
sketch hanya pada 2 sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat membat
sketch yang tidak hanya 2 sumbu, misalnya jalur pipa yang berkelok-kelok,
membuat desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk Inventor Professional
2016, 2D sketch merupakan Default Sketch. Untuk mengaktifkan 3D sketch
kita harus Finish Sketch pada 2D sketch lalu kliklah 3D Sketch.
19
6. Part Setelah memahami Sketch yang merupakan dasar pembuatan Part,
kita akan mengulas Part. Pada Autodesk Inventor 2016 gambar Part
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a) Solid, yaitu objek yang padat.
b) Surface, yaitu objek yang tidak padat, hanya berupa kulit.
Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid.
Beberapa kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk
Surface. Part masih merupakan kelanjutan Sketch. Oleh karena itu, setelah
selesai membuat Sketch, kita akan otomatis berpindah ke sesi Part. Semua
Toolbar seperti Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk membuat
Part.
20
To Next, To, From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada
extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All.
Extrude dapat dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan
dapat pula dibuat memotong part lain pada Assembly.
2. Revolve
Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk
silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang
ditentukan. Untuk membentuk part dengan dengan fitur ini perlu
ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu
dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat
dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve
menyesuaikan dengan metode ekstensinya.
3. Hole
Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa
Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang
parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang
ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan
konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian). Pada
Hole ada 4 macam cara untuk membuat lubang, yaitu: From Sketch,
Linear, Concentric, dan On Point.
4. Shell
Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua
sisi dengan ketebalan tertentu.
5. Ribs
Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part.
6. Loft
Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa
bentuk atau potongan yang berbeda.
21
7. Sweep
Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau
Profile melalui garis edar (Path).
8. Coil
Fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas.
9. Thread
Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti
poros dan murbaut.
10. Fillet
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi
cembung atau cekung sehingga ujung tidak tajam.
11. Chamfer
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi
miring sehingga ujung tidak tajam.
12. Move Face
Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di dalam
Part.
13. Draft
Fungsinya untuk memiringkan Face (permukaan) terhadap
permukaan lain.
14. Split
Fungsinya untuk membelah atau memotong Part atau Face menjadi
beberapa bagian.
15. Bend Part
Fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi
garis tekuk pada Sketch.
22
17. Work Axis
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun
saat Assemby Part.
18. Work Point
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun
saat Assemby Part.
2.5 Assembly
Dalam mendesain sebuah mesin atau produk yang terdiri atas berbagai
macam Part kita akan membutuhkan Assembly sebagai tema untuk merakit.
Di dalam Assembly, kita dapat melakukan berbagai macam pekerjaan,
seperti melakukan modifikasi Part, simulasi fungsi alat, sampai berbagai
macam analisis lainnya. Dengan demikian, pekerjaan kita dalam mendesain
akan lebih mudah. Assembly sendiri terdiri atas Single Part dan Sub
Assembly yang semuanya ada di dalam File Assembly. Di dalam Assembly
yang besar dan memiliki banyak Part buatlah beberapa Assembly kecil atau
Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses modifikasi
Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-
kelompok kecil.
23
2. Assembly Constraint Kita menggunakan assembly constraints untuk
menciptakan hubungan parametris antara tiap komponen dalam tiap
assembly. Sebagaimana anda menggunakan 2D konstrain untuk
mengontrol geometri 2D, menggunakan 3D assembly constrain dalam
sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah komponen dalam
hubungannya dengan komponen yang lain.
3. Basic assembly constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
Mate/Flush Constraint Digunakan untuk meluruskan part feature
seperti permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.
Angle Constraint Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah
part bisa diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau
sumbu-sumbu.
Tangent Constraint Digunakan untuk membuat sebuah hubungan
tangensial antara permukaan dari dua buah part. Salah satu part tersebut
harus merupakan permukaan lengkung.
Insert Constraint Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke
komponen lain seperti baut poros dan lain–lain kedalam lubang
pasangannya pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan
sebuah mate constraint antara dua sumbu dan sebuah mate constraint
antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan dengan memilih
edge circular pada tiap part.
24
2.6 Gambar Kerja (Drawing)
Setelah membuat gambar 3D, kita akan membuat gambar kerja berupa
2D. Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara
perancang dengan pelaksana. Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu
memberi gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran
benda yang akan dibuat. Autodesk Inventor menerapkan beberapa standard
gambar kerja, seperti ISO, JIS, DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar
kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur secara
otomatis setelah kita memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang
akan dipakai. Kita masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis
untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
25
Beberapa Tool pada Annotate yaitu:
26
BAB III
TUGAS-TUGAS
3.1 Tugas 1
27
3.2 Tugas 2
28
3.3 Tugas 3
29
3.4 Tugas 4
30
3.5 Tugas 5
31
BAB IV
PEMBUATAN PROYEK
1. Part 1 : Shaft
Shaft adalah bagian terpenting dalam As Output ini karena dia yang meneruskan
tenaga putar yang dipindahkan ke propeller shaft. Extrude dan Thread.
32
2. Part 2 : Clamp
Clamp berfungsi sebagai penahan pada part-part yang lainnya agar tidak
terjadinya gerakan atau terlepasnya part. Menggunakan Extrude.
Clamp berfungsi sebagai penahan pada part-part yang lainnya agar tidak
terjadinya gerakan atau terlepasnya part. Menggunakan Extrude.
33
5. Part 5 : Retainer Ring
34
8. Part 8 : Cage
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penggunaan Autodesk Inventor mengajarkan kita lebih banyak tentang
menggambar teknik sehingga kita tau bagaimana cara membuat part-part
yang berhubungan dengan alat apapun, dan mengetahui cara proses
pembuatan bentuk partnya. Sehingga membuat praktikan menjadi dapat
mengetahui Gambar Teknik yang lebih modern dengan adanya Autodesk
Inventor tersebut.
5.2 Saran
Kepada pengurus Lab.Menggambar Teknik untuk fasilitas sudah baik dan
sangat nyaman dan memuat praktikan tidak merasa bosan dengan suasana
belajar yang seperti di kelas. Lalu untuk mas/mba asslab untuk proses
penyampaian materi mungkin jangan terlalu cepat karena praktikan akan
susah untuk mencerna apa yang di terangkan oleh asslab, mungkin agak
sedikit pelan-pelan supaya praktikan mudah mencerna nya. Lebih sedikit
lagi sabar dalam membimbing praktikan, dikarenakan praktikan baru
pertama mengenal Autodesk Inventor kebanyakan praktikan masih sedikit
kebingungan dan kurang paham.
36
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Rolling-element_bearing
https://en.wikipedia.org/wiki/Constant-velocity_joint
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/135/MOD
UL%20PRAKTIKUM%20CAD-INVENTOR.pdf?sequence=1
https://irwanmuhammad20.wordpress.com/pembelajaran-design-
gambar-menggunakan-program-autodesk-inventor/
37