Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NUR RESKY

NIM : 2108201602

KELAS : SIPIL B

MATA KULIAH : EKONOMI REKAYASA

A. Konsep Ekonomi Rekayasa


Ekonomi teknik semakin berperan dalam bidang keteknikan sebagai
tuntutan dari perkembangan ilmu dan teknologi. Seorang pengambil keputusan
dihadapkan kepada alternatif rancangan (design) atau pemecahan suatu masalah
yang lain yang semakin kompleks dimana satu diantaranya harus dipilih ekonomi
teknik merupakan salah satu alat ampuh untuk menentukan pilihan tersebu
dimana aspek teknis dan aspek ekonomis dikaji secara bersamaan. Studi ekonomi
teknik dilaksanakan untuk menemukan dan mengevaluasi pilihan yang tersedia.
Studi ini menjelaskan ada sejumlah alternatif yang lebih ekonomis disbanding
alternatif yang ada (Giatman, 2006).
konomi teknik adalah memuat tentang bagaimana membuat sebuah
keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang
berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang
terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan
suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.
Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan
tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan
studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam
mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan
dan sumber alam untuk kepentingan umat manusia.
Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap
berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil
keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang
konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan
keputusan dibawah ketidakpastian.
Sehingga penting mengetahui:
a. Prediksi kondisi masa yang akan dating.
b. Perkembangan teknologi.
c. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai.
Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai
presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap
kenyataannya, yang lebih dikenal RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya
yang berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan
pasti mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor
tersebut saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS

Sumber-sumber ketidakpastian:
1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis.
2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan.
3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan.
4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan.

Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu


prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil
analisis ekonomi kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan yang
melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya termasuk pengetahuan
analisis engineering.
Suatu prosedur analisis ekonomi teknik yang baik menggabungkan
prinsip-prinsip dasar yang terdiri dari 7 langkah. Prosedur 7 langkah juga
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam proses disain teknik.
Dalam hal ini, kegiatan proses disain membagi informasi untuk
langkah-langkah terkait dalam prosedur analisis ekonomi.
Hubungan umum antara kegiatan-kegiatan dalam proses disain dan
langkah-langkah dari prosedur analisis ekonomi diperlihatkan dalam tabel
Berikut:

Proses Disain Teknik Prosedur Analisis Ekonomi Teknik


Aktivitas : Langkah:
 Perlu definisi masalah- Perlu  Mengenal, merumuskan
perumusan masalah dan dan mengeval-uasi
evaluasi- Synthesis dari masalah- Membuat
masalah dan alternatif- kelayakan dari alternatif-
alternatif. alternatif- Membuat aliran
 Analisis, optimasi dan dana untuk setiap
evaluasi. alternatif-alternatif.
 Spesifikasi alternatif yang  Penentuan criteria.
diinginkan.  Analisis dan perbandingan
 Komunikasi. dari alternatif-alternatif.
 Pemilihan alternatif yang
diharapkan.
 Pemantauan unjuk kerja dan
pasca evaluasi.
Ekonomi teknik memberikan informasi tentang keputusan umum
berkenaan dengan pengoperasian suatu organisasi. Setelah dibuat keputusan
untuk menanamkan modal dalam sebuah proyek dan uang telah ditanamkan,
maka siapapun yang mengatur modal itu ingin mengetahui hasil-hasil
keuangannya. Sehingga, harus ditetapkan suatu prosedur akuntansi
sedemikian sehingga keuangan yang berkenaan dengan investasi itu dapat
direkam dan disimpulkan dan ditentukan unjuk kerja (performansi). Pada saat
yang sama, melalui penggunaan informasi keuangan yang baik, dapat
ditetapkan kontrol dan digunakan untuk mengarahkan operasi menuju
sasaran-keuangan yang diinginkan.

B. Life Cycle Cost (BIaya Siklus Hidup)


1. Pengertian Life Cycle Costing
Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan
untuk mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus
hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai dari perancangan
produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas
produk yang sudah jadi.
2. Pentingnya Life Cycle Costing
 Untuk meningkatkan kesadaran biaya.
 Evaluasi Seluruh biaya hidup.
 Memaksimalkan pendapatan.
 Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis
risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan
3. Kenapa harus menggunakan LCC?
 Project Engineering ingin meminimalkan biaya modal.
 Maintenance Engineering ingin meminimalkan jam perbaikan.
 Produksi ingin memaksimalkan jam operasi.
 Realibility Engineering ingin membatalkan kegagalan.
 Akuntansi ingin memaksimalkan nilai sekarang bersih proyek.
 Pemegang saham ingin meningkatkan kekayaan pemegang
saham.
 LCC dapat digunakan sebagai alat keputusan manajemen untuk
menyinkronkan konflik divisi dengan memfokuskan pada fakta,
uang, dan waktu.
4. Klasifikasi Biaya Life Cycle Costing
LCC Merupakan suatu rencana mengenai pengeluaran usulan
dari suatu proyek konstruksi sepanjang usia proyek tersebut. Pada
pelaksanaan pembangunan, mulai dari ide, studi kelayakan, perencanaan,
pelaksanaan, sampai pada operasi pemeliharaan dan pembongkaran
membutuhkan bermacam-macam biaya yang dikelompokkan menjadi
beberapa komponen, yaitu : biaya awal, biaya penggunaan dan biaya
perwatan.
Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:
 Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang
membuat prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan
kualitas.
 Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung,
biaya produksi tidak langsung.
 Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan,
pengangkutan, contoh, promosi, advertensi, dan pelayanan serta
garansi keluhan, pelayanan, pertanggungjawaban produk,
dukungan kepada pelanggan.
5. Life Cycle Cost dapat dirumuskan :
LCC = Biaya Awal + Biaya Penggunaan +Biaya Perawatan dan
Penggantian.
6. Pengembangan Model LCC
Kegiatan utama dari Siklus Hidup Biaya pengembangan model
adalah Perincian Biaya Struktur (CBS) pembangunan dan pemilihan
komponen biaya metode estimasi. Output LCC adalah perkiraan Biaya
Life Cycle, termasuk distribusi pada skala waktu, biaya driver, kepekaan
estimasi parameter tertentu dan risiko akibat ketidakpastian parameter
desain.
7. Penggunaan Model LCC
LCC untuk Supplier :
 Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengoptimalkan
desain mereka dengan mengevaluasi alternatif dan dengan
melakukan studi trade-off.
 Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengevaluasi
berbagai strategi biaya operasi dan pemeliharaan (untuk
membantu pengguna produk).
LCC untuk Customer :
 Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat mengevaluasi dan
membandingkan produk-produk alternatif.
 Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat menilai kelayakan
ekonomi proyek atau produk.

Anda mungkin juga menyukai