Anda di halaman 1dari 91

Mata Kuliah EKONOMI TEKNIK

BY
Andri H R Somamihardja, AMI.,MT.
Pengantar EKOTEK
LATAR BELAKANG
Ekonomi teknik (Engineering economy) adalah
disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek
ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi
sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat
usulan proyek-proyek teknik.
Prinsip dan metodologi ekonomi teknik merupakan
bagian integral dari manajemen sehari-hari dan
operasi perusahaan-perusahaan swasta dan koperasi,
pengaturan utilitas publik yang diregulasi, badan-
badan atau agen-agen pemerintah dan organisasi-
organisasi nirlaba.
LATAR BELAKANG
Prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis
pengunaan-penggunaan alternatif terhadap sumber
daya uang, khususnya yang berhubungan dengan aset-
aset fisik dan operasi suatu organisasi.
Alternatif alternatif timbul karena adanya
keterbatasan dari sumber daya (manusia, material,
uang, mesin, kesempatan).
Dengan berbagai alternatif yang ada tersebut maka
diperlukan sebuah perhitungan untuk mendapatkan
pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika
membandingkan berbagai alternatif rancangan,
maupun keputusan investasi modal, mengevaluasi
kesempatan finansial dll.
LATAR BELAKANG
Sehingga penting mengetahui:
1. Prediksi kondisi masa yang akan datang
2. Perkembangan teknologi
3. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai

 Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan


berbagai prediksi-prediksi yang masuk akal) terkadang dapat juga
perbedaan terhadap kenyataanya, yang lebih dikenal RESIKO.
 Dalam pengambilan keputusanya yang berdasar faktor-faktor (parameter)
tertentu yang tidak diketahui dengan pasti mengharuskan kita menganalisa
seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut saling mempengaruhinya,
yang dikenal analisis SENSITIVITAS
DEFINISI EKONOMI TEKNIK
Secara kasar dapat disebutkan bahwa penggunaan
terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa
alternatif untuk menetukan suatu aktivitas atau
investasi paling sedikit memberikan kerugian (Least
Costly) atau yang memberikan keuntungan paling
banyak (Most Profitable).
Studi ekonomi teknik membantu dalam mengambil
keputusan optimal untuk menjamin penggunaan dana
(uang) dengan efisien.
Studi ekonomi teknik harus diadakan sebelum setiap
uang akan diinvestasikan/dibelanjakan atau sebelum
komitmen-komitemen diadakan.
DEFINISI EKONOMI TEKNIK
Definisi Ekonomi Teknik : Disiplin ilmu yang
berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik
yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya
dan manfaat-manfaat usulan proyek teknik.
Ekonomi Teknik (Engineering Economics) mencakup
prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis untuk
pengambilan keputusan ekonomis.
Dengan teknik-teknik ini, suatu pendekatan yang
rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis
dari alternatif-alternatif yang berbeda dapat
dikembangkan.
DEFINISI EKONOMI TEKNIK
Studi ekonomi teknik dimulai dari sekarang (now).
Kesimpulan-kesimpulannya bergantung pada prediksi
kejadian (event) yang akan datang.
Studi-studi ekonomi teknik membutuhkan waktu
untuk perhitungan-perhitungan yang cermat.
Meskipun studi-studi sistematis ini bukan suatu
instrumen kecermatan/keseksamaan (precission),
melibatkan banyak faktor, perlu berdasarkan estimasi
biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang akan
menjadi sasaran kesalahan (error),
DEFINISI EKONOMI TEKNIK
Kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang benar
dalam membandingkan alternatif-alternatif peralatan akan
jauh lebih besar dengan estimasi-estimasi rinci daripada
keputusan-keputusan yang akan diambil atas dasar
pengalaman atau intuisi seseorang.
Bisnis yang sehat akan mendasarkan pada keputusan-
keputusan yang sudah diperhitungkan dengan cermat.
Oleh sebab itu, untuk keputusan-keputusan manajemen,
faktor pengalaman dan pertimbangan saja ada.
Tugas-tugas Ekonomi Teknik : Menyeimbangkan berbagai
tukar rugi diantara tips-tips biaya dan kinerjanya.
Prinsip prinsip ekonomi teknik
1. Membuat alternatif (keputusan) : Pemilihan
keputusan diantara alternatif-alternatif perlu
didentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk
analisis-analisis selanjutnya.
2. Fokuskan pada perbedaan-perbedaan : Jika semua
alternatif yang layak tepat sama, maka tidak ada
dasar atau perlunya perbandingan.
3. Gunakan sudut pandang yang konsisten : Hasil-hasil
yang prospektif dari alternatif-alternatif harus
dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang
yang telah didefinisikan.
Prinsip prinsip ekonomi teknik
4. Gunakan satu ukuran umum : Dengan menggunakan
satu pengukuran yang umum untuk menghitung
sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan
mempermudah analisis dan perbandingan alternatif
yang di dapat.
5. Pertimbangkan kriteria yang relevan : Pemilihan
alternatif yang disukai memerlukan penggunaan satu
atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus
mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan
dalam satuan monetr yang dinyatakan dalam satuan
pengukuran lain.
Prinsip prinsip ekonomi teknik
6. Membuat tugas suatu ketidakpastian :
Ketidakpastian terkadang langsung memproyeksikan
atau memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa
datang dan harus dikenali dalam analisis dan
perbandingannya.
7. Tinjau kembali keputusan-keputusan anda : Perbaiki
hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses
penyesuaian diri terhadap yang dapat dipraktekkan
secara luas, hasil yang diperkirakan semula dari
alternatif terpilih secara berturut-turut harus
dibandingkan dengan hasil sebenarnya.
Tahapan-Tahapan dalam proses pengambilan
keputusan
Seorang insinyur atau manajer selalu dihadapkan pada
permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan
lebih dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk
melakukan sesuatu (do action) dan tidak melakukan
sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif
terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan
kriteria yang sama. Langkah-langkah pengambilan
keputusan dapat dilihat pada gambar berikut.
Pengambilan keputusan yang rasional merupakan
keputusan yang komplek dan beragam. Ada 8 tahapan
yang harus dilakukan dalam pengambilan sebuah
keputusan:
Tahapan-Tahapan dalam proses pengambilan
keputusan
1. Mengenali Masalah
 Jhon Dewey seorang filsuf Amerika mengatakan “suatu masalah yang
didefinisikan secara benar adalah masalah yang sebagian telah
terselesaikan”. Itu berarti hanya masalah yang telah dikenali dengan
benarlah yang berpotensi untuk diselesaikan, tanpa mengenali masalah
dengan benar kita akan tersesar sehingga solusi yang tepat tidak akan
pernah tercapai.

2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran


 Masalah adalah situasi yang menghambat tercapainya suatu tujuan yang
telah ditentukan.di dalam sebuah perusahaan berbagai masalah utama akan
terkait dengan tidak tercapai sebuah profit, dan masalah yang dihadapi para
individu umumnya terkait dengan tidak tercapainya kepuasan. Tujuan-
tujuan yang bersifat umum seringkali diuraikan menjadi tujuan yang
sempit, spesifik, dan kuantitatif.
Tahapan-Tahapan dalam proses pengambilan
keputusan
3. Menyusun Data yang Relevan
 Sebuah keputusan yang terbaik adalah keputusan yang dibuat dengan
memanfaatkan informasi yang tepat yang didapat dengan menyusun
berbagai data yang lebih akurat dan relevan. Dalam mengembangkan
informasi itu analis harus dapat data yang relevan dan bisa menentukan
apakah nilainya sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memperolehnya. Menyusun data yang relevan adalah pekerjaan yang sangat
sulit.
4. Mengidentifikasi Alternatif yang Layak
 Dari sekian banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian
alternatif yang layak dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun
demikian perlu kehati-hatian untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada
tahap ini, jika itu terjadi maka solusi yang didapatkan mungkin bukan yang
terbaik. Ada berbagai alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan
alasan yang sangat jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi,
dan keterbatasan waktu.
Tahapan-Tahapan dalam proses pengambilan
keputusan
5. Menetapkan Kriteria Penilaian Alternatif
 Dengan menggunakan alternatif terbaik dipilih dengan menilai berdasarkan
berbagai kriteria tertentu, kata terbaik menunjukan bahwa penilaian pada
dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi spektrum paling buruk, buruk –
cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan demikian baik buruknya
suatu alternatif akan bersifat relatif.
 Untuk menilai suatu alternatif dapat dilakukan denga cara yang berbeda
misalnya:
1. Menghasilkan paling sedikit kerusakan
2. Memperbaiki distribusi kekayaan penduduk
3. Menggunakan uang secara efisien dan ekonomis
4. Meminimasi pengeluaran uang
5. Memastikan bahwa yang mendapat benefitdari keputusan yang lebih banyak dari pada yang menderita akibat
keputusan yang itu
6. Meminimasi waktu pencapaian tujuan
7. Meminimasi pengangguran
8. Membangun Model Keterhubungan
9. Sebuah elemen yang telah diidentifikasi (tujuan, data informasi, alternatif potensial, dan kriteria) digabungkan mejadi
model matematika yang menunjukan hubungan antara variabel dan kemudian dipresentasikan.
Tahapan-Tahapan dalam proses
pengambilan keputusan
5. Memprediksi Keluaran Alternatif
 Model yang telah dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi
keluaran (outcome) dari setiap alternatif, perlu diingat bahwa setiap
alternatif itu bisa menghasilkan keluaran yang beragam. Tapi guna
menghindari komplikasi yang tidak perlu maka pengambilan keputusan
diasumsikan menggunakan keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain
diabaikan.
6. Memilih Alternatif Terbaik
 Memilih alternatif terbaik berdasarkan berbagai kriteria yang telah
ditetapkan, pengambilan keputusan ini harus dilakukan secara hati-hati dan
banyak diyakini bahwa solusi yang terbaik untuk masalah ini telah
ditentukan dengan seksama.
7. Audit Pasca Pengambilan Keputusan
 Ini sangat penting dilakukan untuk menjamin apa yang seharusnya
diproyeksikan akan tercapai. Jika semua pihak yang terlibat dalam
menyelesaikan suatu masalah itu menyadari bahwa rekomendasi mereka
akan diaudit tingkat keberhasilannya.
Proses pengambilan keputusan dalam
ekonomi teknik
 Pengambilan keputusan dalam ekonomi teknik hampir selalu berkaitan dengan
penentuan layak atau tidaknya suatu alternatif investasi dilakukan dan
penentuan yang terbaik dari alternatif-alternatif yang tersedia. Proses
pengambilan keputusan ini terjadi karena :
1. Biasanya setiap investasi atau proyek bisa dikerjakan dengan lebih dari satu
cara sehingga harus ada proses pemilihan,
2. Karena sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu investasi terbatas
sehingga tidak semua alternatif bisa dikerjakan, namun harus dipilih yang
paling menguntungkan
 Seperti halnya pengambilan keputusan pada bidang-bidang yang lain,
pengambilan keputusan pada ekonomi teknik harus melalui suatu langkah-
langkah yang sistematis mulai dari mendefinisikan alternatif-alternatif
investasi sampai pada penentuan alternatif yang terbaik. Hampir semua proses
pengambilan keputusan dimulai dari adanya ketidakpuasan terhadap suatu hal
atau adanya pengakuan terhadap suatu kebutuhan sehingga pembuat
keputusan merasa perlu untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan hal
itu. Proses pengambilan keputusan akan berakhir dengan rencana untuk
memperbaiki ketidakpuasan atau memenuhi kebutuhan tadi.
Proses pengambilan keputusan dalam
ekonomi teknik
 Untuk menggabungkan kondisi awal dan akhir dari proses pengambilan
keputusan maka secara umum langkah-langkah yang diambil adalah :
1. Memformulasikan permasalahan, termasuk di antaranya menentukan ruang lingkup secara
umum yang menggambarkan kondisi awal dan akhir yang dihubungkan dengan proses “kotak
hitam” yang belum diketahui. Artinya, pada tahap ini hanya perlu diformulasikan permasalahan
apa yang dihadapi dan kondisi apa yang diharapkan setelah suatu solusi diterapkan, tanpa harus
menyatakan bagaimana cara atau metoda solusi yang akan digunakan.
2. Menganalisis permasalahan untuk menyatakan permasalahan tersebut dengan lebih detail
termasuk memformulasikan tujuan, sasaran, kendala yang dihadapi, variabel keputusan yang
harus dicari nilainya, serta kriteria keputusan yang akan digunakan. Tahap ini menjadi begitu
penting karena kelemahan atau kesalahan yang terjadi di sini akan berakibat langsung pada
keputusan yang akan diambil.
3. Mencari alternatif-alternatif solusi dari permasalahan yang dianalisis. Tahap ini membutuhkan
kreativitas dalam menemukan alternatif-alternatif solusi. Seringkali tahap ini digabungkan
langsung dengan tahap evaluasi alternatif. Sebagai akibatnya, usaha pencarian alternatif sering
dihentikan setelah ditemukan alternatif yang dinilai layak secara ekonomis walaupun
sebenarnya masih ada alternatif yang lebih baik.
4. Memilih alternatif terbaik melalui pengukuran performansi masing-masing alternatif dan
dibandingkan dengan kriteria keputusan yang telah ditetapkan. Alternatif-alternatif yang masih
akan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya untuk selanjutnya dipilih yang terbaik.
Proses pengambilan keputusan dalam
ekonomi teknik
 Secara prinsip dapat dikatakan bahwa proses pengambilan keputusan dalam
ekonomi teknik juga tidak lepas dari proses penentuan alternatif-alternatif dan
pemilihan alternatif terbaik.
 Langkah-langkah penentuan alternatif adalah langkah yang cukup teknis.
Langkah ini tidak akan bisa dilakukan dengan baik tanpa keterlibatan orang-
orang yang mengetahui seluk beluk teknis dari berbagai hal yang berkaitan
dengan proses yang dihadapi.
 Selanjutnya, langkah pemilihan alternatif dalam ekonomi teknik senantiasa
dilakukan dengan mengukur performansi ekonomi dari masing-masing
alternatif sehingga keterlibatan orang-orang yang mengerti tentang analisis
ekonomi sangat dibutuhkan.
 Seorang pengambil keputusan yang berkaitan dengan ekonomi teknik harus
mampu mensistesis berbagai informasi yang mendukung, baik yang berasal
dari data-data masa lalu, maupun yang berupa prediksi kondisi masa-masa
yang akan datang.
Proses pengambilan keputusan dalam
ekonomi teknik
 Dalam melihat performansi ekonomi suatu alternatif, seorang pengambil
keputusan harus bisa mendapatkan gambaran kondisi keuangan yang
berkaitan atau yang sejenis dengan alternatif tersebut.
 Peranan seorang akuntan dalam menyajikan informasi-informasi keuangan
masa lalu menjadi sangat penting dalam kaitan ini. Di sisi lain seorang ahli
ekonomi teknik diharapkan bisa melakukan analisis-analisis ke depan
berkaitan dengan aliran kas (cash flow) yang bisa dihasilkan dan atau
diperlukan oleh suatu alternatif yang ditawarkan.
Pemecahan masalah dalam ekonomi teknik
 Dalam pengabilan keputusan adalah mengenali masalah yang ada. Suatu
masalah timbul apabila ada perbedaan antara keinginan yang di tetapkan
dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi.
 Adanya perbedaan ini tidak menjamin bahwa seseorabg akan langsung
membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah.
1. Pertama, yang harus kita lakukan yaitu mengetahui adanya perbedaan. Kita
harus mengetahui adanya masalah sebelum mulai mencari pemecahan
masalah.
2. Kedua, menyadari adanya perbedaan antara keinginana yana di tetapkan dan
kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai pengambilan
keputusan. Kita harus termotivsi untunk mengurangi perbedaan tersebut.
3. Ketiga, selain hal-hal tersebut kita juga harus memiliki peengetahuan,
keterampilan, kemampuan, dan sumbe-sumber daya untuk menyelesaikan
masalah tersebut
Analisis Pengambilan Keputusan
 Analisis adalah pemilihan atas dua alternatif dengan cara menentukan selisih
cash flow dari kedua alternatif, umumnya dipakai untuk menentukan IRR dari
dua alternatif yang memiliki keseluruhan cash flow negative (kecuali nilai
sisa).
 Analisis biasanya dinyatakan juga sebagai biaya diferensial, biaya marjinal,
atau biaya relevan. Analisis ini fleksibel, dimana data dapat dihitung dan
disajikan untuk alternatif keputusan berdasarkan periode, seperti hari, minggu,
bulan atau tahun.
 Analisis incremental digunakan dalam pengambilan keputusan ketika jumlah
dari alternatif keputusan dan keadaan alam sangat besar. Penggunaan tabel
payoff atau pohon keputusan mungkin terlalu rumit untuk digunakan,
sehingga dalam pengambilan keputusan dilakukan pendekatan yang telah
disederhanakan. Pendekatan ini membantu pemimpin perusahaan untuk
melakukan sejumlah keputusan yang tepat dalam waktu yang relatif singkat.
Analisis ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti bidang pemasaran
atau bidang produksi.
Analisis Pengambilan Keputusan
Contoh Kasus dan Pemecahanya
 Pengendalian material disuatu pabrik dilakukan secara manual. Biaya yang
diperlukan untuk gaji karyawan yang mengoperasikan pengendalian material
tersebut (termasuk gaji lembur, asuransi, biaya cuti dan sebagainya) ditaksir
tiap tahun Rp. 9.200.000,00
 Pengendalian secara manual ini disebut alternatif A.

 Untuk menekan gaji karyawan yang cenderung meningkat, pabrik tersebut


ingin mengganti pengendalian material tersebut dengan otomatis ingin
mengganti pengendalian material tersebut dengan yang otomatis (alternatif B)
yang harganya adalah Rp. 15.000.000. Dengan menggunakan pengendalian
otomatis tersebut, gaji karyawan ditaksir akan berkurang menjadi Rp.
3.300.000 tiap tahun.
 Biaya pengoperasian yang terdiri atas biaya listrik, pemeliharaan dan pajak
masing-masing-masing tiap tahun adalah Rp. 400.000, Rp.1.100.000, dan Rp.
300.000. Jika pengendalian otomatis yang digunakan ada pajak ekstra sebesar
Rp. 1.300.000 tiap tahun.
Analisis Pengambilan Keputusan
 Pengendalian otomatis tersebut dapat dipakai selama 10 tahun dengan nilai
akhir nol. Jika suku bunga i = 9% (MARR), tentukan alternatif mana yang
dipilih. Pertama-tama dibuat terlebih dahulu tabel aliran kas tersebut :
 Jawab :

NPW = 0 = -15.000.000 + 2.800.000 (P/A, i%, 10)

Atau NAW = 0 = -15.000.000 (A/P, i%, 10) + 2.800.000

Dengan cara coba-coba diperoleh i = 13,3%.

Karena i = 13,3% > 9% maka pilih alternatif B karena lebih ekonomis.

Jika digunakan perhitungan EUAC maka diperoleh :

EUAC (A) = Rp. 9.200.000

EUAC (B) = 15.000.000 (A/P, 9%, 10) + 3.300.000 + 400.000 + 1.100.000 + 300.000

+ 300.000 = Rp. 8.737.000


KESIMPULAN
 Jadi yang dimaksud dengan ekonomi teknik penentuan faktor-faktor dan
kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif
dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang
teknik.
 Hubungannya sangat erat antara ekonomi teknik dengan jurusan teknik mesin.
Karena dengan ekonomi teknik kita dapat memperhitungkan biaya ataupun
keuntungan ke depannya.
MATERI Ekotek
Basic Engineering Economic Analysis
1. Introduction
2. Laporan keuangan, Cashflow dan Depresiasi
3. Future Value
4. Present Value
5. Annual & Gradien Value
6. NPV – IRR method
7. PB – BCR Analysis
8. Analisa Sensitivitas
9. Analisa Inkremental
10.BEP-Break-Even Point Analysis
11.Inflasi dan Deflasi
12.Kuis I
13.Kuis II
14.Midtest
15.Final test
PENGERTIAN EKOTEK (1)
Insinyur mempertemukan dua bidang yang berlawanan,
teknik dan ekonomi. Bidang teknik fokus pada produksi
dan pelayanan berdasarkan hukum-hukum teknis.
Sedangkan nilai kekayaan dari produk dan layanan
diukur berdasarkan kreteria ekonomis.
Gerald J. Thuesen & W.J. Fabrycky
PENGERTIAN EKOTEK (2)
Penentuan kelayakan alternatif investasi
berdasarkan kreteria ekonomis yang
fokus pada aspek finansial dengan
mempertimbangkan faktor-faktor teknis
(evaluasi investasi proyek)
Eugene L. Grant, et.al
EKONOMI TEKNIK
1. Apa itu Investasi
 Investasi atau penanaman modal adalah
menyangkut penggunaan sumber-sumber yang
diharapkan akan memberikan imbalan
(pengembalian) yang menguntungkan di masa yang
akan datang. (Suratman, 2001:6)

Faktor yang terlibat dalam investasi :


• Waktu
• Resiko
Secara umum Investasi dibedakan menjadi dua jenis ;
• Investasi finansial
• Investasi nyata
2. Proses Pengambilan Keputusan Pada Ekotek

Pengambilan keputusan pd ekotek selalu berkaitan


dengan penentuan yang terbaik daro alternatif-alternatif
yang tersedia.
Proses pengambilan keputusan terjadi karena :
Investasi atau proyek bisa dikerjakan lebih dari
satu cara sehingga harus ada proses pemilihan
Sumber daya terbatas, harus dipilih yang paling
menguntungkan.

31
Sudut pandang ahli EKOTEK

Ahli Ekotek
Akuntan
Melihat ke masa lalu
NOW Melihat ke masa datang

32 Manajer Teknik
Prosedur Pengambilan Keputusan pada Ekotek

Penentuan alternatif-alternatif yang layak

Penentuan horison perencanaan

Mengestimasikan aliran kas

Penentuan MARR

Membandingkan alternatif-alternatif

Melakukan analisa suplemen

33 Memilih alternatif terbaik


3. Konsep Ongkos dalam Ekotek
3.1. Ongkos Siklus Hidup
Ongkos siklus hidup (live cycle cost) adalah jumlah
semua pengeluaran yang berkaitan dengan item
tersebut sejak dirancang sampai tidak terpakai lagi.
Yang dimaksud istilah item seperti, mesin, peralatan
dll.
Ongkos tsb antara lain penelitian dan pengembangan,
ongkos fabrikasi, ongkos operasional dan perawatan,
ongkos penghancuran dsb.

3.2. Ongkos Historis


Ongkos yang dimaksud terdiri dari :
1. Ongkos masa lalu (past cost)
34
Past cost adalah ongkos yang terjadi masa lalu dan belum
terbayar sampai saat ini sehingga masih tetap kelihatan
untuk masa yang akan datang.
2. Ongkos tak terbayar ( sunk cost)
Secara umum tidak relevan dengan bahasan ekonomi
teknik, berhubungan dengan depresiasi.
Sunk cost = nilai buku saat ini-nilai jual saat ini

3.3 Ongkos Mendatang dan Ongkos Kesempatan


Ongkos mendatang adalah ongkos yang mungkin
terjadi di masa mendatang (future cost). Ongkos
mendatang / pendapatan mendatan mengandung
unsur ketidakpastian/ resiko dari proses peramalan/
forecasting.
Dalam ekotek ongkos mendatang diasumsikan pasti.

35
Ongkos Kesempatan
Ongkos kesempatan timbul karena adanya pada
umumnya akan ada lebih dari satu kesempatan untuk
investasi  keterbatasan SD maka hanya memilih satu
alternatif. Jadi Ongkos kesempatan adalah ongkos yang
diperhitungkan dari hilangnya kesempatan ut melakukan
investasi pada alternatif lain karena telah memutuskan ut
memilih suatu alternatif.

3.4. Ongkos Langsung, Tak langsung dan Overhead


Ongkos langsung adalah yang dengan mudah bisa
ditentukan pada suatu operasi, produk atau proyek yang
spesifik.

36
Ongkos tak langsung adalah ongkos-ongkos yang
sulit, bahkan tidak mungkin ditentukan secara
langsung pada operasi, produk atau proyek yang
spesifik.
Ongkos Overhead adalah ongkos-ongkos
manufacturing selain ongkos langsung. Dengan
demikian ongkos ongkos tak langsung termasuk
dalam ongkos overhead.

37
Struktur ongkos-ongkos manufacturing
Bahan langsung
Tenaga kerja Ongkos dasar
langsung
Harga
Bahan tak
Harga langsung
pokok
Ongkos produksi
jual overhead
Tenaga kerja tak
pabrik Harga pokok
langsung
penjualan
Lain-lain
Umum dan
adminitrasi
Penjualan
Keuntungan

38
3.5. Ongkos Tetap dan Ongkos Variabel
Ongkos tetap (fixed cost) adalah ongkos-ongkos
yang besarnya tidak terpengaruhi oleh jumlah
output atau volume produksi.
Contoh :

Ongkos variabel adalah ongkos-ongkos yang secara


proporsional dipengaruhi oleh jumlah output.
Contoh: ongkos bahan langsung dan tenaga kerja
langsung
Ada juga ongkos yang mempunyai komponen tetap
dan variabel yaitu ongkos semi variabel.
Contoh : bagian perawatan

39
Notation and Cash Flow Diagrams
 The Notation is utilized in formulas for compound
interest calculation :
 N : number of compounding periods
 P : present sum of money
 F : future sum of money
 A : uniform series
 affective interst : i
Beginning of End of Cash
year 1 year 1
F
outflows

0 1 2 3 4 5

Horisontal line / time scale


P Cash inflows
40
EFISIENSI
Output
Efisiensi (teknik ) 
Input

Kekayaan
Efisiensi ( Ekonomi) 
Biaya
Efisiensi teknis tidak mungkin sama/lebih besar dari 100 %, namun
efisiensi ekonomis dapat bernilai lebih dari 100 %
BUNGA KONVENSIONAL
Definisi :
Pengembalian modal investasi produktif
Uang yang dibayarkan untuk penggunaan yang
dipinjam
Suku bunga merupakan rasio antara bunga yang
dibayarkan berbanding total pinjaman

Bunga _ dibayar
Tk _ Bunga 
Total _ Pinjaman
BUNGA KONVENSIONAL (Cont’)

Example
Jika perusahaan meminjam Rp. 60 juta di BCA dan
harus membayar bunga pinjaman Rp. 6 juta pertahun,
maka :

6.000.000
 0.1  10%
60.000.000
BUNGA KONVENSIONAL (Cont’)
Meskipun bunga sering dibayar lebih dari sekali
dalam setahun, namun umumnya tetap dinyatakan
sebagai tingkat bunga pertahun.
Example
Suku bunga 6 % dapat berarti :
0,5 % perbulan
1,5 % pertriwulan
3 % persemester
6 % pertahun
Bunga Tunggal
Pembayaran kembali suatu pinjaman dengan metode penjumlahan
proporsional terhadap pinjaman sepanjang waktu yang telah
ditentukan (Thuesen, 2001)
Example.
Pokok Pinjaman : Rp. 100.000
Bunga (interest) : 10 %
Maka,

Periode Pokok Bunga Total Bayar


0 100.000 10.000 110.000
1 100.000 10.000 120.000
2 100.000 10.000 130.000
Bunga Majemuk
Suatu pinjaman dibuat untuk beberapa periode bunga, dimana
bunga dihitung dan dibayar untuk periode satu tahun atau
pecahannya (Thuesen, 2001)
Example.
Pokok Pinjaman : Rp. 100.000
Bunga (interest) : 10 %
Maka,
Periode Pokok Bunga Total Bayar
0 100.000 10.000 110.000
1 110.000 11.000 121.000
2 121.000 12.100 133.100
KELEBIHAN & KELEMAHAN
No. URAIAN BUNGA TUNGGAL BUNGA MAJEMUK
1 Kelebihan Jika pembayaran Pokok pinjaman akan
ditunda pada akhir berkurang jika
periode pinjaman, pembayaran lebih
maka secara besar dari bunga
akumulasi lebih
murah

2. Kelemahan Jumlah pokok Jika pembayaran


pinjaman tidak ditunda pada akhir
berkurang walaupun periode pinjaman,
pembayaran lebih maka secara
besar daripada beban akumulasi lebih mahal
BUNGA NOMINAL & EFEKTIF
Bunga Nominal adalah bunga yang dinyatakan
Bunga efektif adalah bunga yang berlaku

Seringkali bunga dinyatakan untuk periode tahunan tetapi


dimajemukkan tiap bulannya

Example :
Sebuah bank menyatakan bahwa bunga pinjaman 12
%, namun pada prakteknya bank menerapkan bunga 1
% perbulan.
Formulasi Bunga Nominal

 r 
Bunga Nominal m
m  rr
 m 
Dimana,
m : periode pengulangan yang dimajemukkan
r : bunga nominal pertahun
Formulasi Bunga Efektif
l .m
 r 
Bunga Efektif (i )  1   1
 m
Dimana,
m : periode pengulangan yang dimajemukkan
r : bunga nominal pertahun
i : bunga efektif
l : panjang interval waktu (dalam tahun)
c=l.m
Formulasi Bunga Efektif (Cont’)

Sebuah bank menyatakan bahwa bunga pinjaman 12 % maka


bunga efektif bila dimajemukkan tiap bulan adalah
1.12
 0.12 
i  1    1  0.1268  12.68%
 12 
12 % adalah bunga nominal dan 12,68 % adalah bunga efektif
Jika l . m = 1, maka
1
 0.12 
i  1 

  1  0.12  12%
12 
Semakin sering jumlah pemajemukan maka semakin
besar perbedaan antara tingkat bunga nominal dan efektif
Perhitungan Bagi Hasil Tabungan
Perhitungan Bagi Hasil Tabungan
DEPRESIASI/PENYUSUTAN
DEPRESIASI/PENYUSUTAN
Adalah : Penyusutan atau penurunan nilai dari aset / fasilitas
seiring dengan berlalunya waktu

Aset / fasilitas current aset & fixed aset

DEPRECIATION FIXED ASET


(bangunan, mesin & peralatan,
armada dll)
Dibedakan atas penyebabnya :
 Deterioration (penyusutan fisik)
 Obsolescence (penyusutan fungsional)
 Monetary Depreciation (Penyusutan Moneter)
(Aliludin, 2007)
DEPRESIASI/PENYUSUTAN
Tujuan perhitungan Depresiasi Aset :

1. Menyediakan dana pengembalian modal/investiasi


2. Menyediakan biaya penyusutan yg dibebankan pada biaya
produksi
3. Sbg dasar pengurangan biaya pajak

Cara Penyusutan :
(berdasarkan besar penyusutan
I
tiap periode)

- Linier
- Cekung
L
- Cembung
n
METODE DEPRESIASI
1. Garis Lurus (Linier)/Straight Line Depreciation (SLD)
I I-L
DN
dn  d 
N
dn DN I-L
Dn  n . d  n  
 N 
BN
L n
Bn  I - Dn  I - (I - L)
N
n-1 n N

d = besarnya depresiasi per tahun


L = nilai sisa dari aset yng bersangkutan
N = masa pakai (umur) dari aset, dinyatakan dalam tahun
Dn = besarnya depresiasi sampai tahun ke-n
Bn = Nilai buku (Book Value) pada tahun ke-n
METODE DEPRESIASI
Contoh : Sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp. 100
juta. Masa pakai ekonomis dr alat ini adalah 5 tahun dg. Perkiraan
nilai sisa sebesar Rp. 20 juta. Gunakan metode SLD utk menghitung.

Diketahui : I = 100 jt
L = 20 jt
N = 5 Th

100 jt - 20 jt
- dn  d   Rp 16 jt
5
- Depresiasi s/d tahun ke-3 = D3 = 3 d = 3 x Rp 16 jt = Rp 48 jt

- Nilai buku tahun ke-3 B3 = I – D3


= 100 jt – 48 jt
= 52 jt
METODE DEPRESIASI
2. Jumlah Digit Tahun / Sum of The Years Digit (SOYD)
 Pembayaran tidak sama tiap tahunnya
 Didasarkan bobot digit tahun pemakaian
 membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal

Dalam metode ini kita menghitung I

jumlah digit (Misal S).


N
N (N  1)
S = 
n1 2 Rp SOYDn DN

N = 5, maka
N (N  1)
5
 5  1  15
2 2 Bn

Atau dpt diperoleh juga dari : S

S = 1+2+3+4+5 = 15 1 2 3 4 5 6 ..... n
METODE DEPRESIASI
N N -1
d1   I - L d2   I - L
s s

N -  n - 1
dn   I - L   2 (N - n  1) (I - L)
s N  N  1
2 N - n  1
Bn  I - Dn  I -  I - L
N N  1
Berdasarkan soal sebelumnya, depresiasi tahun ke-3 :

2  N - n  1
dn   I - L
N  N  1

2  5 - 3  1 6
d3   100 jt - 20 jt    80 jt   16 jt
5  5  1 30
METODE DEPRESIASI
 Untuk mendapatkan nilai buku dan jumlah depresiasi yang telah
dibayarkan tiap periode diperlihatkan pada tabel berikut :

Tabel Depresiasi dg metode SOYD

N dn Σdepr. Book Value (Bn)


0     100
1 26,67 26,67 73,33
2 21,33 48,00 52,00
3 16 64,00 36,00
4 10,67 74,67 25,33
5 5,33 80,00 20,00
METODE DEPRESIASI
3. Kesetimbangan Menurun / Declining Balance Depreciation
(DBD)
 Depresiasi dihitung berdasarkan laju/tingkat penyusutan tetap (f) yang dikalikan
dengan nilai aset (nilai buku) tahun sebelumnya
 f adalah faktor yang nilainya < 1

Rp DBDn DN

Bn

1 2 3 4 5 6 ..... n
METODE DEPRESIASI
L
dn  I  1 - f 
n -1
f 1- N f
I
Dn  I - Bn  I - I  n - f 
n

Bn  I  1 - f 
n

 I  1 -  1 - f 
n

n=1 d1 = f . I
B1 = I – f . I = I (1-f)

n=2 d2 = f . I (1-f)
B2 = I (1-f) – f . I (1-f)
= I (1-f) – f . I – f2 . I
= I (1-f) (1-f)
= I (1-f)2
METODE DEPRESIASI
n=3 d3 = f . I (1-f)2
B3 = I (1-f)2 – f . I (1-f)2
= I (1-f)2 (1-f)
= I (1-f)3

n=n dn = I (1-f)n-1 f
20 jt
Contoh soal sebelumnya : f 1- 5
100 jt
 1 - 5 0,2
 1 - 0,72477  0,725
f  0,27522

d3 = I (1-f)2 f B3 = I (1-f)3
= 100 jt (0,725)2 (0,275) = 100 jt (0,725)3
= Rp 14.457.459,65 = Rp 38.073.078,-
METODE DEPRESIASI
d1 = f . I = Rp 27.522.033,63
d2 = = 19.947.385,90
d3 = = 14.457.459,65
D3 = 61.926.878,18

Atau D3 = 100 jt – 38.073.078,78


= Rp 61.926.921,22
METODE DEPRESIASI
4. Double Declining Balance Depreciation (DDBD)

 pada penyusutan untuk tujuan perhitungan pajak, tingkat penyusutan maksimum


DBD yang diijinkan adalah 2x tingkat penyusutan metode garis lurus (200% x
SLD)
 Bisa dimungkinkan tingkat penyusutan sebesar 1.5 atau 1.25 kali
 Formula :

SLD = (1/N) , maka


DDBD = 2/N
jika DDBD = 150% SLD, maka DDBD = 1,5/N
dst.
METODE DEPRESIASI
 Dari contoh sebelumnya :
Dg. Menggunakan DDBD maka tingkat depresiasi yg dipakai adalah 200%
dr tingkat SLD.
Dimana : 1maka : 2
d SLD  d DDBD 
5 5

Depresiasi pada tahun pertama : D1 = dDDBD x I


= 2/5 x Rp. 100 juta
= Rp. 40juta

Nilai Buku pada tahun pertama : B1 = I – D1


= Rp. 100 juta – Rp. 40 juta
= Rp. 60 juta ......................dst
METODE DEPRESIASI
Tabel Depresiasi dg metode DDBD

N dn Book Value (Bn)


100.000.000
0  
1 40.000.000 60.000.000
2 24.000.000 36.000.000
3 14.400.000 21.600.000
4 8.640.000 12.960.000
5 5.184.000 7.776.000
METODE DEPRESIASI
5. Sinking Fund
Depresiasi dianggap dibungakan
A=d
d = (I-L) (A/F; i; N)
Dn = (I-L) (A/F; i; N) (F/A; i; n)
Bn = I – {(I-L) (A/F; i; N) (F/A; i; n)}
1 2 n N
i = 20 %/th
Dn = F’ F = Dn
d = (I-L) (A/F; 20 %; 5)
= 80 jt x 0,13438
D3 = d (F/A; 20 %; 3) = Rp 10.750.400,…..(setiap th harus
= Rp 10.750.400 x 3,64 didepositokan sebesar Rp……….)
= Rp 39.131.456

B3 = I – D3
= Rp 100 jt – Rp 39.131.456 = Rp 60.969.544
METODE DEPRESIASI
Tabel Depresiasi dg metode SF

N dn Book Value (Bn)


100.000.000
0  

1 10.750.400 89.249.600

2 23.650.880 76.349.120

3 39.131.456 60.868.544

4 57.729.648 42.270.352

5 79.982.976 20.017.024
METODE DEPRESIASI
6. Unit of Production Depreciation (UPD)
 Penyusutan aset tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, tetapi
ditentukan oleh intensitas pemakaiannya ( produktivitas kerja)
 Ex. : pesawat terbang, mesin-mesin
 Didasarkan atas unit produksi atau unit output, yang bisa dinyatakan dr
ukuran-ukuran berikut :
a. Output produksi, ex. Volume atau berat material yg ditangani oleh
alat/mesin
b. Hari operasi , menunjukkan jmlh hari operasi selama tahun ttt
dibanding selama masa pakai
c. Proyeksi pendapatan, menunjukkan estimasi pendapatan selama
tahun ttt dibanding selama masa pakai
METODE DEPRESIASI

Un
dn   I  L
UN

dn = besarnya depresiasi pada periode tahun ke-n


L = nilai sisa dari aset yng bersangkutan
N = masa pakai (umur) dari aset, dinyatakan dalam tahun
Un = Jumlah produksi pada tahun ke-n
UN = Jumlah produksi keseluruhan selama masa pakai N tahun
METODE DEPRESIASI
Contoh : Suatu mesin ekskavator di beli dg harga Rp. 700 juta, digunakan utk
menambang pasir/kerikil. Berdasarkan spesifikasinya ekskavator tersebut
mampu menambang pasir sebanyak 50.000M3 dan setelah itu masih bernilai sisa
Rp. 150 juta. Jika jadwal kerja penambangan seperti tabel berikut, hitung
depresiasi tahunannya.

Tahun Kebutuhan Pasir/Kerikil (M3)


1 4.000
2 6.000
3 10.000
4 10.000
5 15.000
6 5.000
   
Σ 50.000
METODE DEPRESIASI
4.000
d1   Rp700  150 juta   Rp44 juta
50.000

6.000
d2   Rp700  150 juta   Rp66 juta
50.000

10.000
d3   Rp700  150 juta   Rp110 juta
50.000

.............................dst
METODE DEPRESIASI

Jadwal pembayaran Depresiasi

Tahun Produksi (m3) Depresiasi (dlm juta rupiah)


1 4.000 44
2 6.000 66
3 10.000 110
4 10.000 110
5 15.000 165
6 5.000 55
     
Σ 50.000 550
Menggambarkan Nilai Ekonomi
dalam suatu Bar
Notation and Cash Flow Diagrams
 The Notation is utilized in formulas for compound
interest calculation :
 N : number of compounding periods
 P : present sum of money
 F : future sum of money
 A : uniform series
 affective interst : i
Beginning of End of Cash
year 1 year 1
F
outflows

0 1 2 3 4 5

Horisontal line / time scale


P Cash inflows
82
Analisa Ekonomi Teknik
Jenis Analisa
1. Analisa Membandingkan 2 atau lebih Investasi
atau Biaya
Jika ada 2 atau lebih Alternatif Keputusan dengan
menghitung semua alternatif Investasi atau Biaya baik
Masa depan atau Masa Sekarang
Contoh :
Jenis Analisa
2. Analisa Membandingkan 2 atau lebih Pemasukan /
Pendapatan / Nilai Ekonomi
Jika ada 2 atau lebih semua alternatif keputusan
dengan menghitung semua Pemasukan atau
Pendapatan atau Nilai Ekonomi baik Masa depan atau
Masa Sekarang
Contoh :
Jenis Analisa
3. Analisa Membandingkan 2 atau lebih Alternatif
Keuntungan atau Kerugian
Jika ada 2 atau lebih semua alternatif keputusan
dengan menghitung semua Keuntungan atau Kerugian
baik Masa depan atau Masa Sekarang
Contoh :
Jenis Analisa
4. Analisa Membandingkan 2 atau lebih Alternatif
Keputusan untuk Menyewa atau Membeli
Jika ada 2 atau lebih semua alternatif keputusan
dengan menghitung semua Keuntungan atau Kerugian
baik Masa depan atau Masa Sekarang untuk Menyewa
atau membeli
Contoh :
Jenis Analisa
5. Analisa Membandingkan 2 atau lebih Alternatif
Keputusan untuk Di Outsourching atau Di Kerjakan
Sendiri
Jika ada 2 atau lebih semua alternatif keputusan
dengan menghitung semua Keuntungan atau Kerugian
baik Masa depan atau Masa Sekarang untuk di
Outsourching atau di Kerjakan Sendiri.
Contoh :

Anda mungkin juga menyukai