LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH:
SUSIATI
210920269
1
dapat mangukur jarak serta sudut dengan alat Total Station.
dapat menentukan titik-titik yang akan dibidik dan dihitung
mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan.
mampu menggambar koordinat dari titik-titik yang sudah dibidik
dapat mengetahui koordinat setelah didapatkan titik-titik setelah
diolah dari praktikum tersebut dan mengetahui apakah letak titik hasil
praktikum sesuai dengan letak titik dilapangan.
2
Muhardi Algazali 210930307
Nur Khaliq 210920264
Adam Yudhistira 210930273
3
Sumber : Rega Sales,2018.
Gambar 1.2 Statif
c. Jalon
Berfungsi untuk menandai titik-titik tertentu yang akan
dibidik.
4
e. Avenza maps
Berfunsi untuk menentukan titik koordinat Bench Mark ori
dan digunakan untuk menentukan arah utara.
g. Meteran
Kegunaan utama atau yang umum dari meteran ini adalah
untuk mengukur jarak atau panjang.
5
h. Alat Pelindung Diri (APD)
Kegunaan dari helm safety adalah sebagai safety atau
pelindung kepala dari benturan dan juga cuaca.
6
Sumber : Rega Sales,2018.
Gambar 1.10 Software Topcon link
c. Mistar 30 cm
Mistar digunakan untuk mengukur jarak untuk setiap titik
koordinat pada kertas millimeter blok.
7
Digunakan untuk menentukan titik tengah pada patok
(membantu penyentringan lebih akurat.
Sumber : Google,2023.
Gambar 1.15 Kertas Kalkir
i. Kertas Millimeter Blok
Millimeter digunakan untuk memplot data lapangan dan membuat
sketsa maupun garis kontur dalam penggambaran peta.
8
j. Handy Talky (HT)
Digunakan untuk komunikasi pada saat pengambilan data.
9
b. Penyentringan Back sight
Pengunci statif dibuka
Statif diangkat setinggi bahu atau dada orang yang melakukan
penyentringan back sight
Kaki statif dilebarkan segitiga sama kaki dan usahakan patok berada
di tengah-tengah statif, serta bidang level statif harus rata.
Dinaikkan prisma back sight di atas bidang level statif
Pastikan paku payung berada tepat di tengah back sight.
Disentringkan nivo kotak dengan cara melihat kearah mana
gelembung itu berada karena sifat gelembung selalu mengarah ke
tempat yang paling tinggi. Kaki statip dinaik turunkan dalam
penyentringan ini.
Disentringkan nivo tabung dengan cara memutar sekrup ABC
sampai gelembung udara berada di tengah.
Prisma back sight di arahkan ke posisi pesawat utama
Back sight siap di rekam.
6. Perekaman Data
Membuat job baru dengan cara menekan tombol menu, kemudian
tekan input lalu masukkan nama job kemudian tekan enter.
Dilakukan perekaman pesawat dengan menekan tombol F1 (OCCPT)
atau koordinat location, kemudian memasukkan identitas BM yaitu
BM 1, kemedian IDnya dikosongkan, lalu pada INT.HIGHT
masukkan tinggi BM, kemudian tekan NEZ lalu OCNEZ setelah itu
masukkan koordinat pada GPS. Setelah itu tekan record.
Kembali ke tampilan kompas atau tampilan horizontal-vertikal,
kemudian diutarakan posisi pesawat.
Dilakukan perekaman BS dengan cara menekan tombol menu lalu F2,
kemudian masukkan keterangan BS 1, lalu IDnya dikosongkan, untuk
INT.HIGHT dimasukkan tinggi BS setelah itu tekan Meas.
Dilakukan perekaman foresight yaitu dengan menekan tombol F3,
kemudian diisi nomor titik patok dimulai dari titik 1 sampai 101.
10
7. Data dari hasil perekaman Total Station diolah menggunakan Topcon link
dan kemudian dimasukan ke microsoft excel.
8. Penggambaran peta topografi secara manual
a. Penentuan Selisih
Selisih = Koordinat Maksimum – Koordinat Minimum
b. Penentuan skala
Interval Koordinat
Skala =
Panjang Grid
c. Penentuan interval koordinat
Selisih
Interval Koordinat =
Skala
d. Penentuan interval greet
Interval Koordinat
Interval Greet =
Skala
e. Frame
Selisih
Frame = X Interval Greet
Interval Koordinat
f. Memplotting titik koordinat dengan cara memasukan nilai x,y dan z.
g. Melakukan penggambaran kontur dengan cara menghubungkan setiap
ketinggian yang sama.
h. Melakukan interpolasi untuk mengestimasi nilai pada suatu kontur atau
titik yang belum diketahui sebelumnnya.
i. Melakukan ekstrapolasi untuk menetukan suatu nilai diluar rentang
nilai yang telah diketahui.
j. Pembuatan layout peta.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
12
peta. Semakin lengkap isi keterangan suatu peta, Maka semakin baik kualitas
peta tersebut.
Dari beberapa pendapat dan definisi di atas, Maka dapat dirumuskan
tentang ciri-ciri umum yang membatasi peta sebagai berikut:
1. Peta merupakan gambaran dari kenampakan yang konkret dan ataupun
abstrak.
2. Kenampakan tersebut merupakan Fenomena geografis yang sengaja
dipilih dan digeneralisir (data).
3. Fenomena geografis tersebut terdapat pada atau mempunyai hubungan
dengan permukaan bumi suatu benda langit.
4. Pengambaran kenampakan biasanya dilakukan pada edium yang Datar,
Dengan memperhatikan skala.
Semua keterangan yang berhubungan dengan isi peta sudah selaknyaknya
apabila dimuat sekaligus pada lembar peta, Agar pembaca peta dapat
dilakukan secara optimal. Pada Peta berseri misalnya topografi, Biasanya
wailayah yang di petakan memenuhi ruang peta. Akibatnya keterangan-
keterangan tentang isi peta di kelompokan dan dimuat atau di tempatkan di
luar kerangka (frame) peta.
Perlengkapan peta meliputi : Judul, Skala, Legenda, Inset , petunjuk
arah (orentasi), jaring-jaring (grid), sumber data, pembuat peta, dan
waktu pembuatan peta.
13
Sebagai alat analisis untuk mendapatkan kesimpulan
Untuk menjelaskan rencana yang diajukan
Mempelajari hubungan timbal balik antarfeomena atau gejala
geografi di permukaan Bumi.
Sumber;Hidayat,2012
Gambar 2.3.1 Waterpas
1. Cermin nivo : untuk memantulkan bayangan nivo.
2. Nivo : untuk mengetahui kedataran ala2t.
3. visir bidikan : untuk mengarahkan arah bidikan teropong.
4. Lensa bidik : untuk melihat bidikan.
14
5. Sekrup focus benang : untuk memfokuskan benang bididkan.
6. Sekrup penggerak horizontal : untuk menggerakkan secara halus
bidikan horizontal teropong.
7. Sekrup leveling : untuk melevelkan (mendatarkan) alat.
8. Plat dasar : untuk landasan alat ke tripod.
9. Body teropong : badan teropon.
10. Sekrup focus obyek : untuk memfokuskan obyek bidikan.
11. Rumah lensa depan : untuk tempat lensa depan.
12. Skala gerak sudut horizontal : untuk mengetahui besar gerakan sudut
horizontal.
13. No seri alat : no seri untuk identifikasi alat.
2. Total Station
Total Station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak yang
menyatu dalam 1 unit alat. Data dapat disimpan dalam media perekam.
Media ini ada yang berupa on-board/internal, eksternal (select field book )
atau berupa cord. Salah catat tidak ada. Mampu melakukan beberapa
hitungan (misalnya: jarak datar, beda tinggi, dan lain-lain) di dalam satu
alat. Juga mampu menjalankan program-program survey (Darmawan,
2015).
Data secara electronis dapat dikirim ke computer dan dioleh menjadi
peta dengan software Topcon Link. Total Station merupakan theodolite
terintergrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik electronic
distance meter untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrument
ketitik tertentu. Total Station banyak digunakan dalam pemetaan lahan,
seperti pemetaan topografi untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total
Station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk
melakukan penhgukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan
tanah dan perletakan pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan
kerataan lantai yang dikehendaki serta posisi bangunan tertentu terhadap
bangunan lainnya. Selain itu, pemasangan perpipaan dan kabel juga
membutuhkan teknologi ini, terutam perpipaan untuk meningkatkan
efisiensi pemompaan fluida( Arifin, 2015).
15
Sumber:Arifin,2015
Gambar 2.3.2. Total Station
16
Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di
atas atau di bawah suatu bidang yang berpedoman pada permukaan
air laut rata rata/ Mean Sea Level (MSL).
(Geopasi.com.2018)
17
garis bujur adalah 1 jam. Itulah mengapa Indonesia terbagi menjadi 3 zona
waktu. Garis bujur yang menjadi patokan adalah garis meridian di
Greenwich, Inggris.
5. Petunjuk Arah
Petunjuk arah disebut juga tanda orientasi. Petunjuk arah adalah
diagram arah mata angin, biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas.
Ini membantu pembaca peta untuk mengetahui arah mata angin pada suatu
wilayah. Petunjuk arah sangat penting dalam bidang transportasi.
6. Peta Inset
Peta inset adalah gambar peta yang tercantum di luar peta utama,
tapi masih termasuk di dalam garis tepi peta. Ukurannya lebih kecil dan
digunakan untuk memperjelas suatu informasi pada peta utama. Misalnya
peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama Provinsi Jawa Barat,
gunanya untuk menggambarkan di mana letak Provinsi Jawa Barat berada
di Indonesia.
7. Simbol Peta
Simbol peta adalah simbol yang digunakan untuk menggambarkan
sesuatu pada peta. Misalnya menggambarkan lokasi kota atau jalan.
Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni simbol titik, simbol garis, dan
simbol wilayah.
8. Legenda
Legenda adalah kumpulan keterangan tentang simbol-simbol yang
ada pada suatu peta. Legenda memudahkan pembaca peta untuk
mengetahui maksud suatu simbol pada gambar peta.
9. Warna Peta
Dalam peta juga terdapat komponen berupa informasi warna peta.
Misalnya pada peta geografi, warna hijau menggambarkan dataran rendah,
warna kuning menggambarkan dataran tinggi. Semakin gelap warnanya,
maka semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya, semakin cerah
warnanya, maka semakin tinggi dataran tersebut.
10. Lembaga Pembuat
18
Informasi tentang lembaga pembuat harus dicantumkan pada peta.
Lembaga pembuat peta mencakup informasi tentang instansi yang
mengeluarkan peta tersebut. Indonesia memiliki beberapa lembaga
pembuat peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi Angkatan
Darat.
11. Tahun Pembuatan
Selain lembaga pembuat, tahun pembuatan peta juga termasuk
dalam unsur pokok peta. Tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya
peta tersebut. Data-data bisa berubah dari waktu ke waktu, sehingga tahun
pembuatan peta harus dicantumkan untuk memberi informasi kepada
pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.
12. Keterangan Sistem Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari bentuk lengkung
Bumi ke bidang datar. Proyeksi dibutuhkan untuk memindahkan bidang
bulat atau lengkung ke bidang datar. Terdapat tiga sistem proyeksi yang
digunakan dalam pembuatan peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar,
proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.
19
Sumber :kelompok VI
Gambar 2.5.1 Peta Topografi
b) Peta korografi
Peta Korografi adalah jenis peta yang menggambarkan
seluruh atau sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum
dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah
atlas.
20
Sumber:Wikipedia,2022
Gambar 2.5.3 Peta Dunia
2. Peta Khusus/ Tematik
Peta Khusus adalah jenis peta yang menggambarkan
informasi dengan tema tertentu. Misalnya seperti peta geologi,
peta lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan, dan masih
banyak lagi.
21
Sumber: Tuturudot, 2018
Gambar 2.5.5 Peta Kadaster
2. Peta Skala Besar
Sumber:kelompok VI.2023
Gambar 2.5.6 Peta Skala Besar
22
Sumber:kelompok VI.2023
Gambar 2.5.7.Peta Peta Skala Sedang
Sumber:Detik.Com,2022
Gambar 2.5.8 Peta Skala Kecil
23
Peta datar biasa juga dikenal dengan peta dua dimensi atau
peta planimetri. Jenis peta ini berbentuk datar dan pembuatannya
pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan memakai
warna, simbol, dan lain-lain.
Sumber:Medcom.Id,2017
Gambar 2.5.8 Peta Datar
2. Peta Timbul
Peta timbul biasa juga disebut peta tiga dimensi atau peta
stereometri.Merupakan jenis peta yang dibuat hampir sama dan
bahkansama dengan keadaan sebenarnya di bumi. Karena
memakai bentuk tiga dimensi, bentuk permukaannya akan mirip
seperti yang aslinya.
Sumber: duniawisata123.blogspot.com,2015
Gambar 2.5.9 Peta Timbul
24
3. Peta Digital
Peta ini dihasilkan dari pengolahan data digital yang
tersimpan dalam komputer. Jenis peta ini tidak nyata. Kita bisa
melihatnya melalui ponsel dan komputer.
25
Sumber: petatematikindo.wordpress.com,2014
Gambar 2.5.10 Peta Induk
26
Dipersiapkan alat dan bahan yang digunakan pada saat pratikum seperti
alat utama yaitu Total station dan alat bantu yaitu meteran,dan GPS.
2. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan pada aplikasi software Topco link untuk
merubah data dari total station menjadi data excel.
3. Pmeriksaan data
Pemeriksaan data dilakukan pada aplikasi software miscosoft excel.
4. Pembuatan skala
Pada pembuatan skala disesuaikan dengan interval grid serta koordinat
dan panjang frame yang akan dibuat.
5. interval kordinat
selisih
Interval kordinat dibuat menggunakan rumus =
skala
6. Interval Grid
interval koordinat
Interval grid dibuat dengan menggunakan rumus=
skala
7. Pembuatan Frame
selisih
Pembuatan frame menggunakan rumus = x iterval grid
interval koordinat
8. Pembuatan layout
Pembuatan layout dengan mengunakan parameter panjang frame,interval
koordinat serta interval grid.
9. Pembuatan kontur
Garis kontur dibuat dengan menarik garis yang menghubungkan 2 titik
ketinggian yang sama.
10. Interpolasi
Metode perhitungsn krtinggian suatu titik di antara dua titik yang di
hubungkan oleh garis lurus.
11. Penyusunan laporan
Penyusunan laporan dibuat berdasarkan BAB yang telah ditentukan,BAB I
pendahuluan, BAB II landasan teori, BAB III metodologi dan hasil
pratikum dan BAB IV Penutup.
27
2.8 Metodologi Pembuatan peta
1. Metode teresteris
2. Metode fotogrametris
28
yang diprlukan dalam prosesfotogametris selanjutnya.Pada
dasarnya metode fotogametris ini mencakup fotogametris metrik
dan interprestasi citra. &otogametris metrik merupakan ilmu
dan teknikpengukuran citra, sedangkan interprestasi citra
merupakan pengenalan serta identifikasi suatu objek pada
foto. Dengan metode fotogametris ini,pengukuran tidak perlu
dilakukan lansung dilapangan tetapi cukup dilaksanakan di
laboratorium melalui pengukuran pada citra foto.'ntuk dapat
melaksanakan pengukuran tersebut, diperlukan bebrapa titik
kontrol pada setiap foto udara. Titik kontrol ini dapat dihasilkan
dari prosesfotogametris selanjutnya yaitu proses triangulasi udara
yang bertujuan memperbanyak titik kontrol foto (titik kontrol
minor) beradasarkan titik kontroltanah yang ada. (Subagio. 2000 )
3. Metode foto udara
29
Sebuah peta topografi adalah representasi grafis secara
rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan.Penulis
lain mendefinisikan peta topografi dengan membandingkan
mereka dengan jenis lain dari peta, mereka dibedakan dari skala
kecil,petasorografi, yang mencakup daerah besar, peta planimetric
yang tidak menunjukkan elevasi, dan peta tematik yang terfokus
pada topik tertentu-arakteristik unik yang membedakan peta
topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan
kontur topografi atau bentuk tanah di sampingfitur lainnya seperti
jalan, sungai, danau, dan lain-lain. karena peta topografi
menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan
jenispeta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta
kebanyakan.Peta topografi dikategorikan berdasarkan skala dan
jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori.
yaitu skala kecil, menengah dan besar.
2.10 Topcon
Data yang diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station
terlebih dahulu dibuka disoftware Topcon guna data diubah dalam bentuk
Excel.
30
Sumber: Topcon link, 2022
31
Sumber Angga Nugraha,2019
32
BAB III
METODOLOGI DAN HASIL PRATIKUM
Studi Literatur
Observasi Lapangan
Pengumpulan Data
Pengambilan Data
Konversi Data
Pengolahan Data
Penggambaran
33
Pembuatan Laporan Perpetaan
3.2 Metodologi
Metodologi pemetaan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang akan digunakan untuk keperluan pemetaan. Pada saat pelaksanaan, ada
beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
untuk mencapai tujuan pemetaan.
Ada beberapa tahapan pemetaan yang dilakukan di Kampus FISIP USN
Kolaka, Desa Popalia, Kec. Tanggetada sebagai berikut:
34
Data-data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan
software Topcon, Microsoft Excel dan rumus matematis. Pengolahan
data menggunakan software Topcon menghasilkan data dalam bentuk
Excel dan software Microsoft Excel menghasilkan data dalam bentuk
koordinat dan ketinggian. Sedangkan data yang diolah menggunakan
rumus matematis menghasilkan data yang nantinya digunakan dalam
penggambaran secara manual dikertas. Hasil yang diperoleh disajikan
dalam bentuk gambar.
3.2.6 Pembahasan
Bagian ini menjelaskan tentang hasil yang diperoleh dari
pengukuran, pengolaahan di Software dan penggambaran
3.2.7 Kesimpulan
Merupakan rangkuman singkat yang berisi tentang pengolahan
data sampai penggambaran.
35
36