Anda di halaman 1dari 37

PEMETAAN TOPOGRAFI KAWASAN

GEDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA

LAPORAN PRAKTIKUM

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Praktikum Perpetaan


Pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Sains Dan Teknologi
UniversitasSembilanbelas November Kolaka

OLEH:
SUSIATI
210920269

LABORATORIUM SURVEY DAN PEMETAAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
JUNI 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik Pertambangan adalah salah satu displin ilmu teknik yang
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengekstraksi
mineral dari bumi. Teknik pertambangan dikaitkan dengan banyak
disiplin ilmu lainnya, seperti geologi, pengolahan mineral dan
metalurgi,serta rekaysa geoteknik dan survei.
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka, pengelolahan dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan u mum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan,
serta kegiatan pasca tambang.
Dalam dunia pertambangan Total Station biasanya digunakan dalam
pemgukuran jalan tambang, kemajuan tambang, pemetaan dan menjadi
alat ukur dalam penentuan titik pemboran.
Pemetaan menggunakan Total Station termasuk metode pengukuran
terestrial. Seperti diketahui bahwa Elektronik Total Station (ETS) adalah
gabungan antara alat ukur jarak elektronik dan theodolit berbasis digital
sehingga dari pengukuran lapangan didapat koordinat titik dan elevasi
dengan ketelitian yang tinggi.
Dari latar belakang di atas maka perlu di lakukan pemetaan
topografi menggunakan alat total station pada area kampus USN Kolaka,
Desa Popalia, Kec. Tanggetada Pemetaan topografi poligon terbuka
dengan alat Total Station Selama 1 Hari.

1.2 Tujuan Praktikum


 dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum pemetaan
ini.
 dapat mengetahui cara kerja dari alat ETS.
 dapat mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat ETS dengan baik
dan benar.

1
 dapat mangukur jarak serta sudut dengan alat Total Station.
 dapat menentukan titik-titik yang akan dibidik dan dihitung
 mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan.
 mampu menggambar koordinat dari titik-titik yang sudah dibidik
 dapat mengetahui koordinat setelah didapatkan titik-titik setelah
diolah dari praktikum tersebut dan mengetahui apakah letak titik hasil
praktikum sesuai dengan letak titik dilapangan.

1.3 Manfaat Praktikum


 dapat mengetahui cara membidik suatu titik.
 dapat mememahami tentang tata cara penggunaan ETS dan fungsi-
fungsinya sebagai penunjang keterampilan sebelum terjun dalam
dunia kerja.
 dapat mengetahui secara cermat tentang tata cara pengukuraan
polygon secara tepat menggunakan ETS.
 dapat menghitung dan mengolah data hasil praktikum untuk
perhitungan koordinat.
 dapat mengetahui cara menentukan koordinat suatu titik.
 dapat menggambarkan koordinat titik yang dibidik.
Tempat dan Waktu Praktikum

1.4 Tempat dan Waktu Praktikum


Tempat : Area kampus FSAINSTEK USN KOLAKA
Waktu : Juni 2023

1.5 Kelompok Praktikum


NAMA NIM

Nur Hikma 210920263


Susiati 210920269
Ripal 210920266

2
Muhardi Algazali 210930307
Nur Khaliq 210920264
Adam Yudhistira 210930273

1.6 Alat dan Bahan


1. Alat yang digunakan pada tahapan akuisisi data lapangan adalah
sebagai berikut:
a. Pesawat Total Station
Pesawat Total station adalah teodolit terintegrasi dengan
komponen pengukuran jarak elektronik untuk mengukur sudut
dan jarak ke berbagai titik yang disurvei melalui koordinat dari
titik yang diamati (x,y, dan z).

Sumber : Rega Sales,2018.


Gambar 1.1 Pesawat Total Station
b. Statif (kaki tiga)
Kegunaan statif ini adalah untuk menunjang total station.
Tripod dapat teleskopi (mempunyai kaki yang dapat diubah-ubah
panjangnya) atau tripod dengan kaki tetap panjangnya.

3
Sumber : Rega Sales,2018.
Gambar 1.2 Statif
c. Jalon
Berfungsi untuk menandai titik-titik tertentu yang akan
dibidik.

Sumber : Rega Sales,2018.


Gambar 1.3 Jalon
d. Prisma
Berfungsi untuk merepleksikan titik yang dihasilkan oleh
Total Station

Sumber : Rega Sales,2018.


Gambar 1.4 Prisma

4
e. Avenza maps
Berfunsi untuk menentukan titik koordinat Bench Mark ori
dan digunakan untuk menentukan arah utara.

Sumber : google 2023.


Gambar 1.5 Avenza maps
f. Payung
Berfungsi untuk melindungi alat total station dari pengaruh
cuaca.

Sumber : Rega Sales,2018.


Gambar 1.6 Payung

g. Meteran
Kegunaan utama atau yang umum dari meteran ini adalah
untuk mengukur jarak atau panjang.

Sumber : Rega Sales,2018.


Gambar 1.7 Meteran

5
h. Alat Pelindung Diri (APD)
Kegunaan dari helm safety adalah sebagai safety atau
pelindung kepala dari benturan dan juga cuaca.

Sumber : Rega Sales,2018.


Gambar 1.8 Alat Pelindung Diri
2. Bahan yang gunakan dalam tahapan pengolahan data topografi dan
tahapan penggambaran peta topografi adalah sebagai berikut:
a. Alat Tulis
Digunakan untuk mencatat semua data dilapangan.

Sumber : Rega Sales,


Gambar 1.9 Alat Tulis
b. Software Topcon Link
Software Topcon Link digunakan untuk mengolah data yang
didapat dari lapangan dan setelah itu dilakukan pembuatan laporan
lengkap.

6
Sumber : Rega Sales,2018.
Gambar 1.10 Software Topcon link
c. Mistar 30 cm
Mistar digunakan untuk mengukur jarak untuk setiap titik
koordinat pada kertas millimeter blok.

Sumber : Rega Sales,2018


Gambar 1.11 Mistar
d. Pensil Mekanik
Pensil mekanik digunakan untuk menggambar dan memplot titik
koordinat pada kertas millimeter blok.

Sumber : google 2023.


Gambar 1.12 Pensil Mekanik
e. Patok kayu
Berfungsi untuk menentukan dan menandai titik berdirinya
Bench mark back sight.

Sumber : google 2023.


Gambar 1.13 Patok Kayu
f. Paku

7
Digunakan untuk menentukan titik tengah pada patok
(membantu penyentringan lebih akurat.

Sumber : google 2023.


Gambar 1.14 Paku
g. Kertas Kalkir
Kertas kalkir digunakan sebagai media untuk menggambar peta.

Sumber : Google,2023.
Gambar 1.15 Kertas Kalkir
i. Kertas Millimeter Blok
Millimeter digunakan untuk memplot data lapangan dan membuat
sketsa maupun garis kontur dalam penggambaran peta.

Sumber : google 2023.


Gambar 1.16 Kertas Millimeter Blok

8
j. Handy Talky (HT)
Digunakan untuk komunikasi pada saat pengambilan data.

Sumber : google 2023.


Gambar 1.17 Handy Talky (HT)

1.7 Prosedur Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditentukan titik berdirinya pesawat dan back sight dengan menggunakan
patok yang pada bagian tengahnya telah diberi paku
3. Kemudian didirikan kaki statif untuk pesawat dan back sight sampai dada
orang yang mengoprasikan alat.
4. Setelah itu dipasang pesawat dan back sight pada statif dan dikunci
5. Dilakukan penyentringan Total Station dan back sight.
a. Penyentringan Total Station
 Dirikan tripod diatas patok acuan, usahakan kepala tripod datar.
Pasang alat diatas kepala tripod dan kencangkan secrupnya. Bidik
titik/patok melalui teropong sentring alat dan tepatkan titik
dilingkaran teropong. Caranya dengan mengangkat dua kaki statif
dan satu kaki statif sebagai tumpuan, usahakan kepala tripod tetap
datar/horizontal
 Mengatur nivo kotak (bulst eye) agar gelembung udara berada
diposisi tengah lingkaran. Dengan cara menaik turunkan statif
sampai gelembung udara sampai di tengah.
 Total Station di nyalakan kemudian nivo optis di sentringkan dengan
memutar sekrup ABC sampai nilai x dan y maksimal pada angka
0,05

9
b. Penyentringan Back sight
 Pengunci statif dibuka
 Statif diangkat setinggi bahu atau dada orang yang melakukan
penyentringan back sight
 Kaki statif dilebarkan segitiga sama kaki dan usahakan patok berada
di tengah-tengah statif, serta bidang level statif harus rata.
 Dinaikkan prisma back sight di atas bidang level statif
 Pastikan paku payung berada tepat di tengah back sight.
 Disentringkan nivo kotak dengan cara melihat kearah mana
gelembung itu berada karena sifat gelembung selalu mengarah ke
tempat yang paling tinggi. Kaki statip dinaik turunkan dalam
penyentringan ini.
 Disentringkan nivo tabung dengan cara memutar sekrup ABC
sampai gelembung udara berada di tengah.
 Prisma back sight di arahkan ke posisi pesawat utama
 Back sight siap di rekam.
6. Perekaman Data
 Membuat job baru dengan cara menekan tombol menu, kemudian
tekan input lalu masukkan nama job kemudian tekan enter.
 Dilakukan perekaman pesawat dengan menekan tombol F1 (OCCPT)
atau koordinat location, kemudian memasukkan identitas BM yaitu
BM 1, kemedian IDnya dikosongkan, lalu pada INT.HIGHT
masukkan tinggi BM, kemudian tekan NEZ lalu OCNEZ setelah itu
masukkan koordinat pada GPS. Setelah itu tekan record.
 Kembali ke tampilan kompas atau tampilan horizontal-vertikal,
kemudian diutarakan posisi pesawat.
 Dilakukan perekaman BS dengan cara menekan tombol menu lalu F2,
kemudian masukkan keterangan BS 1, lalu IDnya dikosongkan, untuk
INT.HIGHT dimasukkan tinggi BS setelah itu tekan Meas.
 Dilakukan perekaman foresight yaitu dengan menekan tombol F3,
kemudian diisi nomor titik patok dimulai dari titik 1 sampai 101.

10
7. Data dari hasil perekaman Total Station diolah menggunakan Topcon link
dan kemudian dimasukan ke microsoft excel.
8. Penggambaran peta topografi secara manual
a. Penentuan Selisih
Selisih = Koordinat Maksimum – Koordinat Minimum
b. Penentuan skala
Interval Koordinat
Skala =
Panjang Grid
c. Penentuan interval koordinat
Selisih
Interval Koordinat =
Skala
d. Penentuan interval greet
Interval Koordinat
Interval Greet =
Skala
e. Frame
Selisih
Frame = X Interval Greet
Interval Koordinat
f. Memplotting titik koordinat dengan cara memasukan nilai x,y dan z.
g. Melakukan penggambaran kontur dengan cara menghubungkan setiap
ketinggian yang sama.
h. Melakukan interpolasi untuk mengestimasi nilai pada suatu kontur atau
titik yang belum diketahui sebelumnnya.
i. Melakukan ekstrapolasi untuk menetukan suatu nilai diluar rentang
nilai yang telah diketahui.
j. Pembuatan layout peta.

11
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Peta


Menurut Erwin Rainsz. Erwin Rainsz (1948) mendefinisikan peta
adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil
seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang
datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.
Sedangkan menurut ICA (International Cartgraphic Association) Peta
dalah gambaran atau reprentasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih
dari permukaan bumi yang ada kaitanya dengan permukaan bumi atau benda-
benda angkasa,yang pada umumnya di gambarakan pada suatu bidang datar
dan di perkecil atau di skalakan.
Peta telah sangat umum dikenal orang,karena hampir di setiap instansi
memiliki dan meanmpilkannya. Pada pendididkan Formal, Peta sudah di
perkenalkan sejak Sekolah Dasar, Peta sesungguhnya dapat di katakan
sebagai alat komunikasi antara pembuat peta dan pembaca peta, Oleh sebab
itu , Karena peta biasanya di tampilkan dalam bentuk grafis maka perlu
adanya keterangan-keterangan tersebut merupakan perlengkapan peta yang
sangat pentng agar pembaca peta dapat memahami maksud dari pembuat

12
peta. Semakin lengkap isi keterangan suatu peta, Maka semakin baik kualitas
peta tersebut.
Dari beberapa pendapat dan definisi di atas, Maka dapat dirumuskan
tentang ciri-ciri umum yang membatasi peta sebagai berikut:
1. Peta merupakan gambaran dari kenampakan yang konkret dan ataupun
abstrak.
2. Kenampakan tersebut merupakan Fenomena geografis yang sengaja
dipilih dan digeneralisir (data).
3. Fenomena geografis tersebut terdapat pada atau mempunyai hubungan
dengan permukaan bumi suatu benda langit.
4. Pengambaran kenampakan biasanya dilakukan pada edium yang Datar,
Dengan memperhatikan skala.
Semua keterangan yang berhubungan dengan isi peta sudah selaknyaknya
apabila dimuat sekaligus pada lembar peta, Agar pembaca peta dapat
dilakukan secara optimal. Pada Peta berseri misalnya topografi, Biasanya
wailayah yang di petakan memenuhi ruang peta. Akibatnya keterangan-
keterangan tentang isi peta di kelompokan dan dimuat atau di tempatkan di
luar kerangka (frame) peta.
Perlengkapan peta meliputi : Judul, Skala, Legenda, Inset , petunjuk
arah (orentasi), jaring-jaring (grid), sumber data, pembuat peta, dan
waktu pembuatan peta.

2.2 Fungsi Peta


 Berfungsi menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di
permukaan Bumi
 Untuk memperlihatkan ukuran (luas atau jarak) dan arah suatu
tempat di permukaan Bumi
 Menggambarkan bentuk permukaan Bumi, seperti benua, negara,
gunung, dan sungai
 Membantu peneliti sebelum menyurvei untuk mengetahui kondisi
daerah yang akan diteliti
 Berfungsi menyajikan data tentang potensi suatu wilayah

13
 Sebagai alat analisis untuk mendapatkan kesimpulan
 Untuk menjelaskan rencana yang diajukan
 Mempelajari hubungan timbal balik antarfeomena atau gejala
geografi di permukaan Bumi.

2.3 Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Pemetaan


Alat yang digunakan dalam pemetaan antara lain :
1. Waterpass
Waterpass adalah alat yang dgunakan untuk mengukur beda tinggi
antar dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sipat datar untuk
menentukan ketinggian titik-titik kerangka dasar pemetaan pada pekerjaan
rekayasa. Tinggi objek diatas permukaan bumi diperhitungkan dari suatu
bidang referensi, yaitu bidang yang ketinggiannya dianggap nol atau
dianggap bidang geoid (Hidayat, 2012).
Menurut Hidayat (2012), bidang geoid yaitu bidang yang berhimpit
dengan permukaan air laut rata-rata atau disebut juga nivo. Bidang-bidang
ini selalu tegak lurus dengan arah gaya berat dimana saja dipermukaan
bumi. Alat ini memiliki beberapa bagian yang masing masing menjalankan
fungsinya, bagian bagian tersebut adalah sebagai berikut:

Sumber;Hidayat,2012
Gambar 2.3.1 Waterpas
1. Cermin nivo : untuk memantulkan bayangan nivo.
2. Nivo : untuk mengetahui kedataran ala2t.
3. visir bidikan : untuk mengarahkan arah bidikan teropong.
4. Lensa bidik : untuk melihat bidikan.

14
5. Sekrup focus benang : untuk memfokuskan benang bididkan.
6. Sekrup penggerak horizontal : untuk menggerakkan secara halus
bidikan horizontal teropong.
7. Sekrup leveling : untuk melevelkan (mendatarkan) alat.
8. Plat dasar : untuk landasan alat ke tripod.
9. Body teropong : badan teropon.
10. Sekrup focus obyek : untuk memfokuskan obyek bidikan.
11. Rumah lensa depan : untuk tempat lensa depan.
12. Skala gerak sudut horizontal : untuk mengetahui besar gerakan sudut
horizontal.
13. No seri alat : no seri untuk identifikasi alat.
2. Total Station
Total Station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak yang
menyatu dalam 1 unit alat. Data dapat disimpan dalam media perekam.
Media ini ada yang berupa on-board/internal, eksternal (select field book )
atau berupa cord. Salah catat tidak ada. Mampu melakukan beberapa
hitungan (misalnya: jarak datar, beda tinggi, dan lain-lain) di dalam satu
alat. Juga mampu menjalankan program-program survey (Darmawan,
2015).
Data secara electronis dapat dikirim ke computer dan dioleh menjadi
peta dengan software Topcon Link. Total Station merupakan theodolite
terintergrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik electronic
distance meter untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrument
ketitik tertentu. Total Station banyak digunakan dalam pemetaan lahan,
seperti pemetaan topografi untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total
Station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk
melakukan penhgukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan
tanah dan perletakan pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan
kerataan lantai yang dikehendaki serta posisi bangunan tertentu terhadap
bangunan lainnya. Selain itu, pemasangan perpipaan dan kabel juga
membutuhkan teknologi ini, terutam perpipaan untuk meningkatkan
efisiensi pemompaan fluida( Arifin, 2015).

15
Sumber:Arifin,2015
Gambar 2.3.2. Total Station

3. Global Posisitioning System ( GPS )


Global Positioning System ( GPS ) adalah sebuah alat atau suatu
sistem navigasi yang memanfaatkan satelit dan bisa digunakan untuk
menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara global) di
permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa
sinyal radio dengan data digital. GPS ini menerima atau memperoleh
sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Jumlah satelit yang
mengorbit bumi ialah 24 susunan satelit untuk orbit pendek ini,
sedangkan satelit aktif ialah 21 buah satelit dengan 3 buah satelit sebagai
cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, sehingga satelit GPS dapat
menerima sinyal di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4
buah satelit sampai dengan 8 buah satelit. GPS bisa memberika informasi
waktu dan letak suatu titik di permukaan bumi dengan ketelitian sangat
tinggi (Abidin, 2007)

Secara umum, tujuan Pemetaan adalah menerapkan bagaimana cara :

 Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas


permukaan bumi.

16
 Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di
atas atau di bawah suatu bidang yang berpedoman pada permukaan
air laut rata rata/ Mean Sea Level (MSL).

 Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta benda –


benda yang ada dipermukaan tanah tersebut.

 Menentukan panjang, arah/ sudut, dan koordinat suatu titik (posisi)


dari titik lain yang terdapat pada permukaan bumi, dan menghitung
luas daerah yang telah dibatasi suatu areal tertentu.

(Geopasi.com.2018)

2.4 Komponen Peta


1. Judul Peta
Judul peta mencerminkan isi pokok peta yang ditampilkan.
Misalnya peta Provinsi Jawa Barat, berarti peta tersebut menampilkan
kondisi wilayah Jawa Barat, mulai lokasi kota/kabupaten hingga ruas jalan
yang menghubungkan antarkota. Judul peta biasanya terdapat pada bagian
atas gambar peta.
2. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan Bumi. Terdapat tiga jenis skala, yakni skala
numerik, skala garis, dan skala verbal. Skala memungkinkan kita
mengetahui luas dan jarak sebenarnya dari ukuran pada peta saja.
3. Garis Lintang
Garis lintang adalah garis imajiner yang melintang terhadap sumbu
dari barat ke timur. Garis lintang menentukan wilayah iklim di permukaan
Bumi. Garis lintang terpanjang adalah garis khatulistiwa atau ekuator yang
membagi Bumi menjadi dua bagian, yakni bagian utara dan bagian selatan.
4. Garis Bujur
Garis bujur adalah garis imajiner yang membujur dari utara ke
selatan. Garis bujur berfungsi menentukan perbedaan waktu di berbagai
wilayah di permukaan Bumi. Selisih waktu pada setiap jarak 15 derajat

17
garis bujur adalah 1 jam. Itulah mengapa Indonesia terbagi menjadi 3 zona
waktu. Garis bujur yang menjadi patokan adalah garis meridian di
Greenwich, Inggris.
5. Petunjuk Arah
Petunjuk arah disebut juga tanda orientasi. Petunjuk arah adalah
diagram arah mata angin, biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas.
Ini membantu pembaca peta untuk mengetahui arah mata angin pada suatu
wilayah. Petunjuk arah sangat penting dalam bidang transportasi.
6. Peta Inset
Peta inset adalah gambar peta yang tercantum di luar peta utama,
tapi masih termasuk di dalam garis tepi peta. Ukurannya lebih kecil dan
digunakan untuk memperjelas suatu informasi pada peta utama. Misalnya
peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama Provinsi Jawa Barat,
gunanya untuk menggambarkan di mana letak Provinsi Jawa Barat berada
di Indonesia.
7. Simbol Peta
Simbol peta adalah simbol yang digunakan untuk menggambarkan
sesuatu pada peta. Misalnya menggambarkan lokasi kota atau jalan.
Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni simbol titik, simbol garis, dan
simbol wilayah.
8. Legenda
Legenda adalah kumpulan keterangan tentang simbol-simbol yang
ada pada suatu peta. Legenda memudahkan pembaca peta untuk
mengetahui maksud suatu simbol pada gambar peta.
9. Warna Peta
Dalam peta juga terdapat komponen berupa informasi warna peta.
Misalnya pada peta geografi, warna hijau menggambarkan dataran rendah,
warna kuning menggambarkan dataran tinggi. Semakin gelap warnanya,
maka semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya, semakin cerah
warnanya, maka semakin tinggi dataran tersebut.
10. Lembaga Pembuat

18
Informasi tentang lembaga pembuat harus dicantumkan pada peta.
Lembaga pembuat peta mencakup informasi tentang instansi yang
mengeluarkan peta tersebut. Indonesia memiliki beberapa lembaga
pembuat peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi Angkatan
Darat.
11. Tahun Pembuatan
Selain lembaga pembuat, tahun pembuatan peta juga termasuk
dalam unsur pokok peta. Tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya
peta tersebut. Data-data bisa berubah dari waktu ke waktu, sehingga tahun
pembuatan peta harus dicantumkan untuk memberi informasi kepada
pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.
12. Keterangan Sistem Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari bentuk lengkung
Bumi ke bidang datar. Proyeksi dibutuhkan untuk memindahkan bidang
bulat atau lengkung ke bidang datar. Terdapat tiga sistem proyeksi yang
digunakan dalam pembuatan peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar,
proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

2.5 Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Kategori Tertentu


1. Jenis – jenis peta
a. Jenis Peta Berdasarkan Isinya
1. Peta Umum
Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan
kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum
dibagi tiga, yaitu:
a) Peta Topografi
Peta topografi adalah jenis peta yang menggambarkan
permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran
relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam sebuah
bentuk garis kontur.

19
Sumber :kelompok VI
Gambar 2.5.1 Peta Topografi

b) Peta korografi
Peta Korografi adalah jenis peta yang menggambarkan
seluruh atau sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum
dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah
atlas.

Sumber: Peta Korografi, 2019


Gambar 2.5.2 Peta Korografi
c) Peta dunia
Peta Dunia atau geografi adalah jenis peta umum yang
berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat
luas.

20
Sumber:Wikipedia,2022
Gambar 2.5.3 Peta Dunia
2. Peta Khusus/ Tematik
Peta Khusus adalah jenis peta yang menggambarkan
informasi dengan tema tertentu. Misalnya seperti peta geologi,
peta lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan, dan masih
banyak lagi.

Sumber: Nuraini Blog, 2019


Gambar 2.5.4 Peta Tematik
b. Jenis Peta Berdasarkan Skalanya
1. Peta Kadaster
Jenis peta ini memiliki skala 1:100 sampai dengan 1:5000.
Biasanya peta ini digunakan untuk menunjukkan wilayah peta
tanah atau peta yang ada di dalam sertifikat tanah.

21
Sumber: Tuturudot, 2018
Gambar 2.5.5 Peta Kadaster
2. Peta Skala Besar

Jenis peta besar memiliki skala lebih dari 1:5000 sampai


dengan 1:250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan
wilayah yang kecil seperti kelurahan, desa, atau kecamatan.

Sumber:kelompok VI.2023
Gambar 2.5.6 Peta Skala Besar

3. Peta Skala Sedang


Jenis peta satu ini berskala lebih dari 1:250.000 sampai
dengan 1:500.000. Peta sedang biasa digunakan untuk
menggambarkan wilayah yang cukup luas, seperti kota atau
provinsi.

22
Sumber:kelompok VI.2023
Gambar 2.5.7.Peta Peta Skala Sedang

4. Peta Skala Kecil


Merupakan jenis peta yang berskala lebih dari 1:500.000
sampai dengan 1:1.000.000. Biasa digunakan untuk
menggabarkan peta atau bahkan dunia.

Sumber:Detik.Com,2022
Gambar 2.5.8 Peta Skala Kecil

c. Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya


1. Peta Datar

23
Peta datar biasa juga dikenal dengan peta dua dimensi atau
peta planimetri. Jenis peta ini berbentuk datar dan pembuatannya
pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan memakai
warna, simbol, dan lain-lain.

Sumber:Medcom.Id,2017
Gambar 2.5.8 Peta Datar
2. Peta Timbul
Peta timbul biasa juga disebut peta tiga dimensi atau peta
stereometri.Merupakan jenis peta yang dibuat hampir sama dan
bahkansama dengan keadaan sebenarnya di bumi. Karena
memakai bentuk tiga dimensi, bentuk permukaannya akan mirip
seperti yang aslinya.

Sumber: duniawisata123.blogspot.com,2015
Gambar 2.5.9 Peta Timbul

24
3. Peta Digital
Peta ini dihasilkan dari pengolahan data digital yang
tersimpan dalam komputer. Jenis peta ini tidak nyata. Kita bisa
melihatnya melalui ponsel dan komputer.

Sumber: kibrispdr.org, 2019


Gambar 2.5.9 Peta Digital

d. Jenis Peta Berdasarkan Datanya


1. Peta Induk
Peta induk untuk peta topografi adalah peta topografi yang
disusun dari survei langsung. Peta induk ini dapat digunakan
sebagai dasr untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat juga
disebut sebagai peta dasar. Peta dasar inilah yang dapat digunakan
sebagai acuan pembuatan peta-peta lainnya.Biasanya berskala 1 :
10.000 sampai 1 : 50.000.

25
Sumber: petatematikindo.wordpress.com,2014
Gambar 2.5.10 Peta Induk

2.6 Sistem Koordinat Atau Datum


Adapun sistem koordinat atau datum yang digunakan dalam pengukuran
ini yaitu WGS-84 Zona 51S.
1. Datum
Datum merupakan hal yang krusial bagi teknologi atau teknik yang
menggunakan lokasi spasial sebagai dasarnya, termasuk
ilmu geodesi, navigasi, ilmu ukur wilayah, sistem informasi
geografis, pengindraan jauh, dan kartografi. Datum horizontal digunakan
untuk mengukur lokasi di permukaan Bumi dalam sistem
garis bujur dan lintang atau sistem koordinat lainnya. Sementara itu, datum
vertikal digunakan untuk mengukur elevasi atau kedalaman relatif
terhadap kondisi standar, seperti jarak suatu titik menuju permukaan
laut rata-rata (MSL).(Wikipedia.2023)
2. WGS

Sistem Geodesi Dunia (Bahasa Inggris : World Geodetic System)


disingkat WGS adalah sebuah standar yang digunakan
dalam pemetaan, geodesi, dan navigasi terdiri dari bingkai koordinat
standar Bumi, Datum geodetik, (referensi permukaan standar bulat (acuan
atau referensi elipsoid) untuk data ketinggian mentah, dan permukaan
ekuipotensial gravitasi (geoid) dipakai sebagai pendefinisian tingkat
nominal laut.Revisi terbaru adalah Sistem Geodesi Dunia 1984 (versi
tahun 1984 kemudian dilakukan direvisi pada tahun 2004) Sebelumnya
memakai skema WGS 72, WGS 66., Dan WGS 60 dan WGS 84 adalah
referensi sistem koordinat yang digunakan oleh Global Positioning
System.

2.7 Metodologi Pemetaan


1. Persiapan alat dan bahan

26
Dipersiapkan alat dan bahan yang digunakan pada saat pratikum seperti
alat utama yaitu Total station dan alat bantu yaitu meteran,dan GPS.
2. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan pada aplikasi software Topco link untuk
merubah data dari total station menjadi data excel.
3. Pmeriksaan data
Pemeriksaan data dilakukan pada aplikasi software miscosoft excel.
4. Pembuatan skala
Pada pembuatan skala disesuaikan dengan interval grid serta koordinat
dan panjang frame yang akan dibuat.
5. interval kordinat
selisih
Interval kordinat dibuat menggunakan rumus =
skala
6. Interval Grid
interval koordinat
Interval grid dibuat dengan menggunakan rumus=
skala
7. Pembuatan Frame
selisih
Pembuatan frame menggunakan rumus = x iterval grid
interval koordinat
8. Pembuatan layout
Pembuatan layout dengan mengunakan parameter panjang frame,interval
koordinat serta interval grid.
9. Pembuatan kontur
Garis kontur dibuat dengan menarik garis yang menghubungkan 2 titik
ketinggian yang sama.
10. Interpolasi
Metode perhitungsn krtinggian suatu titik di antara dua titik yang di
hubungkan oleh garis lurus.
11. Penyusunan laporan
Penyusunan laporan dibuat berdasarkan BAB yang telah ditentukan,BAB I
pendahuluan, BAB II landasan teori, BAB III metodologi dan hasil
pratikum dan BAB IV Penutup.

27
2.8 Metodologi Pembuatan peta

2.8.1 Pembuatan Peta


Unsur alami maupun unsur buatan manusia. Penyajian data
tersebut sangat tergantung pada skala peta, semakin besar skala peta
tersebut akansemakin rinci data yang dapat di sajikan, dan sebaliknya
semakin kecil skala peta yang dibuat makasemakinkurang rinci pula
data yang disajikannya.Secara garis besar metode pemetaan topografi
dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu metode teresteris, metode
fotogrametris dan foto udara.(Subagio. 2000)

1. Metode teresteris

Pada dasamya pemetaan topografi ini terbagi atas


tiga macam pekerjaan, yaitu pengukuran topografi, pengolahan
data ukuran dan pencetakan peta.Dalam metode teritris ini, semua
pekerjaan pegukuran topografi dilakukan dilapangan dengan
menggunakan peralatan ukur seperti : Theodolit aterpas alat ukur
jarak serta peralatan modem lainnya ("PS, total station dan
lainya). Pengukuran topografi adalah pengukuran posisi
danketinggian titik-titik kerangka pemetaan serta pengukuran
detail topografi, sehingga dapat digambarkan diatas bidang datar
dalam skala tertentu. Yang dimaksud dengan kerangka pemetaan
adalah jaringan titik kontrol (x, y ,dan z ) yang akan digunakan
sebagai referensi pengukuran dan titik control pengukuran.
(Subagio. 2000 )

2. Metode fotogrametris

Pengukuran detail topografi (pengukuran situasi)


selain dapat dilakukan langsung dilapangan dapat pula dilakukan
dengan teknik pemotretan dariudara sehingga dalam !aktu yang
singkat dapat terukur atau terpotret daerah yang seluas
mungkin.Dalam metode fotogametri ini, pengukuran dilapangan
masih diperlukan khususnya untuk menentukan titik kontrol tanah

28
yang diprlukan dalam prosesfotogametris selanjutnya.Pada
dasarnya metode fotogametris ini mencakup fotogametris metrik
dan interprestasi citra. &otogametris metrik merupakan ilmu
dan teknikpengukuran citra, sedangkan interprestasi citra
merupakan pengenalan serta identifikasi suatu objek pada
foto. Dengan metode fotogametris ini,pengukuran tidak perlu
dilakukan lansung dilapangan tetapi cukup dilaksanakan di
laboratorium melalui pengukuran pada citra foto.'ntuk dapat
melaksanakan pengukuran tersebut, diperlukan bebrapa titik
kontrol pada setiap foto udara. Titik kontrol ini dapat dihasilkan
dari prosesfotogametris selanjutnya yaitu proses triangulasi udara
yang bertujuan memperbanyak titik kontrol foto (titik kontrol
minor) beradasarkan titik kontroltanah yang ada. (Subagio. 2000 )

3. Metode foto udara

Foto udara merupakan hasil pemotretan sebagian kecil


permukaan bumi menggunakan kamera udara yang dipasang di
atas pesa!at terbang.Dalam setiap kali pemotretan luas daerah
yang tercakup sangat sempit dibandingkan dengan luas daerah
yang akan dipotret. gar seluruh daerahtertutupi dengan foto maka
pemotretan hams dilakukan secara periodik dan terencana. 'ntuk
itu harus dibuat rencana jalur pesa!at terbangsedemikan rupa
sehingga semua daerah dapat terfoto. (Subagio. 2002)

Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan


skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam
pemetaan modern.Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari
dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan
peta. Sebuah garis kontur merupakankombinasi dari dua segmen
garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan
titik ele+asi pada peta topografi.Pusat informasi Peta Topografi
tanda memberikan definisi untuk peta topografi sebagai berikut:

29
Sebuah peta topografi adalah representasi grafis secara
rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan.Penulis
lain mendefinisikan peta topografi dengan membandingkan
mereka dengan jenis lain dari peta, mereka dibedakan dari skala
kecil,petasorografi, yang mencakup daerah besar, peta planimetric
yang tidak menunjukkan elevasi, dan peta tematik yang terfokus
pada topik tertentu-arakteristik unik yang membedakan peta
topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan
kontur topografi atau bentuk tanah di sampingfitur lainnya seperti
jalan, sungai, danau, dan lain-lain. karena peta topografi
menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan
jenispeta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta
kebanyakan.Peta topografi dikategorikan berdasarkan skala dan
jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori.
yaitu skala kecil, menengah dan besar.

2.9 Pengolahan Peta di Microsof Exel


Data yang sudah simpan menggunakan Software Topcon kemudian
diolah diexcel untuk diperoleh data koordinat X,Y dan elevasi. Microsoft
Excel merupakan program aplikasi spreadsheet canggih yangdijalankan
dibawah sistem operasi Windows.Hal inidikarenakan banyak sekali
kemudahan dan kelebihan yang disediakan sehinggamereka dapat mengolah
data secara cepat dan hasil yang optimal.

Bahkan dapat dikatakan, Microsoft Excel adalah penunjang


dan pendukung untuk matematika, misalnya bagi seorang guru dalam
menentukan murid murid dalam satu kelas lulus atau tidak, dan banyak lagi
hal lainnya. (Arief,2018)

2.10 Topcon
Data yang diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station
terlebih dahulu dibuka disoftware Topcon guna data diubah dalam bentuk
Excel.

30
Sumber: Topcon link, 2022

Gambar 2.12 Data Pengukuran di Topcon link.

2.11 Perencanaan Cut And Fill Lahan


Dalam sebuah pembangunan atau pembukaan lokasi baru baik
untuk pertambangan, pembangunan gedung, perkebunan atau beragam
kegiatan konstruksi lainnya selalu berkaitan dengan proses penggalian
tanah (cut) dan pengurugan tanah (fill). Dalam hal ini, maka pekerjaan
tanah dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis contoh data permukaan tanah
yaitu permukaan tanah asli (original ground) dan permukaan tanah yang
direncanakan (design ground). Berikut merupakan langkah-langkah
perencanaan cut and fill suatu lahan yang akan dikerjakan :

31
Sumber Angga Nugraha,2019

32
BAB III
METODOLOGI DAN HASIL PRATIKUM

3.1 Bagan alir

Studi Literatur

Observasi Lapangan

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

1. Bench Mart Ori 1. Data Beench Mart


2. Luas Wilayah Pemetaan 2. Data Blacksight
3. Peta Lokasi Pemetaan 3. Data Titik Detail

Persiapan Alat dan Baham

Pengambilan Data

Melakukan Perekaman Data Koordinat

Konversi Data

Mengkonfersi Data perekaman Menggunakan Software Topocnlink

Pengolahan Data

1. Mengolah Data Perekaman Untuk Penggambaran


2. Mengklasifikasi Data untuk Lampiran

Penggambaran

33
Pembuatan Laporan Perpetaan
3.2 Metodologi
Metodologi pemetaan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang akan digunakan untuk keperluan pemetaan. Pada saat pelaksanaan, ada
beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
untuk mencapai tujuan pemetaan.
Ada beberapa tahapan pemetaan yang dilakukan di Kampus FISIP USN
Kolaka, Desa Popalia, Kec. Tanggetada sebagai berikut:

3.2.1 Studi literatur


Studi literatur merupakan studi terhadap daerah yang akan
dipetakan sebelum melakukan pengambilan data di lapangan. Studi
literatur menjadi pedoman dasar pada kegiatan pemetaan dan
penentuan langkah-langkah pengambilan data.

3.2.2 Observasi lapangan


Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan pengambilan data atau
pengukuran secara langsung dilapangan yaitu dengan mengikuti
arahan dari asisten dosen yang mempunyai pengetahuan terkait
dengan permasalahan yang dibahas serta dengan mengamati bentuk
topografinya.

3.2.3 Pengumpulan data


Pada tahap ini penulis mengolah data-data yang dibutuhkan untuk
membuat peta.
Adapun data yang diperlukan pada pemetaan ini antara lain:
a. Data primer merupakan data utama yang diperoleh secara langsung
di lapangan. Data primer tersebut yaitu melakukan pengukuran atau
pemetaan menggunakan alat Total Station dan dokumentasi
dilapangan
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari GPS yaitu, titik
koordinat berdirinya alat.

3.2.4 Pengolahan data

34
Data-data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan
software Topcon, Microsoft Excel dan rumus matematis. Pengolahan
data menggunakan software Topcon menghasilkan data dalam bentuk
Excel dan software Microsoft Excel menghasilkan data dalam bentuk
koordinat dan ketinggian. Sedangkan data yang diolah menggunakan
rumus matematis menghasilkan data yang nantinya digunakan dalam
penggambaran secara manual dikertas. Hasil yang diperoleh disajikan
dalam bentuk gambar.

3.2.5 Analisis data


a. Teknik analisis kualitatif
Dalam teknik analisis kualitatif dilakukan analisa secara
induktif yaitu proses pemahaman yang didasarkan pada informasi
dan fakta di lapangan kemudian mencocokkan dengan teori-teori
yang ada.
b. Teknik analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan dalam proses pengolahan data
data yang akan digunakan dalam penggambaran peta.

3.2.6 Pembahasan
Bagian ini menjelaskan tentang hasil yang diperoleh dari
pengukuran, pengolaahan di Software dan penggambaran

3.2.7 Kesimpulan
Merupakan rangkuman singkat yang berisi tentang pengolahan
data sampai penggambaran.

3.2.8 Pembuatan laporan


Hasil pemetaan akan dituangkan dalam bentuk laporan sebagai
suatu pelaporan dari hasil pemetaan yang dicapai.

35
36

Anda mungkin juga menyukai