Anda di halaman 1dari 14

BAB 8

PENGUKURAN TITIK DETAIL (TS)

8.1 Teori Dasar


Total station (TS) merupakan alat pengukur jarak dan sudut (sudut horisontal dan
sudut vertikal) secara otomatis. TS dilengkapi dengan chip memori sehingga data
pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan untuk kemudian di download dan
diolah secara computerize. Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang
terintegrasi dalam satu unit alat. total station juga sudah dilengkapi dengan
processor sehingga bisa menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara
langsung tanpa perlu kalkulator lagi. Selain dalam alat ukur total station ini, maka
alat ini dilengkapi juga dengan target berupa tongkat yang dilengkapi dengan
prisma-prisma yang berfungsi sebagai reflektor. Jumlah reflektor dapat terdiri dari
satu sampai tiga atau lebih tergantung dari jauhnya target titik yang akan diukur
jarak dan posisinya. Semua informasi yang dikumpulkan dengan total station
disimpan dalam sebuah komputer eksternal di mana data dapat dimanipulasi dan
ditambahkan ke program CAD. Total station menggunakan sistem prisma dan
laser untuk mengembangkan pembacaan digital dari seluruh pengukuran selama
pekerjaan.

Titik detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur yang mencangkup
penyajian dalam dimensi horisontal dan vertikal secara bersama-sama dalam suatu
gambar peta. Sedangkan detail adalah segala objek yang ada di lapangan, baik
yang bersifat alamiah seperti sungai, lembah, bukit, dan rawa, maupun hasil
budaya manusia seperti jalan, jembatan, gedung, lapangan, selokan, dan batas
kepemilikan tanah (Slamet Basuki, 2006). Untuk keperluan pengukuran dan
pemetaan selain pengukuran kerangka dasar vertikal yang menghasilkan tinggi
titik-titik ikat dan pengukuran kerangka dasar horisontal yang menghasilkan
koordinat titik-titik ikat juga perlu dilakukan pengukuran titik-titik detail untuk
menghasilkan yang tersebar di permukaan bumi yang menggambarkan situasi
daerah pengukuran. Titik detail merupakan bentuk dari suatu unsur alamiah dan
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

buatan, yang akan digambar pada peta. Unsur alamiah dibedakan dalam bentuk
garis ketinggian (kontur), unsur buatan berupa bangunan existing. Banyaknya titik
detail, tergantung dari faktor :

a. Skala peta
b. Tujuan pemakaian peta
c. Kondisi lapangan

Penentu titik di lapangan pada ilmu ukur tanah, disajikan dengan menggunakan
sistem kartesius (x,y), dimana jarak antar titik dapat dicari dengan kaidah
phytagoras dan trigonometri. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa titik-titik
ini diperlukan untuk pemetaan bidang tanah secara nasional, dimana letak,
ukuran, luas dan dimensi lain secara tepat dan akurat. Tingkatan titik dasar teknik
dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu : titik dasar orde o, orde 1, orde 2, orde 3,
orde 4. Titik dasar orde o dan 1 dilaksanakan dan dibangun oleh badan koordinasi
survey dan pemetaan nasional. Titik dasar orde 2 dan 3 dilaksanakan oleh BPN
pusat, sedangkan titik dasar orde 3 dapat dilaksanakan oleh BPN pusat, sedangkan
titik orde 3 dapat dilaksanakan oleh kantor wilayah BPN provinsi, dan titik dasar
orde 4 umumnya dilaksanakan oleh kantor pertahanan kabupaten/kota.
Pengukuran titik dasar teknik orde 2, 3, dan 4 dilaksanakan dengan menggunakan
metode pengamatan satelit atau metode lainnya. Metode yang dimaksud adalah
penentuan posisi dengan global positioning system (GPS). Sedangkan penetapan
titik dasar teknik orde 4 umumnya dilaksanakan melalui pengukuran terestris
dengan cara perapatan dari titik-titik dasar orde 3.

Maksud dari pengukuran detail adalah untuk memberikan data topografi di atas
peta sehingga diperoleh bayangan atau informasi dari relief bumi. Kelengkungan
dan ketelitian data topografi tersebut sangat tergantung dari kerapatan titik detail
yang akan diukur. Untuk mengukur titik detail yang lengkap dan efisien, maka
harus dipahami maksud dan kegunaan peta yang akan dibuat. Sebelum suatu
daerah dilakukan pengukuran detail harus sudah ada titik ikat. Biasanya hal – hal
yang perlu diukur secara detail adalah segala benda atau bangunan yang terdapat
di areal yang dipetakan akan menambah kelengkapan data peta. Misalnya

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2


KELOMPOK A
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

perbedaan tinggi muka tanah yang ekstrim sehingga dapat membantu dalam
pembuatan kontur.

Dalam pengukuran titik detail prinsipnya adalah menentukan koordinat dan tinggi
titik detail dari titik ikat. Metode yang digunakan dalam pengukuran titik detail
adalah metode offset dan metode tachymetry. Namun metode yang sering
digunakan adalah metode tachymetry karena Metode tachymetry ini relatif cepat
dan mudah karena yang diperoleh dari lapangan adalah pembacaan rambu, sudut
horisontal (azimuth magnetis), sudut vertikal (zenith atau inklinasi) dan tinggi alat.
Hasil yang diperoleh dari pengukuran tachymetry adalah posisi planimetris X, Y
dan Z, adapun metode pengukuran situasi sendiri ada dua, yaitu :
a. Metode Pengukuran Offset
Metode offset adalah pengukuran titik-titik menggunakan alat-alat sederhana
yaitu pita ukur dan yalon. Pengukuran untuk pembuatan peta cara offset
menggunakan alat utama pita ukur, sehingga cara ini juga biasa disebut cara
rantai (chain surveying).
b. Metode pengukuran tachymetry
Metode tachymetry adalah pengukuran menggunakan alat-alat optis,
elektronis, dan digital. Pengukuran detail cara tachymetry dimulai dengan
penyiapan alat ukur di atas titik ikat dan penempatan rambu di titik bidik.
Setelah alat siap untuk pengukuran, dimulai dengan perekaman data di tempat
alat berdiri, pembidikan ke rambu ukur, pengamatan azimuth dan pencatatan
data di rambu BT, BA, BB serta sudut miring. Metode tachymetry didasarkan
pada prinsip bahwa pada segitiga - segitiga sebangun, sisi yang sepihak adalah
sebanding.
Tachymetry ‘diagram’ pada dasarnya bekerja atas prinsip yang, sama sudut
vertikal secara otomatis dipapas oleh pisahan garis stadia yang beragam.

Gambar 8.1 Pengukuran Titik Detail Tachymetry


(Sumber : http://plengdut.com)

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 3


KELOMPOK A
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

Hal-hal yang diperhatikan pada pengukuran titik detail dalam total station, yaitu:
a. Diusahakan laser yang terpantul prisma benar-benar jelas terlihat
b. Prisma harus benar-benar tegak lurus agar dapat memantulkan laser
c. Mencatat nama dan gambar titik-titik tempat diletakkannya prisma ukur yang
ditembakkan oleh laser total station.

Di sebagian besar total station, sebuah dioda pemancar cahaya inframerah


termodulasi, yang mengirimkan sinar dari instrumen ke prisma. Prisma
memantulkan sinar ini kembali ke total station. Instrumen EDM (Electronic
Distance Meter) yaitu untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke
titik tertentu yang terpasang di dalam teleskop total station mentransmisikan sinar
inframerah yang dipantulkan kembali ke unit dengan bantuan prisma (setelah
refleksi internal total). Dalam hal ini, EDM menggunakan pengukuran waktu
untuk menghitung jarak yang ditempuh oleh sinar tersebut. Dengan beberapa
pengecualian, instrumen EDM mensyaratkan bahwa target sangat reflektif dan
prisma yang mencerminkan biasanya digunakan sebagai target. Sebagian besar
dari total station juga merupakan perekam data. Data mentah (sudut dan jarak)
beserta koordinat titik yang terlihat dicatat bersama dengan beberapa informasi
tambahan. Data yang direkam tersebut dapat langsung diunduh ke komputer.
Penggunaan perekam data lebih lanjut dapat mengurangi kesalahan perekaman
dan menghilangkan kebutuhan seseorang untuk merekam data di lapangan.
Kegunaan dasar total station pada aplikasinya tidak jauh berbeda dengan
theodolite digunakan untuk mengukur permukaan tanah/situasi, topografi,
mengukur gedung dan bangunan, dan memetakan kembali hasil pengukuran
tersebut. Hanya saja untuk total station sudah terintegrasi dengan pengukur jarak
elektronik ( EDM ) dan sudah terotomatitasi dengan media penyimpanan jadi data
yang didapat bisa langsung diolah untuk menjadi data yang matang.

8.2 Maksud dan Tujuan Praktikum


Maksud serta tujuan praktikum pengukuran titik detail yaitu.
a. Untuk mendapatkan data-data detail situasi lapangan yang akan dipetakan.
b. Untuk pemetaan detail situasi lapangan pada peta.

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 4


KELOMPOK A
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

8.3 Alat-Alat yang Digunakan


Berikut ini merupakan alat-alat yang digunakan dalam pengukuran titik detail :
a. Pesawat Total Station.
b. Statif (Tripod).
c. Prisma detail.
d. Prisma ukur.
e. Payung.
f. Patok/Cat sebagai penanda titik.
g. Alat tulis.
h. Roll meter.
i. Kompas.

8.4 Langkah Kerja


Adapun langkah kerja praktikum pengukuran kontur adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada lokasi pengukuran;
b. Menyiapkan titik-titik P untuk pembuatan poligon;
c. Mencari arah mata angin tang menunjukan arah utara, kemudian meletakkan
prisma statif pada titik arah utara tersebut;
d. Memasang total station tepat berada di atas patok P1, kemudian mengatur
nivo pada alat sampai sentris;
e. Mengatur menu pada total station:
1) Mengaktifkan alat total station dengan menekan tombol ON;
2) Menyentriskan nivo yang berada di alat total station;
3) Menekan tombol esc hingga pada layar muncul menu selanjutnya
kemudian tekan Data pada layar;
4) Lalu memilih menu JOB kemudian tekan enter;
5) Kemudian memilih job selection dan tekan enter;
6) Memilih menu list pada menu job selection, lalu menentukan nama job
yang nantinya akan digunakan dalam pengukuran, kemudian tekan
tombol enter;
7) Melakukan hal yang sama seperti poin 5, setelah itu tekan tombol esc
hingga pada layar menampilkan menu utama;

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 5


KELOMPOK A
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

8) Menekan tombol esc lagi sehingga keluar menu selanjutnya, kemudian


pilih menu topo;
9) Kemudian memilih menu occupy sebagai penentu arah utara;
10) Kemudian set NO dan EO masing-masing menjadi 1000, lalu ZO
dimasukan nilai BM wilayah pengukuran. Setelah itu ubah HI dengan
nilai ketinggian total station dari ketinggian muka tanah, lalu tekan OK
dan tekan tombol esc;
11) Kemudian menentukan arah 0 derajat pada menu BS-data;
12) Pilih menu angle kemudian enter, lalu ubah nilai H R sesuai ketinggian
prisma statif dari atas permukaan tanah;
13) Kemudian menyalakan laser yang berada pada total station dengan
menekan tombol bintang, kemudian pada L-Pointer diubah menjadi on;
14) Kemudian mengarahkan alat total station pada prisma selanjutnya tekan
tombol Rec;
15) Kemudian memilih menu Dits + cooord yang merupakan menu untuk
mengambil data kontur dan detail tanah di lapangan, lalu tekan enter;
16) Kemudian memasukkan nilai ketinggian tiang prisma pada HR,
kemudian pada menu CD ubah nama poinnya sesuai keinginan dengan
catatan kontur dengan detail menggunakan nama yang berbeda;
17) Kemudian mengarahkan total station pada prisma lalu menekan tombol
berwarna kuning pada sisi total station;
18) Kemudian mengulangi poin 14 sampai pada penembakan selanjutnya.

8.5 Diagram Alir


Berikut merupakan diagram alir dari pengukuran titik detail

Mulai

Menyiapkan alat yang diperlukan

Menetapkan titik-titik P untuk pembuatan poligon

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 6


KELOMPOK A
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

Mencari arah mata angin yang menunjukkan arah utara, kemudian


meletakan prisma statif pada titik arah utara tersebut

Memasang total station tepat berada di atas patok P1, kemudian


mengatur nivo pada alat sampai sentris

Mengatur menu pada total station

Mengaktifkan alat total station dengan menekan tombol ON

Menyentriskan nivo yang berada di alat total station

Menekan tombol esc hingga pada layar muncul menu


selanjutnya,kemudian tekan Data pada layar

Lalu pilih menu JOB kemudian tekan enter, lalu pilih job
selection dan tekan enter

Memilih menu list pada menu job selection, lalu menekan nama
job yang nantinya akan digunakan dalam pengukuran, kemudian
tekan tombol enter

Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya, setelah itu tekan


tombol esc

Tekan tombol esc lagi sehingga keluar menu selanjutnya,


kemudian pilih menu topo hingga pada layar menampilkan menu
utama

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 7


KELOMPOK A
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

Memilih menu occupy sebagai penentu arah utara, kemudian set


NO dan EO masing-masing menjadi 1000, lalu ZO dimasukkan
nilai BM wilayah pengukuran. Lalu ubah HI dengan nilai
ketinggian dari muka tanah, tekan OK dan tekan tombol esc

Menentukan arah 0 derajat pada menu BS- data, lalu memilih


menu angle kemudian enter, lalu ubah nilai H R sesuai ketinggian
prisma statif dari atas permukaan tanah

Menyalakan laser yang berada pada total station dengan menekan


tombol bintang, kemudian pada L-pointer diubah menjadi on

Mengarahkan total station pada prisma selanjutnya tekan tombol


Rec, lalu pilih menu Dist + coord yang merupakan menu untuk
mengambil data kontur dan detail tanah di lapangan, lalu tekan
enter

Memasukkan nilai ketinggian tiang prisma pada HR, kemudian


pada menu CD ubah nama poinnya sesuai keinginan dengan
catatan kontur dengan detail menggunakan nama yang berbeda

Mengarahkan total station pada prisma lalu menekan tombol


berwarna kuning pada sisi total station, lalu mengulangi langkah
sebelumnya pada penembakan selanjutnya

Data
Literatur

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 8


KELOMPOK A
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

Kesimpulan

Penyusunan laporan

Selesai

Gambar 8.2 Diagram Alir Pengukuran Titik Detail (TS)


(Sumber : Data Pribadi Kelompok A 2022)

8.6 Data Pengamatan


Tabel 8.2 Data Pengamatan Titik Detail (Terlampir)

8.7 Kesimpulan dan Saran


8.7.1 Kesimpulan
Titik detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur yang mencankup
penyajian dalam dimensi horisontal dan vertikal secara bersama-sama dalam suatu
gambar peta. Berdasarkan data yang diperoleh dari praktikum, dapat disimpulkan
sebagai berikut:

Tabel 8.1 Data Pengukuran Titik Detail (TS)

Nama Titik Y (m) X (m) Elevasi (m)


P1 500 500 14
D1 499,779 513,618 14,533
D2 498,319 511,271 14,528
D3 495,935 513,12 14,547
D4 493,558 514,955 14,531
D5 491,171 516,776 14,539
D6 488,766 518,604 14,518
D7 486,422 520,444 14,531
D8 481,644 524,086 14,528
D9 479,326 525,986 14,531
D10 476,88 527,744 14,515
D11 474,562 529,651 14,526
D12 469,711 533,176 14,559

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 9


KELOMPOK A
BAB 8 PENGUKURAN DETAIL (TS)

D13 473,58 533,757 14,455


D14 510,74 527,915 14,503
D15 509,291 525,585 14,522
D16 508,651 530,214 14,521
P2 523,484 530,206 13,908
D17 506,408 531,991 14,516
D18 503,93 533,829 14,519
D19 501,578 535,64 14,526
D20 499,109 537,506 14,52
D21 494,494 541,119 14,523
D22 492,017 542,954 14,515
D23 489,658 544,824 14,513
D24 487,206 546,612 14,506
D25 484,862 548,488 14,509
D26 482,485 550,276 14,516
D27 483,139 545,841 14,451
(Sumber : Data Pribadi Kelompok A 2022)

8.7.2 Saran
Agar hasil yang didapat lebih akurat perlu diperhatikan beberapa hal :
a. Memastikan kelengkapan alat serta perlengkapan yang akan digunakan
dalam keadaan lengkap dan baik.
b. Membidik total station ke arah prisma dengan baik dan tepat sehingga hasil
ukur dapat sesuai dan akurat.
c. Memastikan alat tidak bergeser atau bergerak agar nivo selalu dalam
keadaan sentris.
d. Diperlukan ketelitian dalam mengolah data-data dari hasil penggunaan total
station dengan menggunakan CAD.

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 10


KELOMPOK A
LAMPIRAN
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jenderal Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. (0254) 395502 Ext. 19

LAMPIRAN
PENGUKURAN TITIK DETAIL
Tabel 8.2 Data Pengamatan Titik Detail

Nama Titik Y (m) X (m) Elevasi (m)


P1 500 500 14
D1 499,779 513,618 14,533
D2 498,319 511,271 14,528
D3 495,935 513,12 14,547
D4 493,558 514,955 14,531
D5 491,171 516,776 14,539
D6 488,766 518,604 14,518
D7 486,422 520,444 14,531
D8 481,644 524,086 14,528
D9 479,326 525,986 14,531
D10 476,88 527,744 14,515
D11 474,562 529,651 14,526
D12 469,711 533,176 14,559
D13 473,58 533,757 14,455
D14 510,74 527,915 14,503
D15 509,291 525,585 14,522
D16 508,651 530,214 14,521
P2 523,484 530,206 13,908
D17 506,408 531,991 14,516
D18 503,93 533,829 14,519
D19 501,578 535,64 14,526
D20 499,109 537,506 14,52
D21 494,494 541,119 14,523
D22 492,017 542,954 14,515
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jenderal Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. (0254) 395502 Ext. 19

Nama Titik Y (m) X (m) Elevasi (m)


D23 489.658 544.824 14.513
D24 487.206 546.612 14.506
D25 484.862 548.488 14.509
D26 482.485 550.276 14.516
D27 483.139 545.841 14.451
(Sumber : Data Pribadi Kelompok A 2022)

Mengetahui,
Asisten Laboratorium

Rizky Arjun Prakoso


NIM. 3336180048
U

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH


MARET 2022

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU


UKUR TANAH

DIPERIKSA PARAF

DISETUJUI PARAF

GAMBAR SKALA

DIGAMBAR PARAF

UKURAN
KODE HAL
KERTAS

Anda mungkin juga menyukai