Anda di halaman 1dari 7

bab 9 | pengukuran titik detail (TS)

BAB 9
PENGUKURAN TITIK DETAIL (TS)

9.1 Total Station

Total Station adalah alat yang di gunakan untuk survei dan pemetaan untuk
mengukur sudut horizontal dan vertikal serta jarak dengan tingkat akurasi yang
tinggi. Alat ini terdiri dari theodolite elektronik, jarak mengukur elektronik
(EDM), dan sistem pemrosesan data. Alat tersebut dapat mengumbpulkan data
yang di perlukan untuk membuat peta, mengukur jarak, elevasi, dan sudut dengan
tingkat akurasi yang tinggi total station juga di lengkapi dengan fitur-fitur seperti
kemampuan pemetaan tanah secara digital, penyimpanan data internal, dan
kemampuan untuk terhubung dengan perangkat lunak komputer untuk analisis
lebih lanjut. Selain itu, total station telah di gunakan dalan berbagai macam
aplikasi, termasuk konstruksi bangunan, pemetaa tanah, survei topografi, dan
pemeliharaan infrastruktur. Adapun tujuan dan kelebihan penggunaan total
station, adalah sebagai berikut :

a. Upaya mengurangi kesalahan dari manusia (Human Error). Contohnya yaitu


kesalahan pembacaam dan kesalahan pencatatan data saat pengambilan data
b. Aksesibilitas ke sistem berbasis komputer
c. Mempercepat dalam pengambilan data
d. Memudahkan seseorang dalam pengambilan data

Total station juga mempunyai kekurang, adapun kekurangan dari alat total station
adalah sebagai berikut :

a. Adanya ketergantungan terhadap sumber tenaga


b. Biayanya yang lebih mahal daripada alat konvensional biasa

Total station bekerja berdasarkan prinsip trigonometri, dan pengukuran jarak


menggunakan gelombang elektromagnetik. Alat ini bekerja dengan cara
mengukur sudut horizontal, dan vertikal dari posisi yang sudah di ketahui, serta
mengukur jarak dari alat ke titik yang akan diukur. Total station didukung baik
oleh tiang atau tripod. Ini mengirimkan seberkas cahaya inframerah menuju
prisma optik. Ini kemudian cermin cahaya kembali ke total station dan mengambil

KELOMPOK I | ILMU UKUR TANAH 1


bab 9 | pengukuran titik detail (TS)

pengukuran. Pengukuran ini dihitung dalam total station dengan waktu yang
dibutuhkan untuk cahaya untuk Kembali. Pengukuran total station dimulai dengan
menentukan titik awal yang akan diukur, kemudian alat ini dipasang pada titik
tersebut dan di arahkan ke titik yang akan di ukur. Setelah itu, total station
diaktifkan dan pengukuran dilakukan setelah gambar kasar atau sketsa yang ingin
di detailkan sudah di tentukan, setelah itu di lanjut mengikuti petunjuk yang ada
pada layar atau panduan pengguna. Selama proses pengukuran, pengguna perlu
memastikan bahwa alat berada dalam posisi yang stabil, dan kondisi lingkungan
tidak mengganggu saat melakukan pengukuran, pengguna harus teliti, agar dapat
menghindari kesalahan seperti salah mengklik tombol pada total station, dan
mencegah alat goyang atau tidak presisi. Beberapa Total Station dilengkapi pula
dengan kotak khusus untuk pengganti baterai lithium yaitu digunakan apabila
surveyor akan menggunakan baterai jenis alkaline ukuran AAA+. Baterai alkaline
bisa dijadikan alternatif untuk persediaan baterai cadangan, tentunya sebelum
memutuskan memilih jenis baterai cadangan perlu menguji lamanya baterai
tersebut bisa dipakai. Sehingga baterai jenis alkaline pun bisa ditentukan
jumlahnya untuk keperluan cadangan di lapangan.

Secara umum, titik detail merupakan titik-titik atau lokasi-lokasi yang


diperhatikan atau di jelaskan secara khusus dalam suatu konteks tertentu. Titik
detail dapat mengacu pada peristiwa penting, karakteristik khusus, atau informasi
seperti dalam desain grafis atau seni visual, titik detail bisa merujuk pada elemen-
elemen kecil atau bagian-bagian kecil dari suatu gambar. Dalam ilmu ukur tanah
pengukuran titik detail memberikan informasi apa dan dimana objek yang akan
disajikan, sehingga data yang harus terkumpulkan adalah posisi 3D titik detail
keterangan, berupa data kualitatif dari titik, dan sketsa pengukuran, yang
menggambarkan keadaan sekeliling tempat pada saat pengukuran bentuk
topografi dari daerah yang diukur.

Titik detail merupakan titik-titik khusus yang diukur dengan total station untuk
mendapatkan informasi yang lebih detail tentang suatu area. Titik-titik ini dapat
berupa ujung bangunan, landmark, bebatuan, titik sudut atau objek lain yang
memiliki nilai penting dalam survei atau pemetaan. Unsur-unsur yang tergolong
pada titik-titik detail mencangkup berbagai elemen alam yang dapat dijadikan titik

KELOMPOK I | ILMU UKUR TANAH 2


bab 9 | pengukuran titik detail (TS)

rederensi dalam survey dan pemetaan. Contohnya adalah titik sudut alami seperti
tikungan, sungai, pohon besar, atau batu besar yang dapat digunakan sebagai
penanda dalam mengukur dan memetakan suatu area. Unsur buatan pada titik
detail meliputi berbagai objek buatan manusia yang dijadikan sebagai titik
referensi dalam survei dan pemetaan. Contohnya secara khusus untuk membantu
dalam pengukuran dan pemetaan suatu area. Titik-titik detail dapat berupa unsur
alam atau unsur buatan manusia. Unsur alam misalnya adalah perubahan slpoe
(kemiringan) tanah yang dijadikan titik-titik tinggi (spot height) sebagai titik
acuan untuk penarikan dan interpolasi garis kontur. Kemudian, unsur buatan
manusia misalnya adalah pojok-pojok pada bangunan.

9.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari praktikum titik detail menggunakan total station adalah sebagai
berikut:

1. Untuk mendapatkan data – data detail situasi lapangan yang akan dipetakan.
2. Untuk pemetaan detail situasi lapangan pada peta.

9.3 Alat – alat yang digunakan


Alat yang digunakan dari praktikum titik detail menggunakan total station adalah sebagai
berikut :

1. Pesawat Total Station.


2. Statif (Tripod).
3. Prisma ukur.
4. Prisma detail.
5. Payung.
6. Patok/Cat sebagai penanda titik.
7. Alat tulis.
8. Roll meter.
9. Kompas.

9.4 Langkah Kerja


Langkah kerja dari praktikum titik detail menggunakan total station adalah sebagai
berikut :

KELOMPOK I | ILMU UKUR TANAH 3


bab 9 | pengukuran titik detail (TS)

1. Menyiapkan alat – alat yang diperlukan pada lokasi pengukuran;


2. Menetapkan titik – titik P untuk pembuatan polygon;
3. Mencari arah mata angin yang menunjukan arah utara, kemudian
meletakan prisma statif pada titik arah utara tersebut;
4. Memasang total station tepat berada di atas patok P1, kemudian mengatur nivo
kotak pada alat sampai sentris;
5. Mengatur menu pada total station:
a) Mengaktifkan alat total station dengan menekan tombol ON;
b) Sentriskan nivo digital yang berada di alat total station;
c) Menekan tombol esc hingga pada layar muncul menu selanjutnya, kemudian
tekan Data pada layar;
d) Lalu pilih menu JOB kemudian tekan enter;
e) Kemudian pilih job selection dan tekan enter;
f) Pada menu job selection pilih menu list, lalu menetukan nama job yang nantinya
akan digunakan dalam pengukuran. (Apabila job penuh, maka hapus salah satu
job pada menu job deletion, kemudian pada menu job deletion, pilih job yang
akan dihapus kemudian tekan enter, tekan esc lalu pilih menu job selection untuk
memilih job yang digunakan);
g) Tekan tombol esc lagi sehingga keluar menu selanjutnya, kemudian pilih menu
topo;
h) Kemudian pilih menu occupy untuk memasukkan nilai NO, EO, ZO, dan
HI;
i) Kemudian set NO dan EO masing – masing menjadi 1000, lalu ZO dimsukan nilai
BM wilayah pengukuran. Setelah itu ubah HI dengan nilai ketinggian total station
dari muka tanah, lalu tekan OK dan tekan tombol esc;
j) Kemudian menentukan arah 0 derajat pada menu BS – data;
k) Pilih menu angle kemudian enter, lalu ubah ubah nilai HA-R sebesar 0°.
l) Kemudian menyalakan laser yang berada pada total station dengan menekan
tombol bintang, kemudian pada L – Pointer di rubah menjadi on;
m) Kemudian mengarahkan alat total station pada prisma yang telah berada di arah
utara dari total station, lalu selanjutnya tekan tombol Rec;
n) Memasukan nilai H-R sesuai ketinggian prisma statif dari atas permukaan tanah;

KELOMPOK I | ILMU UKUR TANAH 4


bab 9 | pengukuran titik detail (TS)

o) Kemudian pilih menu Dist+coord yang merupakan menu untuk mengambil data
kontur dan detail tanah di lapangan, lalu tekan enter;
p) Kemudian memasukan nilai ketinggian tiang prisma pada HR, kemudian pada
menu CD ubah nama pointnya sesuai keinginan dengan catatan kontur dengan
detail menggunkan nama yang berbeda;
q) Kemudian mengarahkan total station pada prisma lalu menekan tombol
berwarna kuning pada sisi total station;
r) Kemudian mengulangi point r pada penembakan di titik selanjutnya.
6. Menentukan titik P2 sebagai BM 2, kemudian memasang total station tepat berada
di atas patok P2, kemudian mengatur nivo kotak pada alat sampai sentris;
7. Mengatur menu total station seperti langkah point 5;
a) Pada menu topo, pilih menu occupy;
b) Kemudian pilih menu load, lalu pilih titik P2 kemudian tekan ok;
c) Kemudian pada menu BS DATA, pilih menu coord;
d) Pada menu coord tekan load;
e) Kemudian pilih BM 1;
f) Kemudian pilih menu dist coord lalu lakukan penembakan seperti tahap
sebelumnya.

9.5 Diagram Alir


Agar lebih mudah dalam memahami langkah-langkah percobaan ini, maka dibuatlah
diagram alir sebagai berikut :

Mulai

Menyiapkan alat - alat yang diperlukan pada lokasi pengukuran

Menetapkan titik - titik P untuk pembuatan polygon

KELOMPOK I | ILMU UKUR TANAH 5


bab 9 | pengukuran titik detail (TS)

Mencari arah mata angin yang menunjukkan arah utara, kemudian meletakkan
prisma statif pada titik arah tersebut.

Memasangtotal stationtepat berada diatas patok P1, kemudian mengatur


nivo
pada alat sampai sentris

Mengatur menuTotal Station

Melakukan pengambilan data titik


detail

Memasangtotal stationpada titik selanjutnya dan mengarahkan ke prisma


statif yang sudah ditetapkan

Data Pengamatan Literatur

Data Perhitungan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 9.1 Diagram Alir Pengukuran Titik Detail (Total Station)


(Sumber : Dokumen pribadi kelompok I 2024)

KELOMPOK I | ILMU UKUR TANAH 6


bab 9 | pengukuran titik detail (TS)

KELOMPOK I | ILMU UKUR TANAH 7

Anda mungkin juga menyukai