Anda di halaman 1dari 18

Kerangka Modul Pengoperasian Total Station;

 Pemetaan

Pemetaan merupakan sebuah metode yang kerap digunakan oleh beberapa


disiplin ilmu, misalnya saja geografi, geologi, ilmu tanah, kehutanan, arkeologi, dan
beberapa disiplin ilmu lainnya. Berangkat dari definisi, pemetaan adalah sebuah
pengukuran yang terdiri atas tiga bagian yaitu; a). Pengukuran kerangka dasar
vertikal atau pengukuran tegak, guna mendapat titik tegak antara titik yang diukur, b).
Pengukuran kerangka dasar horizontal atau pengukuran datar yang dilakukan untuk
mendapat hubungan titik-titik yang diukur pada permukaan bumi, dan c). Pengukuran
titik-titik detail (Yusuf & Halim, 2014). Akan tetapi perlu diketahui, “Pemetaaan”
diambil dari kata dasar “Peta” yang berarti gambaran permukaan bumi yang konkret
ataupun yang abstrak dan biasanya dilakukan pada medium yang datar dengan
menggunakan skala tertentu (Pramono, 1987). Oleh karena itu, secara sederhana dapat
dikatakan bahwa pemetaan adalah proses pembuatan peta dengan melakukan
pengumpulan data berupa pengukuran arah, jarak, sudut, dan ketinggian yang
selanjutnya diproyeksikan pada bidang datar dengan menggunakan skala tertentu.

Pemetaan biasanya dilakukan guna untuk mengetahui informasi tertentu secara


keruangan atau spasial. Terkhusus dalam disiplin ilmu arkeologi, informasi mengenai
keletakan sebuah objek dinilai sangat penting untuk melihat konteks atau keterkaitan
tiap objek dalam menggambarkan kebudayaan yang telah berlangsung. Tak hanya
sampai disitu, hasil dari pemetaan juga digunakan sebagai acuan dalam melahirkan
sebuah kebijakan oleh instansi terkait (Mujabuddawat, 2016).

Teknik yang biasanya dilakukan untuk pemetaaan dalam disiplin ilmu arkeolgi
ialah dengan mengadopsi metode pemetaan gua, yang terdiri dari tiga cara yaitu
Polygon Tertutup, Polygon Terbuka, dan Offset Methode (Afkani, 2012). Polygon
Tertutup dilakukan dengan cara berpindah pada setiap titik yang dijadikan sebagai
target (Pointer). Sedangkan Polygon Terbuka dilakukan dengan statis pada satu titik
dan menentukan objek sebanyak-banyaknya yang bisa dijangkau untuk dijadikan
sebagai target atau titik bidik. Berbeda dengan Offset Methode, yaitu dilakukan
dengan menarik satu garis lurus sampai batas objek yang ingin dipetakan, kemudian
buat garis perpotongan dari garis lurus yang telah dibuat sebelumnya dengan interval
atau jarak tertentu (Semakin kecil intervalnya maka akan semakin akurat data yang
dihasilkan). Untuk pengukurannya, dapat dilakukan dari titik perpotongan yang ada
dalam melihat jarak maupun sudut.

Adapun alat yang umum digunakan dalam pemetaan diantaranya kompas,


GPS (Global Positioning System), theodolite, waterpass, roll meter, rambu ukur, dan
total station. Namun ditengah perkembangan teknologi saat ini, salah satu teknologi
atau alat yang kerap digunakan dan tentunya memiliki tingkat akurasi yang tinggi
ialah Total Station.Oleh karena itu, disini akan dibahas lebih lanjut mengenai
penggunaan Total Station dalam pemetaan.
 Total Station

Total station merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut
baik secara horizontal maupun vertikal dengan dilengkapi mainboard, chip, dan
memory sehingga data yang diperoleh dapat terinput secara otomatis (Tobing). Alat
ini juga dilengkapi dengan tiga komponen yang terdiri dari pengukuran jarak optis
(Electronic Distance Measurement), pengukuran sudut elektronik, dan
microprocessor. Selain itu, dengan menggunakan Total Station, kesalahan dalam
melakukan pengukuran dapat diminimalisir, mempermudah manajerial data survey,
serta mempercepat proses pengukuran.

Saat proses pengoperasian Total Station, terdapat beberapa alat penunjang,


diantaranya sebagai berikut.

1. Tripods (Statif)

Tripod adalah sebuah tiang yang terdiri dari tiga kaki dan berfungsi sebagai
penyangga atau tempat berdirnya Total Station maupun Prisma.

Sumber: lasertoolspecialist.com.au

2. Prisma

Prisma adalah kaca cekung yang dijadikan sebagai target bidikan guna
memantulkan laser dari Total Station. Alat ini juga dilengkapi dengan tanda bidik
berupa garis silang yang terdapat pada kaca cekung dan berungsi sebgai acuan
dalam melihat ketepatan bidikan. Dlam proses pegnggunaannya, Prisma ini bisa
dipakai dengan statif (titik base) maupun tongkat (pole) + terpasang nivo.
Prisma Poligon dan Mini Prisma
(Sumber: sokkiaindonesia.com dan ebay.it)

3. Tongkat Pole Prisma (Stick Pole Prism)

Tongkat Pole Prisma (Stick Pole Prism) adalah suatu alat bantu prisma yang
terbuat dari logam yang mempunyai tanda berupa garis merah putih dan
dilengkapi oleh ukuran serta gelembung. Tingkat prisma ada yang ukuran 2 - 5
meter untuk prisma melingkar dan prisma 3600, sedangkan ukuran 30 cm untuk
mini prisma.

Sumber: Indiamart.com
4. Rol meter

Rol meter digunakan untuk menghitung tinggi alat pada total station maupun
tinggi prisma “base” / prisma yang didirikan dengan menggunakan statif.
Biasanya diperlukan rol meter yang panjangnya 3 – 5 meter.

Sumber: www.rolmaatpunt.nl

Berikut beberapa komponen yang terdapat pada Total Station:


Selanjutnya, istilah dan kode yang sering muncul dalam tampilan atau di layar total
station:

ALL → Memulai pengukuran jarak dan sudut dan menyimpan nilai-nilai yang sudah
terukur.

DIST → Memulai pengukuran jarak dan sudut tanpa menyimpan nilai-nilai yang
telah diukur.

REC → Menyimpan nilai yang ditampilkan.

ENTER → Menghapus nilai yang ada pada tampilan dan siap memasukkan nilai
yang baru.

BS → Masuk ke menu backsight

MEAS → Pilihan untuk menghitung titik yang dicari dengan membidik prisma.

ENH → Membuka mode input koordinat

LIST → Menampilkan daftar dari titik-titik yang sudah disimpan.

FIND → Memulai pencarian titik yang telah dimasukkan.

EDM → Menampilkan setting EDM


- > ABC → Mengganti keypad menjadi alfanumerik

- > 123 → Mengganti keypad menjadi numeric

0CNEZ → Menampilkan Pengaturan Koordinat Awal (station)

RESET → Untuk reset semua settingan

VIEW SEARCH → Menampilkan koordinat dan detail job pada point yang dipilih

PREV → Kembali pada dialog aktif sebelumnya.

NEXT → Melanjutkan ke dialog berikutnya.

*NEZ → Melihat Koordinat N (Northing) E (Easting) Z (Elevation).

→ Ke tingkat softkey yang berikutnya.

OK Jika saat entry → Konfirmasi pengukuran atau memasukan nilai dan


melanjutkan proses

Jika pada pesan → Konfirmasi pengukuran atau memasukan nilai dan


melanjutkan proses

Keterangan Keterangan Tampilan Keterangan


Tampilan
Tanda Di
Monitor Ts
Tampilan
V V – angel N Northing
(sudut vertikal) Coordinate
(Koordinat Y)
HR H – angel right E Easting
(Sudut Horizontal Coordinate
bacaan biasa) (Koordinat X)
HL H – angel left Z Elevasi coordinate
(Sudut Horizontal (Koordinat Elevasi/
bacaan luar biasa) tinggi/ Z)
HD Horizontal * EDM Working
distance (sedang proses
(Jarak Datar) pembacaan data)
VD Relative Elevation M Meter Unit
(beda tinggi) (Satuan Meter)
SD Slope Distance F Feet and Inchi
(Jarak Miring) Unit
(Satuan Kaki dan
Inchi)
 Proses Kerja

Berikut Langkah-langkah dalam mengoperasikan Total Station:

1. Menentukan titik berdirinya Total Station (Occupy/DP) dan Prisma (BS data),
kemudian dilanjutkan dengan mendirikan tripod (Statif).

2. Setelah itu dilanjutkan dengan memasang Total Station maupun Prisma pada
Tripod dan tidak lupa untuk mengecek posisi alat tepat berada di tengah patok
yang merupakan titik yang telah dipilih sebelumnya. Langkah ini disebut sebagai
Centering dan dilakukan bersamaan dengan mengarahkan gelembung waterpass
(Nivo) ditengah.
3. Nyalakan Total Station dengan menekan tombol power, kemudian pada layar
muncul waterpass digital dan perlu untuk di kalibrasi sampai dengan angka yang
paling kecil (X dan Y minimal 0,5). Cara yang dilakukan dalam proses kalibrasi
ialah dengan memutar sekrup ABC yang terdapat pada Tribrach.

4. Pasca kalibrasi, tekan OK, lanjut pilih menu "Data", kemudian buat job selection.

5. Ubah nama job dengan memilih opsi “Job detail” dan ubah nama job sesuai
dengan nama situs (proyek).
6. Kembali ke “menu”, pilih opsi "topo", lanjut pilih "occupy", kemudian masukkan
titik koordinat, elevasi, ubah kode, tinggi alat, dan input nama operator.

7. Setelah menginput di bagian “Occupy”, tekan tombol “esc” untuk kembali menu
"topo", kemudian pilih "Bs Data" dan masukkan titik koordinat, elevasi, ubah
kode, dan tinggi alat prisma.

8. Ketika telah menginput dua titik awal (Occupy dan BS Data), kemudian lakukan
observasi untuk tentukan titik-titik yg akan dibidik. Variabel yang dijadikan
sebagai titik bidik bisa langsung berupa objek (Misalnya temuan, dinding gua,
pohon, dan lain-lain).

9. Kembali ke menu, pilih “topo”, langsung cari opsi “dist+cord” dan dilanjutkan
dengan membidik objek yang ingin dipetakan

10. Terakhir, ketika tiba di suatu kondisi untuk memindahkan posisi Total Station
untuk mendapatkan posisi bidik yang luas, letak Total Station dan prisma ditukar
dan lakukan resection kembali dengan mengisi Occupy dan BS Data.

11. Setelah selesai, untuk memperoleh data bisa dilakukan dengan menyalin file dari
Total Station dengan menggunakan flashdisk atau hardisk. Langkah pertama
dengan memilih USB pada Total Station, selanjutnya pilih menu Save data, lalu S-
Type, kemudian pilih file pemetaan yang telah dilakukan.
12. Selanjutnya tahap pengolahan data. Data pemetaan yang telah disalin dari Total
Station diolah dengan bantuan aplikasi. Terdapat beberapa aplikasi yang dapat
membantu pengolahan data yaitu Topcon Link, ArcMap, ArcScene, dan Microsoft
Excel.

13. Data dari Total Station dengan jenis file (.SDR), dimasukkan ke Topcon Link atau
aplikasi sejenis. Dalam aplikasi Topcon, data hasil pemetaan Total Station diubah
sesuai kebutuhan yang selanjutnya diolah di ArcMap untuk penggambaran peta.
Berikut secsrs leih detail langkah-langkahnya:

a. Langkah pertama masukkan data hasil pemetaan Total Station yang


ekstensinya .SDR, hingga muncul gambar berikut :
b. Setelah itu, pilih Save As. Terdapat beberapa pilihan untuk diolah
contohnya shapefile dan csv (comma delimited).

c. Berikutnya, data yang telah diolah dari Topcon Link dimasukkan ke


ArcMap. Terdapat beberapa cara dalam memasukkan data ke ArcMap,
salah satunya yaitu dengan memasukkan file XY yang sebelumnya diolah
dengan Microsoft Excel dengan tools Text to Columns untuk memisahkan
data nama, koordinat, dan kode.
d. Selanjutnya, Tekan opsi Delimited lalu next

e. Kemudian, centang pilihan comma lalu next


f. Lalu, pada pilihan selanjutnya, ubah jenis kolom koordinat dan elevasinya
dari general ke text. Tekan finish

g. Buat Nama dari setiap Kolom seperti gambar di bawah, kemudian Save
file Excel yang telah diolah.
h. Buka Aplikasi ArcMap, kemudian tekan menu file, lalu add data, dan add
xy data.

i. Lalu masukkan file csv yang sudah diolah di excel. Pada pilihan X , Y dan
Z field, sesuaikan dengan nama kolom yang sudah dibuat di Excel lalu
tekan OK.
j. Maka muncul seperti gambar dibawah ini, selanjutnya dilakukan digitasi
untuk membuat peta.

k. Langkah lainnya untuk memasukkan file hasil pengolahan dari aplikasi


Topcon yaitu dengan jenis file shapefile dengan ekstensi “shp”. Jadi
langsung saja memasukkan file shapefile ke Arcmap. Untuk melihat file
secara 3dimensi digunakan aplikasi ArcScene, hasilnya ialah sebagai
berikut.
Dalam mempermudah proses pengoperasian Total Station, dibuat kode tertentu agar
lebih mudah mengingat objek yang dijadikan sebagai target bidik. Berikut kode yang
dimaksud, antara lain:

- Job: nama situs

- Titik awal: Dp

- Titik bidik: STN

- Kode plot temuan:

 GC (Gambar Cadas)

 AB (Artefak Batu)

 TB (Tembikar)

 BR (Breksi)

 SR (Struktur)

 GC (Gambar Cadas)

 MKM (Makam)

Bibliography
Afkani, H. (2012). Cave Mapping (Pemetaan Gua). Retrieved 06 22, 2022, from Green
Mapping Spirit: http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave-mapping-pemetaan-
gua.html?m=1

Mujabuddawat, M. A. (2016). Perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Penelitian


dan Penyajian Informasi Arkeologi. Kapata Arkeologi 12 (1) , pp. 29-42.

Pramono, H. (1987). Peta dan Perlengkapannya. Cakrawala Pendidikan No. 2 Volume VI ,


pp. 5-13.

Tobing, F. M. (n.d.). academia.edu. Retrieved from Pengetahuan Alat Total Station:


https://www.academia.edu/42704562/PENGETAHUAN_ALAT_TOTAL_STATION

Yusuf, H., & Halim, H. (2014). Survey dan Pemetaan. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai