Anda di halaman 1dari 7

ACARA 1

PENGUKURAN BEDA TINGGI AUTOMATIC LEVEL WATERPASS

Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempergunakan Automatic Level untuk pengukuran beda tinggi
2. Mahasiswa dapat membuat profil menggunakan Automatic Level melalui metode
linear dan anguler

Alat dan Bahan


1. Automatic Level
2. Kaki tiga (tripod)
3. Baak Ukur
4. Bandul
5. Yallon dan patok penanda
6. Kompas
7. Pita Ukur

Dasar Teori

Profil
Profil merupakan irisan atau penampang vertikal dari permukaan bumi yang dipotong
oleh suatu bidang datar. Kegunaan pembuatan profil dalam suatu wilayah antara lain adalah
untuk dapat memberikan gambaran secara jelas tentang konfigurasi relatif yang ada atau untuk
maksud-maksud aplikatif ; seperti perencanaan jalan, saluran irigasi, Rencana pemasangan
pipa saluran air, Penimbunan suatu area atau pemotongan bukit (“cut and fill”) dan sebagainya.
Dalam pembuatan profil, maka beda tinggi (BT) antar titik permukaan bumi dan
jaraknya sangat diperlukan. Penggunaan alat/cara dengan kemampuan pengumpulan data beda
tinggi dan jaraknya tentu sangat diperlukan. Beda tinggi ini bisa ditentukan dengan berbagai
macam metode sipat datar.

Profilling adalah menentukan elevasi serangkaian titik di sepanjang sebuah garis kontinu.
Hasilnya digambar dalam bentuk potongan melintang vertikal kontinu yang disebut profil.

metode pengukuran
Profilling dengan Automatic Level ini ada dua macam cara, yaitu cara memanjang dan
cara melintang. Metode/cara profilling ini dijelaskan sebagai berikut :
a. Metode memanjang (linear)

I : tempat kedudukan alat.


A – F : seksi yang dibuat profil
A
A,B,C,D,E,F : titik yang diamati.
B
C D E F
b. Metode melintang (angular)

A
B I : tempat kedudukan alat.
C A – C : seksi yang dibuat profil
A,B,C : titik yang diamati.

Praktek 1 : Membuat Profil menggunakan Automatic Level melalui metode


linear

Cara kerja :

Profilling Memanjang Tak Terikat / Terikat sebelah


1. Tentukan terlebih dulu garis melintang profil
2. Tandai beberapa titik yang akan diukur ketinggiannya dan tentukan salah satu titik yang
digunakan acuhan ketinggian absolutnya, sebaiknya berupa tugu BM (titik KDV).
3. Buat sketsa daerah yang akan diukur/dibuat profilnya, beserta titik-titik yang akan diukur
(tandai titik tersebut, dengan huruf atau angka)
4. Letakkan Automatic Level diantara titik –titik yang akan diukur, lalu ukurlah titik tersebut
dengan mengisi buku/tabel ukur lapangan
5. setelah semua hasil pengukuran selesai, lakukan perhitungan dengan melengkapi tabel yang
ada lalu gambarlah hasilnya menjadi sebuah profil dengan perhitungan VE (vertical
exaggeration) menyesuaikan ukuran kertas gambar untuk memplotting hasil tersebut.

Profilling Memanjang Terikat Sempurna


1. Tentukan terlebih dulu garis melintang profil, dimana ujung awal dan ujung akhir adalah
titik tugu bencmark (KDV) yang telah diketahui ketinggiannya.
2. Tandai beberapa titik yang akan diukur ketinggiannya sepanjang kedua titik tersebut.
3. Buat sketsa daerah yang akan diukur/dibuat profilnya, beserta titik-titik yang akan diukur
(tandai titik tersebut, dengan huruf atau angka)
4. Letakkan Automatic Level diantara titik –titik yang akan diukur, lalu ukurlah titik tersebut
dengan mengisi buku/tabel ukur lapangan
5. setelah semua hasil pengukuran selesai, lakukan perhitungan dan koreksinya dengan
melengkapi tabel yang ada lalu gambarlah hasilnya menjadi sebuah profil dengan
perhitungan VE (vertical exaggeration) menyesuaikan ukuran kertas gambar untuk
memplotting hasil tersebut.

Koreksi Beda Tinggi pada Profil Memanjang Terikat Sempurna


Harga dari jumlah beda tinggi antara hasil pengukuran dan beda tinggi dari 2 titik acuhan (tugu
benchmark) haruslah sama dengan 0 (∑=0) jika tidak sama dengan 0 maka harus melalui
koreksi.
Dimana besarnya penyimpangan/jumlah koreksi (ΔZ) harus dibagikan secara rata melalui
formula :

Z1
Δ Z1 = x ∑ ΔZ
|Z |

Z2
Δ Z2 = x ∑ ΔZ
|Z |

….
Zn
Δ Zn = x ∑ ΔZ
|Z |

Sehingga perhitungan definitif tinggi lokasi adalah merupakan perhitungan final, dengan
perhitungan menggunakan formula : Zn+1 = Zn + BT + ΔZn

Dimana :
Zn+1 = Tinggi lokasi yang dicari
Zn = Tinggi lokasi titik acuhan (titik sebelumnya)
BT = Beda tinggi hasil pengukuran lapangan
ΔZn = Koreksi Beda tinggi dititik tersebut

Hasil Praktikum :

1. Tabel hasil pengukuran lapangan beserta hasil perhitungannya pada metode linear tak
terikat
2. Diagram profil hasil pengukuran lapangan pada kertas milimeter blok pada metode linear
tak terikat
3. Tabel hasil pengukuran lapangan beserta hasil perhitungannya pada metode linear terikat
sempurna
4. Perhitungan koreksi beda tinggi pada hasil pengukuran metode linear terikat sempurna.
5. Diagram profil hasil pengukuran lapangan pada kertas milimeter blok pada metode linear
terikat sempurna

Tugas (pengganti Pretest)

Berdasarkan datum ketinggian yang dapat digunakan sebagai bidang acuhan ketinggian,
terdapat 2 macam ketinggian yaitu : Ketinggian Geoid dan Ketinggian Elipsoid, Apakah
perbedaan dari ke 2 macam ketinggian tersebut, jelaskan ! (jika perlu dengan gambar)
TABEL PENGUKURAN LAPANGAN
AUTOMATIC LEVEL PROFILLING METODE LINEAR / MEMANJANG
TIDAK TERIKAT / TERIKAT SEBELAH

Daerah : DESA MANGUNAN Diukur Oleh : Kelompok 2A


Alat : Levelling SOKKIA B40 Tanggal : 27 April 2023
Cuaca : Cerah
Tinggi absolut titik acuhan titik 1 = 140,81340 m dpal (kode BM = BM 15)
Arah irisan profil dari titik 1 ke titik 6 adalah = 175° U atau
Dari titik 1 (X : 431220,11600, Y: 9141622,87400) ke titik 6 (X :431166,09800, Y: 9141344,61700)
Titik Titik Muka Jarak
pengamat Belakang Beda Tinggi
Target antar Tinggi Lokasi Sketsa
(ALAT) Ca Ct Cb Jarak Ca Ct Cb Jarak titik (m) (mm) (m)
(Arah)
1 1650 1600 1550 10 140,81340
A 20 ‘- 20
2 1670 1620 1570 10 140, 79340

2 1630 1580 1530 10 140,79340


B 22 ‘- 70
3 1710 1650 1590 12 140,72340
TABEL HASIL PENGUKURAN LAPANGAN DAN PERHITUNGAN KOREKSI
AUTOMATIC LEVEL PROFILLING METODE LINEAR / MEMANJANG
TERIKAT SEMPURNA

Daerah : DESA MANGUNAN Diukur Oleh : Kelompok 2A


Alat : Levelling SOKKIA B40 Tanggal : 27 April 2023
Cuaca : Cerah
Tinggi absolut titik Ikat acuhan 1 = 140,81340 m dpal (kode BM = BM 15)
Tinggi absolut titik ikat acuhan n (Akhir) titik 7 = 139,99850 m dpal (kode BM = BM 101)
Selisih beda tinggi titik ikat acuhan awal dan titik acuhan akhir = 0,81490 mm
Arah irisan profil dari titik 1 ke titik 7 adalah = 180° U atau
Dari titik 1 (X : 431220,11600, Y: 9141622,87400) ke titik 7 (X :431166,09800, Y: 9141344,61700)
Titik Titik Muka Jarak
pengamat Belakang Beda Tinggi
Target antar Tinggi Koreksi Lokasi Sketsa
(ALAT) Ca Ct Cb Jarak Ca Ct Cb Jarak titik (m) (mm) (m)
(Arah)

Jumlah beda tinggi antar titik ........ .......(Δz)


Praktek 2 : Membuat Profil menggunakan Automatic Level melalui
metode anguler
Cara Kerja :

1. Tentukan dulu garis melintang profil, lalu tentukan dimana titik pengamatan (alat)
akan diletakkan, disebelah garis melintang profil sehingga pada titik alat didirikan
dapat membidik ke semua titik-titik yang akan diukur
2. Tandai beberapa titik yang akan diukur ketinggiannya dan tentukan salah satu titik
yang digunakan acuhan ketinggian absolutnya.
3. Buat sketsa daerah yang akan diukur/dibuat profilnya, beserta titik-titik yang akan
diukur (tandai titik tersebut, dengan huruf atau angka)
4. Ukurlah jarak masing-masing antar titik yang akan diukur, dari ujung ke ujung garis
melintang secara langsung menggunakan pita ukur, hitungan jarak ini digunakan
sebagai jarak plotting pada diagram profil.
5. Pasang alat Automatic Level pada titik yang telah ditentukan
6. Ukurlah titik-titik target sepanjang garis profil tersebut dengan automatic levelling,
lalu catat hasilnya pada buku/tabel ukur lapangan.
7. setelah semua hasil pengukuran selesai, lakukan perhitungan dengan melengkapi
tabel yang ada lalu gambarlah hasilnya menjadi sebuah profil perhitungan VE
(vertical exaggeration) menyesuaikan ukuran kertas gambar untuk memplotting
hasil tersebut.

Hasil Praktikum :

1. Tabel hasil pengukuran lapangan beserta hasil perhitungannya pada metode anguler
2. Diagram profil hasil pengukuran lapangan pada kertas milimeter blok pada metode
anguler

Tugas (pengganti Pretest)

Pada pembuatan profil terdapat 2 metode yaitu : Linear (memanjang) dan Anguler
(melintang), berikan contoh aplikasi terapan apa saja yang sesuai menggunakan
metode linear dan aplikasi apa yang sesuai menggunakan metode anguler ?
(masing-masing 3 aplikasi)
TABEL PENGUKURAN LAPANGAN
AUTOMATIC LEVEL PROFILLING METODE ANGULER / MELINTANG

Daerah : Kocoran, Sinduadi, Mlati, Sleman Diukur Oleh : Kelompok B


Alat : Levelling SOKKIA B40 Tanggal : 17 Agustus 2023
Cuaca : Berawan
Tinggi absolut titik acuhan titik 1 = 140.25 m dpal (kode BM = BM 3)
Arah irisan profil dari titik 1 ke titik 11 adalah = 45° U atau
Dari titik 1 (X : 431220,11600, Y: 9141622,87400) ke titik 11 (X :431166,09800, Y: 9141344,61700)
Titik Sudut Muka Jarak Beda Tinggi
pengamat Titik manual (pita
Horisontal Tinggi Lokasi Sketsa
(ALAT) Target Ca Ct Cb Jarak
ukur) antar
(mm) (m)
Azimuth titik profil
1 0 1650 1600 1550 5
2 15 1670 1620 1570 7
3 35 1630 1580 1530 4
A
4 49 1710 1650 1590 8
5 75 1810 1950 2090 10
6 105 2110 2250 2390 9
6 0 1650 1600 1550 3
7 15 1670 1620 1570 2
8 35 1630 1580 1530 5
B
9 49 1710 1650 1590 7
10 75 1810 1950 2090 3
11 105 2110 2250 2390 2

*) hanya sebagai contoh isian

Anda mungkin juga menyukai