PENGERTIAN UITZET
Tujuannya :
Untuk mengetahui besarnya jumlah perubahan yang terjadi pada
tahap pelaksanaan dengan hasil perencanaan yang telah
disepakati , besarnya perubahan akan dituangkan dalam
dokumen perubahan berupa lapoaran MC.0
Setting out/stake out
benar elevasinya
Kontrol Pelaksanaan Pekerjaan, Monitoring
Rencana Kerja
Personil
Peralatan
Gambar Perencanaan
Titik Kontrol
PERALATAN PENGUKURAN
• Bench Mark
• Control Point.
• Patok Kayu
AZIMUTH
Apabila hanya satu IP yang ditemukan dilapangan maka,
Pengukuran azimuth matahari pada IP yang ada harus dilakukan.
Dalam keadaan terpaksa pergunakan Azimuth magnetis
dengan alat T0
U
Utara Magnetis Matahari
ᵞ
αMatahari
α IP1-P(baru)
IP1
P(baru)
+ KWADRAN
B α=ϴ
∂x B
IV ∂y
α= 360 - ϴ ϴα
A I
A
_ +
A A
III II
B
B
α= 180 + ϴ _ α= 180 - ϴ
Menghitung Azimuth dan Jarak Datar
Dari Dua Koordinat
Tg α = ∆X = Xb – Xa
∆Y Yb - Ya
I II III IV
∆X + + - -
∆Y + - - +
α α α = 180 - α α = α+ 180 α =360 - α
Dd = ( DX 2 + D Y 2)
Dd = Jarak Datar
Kegiatan Pengukuran
Pengukuran Horizontal
- Pengukuran Sudut
- Pengukuran Jarak
Pengukuran Vertikal
Pengukuran Beda Tinggi
Pengukuran Detail
Pengukuran Profil Memanjang/Melintang
d. ao d. bo
α ab
α ao
α
β
d. ab
A B D Tangen
C D
Jarak BD = Jarak CD
A B D Tangen
BM1
Terikat
Sempurna
Terbuka
POLIGON/SIPAT Terikat
DATAR Sebagian
Tertutup
Maksud Pengukuran Sipat Datar
B
∆h
pergi
pulang
∆h(i) = b1 – m2 H2 = H1 + ∆ h(i)
∆ h(ii) = b2 – m3 H3 = H2 + ∆ h(ii)
∆ h(iii) = b3 –m4 H4 = H3 + ∆ h(iii)
∆ h(iv) = b4 – m5 H5 = H4 + ∆ h(iv)
Salah penutup = H(pergi) – H(pulang)
Toleransi =Mis f(h) < 10(mm)VD (km)
Pengukuran Beda Tinggi
METODA PENGUKURAN TACHIMETRI
α Zenit
α Miring
T
a D
d
PERHITUNGAN METODA
TACHIMETRI
a. Menghitung Jarak Jarak Datar
Dd = ( BA BB ) 100 .Cos 2
= Sudut miring
Dimana :
b. Menghitung beda tinggi
TA = Tinggi titik A yang telah diketahui
1 TB = Tinggi Titik B yang akan ditentukan
H [ ( Ba Bb) 100. sin 2 ] Ta BT ∆H = Beda tinggi diantara Titik A dan Titik B
2
Ba = Benang atas
a. Menghitung Tinggi Titik Bt = Benang tengah
Bb = Benang bawah
TB TA H Ta = Tinggi alat
1 Dd = Jarak datar optis
TB [ ( BA.BB) 100 sin 2 ) Ta BT
2 ∆H = Beda tinggi dari alat ke benang tengah
α = Sudut Zenits /Sudut Miring
Cara Menghitung Luas
Pembuatan Busur Lingkaran di Lapangan
EC TC
TC
CC
LC
α2
Titik CC = Titik tengah busur lingkaran
TC
Titik TC = Titik Awal Lingkaran
α1
Titik PI = Titik perpotongan tangen
CT Titik CT = Titik akhir lingkaran
RC Titik P = Titik pusat lingkaran
TC
RC
TC = Panjang tangen
ΔC RC = Jari-jari lingkaran
LC = Panjang busur lingkaran
EC = Jarak luar = jarak dari CC ke PI
∆C = Sudut luar dari PI = Sudut pusat lingkaran
P Rumus yang digunakan :
TC = RC Tan ½ ∆C
EC = TC Tan ¼ ∆C
LC = (∆C/180).π RC
∆C = α2- α1
Selisih Absis Sama Panjang