&
PEMETAAN
(Pertemuan 5)
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
• Pengukuran Sudut Vertikal
Tujuan :
a. Menentukan besarnya sudut tegak yang
terbentuk antara 2 titik terhadap arah mendatar
atau arah vertikal.
b. Menentukan jarak mendatar antara 2 titik (Jarak
Optis)
c. Menentukan jarak tegak antara 2 titik (Beda
Tinggi = Δh)
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Sistem Dasar Pengukuran Sudut Vertikal
1. Sudut yang dihitung terhadap arah mendatar
pada skala lingkaran vertikal yang disebut Sudut
Miring (helling = h)
Artinya : Bila teropong dalam keadaan mendatar, bacaan sudut
vertikal = 0o
Untuk jenis theodolit yang menggunakan helling sebagai sudut
vertikal h :
• Besarnya sudut miring dengan batasan -90o h 90º
• h 0o bila target lebih tinggi dari pada teropong theodolit
• h 0o bila lebih rendah dari pada teropong theodolit
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
2. Sudut yang dihitung terhadap arah vertikal
(tegak) pada skala lingkaran vertikal yang
disebut Sudut Zenit (Z)
Artinya : Bila teropong dalam keadaan mendatar, bacaan
sudut vertikal = 90o
Untuk jenis theodolit yang menggunakan zenit sebagai sudut
vertikal Z :
• Besarnya sudut zenit dengan batasan 0o, Z, 180o dan 180o
Z 360º
• Z 90o atau 270o Z 270º bila target bidik lebih tinggi
dari pada teropong theodolit
Hubungan antara sudut miring helling (h) dan sudut zenit
(Z) adalah : h + Z = 90o
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Keterangan :
A, B = Nama titik / patok
Dm = Jarak miring
D = Jarak Datar
Δh = Jarak vertikal / Beda tinggi
Z = Sudut Zenit
Ti = Tinggi alat
P = Jarak vertikal / Garis mendatar
terhadap bacaan tengah benang
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Jarak Miring
Jarak miring dengan sudut Zenit :
Dm = (Ba – Bb) x 100.sin Z
Jarak miring dengan sudut helling :
Dm = (Ba – Bb) x 100.cos h
Jarak Datar
Jarak datar dengan sudut Zenit :
Dm = Dm x sin Z
Dm = (Ba – Bb) x 100.sin2 Z
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Jarak datar dengan sudut helling :
Dm = Dm x cos h
Dm = (Ba – Bb) x 100.cos2 h