Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN KERANGKA

DASAR VERTIKAL

PERTEMUAN 3TH, APRIL 2014


1
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
• Pengukuran Sudut Vertikal
 Tujuan :
a. Menentukan besarnya sudut tegak yang
terbentuk antara 2 titik terhadap arah mendatar
atau arah vertikal.
b. Menentukan jarak mendatar antara 2 titik (Jarak
Optis)
c. Menentukan jarak tegak antara 2 titik (Beda
Tinggi = Δh)
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
 Sistem Dasar Pengukuran Sudut Vertikal
1. Sudut yang dihitung terhadap arah mendatar
pada skala lingkaran vertikal yang disebut Sudut
Miring (helling = h)
 Artinya : Bila teropong dalam keadaan mendatar, bacaan sudut
vertikal = 0o
 Untuk jenis theodolit yang menggunakan helling sebagai sudut
vertikal h :
• Besarnya sudut miring dengan batasan -90o  h  90º
• h  0o bila target lebih tinggi dari pada teropong theodolit
• h  0o bila lebih rendah dari pada teropong theodolit
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
2. Sudut yang dihitung terhadap arah vertikal
(tegak) pada skala lingkaran vertikal yang
disebut Sudut Zenit (Z)
 Artinya : Bila teropong dalam keadaan mendatar, bacaan
sudut vertikal = 90o
 Untuk jenis theodolit yang menggunakan zenit sebagai sudut
vertikal Z :
• Besarnya sudut zenit dengan batasan 0o, Z, 180o dan 180o 
Z  360º
• Z  90o atau 270o  Z  270º bila target bidik lebih tinggi
dari pada teropong theodolit
 Hubungan antara sudut miring helling (h) dan sudut zenit
(Z) adalah : h + Z = 90o
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Keterangan :
A, B = Nama titik / patok
Dm = Jarak miring
D = Jarak Datar
Δh = Jarak vertikal / Beda tinggi
Z = Sudut Zenit
Ti = Tinggi alat
P = Jarak vertikal / Garis mendatar
terhadap bacaan tengah benang
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
 Jarak Miring
 Jarak miring dengan sudut Zenit :
Dm = (Ba – Bb) x 100.sin Z
 Jarak miring dengan sudut helling :
Dm = (Ba – Bb) x 100.cos h

 Jarak Datar
 Jarak datar dengan sudut Zenit :
D = Dm x sin Z
D = (Ba – Bb) x 100.sin2 Z
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
 Jarak datar dengan sudut helling :
D = Dm x cos h
D = (Ba – Bb) x 100.cos2 h

 Beda tinggi antara titik A dan titik B :


Δh = (P + Ti) – Bt
P = D x Ctg Z
P = D x 1/tan Z
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
• Sipat Datar Memanjang

 Dilakukan apabila jarak antara dua buah titik


yang akan ditentukan beda tingginya terlalu
jauh.

 Jarak antara dua buah titik dibagi menjadi jarak-


jarak yang lebih pendek.
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Syarat pengukuran sipat datar memanjang
• Banyaknya slag tiap seksi harus genap
• Sebelum dan sesudah pengukuran harus
dilakukan pemeriksaan garis bidik
• Pengukuran beda tinggi dilakukan pergi-pulang
• Masing-masing pengukuran tiap slag dilakukan
“double stand”
• Pengukuran satu seksi harus selesai dalam satu
hari
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Diusahakan tiap seksi memenuhi syarat
jumlah jarak belakang sama dengan jumlah
jarak muka
Pembacaan selalu dilakukan ke rambu
belakang baru ke rambu muka
Setiap pindah slag rambu muka menjadi
rambu belakang, dan sebaliknya untuk slag
berikutnya
Selisih stand I dan stan II tidak boleh lebih
dari 2 mm
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Jarak antara rambu denganalat ukur dihitung
secara optis, yaitu :
Jarak belakang : Db = (Ba blk – Bb blk)
Jarak muka Dm = (Ba mk – Bb mk)
Rambu harus diletakkan tegak lurud di atas
titik/pilar atau tatakan rambu
Beda Tinggi dihitung dengan rumus
Δh = Bt blk – Bt mk
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
• Sipat Datar Profil
 Sipat Datar Profil Memanjang
Teknik Pengukuran :
 Pengukuran beda tinggi dilakukan pada setiap
tempat yang mengalami perbedaan relief
ketinggian dan pada titik/pilar tetap.
 Pengukuran jarak dilakukan dengan pita
ukur/rantai ukur, setiap panjang 50 meter diberi
tanda untuk keperluan profil melintang.
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Sipat Datar Profil Melintang
Teknik Pengukuran :
Pengukuran profil melintang dilakukan setiap
jarak 50 m dan pada setiap titik/pilar yang
dilewati.
Pengukuran profil melintang berjarak 25 m ke
sebelah kiri dan kanan sumbu profil memanjang,
dimana pada setiap 5 m diukur ketinggiannya.
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
(KDV)
Sipat Datar Profil Melintang
Teknik Pengukuran :
Pada titik/pilar tetap yang membentuk sudut,
profil melintangnya dibuat dalam arah membagi
sudut sama besar.
Bila jarak antara titik/pilar tetap kurang dari 50
m, maka pada sisi tersebut ujung dan
pangkalnya dibuat profil melintangnya.

Anda mungkin juga menyukai