Anda di halaman 1dari 17

ILMU UKUR TANAH

&
PEMETAAN
(Pertemuan 6)
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
• Pengukuran Poligon
Pengertian :
Poligon berasal dari kata polygon yang berarti
poly : banyak dan gon(gone) : titik.

Poligon digunakan sebagai kerangka dasar


pemetaan yang memiliki titik-titik dimana titik
tersebut mempunyai sebuah koordinat X & Y.
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Jenis Poligon
 Poligon Tertutup
 Poligon Terbuka Terikat Sempurna
 Poligon Terbuka Tidak Terikat Sempurna
 Poligon Terbuka Tidak Terikat
 Poligon Dengan 2 atau Lebih Titik Referensi
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Satuan Yang Digunakan
 Satuan jarak yang di pakai adalah meter,
dimana 1m = 100cm = 1000mm.
 Satuan sudut adalah derajat, dimana 1derajat
sama dengan 60 menit atau 3600 detik, dan 1
putaran penuh memiliki besaran 360 derajat.
 Contoh : 126º50’30”
di baca : 126 derajat, 50 menit, 30 detik
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Metode Pengukuran Jarak
Jarak yang digunakan dalam poligon adalah jarak datar yang
dapat dihasilkan dari berbagai cara diantaranya :
 Dari pengamatan sebuah pita ukur.
 Dari pengamatan rambu ukur dengan theodolite.
 Dari penghitungan data jarak miring dan besaran sudut
vertikal.
 Dari hasil penghitungan instant oleh Total Station.
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
Contoh Soal 1:
Dari gambar di samping :
ba = 04.50 dm
bt = 04.25 dm
bb = 04.00 dm
V = 30º00’20”

(V adalah hasil pengurangan


dari 90˚-bacaan vertikal,
karena pada keadaan datar
bacaan vertikal pada
angka 90˚)
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Jawaban :
 d (slope distance) dapat dihitung :
d = 100*(ba-bb) *catatan (ba-bt=bt-bb)
d = 100*(4.50-04.00)
d = 100*0.50
d = 50 dm
d = 5m
 Menghitung jarak datar :
hd = d*cosV
hd = 5*cos30º00’20”
hd = 4.33 m
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Contoh Soal 2:
Dari gambar di samping :
d = 89 m (jarak miring)
bv = 51º30’40” (sudut vertikal)
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Jawaban :
 sudut yang dibentuk adalah (v)
v = 90 º - 51º30’40”
= 38º29’20”
 jarak datar (hd)
hd = d * cosV
hd = 89 * cos 38º29’20”
hd = 69.663 meter
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
• Pengukuran Sudut Horizontal
 Dalam pengukuran poligon, sudut yang
digunakan adalah sudut yang mempunyai
putaran searah jarum jam, jika anda membuat
sudut 90º berlawanan arah jarum jam maka
sudut yang dihasilkan adalah 270º (sesuai
dengan arah jarum jam).
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Cara pengukuran sudut dilakukan seperti
gambar di bawah ini :
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Pertama bidik target 1,
Set 0º pada bacaan horizontalnya.
 Setelah itu bidik target 2
Catat bacaan horisontalnya.
 Sudut yang dibentuk dari gambar di atas adalah
hasil pengurangan dari bacaan target 2
dikurangi bacaan target 1.
 Jika pada bacaan target 2 sebesar 270º00’30”
maka sudut yang di hasilkan adalah
270º00’30” - 00º00’00” = 270º00’30”
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)

 (dikarenakan bacaan target 1 diset nol


derajat) Ulangi sampai 2 atau 3 kali dengan
set bacaan horizontal yang berbeda di target
1, (contoh : 30º, 90º).

 Pengulangan ini bertujuan untuk memperkecil


kesalahan dan mengindari human error atau
salah pencatatan.
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Selain itu gunakan bacaan luar biasa dan biasa,
(satu sesi atau satu seri).
 Sudut biasa
• Bidik target 1.
• Set nol pada bacaan horisontalnya, jangan lupa
dicatat!
• Bidik target 2 dan catat bacaannya.
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Selain itu gunakan bacaan luar biasa dan biasa,
(satu sesi atau satu seri).
 Sudut luar biasa
• Putar 180 derajat baik vertikal ataupun secara
harisontal.
• Kembali bidik target 2, tanpa mengubah hasil bacaan
horisontalnya.
• Catat hasil bacaan di target 2, Hasil bacaan di target 2
seharusnya memiliki selisih kurang lebih 180 derajat
dengan bacaan target 2 saat pengukuran sudut biasa.
• Setelah itu kembali bidik ke target 1, catat hasil
bacaannya.
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Contoh pencatatan hasil pengukuran beserta
penghitungan perataannya.
Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal (KDH)
 Pada kolom “Rata rata Sudut Horisontal”
merupakan hasil pengurangan bacaan target 2
dikurangi bacaan target 1, sedangkan pada baris
paling bawah sendiri di kolom yang sama adalah
perataan sudut horizontal.
 Pada rata rata jarak datar adalah perataan jarak
hasil pengukuran. Jadi setiap kali kita mendirikan
alat data yang kita dapat adalah 2 jarak antara
alat dan kedua target serta satu sudut yang
membentuk di tempat berdiri alat dengan kedua
target.

Anda mungkin juga menyukai