Anda di halaman 1dari 12

Analisa Struktur 2D dan Pembebanan

1. Data Permodelan

Grid Data

Jumlah Tingkat (X) = 3


Jumlah Rg. Portal (Y) = 2
Space X = 4m
Space Y = 4.5 m

Story Data

Story = 3
Base = 1
Space 1 = 4.5 m
Space 2 = 3.2 m

Material Properties

Kolom
f'c = 25 MPa
Fy = 390 MPa (ulir)
Fys = 240 MPa
Ec = 23500 MPa

Balok dan Plat Lantai


f'c = 25 MPa
Fy = 390 MPa (ulir)
Fys = 240 MPa
Ec = 23500 MPa

Frame Section
Kolom = 450 x 450 mm²
Balok Utama = 400 x 200 mm²
Plat Lantai = 120 mm
Plat Atap = 100 mm

2. Pemebanan

a. Beban Luasan Pada Plat Lantai 1 dan 2


Beban Mati (QD)
Keramik (tebal 0.5 cm) = 12 kg/m²
Spesi (tebal 2 cm) = 42 kg/m²
Pasir (tebal 5 cm) = 80 kg/m²
Pelat Beton (12 cm) = 288 kg/m² +
Total = 422 kg/m²
Beban Mati Total = 422 kg/m²

Beban Hidup (QL)


Dari PPIUG 1983 untuk lantai sekolah, beban hidupnya adalah sebesar 250 kg/m²

b. Beban Luasan (Plat Dak Atap)


Beban Mati (QD)
Waterproofing = 22 kg/m²
Pelat Beton (10 cm) = 240 kg/m² +
Total = 262 kg/m²

Beban Hidup (QL)


Dari PPIUG 1983 untuk plat dak atap, beban hidupnya adalah sebesar 100 kg/m²

200cm
50cm
200cm

Gambar 1. Pelimpahan beban pelat ke balok (denah)

Gambar 2. Pelimpahan beban pelat ke balok


Karena panjang balok atau space arah X dan Y adalah sama, maka pelimpahan beban pelat ke balok
berbentuk segitiga.

Beban merata (segitiga & trapesium) pada balok tepi (portal A dan C) lantai 2 dan 3:
WD 422 x 2 (tinggi segitiga) = 844 kg/m = 8.44 kN/m (beban mati)
WL = 250 x 2 (tinggi segitiga) = 500 kg/m = 5 kN/m (beban hidup)

Beban merata (segitiga & Trapesium) pada balok tengah (portal B dan D) lantai 2 dan 3:
2 x WD 2 x 844 kg/m = 1688 kg/m = 16.88 kN/m (beban mati)
2 x WL = 2 x 500 kg/m = 1000 kg/m = 10 kN/m (beban hidup)

Beban merata (segitiga & trapesium) pada balok tepi (portal A dan C) pelat dak atap:
WD 262 x 2 (tinggi segitiga) = 524 kg/m = 5.24 kN/m (beban mati)
WL = 100 x 2 (tinggi segitiga) = 200 kg/m = 2 kN/m (beban hidup)

Beban merata (segitiga & trapesium) pada balok tengah (portal B dan D) pelat dak atap:
2 x WD 2 x 524 kg/m = 1048 kg/m = 10.48 kN/m (beban mati)
2 x WL = 2 x 200 kg/m = 400 kg/m = 4 kN/m (beban hidup)

c. Beban untuk Plat Lantai 1 dan 2

Gambar 3. Pelimpahan beban balok portal tegak lurus (beban titik)

Untuk beban titik limpahan dari balok portal yang tegak lurus (portal C dan D), lantai 2 dan 3:
Beban balok (Beban mati)
PDb = dimensi balok x panjang x berat jenis
= (0,4 x 0,2) x (2 x 0.5 x 4,5) x 24
= 8.64 kN

Beban pelat (Beban mati)


PDp = beban mati merata (WD) x panjang
= 8.44 x (2 x 0.5 x 4.5)
= 37.98 kN (untuk portal tepi)
PDp = 16.88 x (2 x 0.5 x 4.5)
= 75.96 kN (untuk portal tengah)

Beban pelat (Beban hidup)


PLp = beban hidup merata (WL) x panjang
= 5 x (2 x 0.5 x 4.5)
= 22.5 kN (untuk portal tepi)
PLp = 10 x (2 x 0.5 x 4.5)
= 45 kN (untuk portal tengah)

d. Beban untuk Plat Lantai Dak Atap


Sedangkan untuk beban titik limpahan dari balok portal yang tegak lurus (portal C dan D), lantai
dak atap:
Beban balok (Beban mati)
PDb = dimensi balok x panjang x berat jenis
= (0,4 x 0,2) x (2 x 0.5 x 4,5) x 24
= 8.64 kN

Beban pelat (Beban mati)


PDp = beban mati merata (WD) x panjang
= 5.24 x (2 x 0.5 x 4.5)
= 23.58 kN (untuk portal tepi)
PDp = 10.48 x (2 x 0.5 x 4.5)
= 47.16 kN (untuk portal tengah)

Beban pelat (Beban hidup)


PLp = beban hidup merata (WL) x panjang
= 2 x (2 x 0.5 x 4.5)
= 9 kN (untuk portal tepi)
PLp = 4 x (2 x 0.5 x 4.5)
= 18 kN (untuk portal tengah)

3. Input Model

Gambar 4. Permodelan SAP2000


Gambar 5. Grid Data Permodelan SAP2000
Gambar 6. Cek Data Frame Lantai 1

Gambar 7. Cek Data Frame Lantai 2 dan 3

4. Menetapkan Material
Gambar 8. Input Data Material fc' 25 Mpa

5. Menetapkan Penampang

Gambar 9. Input Data Penampang Balok 400 x 200 & Reinforcement Data (BALOK)
Gambar 10. Input Data Penampang Kolom 450 x 450 & Reinforcement Data (KOLOM)

6. Mengganti Penampang Elemen Struktur

Gambar 11. Tampilan Hasil Penggantian Elemen Struktur

7. Mengganti Tumpuan

Gambar 12. Pergantian Tipe Tumpuan


Gambar 13. Hasil Pergantian Tipe Tumpuan

8. Menetapkan Beban

Gambar 14. Input Tipe Pembebanan

9. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan

Gambar 14. Setting Kombinasi Pembebanan 1.4 DL


Gambar 15. Setting Kombinasi Pembebanan 1.2 DL + 1.6 LL
10. Mengaplikasikan Pembebanan pada Struktur (Plat Lantai)

Gambar 16. Input Beban Mati Merata

Gambar 17. Input Beban Hidup Merata

11. Mengaplikasikan Pembebanan pada Struktur (Plat Dak Atap)


Gambar 18. Input Beban Mati Merata

Gambar 19. Input Beban Hidup Merata

Gambar 20. Tanpilan Beban Merata Balok (Beban Hidup dan Mati)

Anda mungkin juga menyukai