Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG MINI PILE 20 X 20

1. Perencanaan Pondasi Tiang Pancang


Perencanaan pondasi tiang pancang meliputi daya dukung tanah, daya dukung pondasi,
penentuan jumlah tiang pondasi, pile cap, dan penulangannya

1.1 Denah titik pondasi yang ditinjau adalah tipe P1 pada As D3 ditunjukkan pada Gambar 1
sebagai berikut.

Gambar 1. Denah Fondasi Tiang Pancang Minipile

Pembebanan pada pondasi yang direncanakan berasal dari beban kolom yang dimasukkan

sebagai input data untuk program ETABS 2016 yang menghasilkan output berupa gaya- gaya

dalam yang bekerja pada pondasi (reaksi perletakan pada joint tumpuan).

2. Pekerjaan Penyelidikan Tanah


Pekerjaan penyelidikan tanah yang dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :

a Uji bor : berupa grafik bor log beserta tabel data hasil pengujian berupa jenis
lapisan tanah, ketebalan masing-masing lapisan tanah, nilai SPT, dan
kedalaman muka air tanah.

b Sondir (CPT) : berupa nilai tahanan konus (qc) dan total gesekan (tf).
Penyelidikan tanah dilaksanakan pada 2 titik (DB-1 dan DB-2) dengan
kedalaman pada mencapai 20 meter.
3. Spesifikasi Pondasi Tiang Pancang
Perencanaan Fondasi tianng pancang menggunakan fondasi tiang pancang Minipile berukuran
20 x 20 cm, dengan panjang(L) = 24 meter.

Gambar 2. Denah Fondasi Tiang Pancang Minipile Tipe


P1

Data spesifikasi tiang pancang yang digunakan sebagai berikut :


1 Ukuran Sisi Tiang Pancang Sc = 0.2 m
2 Panjang Tiang L = 8m
3 Luas Penampang Beton Ac = 0.04 m2
4 Keliling Tiang Beton Kll = 0.8 m
5 Mutu Beton Tiang f`c = 20 MPa
K = 250 kg/cm2
6 Mutu Baja Tulangan fy = 400 MPa
7 Berat Beton Bertulang Wc = 24 kN/m3
8 Modulus Elastisitas Beton Ec = 2101.9 MPa

4. Spesifikasi Pile Cap


Lebar arah x Bx = 1.5 m
Lebar arah y By = 1.5 m
Depan L1 =
Tebal Pile cap hp = 0.5 m
5. Menentukan Daya Dukung Ijin Tiang
6.5.1 Berdasarkan kekuatan bahan
Tegangan Ijin Beton (σb' = 0.33* fc') x 1000 = 6600 kN/m2
Luas penampang tiang (Ac) = 0.04 m2
Daya duung ijin tiang (Pijin = A* σb ) = 264 kN

6.5.2 Berdasarkan Hasil Pengujian Sondir

Pijin = (A * qc + K * JHP) / 3
qc nilai konus rata-rata = 50 kg/cm2 qc = 5000 kN/m2

JHP Jumlah hambatan lekat = 4797.44 kg/cm qf = 4797.44 kN/m


A luas penampang tiang = A = 0.04 m2
K keliling penampang tiang = K = 0.8 m3

Daya Dukung Ijin Tiang Adalah Pijin = 1479.32 kN

6.5.3 Rekap Daya Dukung Ijin Tiang


No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang P (kN)
1 Berdasarkan Kekuatan Bahan 264
2 Pengujian CPT 1479.32
Daya Dukung Ijin Tiang Adalah 264

6. Perhitungan Tiang Pancang dan Pile Cap

Struktur pondasi direncanakan mampu menahan berbagai pembebanan ang berupa beban mati,
hidup, dan gempa dengan kondisi maksimum. Gaya- gaya yang diterima pondasi untuk
beberapa kombinasi terbesar ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut.

No. Kombinasi Pembebanan P (kN) Mx(kNm) My(kNm


1 Comb 2 (1,2 DL+1,6 LL) 443.33 19.86 1.20
2 Comb 3 (1,2 DL+0,5 LL+1EQx) 257.10 12.30 178.03
3 Comb 4 1,2 DL+0,5 LL-1EQx) 325.79 14.09 180.62
4 Comb 5 (1,2 DL+0,5 LL+1EQy) 425.21 223.50 1.06
5 Comb 6 (1,2 DL+0,5 LL-1EQy) 157.68 249.90 1.53
Perkiraan kebutuhan tiang dengan effisiensi :
Eg = 1 Untuk End Bearing Pile
Eg = 0.7 Untuk Floating/Friction Pile

Karena pondasi direncanakan merupakan fricrion pile, maka nilai Eg= 0.7
Qall group = Qijin x 0,7
= 184.8 kN

7. Menentukan Jumlah Tiang dan Konfigurasi Titik Tiang

n = Pu/Qall n= 2.398972 digunakan 4 tiang


Jarak antar as tiang pancang kelompok (pile group)
n= adalah:4 tiang

a) Syarat jarak tiang (jarak antar as tiang)


Jarak tiang di ambil 3D
3D = 60 cm diambil jarak antar tiang = 75 cm

b) Syarat jarak as tiang ke tepi


s > 1,25D
s > 25 diambil nilai s = 37.5 cm

Konfigurasi struktur pondasi tiang pancang yang ditinjau ditunjukkan pada Gambar sebagai
berikut

Gambar 3. Konfigurasi Struktur Fondasi Tipe P1


Dari perhitungan sebelumnya, direncanakan dimensi penampang pile cap pada Gambar 12.4
yaitu:

Panjang pile cap P = 1.5 m


Lebar pile cap L = 1.5 m
Tinggi Pile cap H = 0.5 m
Berat Jenis Beton Bertulang γb = 24 kN/m3
Diameter tulangan pile cap Dtul = 19 mm
Tebal Selimut Pilecap ts = 75 mm
Berat sendiri pile cap adalah : w1 = γ b *Vp w1 = 27 kN
Berat sendiri tiang adalah : w2 = γ b *Vt w2 = 7.68 kN

a) Kontrol Gaya yang Bekerja pada Tiang Pancang 7.5

Pu = 443.33 kN
ΣPv = Pu+w1+w2 ΣPv = 478.01 kN

Eff =

Keterangan:
a = jumlah tiang dalam 1 kolom a = 2.00
b = jumlah tiang dalam 1 baris ab = 2.00
D =Diameter tiang pancang D = 0.20 m
S =Jarak antar tiang S = 0.38 m
ɸ = arc tan D/S ɸ = 0.49
Maka :
Eff = 0.98

Pijin = Pall = Eff x Qall Pijin = 180.78 kN


Pgroup = Jumlah tiang x Pijin Pgroup = 723.10 kN

Cek Keamanan : Pgroup > ΣPv


723.10 > 478.01 Aman
8. Distribusi beban kolom pada masing-masing tiang

Setalah mengetahui jumlah pile yang dibutuhkan adalah 4 buah, maka desain pile cap dapat
dipilih dengan susunan seperti Gambar 6.3.
Distribusi beban kolom ke masing-masing tiang dalam pilecap dapat dihitung dengan
menggunakan rumus seperti yang tercantum dalam diktat Struktur Pondasi Tiang Pancang Oleh
Hanggoro Tri Cahyo

Banyak Tiang n = 4 bh
Banyak tiang dalam satu kolom (a) a = 2 bh
Panjang Pile cap Lx = 1.5 m
Lebar Pile cap Ly = 1.5 m
Jarak As kolom ke as pondasi arah y Ymaks = 0.375 m
Jarak As kolom ke as pondasi arah x Xmaks = 0.375 m
∑y2 = 0.28125 m
∑x2 = 0.28125 m

Gambar 4. Susunan Tiang Terhadap Titik Pusat Penampang

Perhitungan gaya Pmaks dan Pmin pada pondasi tiang adalah sebagai berikut.

Kondisi maksimum akibat kombinasi 2 (1,2 DL + 1,6 LL)

Pmaks = 138.913
Qall group = 184.8
Cek Keamanan : Pmaks < Pijin
138.9125 < 180.78
Cek : Aman karna Pmaks<Pijin
c) Cek Terhadap Geser Pons dari kolom
Perhitungan geser pons bertujuan untuk mengetahui apakah tebal pile cap
cukup kuat untuk menahan beban terpusat yang terjadi. Bidang kritis untuk
perhitungan geser pons dapat dianggap tegak lurus bidang pelat yang
terletak pada jarak 0,5d dari keliling beban reaksi terpusat tersebut, dimana
d adalah tinggi efektif pelat. Tegangan geser pons pada pile cap yang terjadi di
sekitar beban terpusat (bidang kritis) ditunjukkan pada Gambar berikut.

Gambar 5. Bidang Kritis Akibat Pons dari Kolom ke Pile Cap

Dimensi Kolom b = 40 cm
h = 50 cm

Mutu Beton f'c = 20 M.Pa


Berdasarkan SNI 03–2847–2002 Pasal 13.12.2.1 kuat geser yang disumbangkan beton
diambil yang terkecil dari tiga persamaan berikut :

Dimana :
βc = rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek pada kolom
bo = keliling dari penampang kritis pada pile cap
αs = 40 untuk kolom tengah
ßc = 400/500 0.8
d = H – ts d = 0.4155 m
bo = 4 x (B + d) bo = 3.262 m

Vc = 3535793 N

Vc = 3583795 N

Vc = 2020453 N

Maka, Nilai Vc yang terkecil adalah 2020453 N

Beban maksimum yang diperhitungkan untuk geser pons dari kolom ke pilecap adalah kombinasi
beban maksimum

Gaya aksial terfaktor dari hasil ouput ETABS adalah Pu = 443.33 kN

Peristiwa geser pons dapat dicegah dengan dipenuhinya persyaratan:

Pu < Ø Vc
443.33 1515.34 Cek : Aman
Maka ketebalan dan ukuran pile cap mampu menahan gaya geser akibat beban reaksi
aksial kolom yaitu H = 0,5m)
d) Cek Terhadap Geser Pons dari Tiang Pancang

Bidang kritis untuk perhitungan geser pons dapat dianggap tegak lurus bidang pelat
yang terletak pada jarak 0,5d dari keliling beban reaksi terpusat dari tiang pancang,
dimana d adalah tinggi efektif pelat. Tegangan geser pons pada pile cap yang terjadi di
sekitar beban terpusat (bidang kritis) ditunjukkan pada Gambar berikut.

Gambar 6. Bidang Kritis Akibat Pons Dari Tiang Pancang Ke Pile Cap

ßc = 1

d = H – ts-(1/2*D) d = 0.4155 m
bo = 4 x (B + d) bo = 3.262 m

Vc = 3030679 N

Vc = 3583795 N

Vc = 2020453 N

Maka, Nilai Vc yang terkecil adalah 2020453 N


Beban maksimum yang diperhitungkan untuk geser pons dari tiang pancang ke pilecap
adalah Pmax dari tiang pancang. Peristiwa geser pons dapat dicegah dengan dipenuhinya
persyaratan

Gaya aksial terfaktor dari hasil ouput ETABS adalah Pu = 443.33 kN


Peristiwa geser pons dapat dicegah dengan dipenuhinya persyaratan:
Pu < Ø Vc
443.33 1515.34 Cek : Aman

f) Perhitungan Tulangan Pile Cap


Direncanakan :

Gambar 7. Denah Ppile cap tipe P1

P = 1.5 m ts = 75 mm
Lx = 1.5 m Dtul = 19 mm
Ly = 1.5 m f'c = 20 Mpa
H = 0.5 m fy = 400 MPa
Bx = 0.4 m a = 0.375 m
By = 0.4 m
Pumax = 443.33 kN z = 0.5 m
d' = 0.1 m ws = 18 kN/m3

Penulangan Lentur Arah x


Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap, cx = ( Lx - bx ) / 2 = 0.550 m
Jarak tiang thd. sisi kolom, ex = cx - a = 0.175 m
Berat beton, W1 = cx * Ly * h * wc = 9.9 kN
Berat tanah, W2 = cx * Ly * z * ws = 7.425
Momen yang terjadi pada pilecap,
Mux = 3 * pumax * ex - W1 * cx / 2 - W2 * cx / 2 = 114.332 kN/m
Lebar pilecap yang ditinjau, b = Ly = 1500 mm
Tebal pilecap, h= 500 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 100 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 400 mm
Kuat tekan beton, fc ' = 20 Mpa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.02167
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.8
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.259
Mn = Mux / f = 142.915 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 0.59548
Cek : Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0015
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 1500.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 19
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 284 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 19 - 150
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D2 * b / s = 2835.29 mm2

Penulangan Lentur Arah y


Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap, cy = ( Ly - by ) / 2 = 0.550 m
Jarak tiang thd. sisi kolom, ey = cy - a = 0.175 m
Berat beton, W1 = cy * Lx * h * wc = 9.9 kN
Berat tanah, W2 = cy * Lx * z * ws = 7.425 kN
Momen yang terjadi pada pilecap,
Muy = 3 * pumax * ey - W1 * cy / 2 - W2 * cy / 2 = 227.984 kN/m
Lebar pilecap yang ditinjau, b = Lx = 1500 mm
Tebal pilecap, h= 500 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 100 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 400 mm
Kuat tekan beton, fc ' = 20 Mpa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.02167
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.8
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.259
Mn = Muy / f = 284.980 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 1.18742
Cek : Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0031
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0.0031
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 1848.09 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 19
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 230 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 19 - 150
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D2 * b / s = 2835.29 mm2

3. TULANGAN SUSUT

Rasio tulangan susut minimum, rsmin = 0.0014


Luas tulangan susut arah x, Asx = rsmin* b * d = 840 mm2
Luas tulangan susut arah y, Asy = rsmin* b * d = 840 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, Æ 12 mm
Jarak tulangan susut arah x, sx = p / 4 * Æ * b / Asx =
2
202 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah x, sx,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan, sx = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y, sy = p / 4 * Æ2 * b / Asy = 202 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y, sy,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan, sy = 200 mm
Digunakan tulangan susut arah x, Æ 12 - 150
Digunakan tulangan susut arah y, Æ 12 - 150

Gambar 8. Detail Pile Cap Tipe P1

Anda mungkin juga menyukai