Anda di halaman 1dari 35

STRUKTUR JEMBATAN RANGKA

BALOK BERDINDING PENUH / BALOK


GELAGAR (PELAT GIRDER)
Materi Pembelajaran
1. Kuat Geser Rencana balok Gelagar
2. Tension Field Action
3. Interaksi Lentur dan Geser
1. Kuat Geser Rencana
❑ Kuat geser balok pelat berdinding penuh
merupakan fungsi dari rasio tinggi dan tebal
web (h/tw)
❑ Kuat geser dipengaruhi juga oleh jarak diantra
pengaku vertical yang dipasang.
❑ Kuat geser balok pelat berdinding penuh / plate
girder dapat dibedakan menjadi
1. Buckling strength of the web (kuat geser pra
tekuk.
2. Post buckling strength of the web (kuat geser
pasca tekuk, yang dihasilkan dari aksi medan
tarik)
Web shear coefficient , Cv
Web shear coefficient , Cv and shear parameter kv
Shear parameter kv
2. Tension Field Action
❑ Tension Field Action merupakan kemampuan
pelat badan untuk menahan tekuk karena
adanya tambahan gaya geser yang disebabkan
aksi tarik pada pelat badan.
❑ Dengan adanya tension field action, maka
memungkinkan untuk melakukan perhitungan
kekuatan balok pasca tekuk (post buckling)
❑ Pelat badan mengalami tekuk awal, belum
akan mengalami keruntuhan, karena pada
pelat badan terjadi tension field action.
❑ Setelah tekuk awal terjadi, pelat badan pada
balok gelagar akan berperilaku seperti batang
diagonal apda struktur rangka batang yang
memikul gaya tarik diagonal.
❑ Pelat pengaku vertical yang dipasang pada
pelat badan dengan jarak-jarak tertentu (a),
akan mempertahankan jarak antar pelat sayap
atas dengan pelat sayap bawah, sedangkan
pelat sayap akan mempertahankan jarak antar
pengaku vertical.
 Pelat pengaku vertical, yang diasumsikan tidak
memikul beban sebelum tekuk awal terjadi,
akan memiul gaya tekan akibat gaya tarik
diagonal yang terjadi pada pelat badan.
 Dengan demikian, pelat badan masih mampu
memikul beban tambahan yang cukup besar
setelah tekuk awal terjadi.

d
Case 1
❑ Direncanakan suatu struktur jembatan simple span dengan panjang
bentang 20 m. Gelgar utama jembatan adalah balok gelagar dengan
penegleasan.
❑ Dimensi penampang balok gelagar adalah lebar pelat sayap 420 mm,
tinggi pelat badan 1350 mm, tebal pelat sayap 15 mm dan tebal pelat
badan adalah 8 mm.
❑ Pada balok gegalr dipasang pengekang lateral pada setiap jarak 10 m.
❑ Material baja yang digunakan pada seluruh penampang balok gelagar
adalah sama, terbuat dari baja dengan mutu ASTM A572 Grade 50
dengan fy = 345 MPa (50 ksi) dan fu = 450 MPa (65 ksi). Modulus
elastisitas baja adalah 200000 Mpa.
❑ Beban yang bekerja pada gelgagar adalah DL = 20 kN/m dan LL = 15
kN/m.
❑ LL Tentukanlah apakah penampang balok gelgar yang direncanakan
dapat digunakan (memikul geser), jika kombinasi bebanya adalah 1,2
DL + 1,6
3. Interkasi Lentur dan Geser
Karena adanya kombinasi gaya geser dan momen
lentur yang bekerjapada balok gelagar, maka
balok gelgar yang direncanakan harus memenuhi
persyartan interaksi geser dan lentur sebagi
berikut :
Case Geser
Berdasarkan data-data struktur jembatan yang terdapat pada Slide SJR 2,
periksalah apakah penampang balok gelagar yang direncanakan dapat
memikul gaya geser yang bekerja pada struktur jembatan tersebut. Periksa
juga apakah interaksi geser dan lentur yang terjadi pada sudah memenuhi
syarat yang berlaku.
Dimensi Penampang Balok Gelagar
Tinggi profil H = 1380
Lebar pelat sayap b = 420 mm
Tinggi pelat badan h = 1350 mm
Tebal pelat sayap tf = 15 mm
Tebal pelat badan tw = 8 mm
Material Balok Gelagar
Tegangan leleh baja fy = 345 MPa
Modulus elastisitas baja E = 200000 MPa
Struktur Jembatan / Gedung
Panjang Bentang Jembatan L = 20 m
Jarak Pengaku Lateral Lb = 10 m
Beban Pada Jembatan
Beban Mati Merata wD = 200 kN/m
Beban Hidup Merata wL = 150 kN/m

Faktor Reduksi Kekautan φb = 0.9


Analisis Struktur
wult = 480 kN/m
Vu = 4800 kN
1. CekPengaku Vertikal
λw h/tw = 168.75

A. Syarrat Kelangsingan Balok tinggi

= 59.230

Cek1 : PERLU PENGAKU

B. Kapasitas geser tanpa pengaku

mm2
Aw = 10800 MPa
Fyw = 345
Asumsi =
Kv = 5
Cv = 0.154 * Hitung
Zona 1 59.2220 0.351
Zona 3 73.7583 0.154

φ = 0.9 N
Vn = 343608.889 kN
φ Vn = 309.2 kN
Vu = 480 kN

Cek2 : PERLU PENGAKU


2. Kapasitas geser dengan pengaku
Jarak antar pengaku (a) = 2500 mm
a/h = 1.85185185
kv = 6.458
Cv = 0.199 *Dengan TFA

φ = 0.9
Vn = 1184.1 kN
φ Vn = 1065.7 kN
Vu = 0

3. Persyartan TFA 1

: ALLOWED

: ALLOWED

: ALLOWED
4. Persyaratan TFA 2
Persyaratan A
Jarak Pengaku a = 2500 mm
Tinggi pelat h = 1350 mm
tw = 8 mm

j = 0.5

4
atw 3j = 640000 mm
tst = 10 mm
bst = 100 mm OKE
Ist z-z = 7499093 mm4

= OKE 11.717

Persyaratan B

tst = 10
bst = 100
Fyst = 345

bst/tst = 10
Cek : OKE
Persyaratan C

2
Ast = 1000 mm
Fyw = 345 MPa
Fy st = 345 MPa
Ds = 1
h = 1350 mm2
tw = 8 mm2
Cv = 0.199
Vu = 480000 N
φ Vn = 1065714 N
CEK OKE
Interkasi Geser dan Lentur
X Vu Mu Mn Vn
CEK
m kN kNm kNm kNm
0 480 0 2594.9 1065.7 OKE
20 0 2400 2594.9 1065.7 OKE
REFRENSI
1.Dewobroto, Wiryanto. 2016. Struktur Baja Perilaku, Analis dan
Desain.Tangerang : Lumina Press
2.Setiawan, Agus. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode
LRFD. Jakarta : Erlangga
3.Aghayare, Abi dan Vigil, Jason. Structural Steel Design A Practice
– Oriented Approach. Ohio “ Prentice Hall
4.Fah Chen,Wai and Duan, Lian, Super Structure Design
5.Bahan Ajar Struktur Baja II Oscar M Nurt Fitrah

Anda mungkin juga menyukai