Anda di halaman 1dari 15

1.

Merencanakan dan menggambarkan pondasi tiang pancang dari beton yang


direncanakan
Data yang diketahui ;
P = 800 kN
H = 16 kN
Mx = 15 kN
My = 12 kN
Mutu beton = K 450
= ( 45 / 10 ) /x 0,83 = kg/𝑐𝑚2
Data Sondir dengan kedalaman 16 m
TF = 442 kg/cm
qc = 58 kg/𝑐𝑚2
Data tanah :
Cu = 100 Kg/𝑐𝑚2

φ = 20

Kh = 26720 kN/m3
Dalam Pancang = 16 m

Total Friction (TF) merupakan jumlah daya dukung yang memanfaatkan lekatan
antara tanah dengan permukaan tiang pancang. Jadi Total Friction merupakan hasil
perkalian antara keliling tiang dengan nilai Total Friction (TF). Sedangkan Conus Bearing
merupakan kapasitas dukung yang memanfaatkan daya dukung tanah dasar (qc) dikalikan
dengan luas permukaan ujung tiang.

Daya dukung tiang dihitung dengan rumus :


qc x A p TF x As
Ptiang = +
3 5

keterangan :
qc = Nilai konus hasil sondir ( kg/cm2 )
Ap = Luas permukaan tiang ( cm2 )
Tf = Total Friction ( kg/cm )
As = Keliling tiang pancang (cm)
Karena dalam perencanaan pondasi tiang pancang ini menggunakan tiang
pondasi berbentuk silinder dengan diameter 50 cm, sehingga rumus luasan dan
keliling yang digunakan adalah lingkaran.

q x luas ⊙ Tf x keliling ⊙
Ptiang = +
3 5
58 x πr2 442 x 2 πr
= +
3 5
58 x 3,14 x 252 442 x 2 x 3,14 x 25
= +
3 5

= 37960,9 + 13885,8 = 51846,7 kg


= 518,467 kN

Jumlah tiang yang dibutuhkan (n)


P
n =P
tiang

keterangan :
n = jumlah tiang pancang yang dibutuhkan
P = gaya vertikal ( kN )
Ptiang = daya dukung 1 tiang ( kN )
800
→ n =
518,467

= 1,543
Dari hasil perhitungan jumlah tiang pancang diperoleh hasil 1,543. Sehingga dapat
digunakan 2 tiang pancang agar lebih efisien.

Rencana denah Pondasi tiang Pancang


Rencana dimensi denah tiang pancang dan potongan melintangnya.
2,5
0,5 1,5 0,5

0,5

Y1
1 2 0,5

X1 X2

P = 800 KN

Menghitung Efisiensi Group Tiang ( η )


d (n−1)m+(m–1)n
η = 1 – arc tg
s
{ 90 x m x n
}
keterangan :
d = diameter tiang
s = jarak antar pusat tiang
m = jumlah baris tiang
n = jumlah tiang per 1 baris

0,5 (2−1)1+(1–1)2
η = 1 – arc tg 1.5 { }
90 x 1 x 2
= 1 – 0,106
= 0,894

Tambahan beban akibat berat pilecap ( poer )


W = p × l × t × bj beton
= 2,5 𝑥 1 𝑥 0,8 𝑥 24
= 48 kN
Resultan Beban yang bekerja pada pondasi :
V = P + berat poer ( W )
= 800 + 48
= 848 kN
Kapasitas dukung pondasi
qu = Ptiang × n × η
= 518,467 × 2 × 0,894
= 927,019 kN

Check Syarat Aman


Kapasitas Dukung Pondasi ˃ Resultante Beban Vertikal
927,019 kN > 848 kN → “ Aman”

Pengaruh Momen Terhadap Eksentrisitas Gaya


V My Xi Mx Yi
Pi = + +
n ΣX 2 ΣY 2
Dimana:
Pi = Beban yang diterima tiang ke i
Xi = Jarak pusat tiang ke i sejajar sumbu X
Yi = Jarak pusat tiang ke i sejajar sumbu Y
V = Resultan yang bekerja pada pondasi
N = Jumlah pancang
Y

2,5
0,5 1,5 0,5

0,5

Y1 X
1 2 0,5

X1 X2

Tiang Xi (m) Yi (m) Xi2 (m) Yi2 (m) Mx My Pi (KN)


1 -0,75 0 0,5625 0 15 12 392
2 0,75 0 0,5625 0 15 12 408
∑ 1,125 0
*tabel merupakan tabel perhitungan dari Ms. Excel

Berat Tiang
1
→ × π × d2 × kedalaman × Bj Beton
4
1
× 3,14 × 0,52 × 16 × 24 = 75,36 kN
4

P = Pmaks + berat tiang


= 408 + 75,36
= 483,36 kN

Cek keamanan tiang yang menerima beban maksimum


Syarat aman :
Beban yang diterima tiang < kapasitas dukung tiang
P < qu
483,36 kN < 927,019 kN →“AMAN”

Perencanaan penulangan kondisi pemindahan menentukan 2 titik pemindahan


Beban sendiri tiang
1
q = × π × d2 x BJ Beton
4
1
= 4 × 3,14 × 0,52 x 24 = 4,71 kN/m

Tinjauan pemindahan tiang 2 titik

Kabel Baja pengangkat

a a

L - 2a
L

M1 M1

M2

Titik pengangkatan dibuat sedemikian rupa supaya gaya moment max bekerja
pada tiang menjadi sekecil mungkin hal ini bisa dicapai jika moment tarik sama dengan
moment lendutan M1 = M2, untuk mencari nilai dari a dapat digunakan dengan rumus
sebagai berikut :
M1 = ½ × q × a2
1
M2 = 8 × ( L – 2a ) - q × a2

Dari rumus M1 dan M2 di atas dapat di ringkas menjadi


4 a2 + 4 a L – L2
Kedalaman tiang pancang = 16 m
Panjang ( L ) per batang =6 m
4a2 + 4 a L – L2 =0
4a2 + 4 a 6 – 62 =0
4a2 + 24 a - 36 =0
*Untuk memperingkas maka semua dibagi dengan 4
a2 + 6a - 9 = 0
dengan menggunakan rumus matematika yaitu persamaan kuadrat, kita dapat menghitung
nilai dari a :
−𝑏 ± √𝑏2 −4 𝑎 𝑐
2𝑎
Dimana :
a = 1 ; b = 6 ; c = -9
Maka :
−6 ± √62 − 4 × 1 × (−9)

2×1
−6 ± √36 + 36
2
−6 ± √72
2
−6 ± 8,485
2
−6 + 8,485
2
2,485
→ = 1,2425 m
2
Didapatkan a = 1,2425 ≈ 1,25 m
Maka :
 M1 = ½ × q × a2
= ½ × 4,71 × ( 1,25 )2
= 3,679 kNm
karena M1 = M2 , Sehingga :
 M2 = 3,679 kNm

1,25 3,5 1,25


6

M1 = 3,679 kNm M1 = 3,679 kNm

M2 = 3,679 kNm
Tinjauan terhadap pemindahan tiang pancang 1 titik

Diangkat

a
L- L
M1

M2

Untuk mencari nilai dari a dapat dihitungdengan rumus sebagai berikut :


M1 = ½ x q x a2
𝐿2 −2 𝑥 𝑎 𝑥 𝐿
M2 =½ x q x
2 𝑥 ( 𝐿−𝑎 )

Dari rumus M1 dan M2 di atas dapat di ringkas menjadi :


2 a2 - 4 a L + L2
Panjang ( L ) per batang =6m
2a2 - 4 a L + L2 =0
2a2 - 4 a 6 + 62 =0
2a2 - 24 a + 36 =0
*Untuk memperingkas maka semua dibagi dengan 2
a2 - 12a + 18 =0
dengan menggunakan rumus matematika yaitu persamaan kuadrat , kita dapat
menghitung nilai dari a :
−𝑏 ± √𝑏 2 − 4 𝑎 𝑐
2𝑎
Dimana :
a=1; b = - 12 ; c = 18
Maka :
− (−12) ± √(−12)2 −4 .1 .(18)

2.1
12 ± √144−72
2
12 ± 8,485
2
12 – 8,485
2
3,515
= 1,7575 m
2
Didapatkan a = 1,7575 ≈ 1,75 m
Maka :
M1 = ½ × q × a2
= ½ × 4,71 × ( 1,75 )2
= 7,212 kNm
Karena M1 = M2 , Sehingga :
M2 = 7,212 kNm

1,75

Nm
12k
= 7,2
M1

4,25

Nm
12k
7,2
=
M2
 Menghitung Mx dan D1
Rumus Mencari Mx dan D1
q L2 − 2 a q L
D1 =
2 ( L−a )

Mx = D1 . x – 0,5 q x2
D1
x =
q

4,71 × 62 − 2 × 1,8 × 4,71 × 6


→ D1 =
2 ( 6 – 1,8 )
169,56 – 101,736
=
8,4
67,824
=
8,4
D1 = 8,074 kN
 Mencari x
D1
x =
q
8,074
=
4,71

= 1,714 ≈ 1,75 m
 Mencari Mx
Mx = D1 . x – 0,5 q x2
= 8,074 × 1,75 – 0,5 × 4,71 × (1,75)2
= 14,129 – 7,212
Mx = 6,917 kNm
Methode Broms
Diketahui Rumus Broms bila menggunakan grafik Broms :
My Hu
dan
Cu. Dᵌ Cu. Dᵌ
Dimana :
Cu = kohesi tanah 100 kN/m²
D = diameter tiang pancang
Hu = kapasitas dukung horizontal

Tahanan lateral methode Broms ( Ujung Tiang Bebas )


 Momen max (My)
My = Momen max
1. Tegangan ijin leleh ( Mutu beton K = 450 )
` F’c = 450 /10 x 0,83
= 37,35 N/mm2

2. Perhitungan W
π d4
W = x
32 d
3,14
= x 5003
32
= 12265625 mm3

3. My = Tegangan ijin leleh x w


= 37,35 × 12265625
= 458121093,8 N.mm
= 458,121 kNm

Cu = 100 Kn/m2
D = 0,5 m
e = 0,20

𝑒 0,20
→ =
𝐷 0,50
= 0,4 ≈ 1

My 458,121
→ =
cu D3 100 × 0,53

458,121
=
12,5

= 36,649

Dari tabel tahanan lateral dalam tanah kohesif (broms)

Hu
= 12
Cu D2

Hu = 12 x cu D2
= 12 x 100 ( 0,5 )2

Hu = 300 kN / Tiang

Cara analitis :
Hu
f =
9 Cu D

300
=
9 x 100 x 0,5

300
=
450

= 0,667

2 My
Hu = 3d f
+
2 2

2 x 458,121
= 3 x 0,5 0,667
+
2 2

916,242
=
1,083

= 846,022 kN
Jika di ambil yang terkecil dengan safety faktor = 3
Maka:
846,022
Hu =
3
= 282,007 kN/tiang

Rekap Tahanan Lateral

No Uraian Tahanan Lateral Tiang Pancang Hu


1 Berdasarkan data di grafik (Broms) 300
2 Berdasarkan perhitungan analitis (Broms) 282,007
Tahanan lateral tiang terkecil, Hu = 282,007 kN
Diambil tahanan lateral tiang pancang → Hu = 280 kN
Gaya lateral
H
h=
n
16
= = 8 kN
2
Syarat :
Humax ≤ Hu
8 kN ≤ 280 kN → “aman”

Defleksi Tiang Vertikal Gaya Lateral (Broms)


Tahanan lateral tiang ( H ) kategori tiang panjang , dapat dihitung dengan persamaan
Kh x D
b=[ ]0,25
4 x Ec x Ic
Keterangan :
D = Diameter tiang pancang ( m )
L = Panjang tiang pancang ( m )
Kh = Modulus subgrade horisontal ( kN/𝑚3 )
Ec = Modulus elastisitas tiang ( kN/𝑚2 )
= 4700 x √f ′ c x 103
Ic = Momen inersia penampang ( 𝑚4 )
= ¼ x 𝜋 x 𝑟4
b = Koefisien defleksi tiang

→ Perhitungan
D = 0,5 m
L =6m
Kh = 26720 kN/𝑚3

Ec = 4700 x √𝑓 ′ 𝑐 𝑥 103

= 4700 x √37,35 x 103


= 9083228,960 kN/𝑚2
Ic = ¼ x 𝜋 x 𝑟4
= ¼ x 3,14 x 0,254
= 0,00306 𝑚4
Kh x D
β =[ ]0,25
4 x Ec x Ic
26720 𝑥 0,5
=[ ]0,25
4 𝑥 9083228,960 𝑥 0,00306

= 0,589
Difleksi Maksimum yang terjadi
4 H x β x (e x β+1)
Yo =
kh x D
4 𝑥 280 𝑥 0,589 𝑥 (0,2 𝑥 0,589+1)
= 26720 𝑥 0,5

= 0,055 𝑚

Anda mungkin juga menyukai