φ = 20
Kh = 26720 kN/m3
Dalam Pancang = 16 m
Total Friction (TF) merupakan jumlah daya dukung yang memanfaatkan lekatan
antara tanah dengan permukaan tiang pancang. Jadi Total Friction merupakan hasil
perkalian antara keliling tiang dengan nilai Total Friction (TF). Sedangkan Conus Bearing
merupakan kapasitas dukung yang memanfaatkan daya dukung tanah dasar (qc) dikalikan
dengan luas permukaan ujung tiang.
keterangan :
qc = Nilai konus hasil sondir ( kg/cm2 )
Ap = Luas permukaan tiang ( cm2 )
Tf = Total Friction ( kg/cm )
As = Keliling tiang pancang (cm)
Karena dalam perencanaan pondasi tiang pancang ini menggunakan tiang
pondasi berbentuk silinder dengan diameter 50 cm, sehingga rumus luasan dan
keliling yang digunakan adalah lingkaran.
q x luas ⊙ Tf x keliling ⊙
Ptiang = +
3 5
58 x πr2 442 x 2 πr
= +
3 5
58 x 3,14 x 252 442 x 2 x 3,14 x 25
= +
3 5
keterangan :
n = jumlah tiang pancang yang dibutuhkan
P = gaya vertikal ( kN )
Ptiang = daya dukung 1 tiang ( kN )
800
→ n =
518,467
= 1,543
Dari hasil perhitungan jumlah tiang pancang diperoleh hasil 1,543. Sehingga dapat
digunakan 2 tiang pancang agar lebih efisien.
0,5
Y1
1 2 0,5
X1 X2
P = 800 KN
0,5 (2−1)1+(1–1)2
η = 1 – arc tg 1.5 { }
90 x 1 x 2
= 1 – 0,106
= 0,894
2,5
0,5 1,5 0,5
0,5
Y1 X
1 2 0,5
X1 X2
Berat Tiang
1
→ × π × d2 × kedalaman × Bj Beton
4
1
× 3,14 × 0,52 × 16 × 24 = 75,36 kN
4
a a
L - 2a
L
M1 M1
M2
Titik pengangkatan dibuat sedemikian rupa supaya gaya moment max bekerja
pada tiang menjadi sekecil mungkin hal ini bisa dicapai jika moment tarik sama dengan
moment lendutan M1 = M2, untuk mencari nilai dari a dapat digunakan dengan rumus
sebagai berikut :
M1 = ½ × q × a2
1
M2 = 8 × ( L – 2a ) - q × a2
M2 = 3,679 kNm
Tinjauan terhadap pemindahan tiang pancang 1 titik
Diangkat
a
L- L
M1
M2
1,75
Nm
12k
= 7,2
M1
4,25
Nm
12k
7,2
=
M2
Menghitung Mx dan D1
Rumus Mencari Mx dan D1
q L2 − 2 a q L
D1 =
2 ( L−a )
Mx = D1 . x – 0,5 q x2
D1
x =
q
= 1,714 ≈ 1,75 m
Mencari Mx
Mx = D1 . x – 0,5 q x2
= 8,074 × 1,75 – 0,5 × 4,71 × (1,75)2
= 14,129 – 7,212
Mx = 6,917 kNm
Methode Broms
Diketahui Rumus Broms bila menggunakan grafik Broms :
My Hu
dan
Cu. Dᵌ Cu. Dᵌ
Dimana :
Cu = kohesi tanah 100 kN/m²
D = diameter tiang pancang
Hu = kapasitas dukung horizontal
2. Perhitungan W
π d4
W = x
32 d
3,14
= x 5003
32
= 12265625 mm3
Cu = 100 Kn/m2
D = 0,5 m
e = 0,20
𝑒 0,20
→ =
𝐷 0,50
= 0,4 ≈ 1
My 458,121
→ =
cu D3 100 × 0,53
458,121
=
12,5
= 36,649
Hu
= 12
Cu D2
Hu = 12 x cu D2
= 12 x 100 ( 0,5 )2
Hu = 300 kN / Tiang
Cara analitis :
Hu
f =
9 Cu D
300
=
9 x 100 x 0,5
300
=
450
= 0,667
2 My
Hu = 3d f
+
2 2
2 x 458,121
= 3 x 0,5 0,667
+
2 2
916,242
=
1,083
= 846,022 kN
Jika di ambil yang terkecil dengan safety faktor = 3
Maka:
846,022
Hu =
3
= 282,007 kN/tiang
→ Perhitungan
D = 0,5 m
L =6m
Kh = 26720 kN/𝑚3
Ec = 4700 x √𝑓 ′ 𝑐 𝑥 103
= 0,589
Difleksi Maksimum yang terjadi
4 H x β x (e x β+1)
Yo =
kh x D
4 𝑥 280 𝑥 0,589 𝑥 (0,2 𝑥 0,589+1)
= 26720 𝑥 0,5
= 0,055 𝑚