Anda di halaman 1dari 3

BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR

= 1 * 947 * (3²) = 852 kgm


10
= 8.524.800Nmm

Perhitungan Momen / m’ (dengan PC WIRE M4-70)


b = 1000 mm
d = 50 mm
fc’ = 37,35 MPa (K450)
fy = 1326 MPa (U132)
n = 14,29
diameter = 4 mm

As = 22 * (2²) * 14,29 = 179,43 mm²


7
As * fy 179,43 * 1326
a = =
0,85 * fc'*b 0,85 * 37,35 * 1000
= 7,49 mm

MULT = 0,8 * As * fy (d - a )
2

= 0,8 * 179,43 * 1326 (110 - 7,49 )


2
= 8.803.676 Nmm > MULT beban luar OK

4.2.6 Analisa Kekuatan Angkur Pengangkatan


Direncanakan angkur dengan Bajaa Polos U24 (240 Mpa)
Untuk angkur digunakan tulangan baja polos yang dibengkokkan bagian
ujungnya seperti yang terlihat pada sketsa gambar dibawah ini.

N
1.5hef 1.5hef

hef
hpra

Gambar IV-1 Pengangkuran Pelat Beton Pracetak

35
Optimasi Waktu dan Biaya pada Jaringan Kerja
Critical Path Method (CPM) dan Preceden Diagram Method (PDM)
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR

Gaya tarik nominal yang bekerja pada angkur harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
- Kekuatan baja angkur (Nsa)
N n ≤ N sa

N sa = n. Ase . f uta , dan f uta = 1.9 ya

f uta ≤ 860 MPa

Dimana: Nn = gaya tarik pada angkur (N)


Nsa = kekuatan baja angkur (N)
n = jumlah angkur yang ditanam
Ase = luas tulangan angkur (mm2)
futa = kekuatan tarik angkur baja (MPa)
fya = kekuatan leleh tarik angkur baja (MPa)
- Kekuatan pecah beton dari angkur tunggal terhadap gaya tarik (Nb)
Nn ≤ Nb

N b = kc f ' c hef1,5

Dimana : Nn = gaya tarik pada angkur (N)


Nb = kekuatan pecah beton dari angkur tunggal (N)
kc = 10 (cast-in anchor)
f’c = kuat tekan beton (MPa)
hef = tinggi efektif atau kedalaman angkur (mm)
Jika Nn = Nb diketahui, maka dapat dicari kedalaman angkur minimal,
dengan rumus sebagai berikut:
2
Nn ⎛ Nn ⎞
h1, 5
= Æ hef = 3 ⎜ ⎟
ef
kc f 'c ⎜k f' ⎟
⎝ c c ⎠
Contoh perhitungan tebal minimum pada
H HalfSlab = 70 mm
Berat HalfSlab :
w = 3*1,5*0.07*2.4 = 0,756 ton
3000
Berat pelat pracetak terfaktor (1.2)
wd = 1,2*0,756 = 0,9072 ton

1500
Gaya angkat (4 titik angkat) Nn :
36
Optimasi Waktu dan Biaya pada Jaringan Kerja
Critical Path Method (CPM) dan Preceden Diagram Method (PDM)
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR

Nn = 0,9072/4 = 0,2268 ton = 2268 N


- Penentuan diameter angkur berdasarkan analisa kekuatan baja angkur :
Dengan fya = 240 MPa Æ futa = 1.9*240 = 456 MPa (< 860 MPa)
N sa = N n

π .d 2
2268 = 2. .456
4
2268 * 2
d2 =
π .456
d = 3.165 = 1,78mm
Digunakan diameter tulangan angkur polos untuk pengangkatan pelat adalah Ф 8
- Penentuan kedalaman angkur berdasarkan analisa kekuatan pecah beton dari
angkur terhadap gaya tarik.
N b = N n = 2268 N, dimana f’c = 37,35 MPa, maka kedalaman angkur efektif

minimal (hef):
2
⎛ 2268 ⎞
hef = 3 ⎜ ⎟
⎜ 10 37,35 ⎟
⎝ ⎠
hef = 3 37,112
hef = 11,126mm

Berdasarkan analisa kekuatan baja angkur dan kekuatan pecah beton terhadap
angkur, maka ditentukan :
- diameter baja polos angkur Ф 8
- kedalaman efektif minimal baja angkur pada pelat pracetak
hef = 11,126 mm

4.3 PERHITUNGAN PELAT TOPPING


4.3.1 Cek Tulangan Lapangan (+) (Beban Service)
Perhitungan Momen / m’
Q LL = 250 kg/m
Q DL = 120 kg/m
Q PLAT = t * γ = 0,12*2400 = 288 kg/m
Q ULT = 1,2(120+288) + 1,6(250) = 890 kg/m

37
Optimasi Waktu dan Biaya pada Jaringan Kerja
Critical Path Method (CPM) dan Preceden Diagram Method (PDM)

Anda mungkin juga menyukai